d. Dilihat dari segi cara menentukan harga Berdasarkan kegiatan operasionalnya, bank dapat dibedakan dalam dua jenis,
yaitu: 1. Bank konvensional
Bank yang berdasarkan prinsip konvesional Barat. Hampir semua bank yang ada di Indonesia berdasarkan prinsip kerja konvesional. Bank
Konvesional mendapatkan keuntungan dengan cara menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito.
Harga untuk pinjaman kredit juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga.Sedangkan penentapan keuntungan untuk jasa bank lainnya
ditetapkan biaya dalam nominal atau persentase tertentu. 2. Bank Syariah
Bank yang berdasarkan prinsip syariah Islam Perbedaan pokok antara bank konvesional dengan bank syariah terletak pada landasanfalsafah
yang dianut.Bank syariah tidak melaksanakan sistem bunga, sedangkan bank konvesional dengan sistem bunga.Bagi bank syariah penentuan harga atau
pencarian keuntungan didasarkan pada prinsip bagi hasil.
2.1.2 Pensiun 1. Pengertian Pensiun
Pensiun adalah jaminan hari tua dan sebagai balas jasa terhadap Pegawai Negeri yang telah bertahun-tahun mengabadikan dirinya kepada
Negara. Yang berhak atas pensiunan adalah sebagai berikut:
a. Pegawai yang diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai negeri berhak
menerima pensiunan
pegawai, jikalau
ia pada
saat pemberhentiannya sebagai pegawai negeri:
1. Telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 tahun dan mempunyai masa-kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 25 tahun.
2. Oleh badanpejabat yang ditunjuk oleh Departemen Kesehatan berdasarkan peraturan tentang pengujian kesehatan pegawai negeri,
dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapaun, juga karena keadaan jasmani atau rohani yang disebabkan pleh karena ia
menjalankan kewajiban pejabat. 3. Mempunyai masa-kerja sekurang-kurangnya 4 tahun dan oleh
badanpejabat yang ditunjuk pleh Departemen Kesehatan berdasarkan peraturan tentang pengujian kesehatan pegawai negeri, dinyatakan
tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun juga karena keadaan jasmani atau rohani, yang tidak disebabkan pleh dank arena ia
menjalankan kewajiban jabatannya. b. Pegawai Negeri yang diberhentikan atau dibebaskan dari pekerjaannya
karena penghapusan jabatan, perubahan dalam susunan pegawai, penertiban aparatur negara atau karena alasan-alasan dinas lainnya dan
kemudian tidak dipekerjakan kembali sebagai pegawai negeri, berhak menerima pensiunan pegawai apabila ia diberhentikan dengan hormat
sebagai pegawai negeri dan pada saat pemberhentiannya sebagai pegawai
negeri itu telah berusia sekurang-kurangnya 50 tahun dan memiliki masa- kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 10 tahun.
c. Pegawai negeri yang setelah menjalankan suatu tugas Negara tidak dipekerjakan kembali sebagai pegawai negeri, berhak menerima pensiun
pegawai apabila ia diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai negeri dan pada saat pemberhentiannya sebagai pegawai negeri ia telah
mencapai usia sekurang-kurangnya 10 tahun. d. Apabila pegawai negeri yang dimaksud pada huruf b dan c diatas pada saat
ia diberhentikan sebagai pegawai negeri telah memiliki masa-kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 10 tahun akan tetapi pada saat itu belum
mencapai usia 50 tahun, maka pemberian pensiun kepadanya ditetapkan pada saat ia mencapai usia 50 tahun.
2. Masa Persiapan Pensiun MPP