BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Perpajakan Indonesia
1. Pengertian Dan Fungsi Pajak
Sumber pendapatan paling populer bagi negara saat ini adalah penerimaan dari sektor pajak. Hal ini terjadi sebagai akibat adanya kecenderungan penurunan
penerimaan negara dari sektor lain misalnya sektor migas, yang sebelumnya dianggap sebagai sumber penerimaan terbesar bagi negara. Menurut Bambang
Prakoso Kesit 2003 : 1 “Pajak adalah iuran wajib anggota masyarakat kepada kas negara karena Undang-undang, dan atas pembayaran tersebut pemerintah
tidak memberikan balas jasa yang langsung dapat ditunjuk.” Sedangkan Wirawan B. Ilyas dan Richard Burton 2007 : 5 menyatakan
bahwa “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang- undang yang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa-timbal kontra-
prestasi, yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”
Dari pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki beberapa unsur, yaitu:
a. Iuran rakyat kepada negara
Yang berhak memungut pajak adalah Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dimana iuran tersebut adalah
berbentuk uang bukan barang.
Universitas Sumatera Utara
b. Berdasarkan Undang-undang
Pajak dipungut berdasarkan Undang-undang serta aturan pelaksanaannya yang sifatnya dapat dipaksakan.
c. Tanpa balas jasa atau kontraprestasi individual dari negara yang secara
langsung dapat ditunjuk. d.
Digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum Pemerintah yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Menurut Wirawan B. Ilyas dan Richard Burton 2007 : 10, fungsi pajak dapat dibedakan atas beberapa jenis. Adapun fungsi pajak tersebut adalah:
a. Fungsi budgetair, disebut juga fungsi fiskal, yaitu fungsi untuk
mengumpulkan uang pajak sebanyak-banyaknya sesuai dengan Undang-undang berlaku yang pada waktunya akan digunakan untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran negara, yaitu pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan dan bila ada sisa surplus akan
digunakan sebagai tabungan Pemerintah untuk investasi Pemerintah;
b. Fungsi regulerend, adalah suatu fungsi bahwa pajak-pajak tersebut
akan digunakan sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang letaknya diluar bidang keuangan;
c. Fungsi demokrasi, yaitu suatu fungsi yang merupakan salah satu
penjelmaan atau wujud sistem gotong royong, termasuk kegiatan pemerintahan dan pembangunan demi kemaslahatan manusia. Fungsi
demokrasi pada masa sekarang ini sering dikaitkan dengan hak seseorang apabila akan memperoleh pelayanan dari Pemerintah.
Apabila seseorang telah melakukan kewajibannya membayar pajak kepada negara sesuai ketentuan yang berlaku, maka ia mempunyai hak
pula untuk mendapatkan pelayanan yang baik dari Pemerintah;
d. Fungsi distribusi, yaitu fungsi yang lebih menekankan pada unsur
pemerataan dan keadilan dalam masyarakat.
Dari pemaparan mengenai fungsi pajak tersebut, dapat disimpulkan bahwa pajak dapat dijadikan sebagai sarana atau akses bagi pemerintah untuk
mewujudkan suatu tatanan pemerintahan yang baik dan berkesinambungan. Oleh
Universitas Sumatera Utara
karena itu pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan jumlah penerimaan dari sektor pajak agar perekonomian negara dapat berjalan sebagaimana mestinya.
2. Sistem Perpajakan Indonesia