antioksidan di plasma berkaitan dengan penurunan protein sulfhydryl di plasma atau glutathione GSH. Penurunan GSH ini menyebabkan peningkatan lipid
peroksidase dan transkripsi gen sitokin proinflamasi yang berperan pada obstruksi paru Rodgman, 2000.
2.4. Uji Fungsi Paru
Uji fungsi paru atau pulmonary function test merupakan prosedur rutin yang dilakukan untuk mengevaluasi, memonitor, dan menangani pasien penderita
penyakit paru Nawaleh et al, 2012. Terdapat beberapa metode untuk menguji faal paru, salah satunya dengan mengukur arus puncak ekspirasi menggunakan
Peak Flow Meter. Peak Flow Meter, merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk
mengukur arus puncak ekspirasi dengan satuan liter per menit. Pemeriksaan ini untuk mengetahui sedini mungkin adanya penurunan fungsi paru dan
penyempitan ataupun sumbatan saluran respiratorik. Sampai saat ini, alat baku yang dipakai untuk mengukur APE adalah wright peak flow meter. Cara kerja alat
ini berdasarkan asas mekanika. Deras arus udara diukur dengan gerakan piston yang terdorong oleh arus udara yang ditiupkan melalui pipa peniup. Piston akan
mendorong jarum penunjuk marker. Karena piston dikaitkan dengan sebuah pegas, maka setelah arus berhenti, oleh gaya tarik balik recoil piston tertarik ke
kedudukan semula dan jarum penunjuk tertinggal pada titik tunjuk jarum penunjuk Yanti, 2010.
Hasil pengukuran APE dalam bentuk angka dibandingkan dengan nilai APE prediksi sesuai jenis kelamin, usia, tinggi badan dan ras. Nilai APE dapat kita
golongkan dengan sistem zona traffic light, yaitu zona hijau, zona kuning, zona merah. Zona hijau bila nilai APE 80 sampai 100 dari nilai prediksi,
mengindikasikan fungsi paru baik. Zona kuning bila nilai APE 50 sampai 80, menunjukkan adanya penyempitan saluran pernapasan. Zona merah apabila nilai
APE ≤ 50 mengindikasikan bahwa saluran respiratorik besar telah menyempit
American Lung Association, 2012.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3. Nilai prediksi arus puncak ekspirasi berdasarkan usia, tinggi badan, dan jenis kelamin Clement Clarke International, 2004
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3. Nilai prediksi arus puncak ekspirasi berdasarkan usia, tinggi badan, dan jenis kelamin Clement Clarke International, 2004
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
Universitas Sumatera Utara
3. 1. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:
Variabel independen Variabel dependen
Gambar 3.1. Skema Kerangka Konsep Penelitian
3. 2. Definisi Operasional
3.2.1. Perokok