DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Data Pribadi:
Nama : Intan Siti Nur Hidayati NIM : 21210087
Tempat Tanggal Lahir : Garut, 19 Agustus 1992 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam Umur
: 21 Tahun Status
: Belum Kawin Domisili
: Bandung Kewarganegaraan
: Indonesia Alamat : Jl. Dipatiukur, Kubang Selatan No. 19, RT 04,
RW 14, Kecamatan Coblong
2. Data Pendidikan:
1996-1998 : Taman Kanak-kanak Nur Hidayah 1998-2004
: SD Lebak Jaya IV 2004-2007 : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
SMP Negeri 6 Garut 2007-2010 : Sekolah Menengah Atas
SMA Negeri 2 Tarogong Garut 2010- 2014
: Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan
Laporan Kerja Praktek ini dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan Kerja Praktek ini berjudul
“Prosedur Pelaksanaan Laporan Kas Harian Pada BMT Baitul Arqom
”.
Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Kerja Praktek ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan yang jauh dari sempurna, mengingat
keterbatasan penulis dalam hal ilmu pengetahuan, pengalaman, wawasan serta kemampuan yang penulis miliki. Maka dari itu semua kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sangat diharapkan penulis. Penulisan Laporan Kerja Praktek ini dapat terwujud berkat bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor di Universitas Komputer
Indonesia, Bandung. 2.
Prof. Dr. Hj. Dwi Kustini SE. spec. Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia, Bandung.
3. Dr. Raeni Dwi Santy., SE., M.Si , selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Komputer Indonesia, Bandung. 4.
Isniar Budiarti.SE.M.Si selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan arahan kepada penulis, sehingga laporan kerja praktek ini dapat terselesaikan.
5. Isniar Budiarti.SE.M.Si selaku koordinator kerja praktek Program Studi
Manajemen Universitas Komputer Indonesia.
iii 6.
Bapak Cecep yang telah memberikan bantuan dan pengarahan dalam proses awal pelaksanaan kuliah kerja praktek.
7. Para Staff yang bekerja di bagian Operasional
8. Keluarga besarku yang saya sayangi dan kasihi, terutama untuk ayah dan ibu
yang selalu mendoakan keberhasilan anaknya dan memberikan yang terbaik serta memberikan dorongan dan motivasi baik secara moril maupun materil.
9. Kepada teman-teman yang telah membantu dan memotivasi saya untuk
menyelesaikan kerja praktek.
Bandung, Januari 2014
Penulis
Intan Siti Nur H NIM. 21210087
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Universitas Komputer Indonesia UNIKOM merupakan salah satu kampus yang terletak di kota Bandung yang beralamat di Jalan Dipati Ukur, kampus yang
menggunakan dasar berbasis IT ini sangat berkompeten dan mewujudkan universitas yang mampu bersaing di bidang teknologi. Terdapat 6 fakultas dimana salah satunya
fakultas ekonomi. Adapun jurusan yang ada di program studi yang terdiri dari dua prodi yaitu prodi akuntansi dan prodi manajemen. Dimana penulis mengambil
jurusan manajemen dan spesialis keuangan. Salah satu program yang di adakan di jurusan manajemen untuk melakukan kegiatan kerja praktek pada semester tujuh
wajib dilakukan agar penulis dapat memperoleh pengalaman di bidang kerja praktek. Penulis tertarik untuk melakukan kerja praktek tentang Prosedur Pelaksanaan
Laporan kas Harian pada BMT Baitul Arqom. BMT Baitul Arqom merupakan lembaga keuangan mikro syariah yang notabenenya adalah lembaga keuangan aset
umat dengan prinsip operasionalnya mengacu pada prinsip-prinsip syariat Islam. BMT Baitul Arqom dibentuk dalam upaya memberdayakan umat secara kebersamaan
melalui kegiatan simpanan dan pembiayaan serta kegiatan-kegiatan lain yang berdampak pada peningkatan ekonomi anggota dan mitra binaan ke arah yang lebih
baik, lebih aman, serta lebih adil.
