d. Risiko Faktor risiko kerugian dapat diakibatkan dua hal yaitu resiko kerugian
yang diakibatkan nasabah tidak mau membayar kreditnya pada hal mampu dan resiko kerugian yang diakibatkan karena nasabah tidak sengaja yaitu
akibat terjadinya musibah seperti bencana alam.Penyebab tidak tertagih sebenarnya dikarenakan adanya suatu tenggang waktu pengembalian jangka
waktu.Semakin panjang jangka waktu suatu kredit, semakin besar risikonya tidak tertagih, demikian pula sebaliknya.Risiko ini menjadi tanggungan bank,
baik risiko yang disengaja maupun risiko yang tidak sengaja. e. Balas Jasa
Akibat dari pemberian fasilitas kredit bank tentu mengharapkan suatu keuntungan dalam jumlah tertentu. Keuntungan atas pemberian suatu kredit
barang atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga bagi bank prinsip konvensional.Balas jasa dalam bentuk bunga, biaya provisi dan komisi
serta biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan utama bank.
3. Prinsip Pemberian Kredit
Dalam memberikan kredit, bank atau lembaga perkreditan lainnya wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi
utangnya sesuai dengan yang diperjanjikan.Untuk memperoleh keyakinan tersebut, maka sebelum memberikan kredit bank harus melakukan penilaian dengan seksama
baik itu terhadap watak, kemampuan, maupun prospek usaha debitur. Ada beberapa
prinsip penilaian kredit yang sering dilakukan yaitu dengan analisis 5 C Kasmir,2012: 91:
1. Character Character adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini calon
debitur.Tujuannya untuk memberikan keyakinan pada bank bahwa sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya.
2.Capacity Capability Untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang
dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis serta kemampuannya mencari laba.
3. Capital Untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah
terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank. 4. Collateral
Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik bersifat fisik maupun non fisik.
5. Condition Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang dan
untuk di masa yang akan datang sesuai sector masing-masing.
4. Jenis –Jenis Kredit
Beragamnya jenis kegiatan usaha mengakibatkan beragam pula kebutuhan akan jenis kreditnya.Dalam praktiknya kredit yang ada di masyarakat terdiri dari
beberapa jenis.Pembagian jenis ini ditujukan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu mengingat setiap jenis usaha memiliki berbagai karakter tertentu.
Menurut Kasmir, 2012: 76 secara umum jenis-jenis kredit yang disalurkan oleh bank dilihat dari berbagai segi, yaitu:
1. Dilihat dari Segi Kegunaan a. Kredit Investasi, yaitu kredit yang biasanya digunakan untuk keperluan
perluasan usaha atau membangun proyekpabrik baru dimana masa pemakaiannya untuk suatu periode yang relative lama.
b. Kredit Modal Kerja, yaitu kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam opersionalnya.
2. Dilihat dari Segi Tujuan Kredit a. Kredit Produktif, yaitu kredit yang digunakan untuk peningkatan usahaatau
produksi atau investasi. b. Kredit Konsumtif, yaitu kredit yang digunakan untuk konsumsi atau
dipakai secara pribadi. Contohnya pembelian mobil untuk keperluan pribadi.Sumber pembayarannya berasal dari gaji atau pendapatan lainnya
bukan dari obyek yang dibiayai.Beberapa kredit yang termasuk dalam jenis kredit konsumtif antara lain: Kartu Kredit, Kredit Pemilikan Rumah
KPR, Kredit Pegawai Tetap Kretap, Kredit Pensiun Kresun, Kredit Kendaraan Bermotor.
c. Kredit Perdagangan, yaitu kredit yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan biasanya untuk membeli barang dagangan yang
pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.
3. Dilihat dari Segi Jangka waktu a. Kredit Jangka Pendek, yaitu kredit yang memiliki jangka waktu kurang
dari 1 satu tahun atau paling lama 1 satu tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.
b. Kredit Jangka Menengah, yaitu kredit yang jangka waktunya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun, kredit ini dapat diberikan untuk
modal kerja. c. Kredit Jangka Panjang, yaitu kredit yang masa pengembaliannya paling
panjang yaitu diatas 3 tahun atau 5 tahun dan biasanya digunakan untuk investasi jangka panjang.
4. Dilihat dari Segi Jaminan a. Kredit Dengan Jaminan, yaitu kredit yang diberikan dengan suatu jaminan
tertentu. Jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud.
b. Kredit Tanpa Jaminan, yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau hal tertentu.Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha,
karakter serta loyalitas calon debitur selama berhubungan dengan bank yang bersangkutan.
5. Dilihat dari Sektor Usaha a. Kredit Pertanian, yaitu kredit yang dibiayai untuk sector perkebunan atau
pertanian rakyat. b. Kredit Pendidikan, yaitu kredit yang diberikan untuk membangun sarana
dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa yang sedang belajar.
c. Kredit Perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian perumahan.
d. Dan sektor usaha lainnya.
5. Prosedur Kredit