masyrakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan peserta didik tersebut. Lingkungan sosial yang lebih banyak
mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua dan keluarga peserta didik itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolahan keluarga, ketegangan
keluarga, dan demogratif keluarga letak rumah, semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai
oleh peserta didik. 2.
Lingkungan Nasional Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nasional ialah gedung sekolah dan
letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan peserta didik. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat
keberhasilan belajar peserta didik c.
Faktor Pendekatan Belajar Faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan
proses belajar peserta didik tersebut. Seorang peserta didik yang terbiasa mengaplikasikan pendekatan belajar deep mendalam misalnya, mungkin sekali
berpeluang untuk meraih prestasi belajar yang bermutu daripada peserta didik yang menggunakan pendekatan surface permukaan bersifat lahiriah.
4. Indikator Hasil Belajar
Ada sebelas indikatortolak ukur bahwa pembelajaran dapat dikategorikan berhasil yaitu :
a. Metode Pembelajarn :
1 Kegiatan belajar peserta didik menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi wawancara, pengamatan, bermain peran, penelitian,
berlangsung di luar dan di dalam kelas sesuai dengan mata pelajaran. Idealnya lebih dari 3 jenis.
2 Kegiatan belajar peserta didik menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan spesifikan bahan ajar.
3 Penggunaan metode dalam kegiatan belajar peserta didik sesuai dengan RPP.
b. Pengelolaan Kelas :
1 Kegiatan belajar peserta didik variatif individu, berpasangan, kelompok, klasikal. Idealnya lebih dari 3 jenis.
2 Kelompok belajar peserta didik beragam gender, sosial-ekonomi, intelgensi. Idealnya lebih dari 3 jenis.
3 Keanggotaan kelompok belajar berubah-ubah sesuai kebutuhan belajar sesuai KD, materi, dan alat bantu belajar.
4 Kegiatan pembelajaran menggunakan tata tempat duduk mejakursi yang memudahkan peserta didik berinteraksi dengan guru maupun
dengan peserta didik lainya. 5 Tata tertib kelas dibuat dan disepakati bersama antara peserta didik dan
guru. Idealnya murni inisiatif peserta didik khusus kelas tinggi.
c. Keterampilan Bertanya :
1 Pertanyaan yang guru dapat memancingmendukung peserta didik dalam membangun konsepgagasan secara mandiri.
2 Guru mengajukan pertayaan selalu memberikan jeda waktu tunggu yang memberikan keluasan
seluruh peserta didik untuk berfikir, lalu menunjukan peserta didik yang harus menjawab tan pa pilih kasih secar
acak. 3 Guru juga mendorong peserta didik untuk bertanya, berpendapat danatau
mempertanyakan gagasan gurupeserta didik lain. 4 Peserta didik menjawab pertanyaan guru dengan lebih dahulu
mengacungkan tangan tanpa suasana gaduh. 5 Peserta didik berani bertanya, berpendapat danatau mempertayakan
pendapat baik secara lisantulis. d.
Pelayanan Individu : 1 Terdapat program kegiatan belajar mandiri peserta didik yang terencana
dan dilakasanakan dengan baik. Pesarta didik dapat menyelesaikan tugaspermasalahan dengan mencoba, bertanya atau melakukan
pengamatan dan percobaan. 2 Guru melakukan identifikasi, merancang, melaksanakan, mengevaluasi
dan menindaklanjuti Program Pembelajaran Individual PPI sebagai respon adanya kebutuhan khusus hiperaktif, autis, lamban, dsb.