Pendahuluan Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian

8 BAB II KAJI AN PUSTAKA DAN H I POTES IS PE NELIT IAN

2.1 Landasan Teori Dan Konsep

2.1.1 Teori Keagenan Agency Theory

Teori keagenan agency theory dipopulerkan oleh Jensen dan Meckling pada tahun 1976. Teori ini muncul ketika ada hubungan kontrak kerja sama antara manajer dan pemegang saham. Hubungan kontrak kerja sama tersebut berupa pemberian wewenang oleh pemegang saham kepada manajer untuk bekerja demi pencapaian tujuan pemegang saham. Manajer diangkat oleh pemilik untuk menjalankan operasional perusahaan karena pemegang saham memiliki keterbatasan dalam mengelola perusahaan. Pemisahan antara fungsi kepemilikan dan fungsi pengawasan ini dapat memicu konflik. Jensen dan Meckling 1976 berargumentasi bahwa konflik keagenan terjadi karena adanya pemisahan kepemilikan dan pengendalian dalam perusahaan. Pemisahan kepemilikan dan pengendalian dalam perusahaan memungkinkan terjadinya asimetri informasi antara manajemen agent dengan pemilik principal sehingga terdapat kesempatan bagi manajer untuk bertindak opportunistic untuk memaksimalkan kepentingan pribadinya tanpa persetujuan pemilik atau pemegang saham. Tindakan opportunistic manajer dapat diminimalisir dengan meningkatkan kepemilikan oleh pihak instutusi yang dikenal dengan kepemilikan institusional. Berle dan Means 1932 dalam Himmelberg 1999 mengemukakan bahwa pengawasan monitoring yang rendah terhadap manajer oleh pemegang saham dapat mengakibatkan aset perusahaan 9 digunakan oleh manajer untuk kepentingannya sendiri dan bukan untuk memaksimumkan kekayaan pemegang saham shareholder value. Perbedaan informasi yang dimiliki oleh manajer dan pemilik asimetri informasi seringkali lebih menguntungkan pihak manajer karena mengetahui kegiatan perusahaan sehari-hari secara mendetil. Pemisahan tanpa disertai pengawasan yang baik dapat memberikan keleluasaan bagi pengelola perusahaan untuk memaksimalkan kepentingannya sendiri melalui pembebanan biaya yang ditanggung oleh pemilik perusahaan. Tindakan opportunistic manajer juga dapat diminimalisir dengan meningkatkan kepemilikan manajerial. Peningkatan kepemilikan manajerial dapat menyejajarkan kepentingan antara manajer dan pemegang saham sehingga manajer cenderung akan bertindak sesuai kebutuhan pemegang saham. Brigham dan Houston 2009 dalam Naini dan Wahidahwati 2014, mendefinisikan teori keagenan sebagai hubungan yang terjadi ketika satu atau lebih individu, yaitu principal yang menyewa individu atau organisasi lain yang disebut sebagai agen untuk melakukan sejumlah jasa atau mendelegasikan kewenangan untuk membuat keputusan kepada agen tersebut. Konflik keagenan antara kreditur dan pemegang saham muncul karena pemegang saham selalu menginginkan agar manajer bersifat agresif dalam menerima proyek-proyek dengan expected return pengembalian yang diharapkan yang tinggi sedangkan, di sisi lain expected return yang tinggi mengandung risiko yang tinggi pula high risk, high return. Risiko kebangkrutan perusahaan akan meningkat jika perusahaan mengambil proyek yang berisiko tinggi sehingga kreditur merasa khawatir pinjaman yang diberikan tidak dapat dikembalikan oleh perusahaan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH LEVERAGE, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN

1 32 136

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empir

1 11 18

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empir

0 4 20

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DEVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG DAN KEBIJAKAN INVESTASI Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang dan Kebijakan Investasi Terhadap Nilai

1 5 13

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DEVIDEN, KEBIJAKAN Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang dan Kebijakan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Pada Sektor Manufak

0 2 17

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG DAN Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Manajemen Laba Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada

0 2 15

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, DAN Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Dan Manajemen Laba Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada

0 2 16

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

1 2 14

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 5 13

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional dan Kebijakan Dividen terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan

0 3 22