Sehungan dengan hal tersebut diatas, maka penulis tertarik utuk melakukan penelitian tentang:
“Prosedur Pelaksanaan Laporan Kas Harian Pada BMT Baitul Arqom di Kabupaten Garut.”
1.2 Tujuan Kerja Praktek
Tujuan penulis melakukan Kerja Praktek :
1. Untuk mengetahui Dokumen Penerimaan dan pengeluaran kas Pada BMT Baitul
Arqom 2.
Untuk mengetahui Pembiayaan dan Piutang Pada BMT Baitul arqom 3.
Untuk mengetahui Pelaksanaan Prosedur Laporan Kas Harian BMT Baitul arqom
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
1. Bagi Perusahaan instansi
Mendapatkan informasi yang berguna sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan perbaikan sekiranya dianggap perlu.
2. Bagi peserta PKL
a. Menambah pengetahuan dan keterampilan yang berkenan dengan tugas-tugas
yang dilakukan selama Praktek Kerja Lapangan. b.
Mampu bekerja sama dengan baik dan disiplin sesuai dengan aturan yang berlaku di lingkungan perusahaan instansi.
c. Mengenal dunia kerja yang sesungguhnya.
d. Menyerap ilmu yang terdapat dari dunia kerja dan mengembangkan ilmu
yang telah didapat tersebut. e.
Mempersiapkan dan membekali diri sebelum terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya.
3. Bagi penulis
a. Wadah untuk mengimplememtasikan ilmu yang didapat dalam perkuliahan,
menambah pengetahuan dan memperluas wawasan tentang masalah-masalah yang dipraktekkan, sehingga pada akhirnya diperoleh suatu jawaban yang
dipergunakan sebagai bahan perbandingan, mengetahui dunia kerja, tambahan ilmu dalam praktika teori.
b. Laporan kerja praktek ini berguna sebagai salah satu syarat dalam menempuh
Program Strata Satu S1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Lokasi pelaksanaan kerja praktek ini yaitu di BMT Baitul Arqom Jl. Jendral Ahmad Yani Nomor 31 Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat Telepon : 0262
236627. Dan adapun waktu kerja praktek yang dilakukan oleh penulis dimulai dari
tanggal 1 Juli 2013 sampai dengan tanggal 30 Juli 2013. Dimana hari kerja dimulai pada hari senin sampai dengan sabtu dengan jam kerja dari pukul 08.00 WIB sampai
dengan pukul 16.00 WIB
Tabel 1.1 Time Schedule Kerja Praktek di BMT Baitul Arqom
No Keterangan Bulan
Juli Agustus Oktober November Desember
Januari
1. Kerja
Praktek 2.
Observasi 3.
Penyusunan
4. Bimbingan
Kerja Praktek
5. Sidang KP
5
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Pada mulanya, istilah BMT terdengar pada awal tahun 1992. Istilah ini muncul dari prakarsa sekelompok aktivis yang kemudian mendirikan BMT Bina
Insan Kamil di jalan Pramuka Sari II Jakarta. Setelah itu, muncul pelatihan-pelatihan BMT yang dilakukan oleh Pusat Pengkajian dan Pengembangan Usaha Kecil
P3UK, di mana tokoh-tokoh P3UK adalah para pendiri BMT Bina Insan Kamil. Istilah BMT semakin populer ketika pada September 1994 Dompet Dhuafa
D D Republika bersama dengan Asosiasi Bank Syari’ah Indonesia Abisindo
mengadakan diklat manajemen zakat, infaq, dan shadaqah ZIS dan ekonomi syari’ah di Bogor. Diklat-diklat selanjutnya oleh DD dilakukan di Semarang dan
Yogyakarta. Setelah diklat-diklat itu, istilah BMT lebih banyak muncul di Harian Umum Republuka, terutama di lembar Dialog Jum’at.
