PENDAHULUAN Pengaruh Radiasi Sinar Gamma Terhadap Ovarium Mencit (Mus musculus).

1

BAB 1. PENDAHULUAN

Sinar gamma sudah biasa digunakan dalam bidang kedokteran, industri, hidrologi, pengawetan pangan dan beberapa bidang lainnya. Sinar ini termasuk ke dalam radiasi pengion dengan daya tembus tinggi seperti halnya sinar x. Radiasi pengion adalah radiasi yang apabila melalui suatu materi akan mengionkan materi yang dilaluinya Teddy, 2009 Dalam bidang kedokteran, terutama kedokteraan nuklir, preparat radioaktif yang memancarkan radiasi gamma dipakai mendiagnosis penyakit dan terapi kanker. Dengan adanya tehnik terapi radioaktif ini, harapan hidup pasien yang menderita kanker menjadi meningkat Baker, 2008. Namun, segala sesuatu ada sisi positif ada pula sisi negatifnya. Begitu juga halnya sinar gamma, selain memberi manfaat positif, efek negatifnya terhadap kesehatan juga sering diperbincangkan. Oleh karena sinar ini tergolong ke dalam radiasi pengion, maka sinar ini akan mengionkan bahan-bahan yang dilaluinya, termasuk bahan biologi yaitu sel. Ketika dilakukan terapi, tidak hanya sel- sel kanker yang terbunuh, namun kadang-kadang sel-sel yang sehat juga ikut matirusak. Bila sel tersebut tidak langsung mati namun di dalam inti selnya telah terjadi perubahan, kemungkinan dalam waktu tertentu ia akan berubah menjadi sel-sel kanker baru Balentova, 2007. Sel-sel dan jaringan mempunyai kepekaan yang berbeda terhadap pengaruh radiasi. Sel-sel yang sedang aktif membelah seperti; sel-sel pembentuk sel darah, sel-sel embrio dan sel-sel gonad ovarium dan testis termasuk sel-sel yang sangat peka terhadap paparan radiasi. Hasil penelitian Sudatri dkk 2015 tentang kualitas sperma yang terpapar radiasi sinar x menunjukkan bahwa radiasi sinar x secara berulang berpengaruh nyata terhadap kualitas sperma mencit. Demikian juga hasil penelitian Suharjo 2002, menunjukkan bahwa mencit jantan yang diiradiasi dengan radiasi sinar X dosis tunggal 200 rad mengalami penurunan jumlah dan diameter Tubulus Seminiferus. Berat badan dan berat testis tikus jantan yang diradiasi dengan dosis 2 sampai 5 gray juga mengalami penurunan Yamasaki, et al. 2010. Sedangkan hasil penelitian Zhang et al.1999 menunjukkan motilitas reaksi akrosomal sperma manusia yang diberikan radiasi tinggi 16, 32, dan 64 gray dikombinasikan dengan ion 16O+ 6 mengalami penurunan yang sangat tajam. Pasien kanker anak-anak yang menerima kemoterapi dan pengobatan radiasi berulang menerima resiko untuk mengalami 2 kemandulan lebih besar di masa dewasanya dibandingkan dengan yang normal Lawrenz et.al., 2012. Dengan latar belakang tersebut, peneliti ingin mengetahui pengaruh radiasi sinar gamma secara berulang terhadap sistem reproduksi betina, khususnya panjang siklus estrus dan jumlah gambaran ovarium mencit betina. 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA