Pengembangan Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

Arip Marhadi, 2013 Penggunaan Google Docs Untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Di Ranah Kognitif Pada Mata Pelajaran Keterampilan Komputer Dan Pengelolaan Informasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berdasarkan uji validitas, reliabilitas tingkat kesukaran soal dan daya pembeda yang penyusunannya sesuai dengan kisi-kisi instrument. Adapun langkah-langkah penyusunan instrumen penelitian adalah sebagai berikut : 1. Menentukan konsep dan sub-konsep berdasarkan kurikulum mata pelajaran KKPI tahun ajaran 20132014. 2. Membuat kisi-kisi soal berdasarkan kurikulum mata pelajaran KKPI SMK Kelas X Kelompok Bisnis dan Manajemen tahun ajaran 20132014. 3. Membuat soal tes dan kunci jawaban. 4. Men-judgement soal yang telah dibuat kepada dosen dan guru bidang studi KKPI. 5. Menggunakan soal yang telah di-judgement dalam uji coba soal di luar sampel. 6. Menganalisis instrumen hasil uji coba. 7. Menggunakan soal yang valid dan reliabel pada sampel penelitian.

F. Pengembangan Instrumen Penelitian

Setelah instrumen penelitian ditentukan, maka hal yang selanjutnya dilakukan adalah melakukan pengembangan instrumen penelitian sebagai alat untuk mengumpulkan data penelitian. Pada penelitian ini langkah-langkah untuk mengembangkan instrumen penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Uji Validitas Salah satu syarat pokok suatu instrumen penelitian adalah validitas. Validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen yang digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang akan diukur Arifin, 2012:245. Uji validitas yang digunakan Arip Marhadi, 2013 Penggunaan Google Docs Untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Di Ranah Kognitif Pada Mata Pelajaran Keterampilan Komputer Dan Pengelolaan Informasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pada penelitian ini menggunakan uji validitas empiris. Validitas empiris mencari hubungan antara skor tes dengan suatu kriteria tertentu yang merupakan suatu tolak ukur di luar tes bersangkutan Arifin, 2009:24. Untuk memperoleh kesesuaian tersebut dapat diketahui melalui kegiatan bimbingan dengan dosen pembimbing judgement yang dilakukan oleh dosen ahli dan guru mata pelajaran KKPI. Tingkat kevalidan instrument dihitung dengan menggunakan korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson. Adapun rumus korelasi Product Moment adalah sebagai berikut: ∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ } Arifin, 2009:254 Keterangan : r = Koefisien korelasi yang dicari N = Banyaknya subjek peserta tes ∑ = Skor tiap butir soalskor item tes ∑ = Skor responden ∑ = Hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien yang ditemukan tersebut tinggi atau rendah maka dapat berpedoman pada tabel berikut ini : Tabel 3.4 Kriteria Acuan Validitas Soal Interval Koefisien Tingkat hubungan 0,81 – 1,00 0,61 – 0,80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Arip Marhadi, 2013 Penggunaan Google Docs Untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Di Ranah Kognitif Pada Mata Pelajaran Keterampilan Komputer Dan Pengelolaan Informasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0,00 – 0,20 Sangat Rendah Arifin, 2009:257 Setelah itu diuji tingkat signifikasinya dengan menggunakan rumus : √ √ Sugiyono, 2011:243 Keterangan : t = Nilai hitung r = Koefisien korelasi n = Jumlah banyak subjek Nilai t hitung kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel dengan taraf nyata 0,05. Apabila t hitung t tabel , berarti korelasi tersebut signifikan.

2. Uji Reliabilitas

Realibilitas soal dimaksudkan untuk melihat keajegan soal dalam mengukur apa yang diukurnya. Arifin 2012:248 menjelaskan reliabilitas adalah derajat konsistensi instrument yang bersangkutan. Berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu instrumen dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.Jadi reliabilitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keajegan atau ketetapan hasil dari hasil dua pengukuran terhadap hal yang sama. Teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas tes adalah dengan rumus Spearman Brown yaitu sebagai berikut : Keterangan: Arip Marhadi, 2013 Penggunaan Google Docs Untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Di Ranah Kognitif Pada Mata Pelajaran Keterampilan Komputer Dan Pengelolaan Informasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu r ½½ = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes r 11 = koefisien reabilitas yang sudah disesuaikan Arikunto, 2010:223 Pada teknisnya untuk menentukan reliabelitas tes dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 20 dengan menggunakan split-half method belah dua dengan cara membelah atas item-item awal dan item-item akhir yaitu setengah jumlah pada nomor-nomor awal dan item-item akhir yaitu setengah jumlah pada nomor-nomor awal dan setengah jumlah pada nomor akhir.

3. Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran soal berkaitan dengan kesanggupan siswa dalam menjawab soal. Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Menurut Arifin 2009:266 menjelaskan jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang proposional maka dapat dikatakan bahwa soal terebut baik. Suatu soal tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal digunakan rumus : Keterangan : TK = Tingkat Kesukaran WL = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah WH = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas nL = jumlah kelompok bawah nH = jumlah kelompok atas Arifin, 2009 : 266 Setelah nilai tingkat kesukaran diperoleh kemudian diinterpretasikan ke dalam kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal. Adapun kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal menurut Arifin 2009:270 adalah sebagai berikut : Arip Marhadi, 2013 Penggunaan Google Docs Untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Di Ranah Kognitif Pada Mata Pelajaran Keterampilan Komputer Dan Pengelolaan Informasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Jika jumlah presentase sampai 27 termasuk mudah. b. Jika jumlah presentase 28 - 72 termasuk sedang. c. Jika presentase 73 ke atas termasuk sukar.

4. Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguassai kompetensi dengan peserta didik yang belumkurang menguasai kompetensiberdasarkan kriteria tertentu. Semakin tinggi kefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan antara peserta didik yang menguasai kompetensi dengan peserta didik yang kurang menguasai kompetensi. Perhitungan daya pembeda setiap butir soal dapat digunakan rumus sebagai berikut : DP= Keterangan : DP = daya pembeda. WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah. WH = jumlah peserta yang gagal dari kelompok atas. n = 27 x N Untuk menginterprestasikan koefisien daya pembeda dapat digunakan kriteria yang dikembangkan oleh Ebel sebagai berikut : 0,40 – up : Very good items 0,30 – 0,39 : Reasonably good, but possibly subject to improvement 0,20 – 0,29 : Marginal items, usually needing and being subject to improvement Below – 0,19 : Poor items, to be rejecterd or improved by revision Arifin, 2009:273-274

G. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

PENGARUH SOFT SKILLS DAN EKSTRAKURIKULER KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI

1 10 176

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PRACTICE REHEARSAL PAIRS SISWA KELAS XII TKJ SMK WALISONGO PE

3 14 175

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REKAMAN TIME LAPSE TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA.

1 5 48

PENGGUNAAN MAGIC BOOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA RANAH KOGNITIF :Kuasi Eksperimen pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas XI di Madrasah Aliyah Negeri 1 Bandung.

0 0 48

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MMI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK).

0 2 39

PENGGUNAAN MOBILE LEARNING BERBASIS WEB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 3 45

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DRILL DAN DQQ TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA SMA.

0 4 49

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REKAMAN TIME LAPSE TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA - repository UPI S KTP 1005832 title

0 0 3

Penggunaan Aplikasi Google Docs Sebagai

0 0 6