Pada tahun 1995, istilah BMT bukan hanya populer di kalangan aktivis Islam saja, akan tetapi mulai populer di kalangan birokrat. Hal ini tidak lepas dari peran
Pusat Inkubasi Usaha Kecil PINBUK, suatu badan otonom di bawah Ikatan Cendekiawan Mulim Indonesia ICMI. Bahkan pada Muktamar ICMI 7 Desember
1995, BMT dicanangkan sebagai Gerakan Nasional bersama dengan Gerakan Orang Tua Asuh GNOTA dan Gerakan Wakaf Buku GWB. Hanya saja, istilah Baitul
Maal wat Tamwil sering diartikan sebagai Balai Usaha Mandiri Terpadu kependekan dan operasionalnya sama, BMT.
Adapun kelahiran dan istilah baitu tamwil BT, namanya pernah populer lewat BT Teksona di Bandung dan BT Ridho Gusti di Jakarta. Keduanya kini tidak
ada lagi. Setelah itu, walaupun dengan bentuk yang berbeda namun memiliki persamaan dalam tata kerjanya pada bulan Agustus 1991 berdiri sebuah Bank
Perkreditan Rakyat Syari’ah BPRS di Bandung. Kelahirannya terus diikuti dengan beroprasinya Bank Muamalat Indonesia BMI pada bulan Juni 1992.
Dilihat dari fungsi Lahirnya BMT ini di antaranya dilatarbelakangi oleh beberapa alasan sebagai berikut;
1. Agar masyarakat dapat terhindar dari pengaruh sistem ekonomi kapitalis dan
sosialis yang hanya memberikan keuntungan bagi mereka yang mempunyai modal banyak. Sehingga ditawarkanlah sebuah sistem ekonomi yang berbasis
syari’ah. Ekonomi syari’ah yang dimaksud adalah suatu sistem yang dibangun atas dasar adanya nilai etika yang tertanam seperti pelarangan tentang
penipuan dan bentuk kecurangan, adanya hitam di atas putih ketika terjadi transaksi, dan adanya penanaman kejujuran terhadap semua orang dan lain-
lain. 2.
Melakukan pembinaan dan pendanaan pada masyarakat menengah ke bawah secara intensif dan berkelanjutan
3. Agar masyarakat terhindar dari rentenir-rentenir yang memberikan pinjaman
modal dengan sistem bunga yang sangat tidak manusiawi.
4. Agar ada alokasi dana yang merata pada masyarakat, yang fungsinya untuk
menciptakan keadilan sosial. Realitas menunjukkan, adanya BMT di tingkat daerah sangat membantu
masyarakat dalam rangka pemenuhan kebutuhan ekonomi yang saling mengutungkan dengan memakai sistem bagi hasil. Di samping itu juga ada bimbingan yang bersifat
pemberian pengajian kepada masyarakat dengan tujuan sebagai sarana transformatif untuk lebih mengakrabkan diri pada nilai-nilai agama Islam yang bersentuhan
langsung dengan kehidupan sosial masyarakat. Sebagai lembaga keuangan yang bergerak pada bidang bisnis dan sosial, BMT
harus mempunyai visi yang mengarah pada perwujudan masyarakat sejahtera dan adil. Walaupun setiap BMT mempunyai visi yang berbeda antara yang satu dengan
yang lainnya, namun arah atau visi utama tersebut harus dijadikan sebagai pijakan. Pada dataran realitas, dimana BMT berbadan hukum LKMS, visi kesejahteraan dan
keadilan tersebut memang diarahkan pada anggota terlebih dahulu. Namun demikian, kesejahteraan masyarakat umum juga tidak boleh dikesampingkan.
