Latar Belakang PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PENSIUN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG PEMBANTU HAYAM WURUK.

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan.Kualitas hidup yang mencakup semua aspek kehidupan yang berhubungan dengan kemakmuran dan kesejahteraan manusia.Bukan hanya untuk golongan tertentu saja, tetapi kemakmuran dan kesejahteraan untuk semua golongan.Peningkatan kualitas hidup diantaranya dapat diwujudkan dengan meningkatkan pendapatan melalui berbagai sektor kegiatan perekonomian. Akan tetapi, pada masa sekarang ini banyak sekali permasalah ekonomi yang menjadi kendala dalam berbagai kegiatan masyarakat, berbagai macam kebutuhan masyarakat selalu dan terus meningkat.Sementara kemampuan untuk mencapai suatu yang diinginkan sangat terbatas.Sehingga terjadi kesenjangan antara kemampuan dan keinginan untuk mencapai suatu yang diinginkan. Mengingat pentingnya kebutuhan tersebut, maka bank menjadi salah satu lembaga untuk membantu permasalahan masyarakat yang ada. Dalam hal ini bank tidak hanya mempunyai fungsi sebagai lembaga yang menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit, tetapi sebagai lembaga intermeditasi antara anggota masyarakat yang kelebihan dana atau dananya belum dipergunakan surflus unit dengan anggota yang memerlukan atau kekurangan dana defisit unit. Sesuai dengan pasal 1 butir 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 atas perubahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1992 tentang 2 perbankan, Bank adalah usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk- bentuk yang lainnya dalam rangka meningkatkantaraf hidup rakyat banyak. Fungsi bank adalah merupakan lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi perusahaan, lembaga pemerintah, swasta maupun perorangan dalam menghimpun dana, lalu menyalurkan dalam bentuk perkreditan dan berbagai jasa lainnya. Salah satu produk kredit yang di berikan lembaga perbankkan yaitu kredit pensiunan. Pada intinya kredit pensiun merupakan kredit yang sifatnya untuk konsumtif yang hanya diberikan kepada para pensiun yang berasal dari lingkungan pensiun karyawan PNS, BUMNBUMD yang didasari oleh perjanjian kerja sama antara pihak Bank dengan pengelola dana pensiun. Dalam hal bank menyalurkan dana kepada masyarakat yaitu dalam bentuk kredit pensiun. Maka sejalan dengan peraturan-peraturan tentang perbankkan, bank wajib melaksanakan prinsip kehati-hatian agar tidak merugikan bank dan nasabahnya.Hal ini karena pemberian kredit merupakan usaha pokok bank yang mengandung resiko tinggi dan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan usaha bank, dengan demikian, pelaksanaan pemberian kredit harus didasarkan pada azas-azas perkreditan yang sehat. PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. sebagai salah satu bank umum di Indonesia dalam kegiatan operasinya juga menyalurkan dananya kepada masyarakat dalam berbagai bentuk kredit. PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. KCP Hayam Wuruk melihat peluang tersebut sehingga melakukan strategi untuk menjaring 3 debitur dari segmen pensiunan karyawan PNS, BUMNBUMD untuk membantu kebutuhan dana mereka melalui Kredit Pensiunan Kresun. Kresun merupakan pasar kredit konsumen yang menjanjikan kepastian pembayaran kredit dengan resiko yang lebih kecil karena kredit konsumen dalam hal ini kresun yang dibayarkan dengan fix income memiliki ciri tingkat kompleksitas rendah, sehingga menjadi pilihan pembiayaan yang tepat bagi masyarakat yang telah memasuki masa pensiun. Sebagai gambaran pada Tabel 1.1 dapat dilihat jumlah nasabah yang meminjam Kredit Pensiun selama tahun 2015. Tabel 1.1 Perkembangan jumlah nasabah Kredit Pensiunan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Kantor Cabang Pembantu Hayam Wuruk Tahun 2015. No Bulan Jumlah Nasabah Orang Peningkatan 1 Januari 643 - 2 Februari 647 4 3 Maret 663 16 4 April 669 6 5 Mei 675 6 6 Juni 683 8 7 Juli 693 10 8 Agustus 701 8 9 September 712 11 10 Oktober 717 5 11 November 729 12 12 Desember 744 15 Sumber : PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Kantor Cabang Pembantu hayam Wuruk, 2016 4 Dari data di atas dapat dilihat bahwa dari bulan januari sampai desember jumlah nasabah terus mengalami peningkatan. Namun perkembangan mengalami flukuasi, dimana peningkatan terbesar terjadi pada bulan maret dan yang terendah pada bulan februari. Terjadinya peningkatan yang berfluktuasi disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya ialah masih banyaknya para pensiunan yang kurang paham terhadap prosedur pengajuan kredit pensiunan maupun terhadap sistem yang diterapkan. Selain itu faktor pelayanan juga menjadi salah satu penyebab para pesiunan yang telah memiliki pinjaman di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Kantor Cabang Pembantu Hayam Wuruk tidak melakukan kompensasi. Untukdapat meningkatkan jumlah nasabah yang meminjam kredit pensiun setiap tahunnya pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Kantor Cabang Pembantu Hayam Wuruk perlu kiranya memperhatikan prosedur dan sistem pemberian kredit yang telah dijalankan. Menjadi penting memperhatikan hal tersebut agar dapat memberi pelayanan yang lebih baik, sehingga nantinya nasabah masih puas dan tidak berpaling ke bank lain. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Prosedur Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Rakyat Indones ia Persero Tbk. Kantor Cabang Pembantu Hayam Wuruk”. 5 1.2Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Untuk mengetahui prosedur pemberian kredit pensiun Kresun pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Kantor Cabang Pembantu Hayam Wuruk. 2. Untuk mengetahui prosedur pemberian kredit pensiun Kresun yang dilaksanakan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Kantor Cabang Pembantu Hayam Wuruk sudah sesuai dengan ketentuan aturan yang berlaku.

1.3 Kegunaan Penelitian