Usia Masa Kerja Faktor-Faktor Predisposisi Rinitis Akibat Kerja 1. Genetik

20 berarti para pekerja tersebut terbebas dari semua resiko yang mungkin timbul di lingkungan kerja. Nilai ambang batas kualitas udara di lingkungan kerja berdasarkan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. 01MENNAKER1997 adalah 350 mgm 3 udara Menteri Tenaga Kerja, 1997. 2.9. Faktor-Faktor Predisposisi Rinitis Akibat Kerja 2.9.1. Genetik Faktor genetik pada penderita atopi akan mengakibatkan peningkatan ekspresi, sintesis dan pengeluaran promediator inflamasi spesifik dari sel mukosa berupa IL-8, GM-CSF dan TNF- α dalam jumlah yang lebih banyak daripada nonatopi. Seseorang yang mempunyai riwayat atopi dan bekerja di tempat dengan kadar debu kapur tinggi, mempunyai risiko lebih besar untuk menderita rinitis akibat kerja Baratawidjaya dan Rengganis, 2009; WHO, 1999.

2.9.2. Usia

Menurut penelitian prevalensi rinitis alergi pada usia 18-34 tahun sebesar 18,4 dan 35-49 tahun sebesar 17,6 Nathan dkk., 1997. Sedangkan penelitian lain didapatkan prevalensi tertinggi antara usia 10-30 tahun sebesar 45 Harianto dan Sumarman, 1999. Kadar Ig E tergantung pada usia, kadar puncak terjadi pada dekade pertama atau ke dua dalam kehidupan, akan menurun pada usia sekitar 40 tahun WHO, 1999. Sel- sel inflamasi diproduksi pada sumsum tulang, kemudian memasuki peredaran darah dan memasuki jaringan mukosa atau kulit. Pada orang tua terjadi penurunan fungsi 21 sumsum tulang sehingga produksi sel-sel inflamasi juga turun. Akumulasi sel-sel inflamasi dipengaruhi oleh molekul adhesi. Proses akumulasi meliputi gerakan berputar atau rolling, gerakan menepi atau margination, diapedesis dan kemotaksis. Pada orang tua kemungkinan telah terjadi aterosklerosis sehingga proses diapedesis sel-sel inflamasi terganggu yang menyebabkan sel-sel inflamasi ke jaringan rendah. Selain itu pada orang tua kemungkinan telah terjadi neuropati saraf vidianus sehingga terjadi penurunan respon mukosa hidung terhadap histamine WHO, 1999; Harianto dan Sumarman, 1999.

2.9.3. Masa Kerja

Pengaruh debu pada penyakit saluran napas ditentukan oleh sifat-sifat debu itu sendiri, yaitu: ukuran debu, kadar debu, fibrogenitas debu dan tingkat pajanan debu. Masa kerja berhubungan dengan seringnya pekerja terpajan debu kapur yang merupakan alergen, di mana pajanan yang terus menerus menyebabkan akumulasi sel-sel inflamasi seperti sel-sel APC, limfosit yaitu Th0, Th1, Th2, limfosit B, sel mastosit, basofil dan eosinofil yang menginfiltrasi mukosa hidung. Pengaruh debu terhadap timbulnya rinitis akibat kerja tergantung oleh beberapa faktor, di antaranya adalah dosis pajanan. Masa kerja akan berpengaruh terhadap dosis pajanan yang diterima oleh pekerja. Seorang yang mempunyai masa kerja lama, tentu dosis pajanan yang telah diterima tinggi, yang akhirnya akan menimbulkan penyakit rinitis akibat kerja D’Amato dkk., 2002; WHO, 1999. 22

2.9.4. Riwayat Merokok

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Penambang Pasir Kali di Kabupaten Labuhan Batu

0 21 90

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR RISIKO GANGGUAN FUNGSI PARU DENGAN FUNGSI PARU PEKERJA PENGOLAHAN BATU KAPUR DI KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBER

0 19 17

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR RISIKO GANGGUAN FUNGSI PARU DENGAN FUNGSI PARU PEKERJA PENGOLAHAN BATU KAPUR DI KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBERENGOLAHAN BATU KAPUR

0 5 17

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR RISIKO GANGGUAN FUNGSI PARU DENGAN FUNGSI PARU PEKERJA PENGOLAHAN BATU KAPUR DI KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBERRachman Efendi

0 14 17

Prevalensi dan Faktor Risiko Kejadian Rinitis Alergi Pada Usia 13-14 Tahun di Daerah Ciputat Timur dengan Menggunakan Kuesioner International Study Of Asthma And Allergy In Childhood (ISAAC) Tahun 2013

20 108 83

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Gangguan Fungsi Paru pada Pekerja Pengolahan Batu Kapur di Desa Tamansari Kab. Karawang Tahun 2013

2 54 182

FAKTOR-FAKTOR RISIKO RINITIS AKIBAT KERJA PADA PEKERJA PENAMBANG BATU KAPUR DI DESA PECATU KABUPATEN BADUNG.

0 0 47

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rinitis Akibat Kerja Pada Pekerja Pembuat Roti.

2 3 47

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERNAPASAN PADA PEKERJA PEMBAKARAN BATU KAPUR DI BAGIAN (PENAMBANG DAN GEPUK) DI DESA MRISI KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2010 - UDiNus Repository

0 0 2

STUDI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PENAMBANG BATU KAPUR DI DESA TONDO KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI

1 1 12