Melihat kondisi ril masyarakat kita yang dari sisi ekonomi belum dapat hidup secara layak dan mapan, masih sering terjerat rentenir, tidak adanya lembaga yang
dapat membantu untuk meningkatkan pendapat mereka, tidak punya posisi tawar dengan pihak lain dan kondisi-kondisi lainnya yang serba tidak menguntungkan bagi
masyarakat kecil. Padahal dari potensi yang dimiliki oleh mereka yang apabila dikelola oleh
sistem kebersamaan, maka akan dapat meningkatkan ekonomi mereka. Dengan
memperhatikan permasalahan di atas, maka dirintislah BMT Baitul Maal wat Tamwiil Baitul Arqom oleh 20 orang pendiri pada tanggal 18 Februari 2008, dengan
ijin operasional dari Dinas LKMS dan Pasar Kabupaten Garut Nomor : 518632008. Baru pada tanggal 11 Februari 2010 di Badan Hukumkan dengan Nomor Badan
Hukum : 006BH.XIII.8DP2KUII2010, berdasarkan Akta Notaris Ny. Osye Anggandarri, SH yang beralamat di jalan Jendral Ahmad Yani Nomor 31 Kabupaten
Garut Propinsi Jawa Barat dengan Nomor : 33 Tanggal 22 Januari 2010.
Visi BMT Baitul Arqom adalah :
Menjadikan BMT sebagai lembaga keuangan mikro syariah yang profesional, bersahabat dalam menumbuhkembangkan produktivitas usaha anggota.
Misi BMT Baitul Arqom adalah :
Membangun dan memberdayakan pengusaha kecil dan menengah serta membina kepedulian aghina orang mampu kepada dhuafa kurang mampu secara
terpola dan berkesinambungan
Tujuan BMT Baitul Arqom adalah :
Mitra dalam pemberdayaan ummat melalui program pemberian modal bagi pedagang ekonomi lemah.
Munculnya BMT sebagai lembaga mikro keuangan Islam yang bergerak pada sektor riil masyarakat bawah dan menengah adalah sejalan dengan lahirnya Bank
Muamalat Indonesia BMI. Karena BMI sendiri secara operasional tidak dapat menyentuh masyarakat kecil ini, maka BMT menjadi salah satu lembaga mikro
keuangan Islam yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Di samping itu juga
peranan lembaga ekonomi Islam yang berfungsi sebagai lembaga yang dapat mengantarkan masyarakat yang berada di daerah-daerah untuk terhindar dari sistem
bunga yang diterapkan pada bank konvesional. Kelahiran BMT sangat menunjang sistem perekonomian pada masyarakat
yang berada di daerah karena di samping sebagai lembaga keuangan Islam, BMT juga memberikan pengetahuan-pengetahuan agama pada masyarakat yang tergolong
mempunyai pemahaman agama yang rendah. Sehingga fungsi BMT sebagai lembaga ekonomi dan sosial keagamaan betul-betul terasa dan nyata hasilnya.
BMT mempunyai peranan sebagai berikut: 1.
Mengumpulkan dana dan menyalurkannya pada anggota maupun masyarakat luas.
2. Mensejahterakan dan meningkatkan perekonomian anggota secara khusus dan
masyarakat secara umum. 3.
Membantu baitul al-maal dalam menyediakan kas untuk alokasi pembiayaan non komersial atau biasa disebut qardh al-hasan.
4. Menyediakan cadangan pembiayaan macet akibat terjadinya kebangkrutan
usaha nasabah bait at-tamwil yang berstatus al-gharim. 5.
Lembaga sosial keagamaan dengan pemberian beasiswa, santunan kesehatan, sumbangan pembangunan sarana umum, peribadatan dan lain lain. Di sisi lain
hal ini juga dapat membantu bait at-tamwil dalam kegiatan promosi produk- produk penghimpun dana dan penyaluran kepada masyarakat.
