17
kurang dapat dijelaskan. Rhinitis akibat kerja ditandai dengan adanya aktivasi sel T yang disebabkan oleh Specific Inhalation Challenge SIC di dalam darah dan sputum
dari pasien dengan rhinitis akibat kerja yang dibandingkan sukarelawan yang sehat. SIC ini diinduksi oleh sebuah peningkatan dari proporsi IL-13 yang memproduksi sel
T, baik di dalam darah dan sputum dari pasien rhinitis akibat kerja. Pada temuan terbaru juga menunjukkan bahwa hidung yang tiba-tiba bereaksi disebabkan zat
perisulfat pada penata rambut karena akibat aktivasi dari sel Th1. Pada penelitian yang lain ditemukan bahwa paparan debu di lingkungan kerja berhubungan dengan
peradangan eosinofilik di hidung yang eksudatif dan menginduksi peningkatan yang signifikan dari a2 macroglobulin setelah peningkatan histamin pada hidung Moscato
dkk., 2009.
2.6. Jenis dan Sifat Debu
Debu adalah partikel-partikel yang disebabkan oleh kekuatan alami atau faktor mekanis, seperti pengolahan, penghancuran, pelembutan, pengepakan yang cepat
peledakan dan sebagainya, yang berasal dari bahan-bahan organik dan anorganik. a.
Macam-macam debu 1
Debu organik, adalah debu dari bahan organik seperti debu kapas dan debu daun-daunan.
2 Debu mineral, merupakan debu yang berasal dari senyawa
komplek seperti debu arang, debu silica dan debu kapur.
18
3 Debu metal, merupakan debu dengan berat jenis besar seperti debu
timah hitam, debu arsen dan debu cadmium. b.
Sifat-sifat debu Sifat-sifat debu dapat dikelompokan menjadi beberapa golongan:
1 Setting rate, yaitu sifat debu yang cenderung selalu mengendap
karena gaya gravitasi bumi, namun karena relatif kecilnya debu ini maka cenderung selalu berada di lingkungan.
2 Wetting, yaitu debu yang mempunyai sifat permukaan yang
cenderung selalu basah yang selalu dilapisi lapisan air yang sangat tipis.
3 Floculation, yaitu debu yang cenderung sering basah sehingga
dapat saling menempel dan menggumpal. 4
Electrical, yaitu yang mempunyai sifat listrik yang tetap, yang dapat saling tarik-menarik antar partikel yang bermuatan listrik
yang berlawanan.
Sifat ini
dapat mempercepat
proses penggumpalan debu.
5 Optical properties, yaitu sifat debu yang dapat memancarkan sinar
dalam kamar gelap Probst dkk., 2006.
2.7. Debu Batu Kapur
Komponen utama pembentuk batu kapur adalah mineral kalsit CaCO
3
, mineral dolomite CaMgCO
3
2 dan aragonite CaCO
3
. Walaupun dalam jumlah yang kecil
19
debu kapur juga mengandung kasein yaitu suatu protein yang dapat menimbulkan
alergi Bonita dkk,. 2009.
Proses penambangan batu kapur dimulai dengan proses stripping, yaitu pengupasan lahan tambang, yang meliputi proses pembukaan lahan serta pemindahan
tanah penutup. Kegiatan ini dikerjakan dengan cara manual dengan menggunakan cangkul, linggis dan sekop. Setelah terlihat batuan kapur proses selanjutnya adalah
pengambilan batu kapur, pengumpulan batu kapur di sekitar lokasi penambangan, kegiatan pengangkutan batu kapur dengan cara dipikul atau dengan alat pengangkut
truk. Proses produksi tradisional penambangan batu kapur memaksa pekerja berada dalam jarak radius yang sangat dekat dengan sumber pencemaran berupa debu kapur.
Debu kapur menimbulkan reaksi alergi dan iritasi terhadap saluran napas manusia, mulai saluran napas bagian atas berupa hipersekresi kelenjar mukosa hidung maupun
peradangan pada sinus paranasalis Fahrudin, 2006.
2.8. Nilai Ambang Batas NAB Debu di Udara