2.
Interaksi
Interaksi yang dilakukan dalam game adalah ketika user dapat berkomunikasi dengan user lainnya dalam waktu yang bersamaan walau tempat mengakses game
tersebut berbeda. Interaksi yang dilakukan bisa saja berupa chatting pada saat bermain, atau kerja sama team dalam game tersebut, contohnya seperti game
online Ayo dance, Counter-Strike CS, ataupun Defense of the Ancients DotA. Sebuah penelitian mengenai dampak dari game online terhadap kehidupan sosial
pemainnya mengemukakan bahwa beberapa game online ternyata dapat mendorong terjadinya interaksi sosial dan cara baru memandang dunia. Penelitian
tersebut dijalankan oleh Constance Steinkuehler dan Dmitri Williams. Steinkuehler adalah professor pendidikan dari University of Wisconsin di Madison
dan Williams adalah professor komunikasi verbal dari University of Illinois di Urbana-Champaign. Menurut mereka, game online telah menjadi sebuah media
sosial yang dinamakan Third Places. Istilah Third Places sendiri dikemukakan pertama kali oleh sosiologis bernama Ray Oldenburg pada tahun 1999 untuk
menjelaskan tempat fisik di luar rumah dan tempat kerja yang digunakan orang untuk interaksi sosial secara informal. Rangkuman dari penelitian tersebut
diterbitkan pada bulan Agustus ini di Journal of Computer-Mediated Communication dengan judul Where Everybody Knows Your Screen Name:
Online Games as Third Places. Menurut mereka, selain sebagai tempat untuk interaksi sosial antara orang dengan kegemaran yang sama, game online juga
dapat menjadi jembatan komunikasi untuk berbagi pandangan mengenai dunia dari orang yang berbeda pandangan dengan Anda.
2.5 Penelitian Terkait dengan Pembuatan Game menggunakan Flash
1. Pembuatan Aplikasi Game “Tembak Jitu” dengan menggunakan Software
Macromedia Flash MX 2004. Skripsi ini ditulis oleh Navis Nur Hidayat 2008. Skripsi ini bertujuan bagaimana
cara mengenal, mempelajari, dan mengimplementasikan Adobe Flash dalam
Universitas Sumatera Utara
perancangan sebuah game. Selanjutnya game tersebut dapat digunakan oleh user dengan mudah dan menyenangkan.
2. Pembuatan Game “Sub Zero Air Attack” dengan menggunakan Aplikasi
Macromedia Flash MX. Skripsi ini ditulis oleh Djoko Prakoso D. A. 2008. Skripsi ini bertujuan
bagaimana cara menggabungkan berbagai macam software untuk merancang sebuah game yang interaktif dan menarik.
3. Pembuatan Game “Catch the Hearts” menggunakan Aplikasi Macromedia Flash
MX. Skripsi ini ditulis oleh Khoirul Azmi 2007. Skripsi ini bertujuan bagaimana cara
membuat game interaktif yang dapat mengembangkan kecerdasan anak dan dapat memacu kreatifitas penggunanya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis
Dalam suatu pembangunan aplikasi, analisis perlu dilakukan sebelum tahap perancangan dilakukan. Perancang aplikasi harus menganalisis kebutuhan apa saja
yang diperlukan untuk membangun suatu perangkat lunak.
Bagian desain proyek berarti pengetahuan dan keterampilan mengenai komputer, keahlian seni grafis, musik, serta kemampuan membuat konsep pathaway
yang logis melalui informasi, semuanya difokuskan untuk membuat sesuatu yang nyata. Mendesain berarti berpikir, memilih, membuat, dan mengerjakan.
Sebelum membangun sebuah aplikasi, perlu identifikasi awal, yaitu: a.
Aplikasi yang akan dibuat adalah sebuah game, yaitu game ular tangga modifikasi dengan menggunakan konsep kecerdasan buatan dengan
metode best first search.
b. Pengguna dari aplikasi ini tidak terbatas usia. Karena aplikasi ini
merupakan sebuah game maka bisa digunakan oleh anak-anak dan orang
dewasa.
c. Aktifitas yang akan dijumpai dalam game tersebut adalah pemain harus
melewati track yang ada dimulai dari start hingga mencapai finish, dimana didalam track tersebut terdapat ular dan tangga yang akan membuat game
menjadi lebih seru dan menyenangkan.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Perancangan Aplikasi