Dalam rangka mencapai tujuan dan agar peranannya berjalan dengan maksimal, BMT berfungsi sebagai lembaga yang mengidentifikasi, memobilisasi,
mengorganisasi, mendorong dan mengembangkan potensi serta kemampuan potensi ekonomi anggota dan masyarakat daerah kerjanya
2.2 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Struktur organisasi BMT Baitul Arqom ditetapkan melalui surat keputusan
Badan Hukum BMT Baitul Arqom No. 006BH.XIII.8DP2KUII2010. Stuktur organisasi BMT Baitul Arqom merupakan struktur organisasi terdiri dari Dewan
Pengurus, Dewan Pengawas, dan Pengelola. Bentuk dari struktur organisasi tersebut yaitu struktur organisasi berupa staff,
yang dimana bentuk staff ini mempunyai kebaikan, yaitu : a.
Proses pengambilan keputusan cepat b.
Rasa solidaritas anggota organisasi c.
Dapat menjamin disiplin yang kuattinggi d.
Asas kesatuan komando unity of command, tampak menonjol e.
Koordinasi relative mudah dilaksanakan
f. Pengawasan secara ketat terhadap kegiatan para pegawaibawahan dapat
dilaksanakan dengan mudah Dan selain kebaikan, terdapat juga keburukan yang ada pada struktur
organisasi bentuk staff yaitu : a.
Tujuan organisasi didasarkan atas tujuan pribadi b.
Kecenderungan pimpinan organisasi bertindak dictator c.
Organisasi tergantung pada seseorang d.
Kesempatan pengembangan spesialisasi terbatas e.
Perluasan organisasi berarti penambahan beban dan tanggung jawab kepala dengan mudah melampau spand of control
f. Anggota organisasi terutama bawahan tidak punya kesempatan
berkembang Secara garis besar struktur organisasi pada BMT Baitul Arqom adalah sebagai
berikut:
Struktur Organisasi BMT Baitul arqom Kabupaten Garut
Sumber: Data BMT Baitul Arqom 2013 = Tempat bagian dimana penulis melakukan kerja praktek
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi BMT Baitul arqo
2.3 Deskripsi Jabatan
1. Manajer
a. Tugasnya adalah Memimpin usaha kerjanya dengan tujuan dan kebijakan
umum yang telah ditentukan Manajer
Kabag Operasional
KeuanganPem bukuan
Teller
Layanan Nasabah
Marketing
b. Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan seluruh aktivitas lembaga
yang meliputi penghimpunan dana dari anggota dan lainnya, serta penyaluran dana yang merupakan kegiatan utama lembaga serta kegiatan-kegiatan yang
secara langsung berhubungan dengan aktivitas utama tersebut dalam upaya mencapai target.
c. Melindungi dan menjaga asset perusahaan yang berada dakam tanggung
jawabnya d.
Membina hubungan dengan anggota, calon anggota, dan pihak lain costumer yang dilayani dengan tuuan untuk mengembangkan pelayanan yang lebih baik
2. Kabag Operasional
Tugasnya adalah
merencanakan, mengarahakan,
mengontrol serta
mengevaluasi seluruh aktivitas di bidang operasional baik yang berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal yang dapat meningkatkan profesionalisme dalam
pelayanan terhadap para mitra maupun anggota.
3. KeuanganPembukuan
Tugas dari Keuanganpembukuan adalah : a.
Pembuatan laporan keuangan b.
Pengarsipan laporan keuangan dan berkas-berkas yang berkaitan secara langsung dengan keuangan
c. Menyiapkan laporan-laporan untuk keperluan analisis keuangan lembaga
d. Pengeluaran dan penyimpanan uang dari dan ke brankas
4. Teller
Tugas teller adalah sebagai berikut : a.
Melaksanakan seluruh transaksi yang sifatnya tunai b.
Mengelola fisik kas dan terjaganya keamanan kas c.
Terselesaikannya laporan kas harian d.
Menerima setoran dan penarikan tabungan serta simpanan berjangka e.
Memberikan pelayanan baik kepada anggota maupun nasabah, baik hal untuk penarikan maupun penyetoran
f. Mengatur dan mempersiapkan pengeluaran uang tunai yang telah disetujui
manajer g.
Mengirim dan menyerahkan laporan keuangan ke bagian akuntansi pusat
5. Layanan Nasabah