Kurva Polinomial Kurva Spline

23 Persamaan kurva pada bidang parametrik secara umum adalah: • x = f t, y = gt dengan t adalah parameter independent dalam interval tertentu [t 1 , t 2 ]. Contoh: - Persamaan garis: xt = 2t + 7 , yt = 4t + 11 dengan 0 ≤ t ≤ 1 - Persamaan lingkaran kuadran I: dengan 0 ≤ t ≤ 1 Representasi dengan menggunakan persamaan parametrik mengatasi masalah yang dihadapi bentuk eksplisit maupun implisit. Karena itulah kurva parametrik lebih umum digunakan dalam CAGD Computer Aided Geometric Design . Baik representasi parametrik maupun non-parametrik memiliki keunggulan dan kelemahan masing- masing. Misalnya pada representasi non-parametrik, dapat dengan mudah mengetahui apakah suatu titik x,y terletak pada kurva atau tidak. Sedangkan pada representasi parametrik, hal ini menjadi sesuatu yang sulit. Ke dua representasi ini berguna dalam aplikasi grafika komputer. Semuanya relatif dari tujuan penggambaran kurva. Untuk kurva ruang persamaannya sama, hanya saja perlu menambahkan satu koordinat z , dengan demikian titik-titik kurva terdiri atas koordinat x, y, dan z .

2.2.1 Kurva Polinomial

Representasi yang umumnya digunakan adalah parametrik. Diharapkan adanya suatu fungsi yang perhitungannya sederhana namun dapat menggambarkan berbagai variasi kurva. Fungsi polinomial dikatakan cukup memenuhi kriteria ini, karena itu fungsi polinomial banyak digunakan sampai saat ini. Universitas Sumatera Utara 24 Bentuk umum fungsi polinomial adalah sebagai berikut: = a + a 1 t+ a 2 t 2 +…+a n t n dengan ketentuan n adalah derajat polinomial tersebut. Berbagai variasi kurva dapat disajikan tergantung pada derajat polinomial yang digunakan, misalnya:  Polinomial derajat satu linea r hanya dapat menggambarkan garis lurus. Gambar 2.3 Kurva Polinomial derajat satu  Polinomial derajat dua kuadratik dapat menggambarkan parabola. Fungsi ini belum memiliki titik belok point of inflection , suatu titik di mana kurva berubah dari cembung ke cekung atau sebaliknya. Namun titik ini dapat diperoleh dengan menggabungkan beberapa polinomial derajat dua menjadi satu kurva utuh. Gambar 2.4 Kurva Polinomial derajat dua                  1 1 1 1 1 1 1 1 1 x x a a t t x a t a x a t a 1 a t a t x   , x t , 1 1 x t                                         2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 x x x a a a t t t t t t x a t a t a x a t a t a x a t a t a 1 2 2 a t a t a t x    , x t , 1 1 x t , 2 2 x t Universitas Sumatera Utara 25  Polinomial derajat tiga kubik adalah polinomial yang dapat dikatakan sebagai standar dalam penyajian kurva. Karena polinomial ini cukup fleksibel dan mampu merepresentasikan bermacam- macam bentuk kurva. Semakin tinggi suatu derajat polinomial, memang semakin baik hasil gambar yang direpresentasikan, namun perhitungan yang dilakukan juga semakin besar da n rumit. Karena itulah, umumnya polinomial kubik yang digunakan dalam penyajian kurva. Gambar 2.5 Kurva Polinomial derajat tiga

2.2.2 Kurva Spline

Kurva yang merupakan hasil gabungan polinomial-polinomial berderajat n . Kurva spline dapat didefinisikan sebagai gabungan potongan-potongan polinomial piecewise polynomial function yang didefinisikan sepanjang interval tertentu. Berikut merupakan bentuk persamaan umumnya: Secara alamiah spline kubik merupakan model matematis untuk sejenis thin strip , yang mana melalui semua titik kontrol yang dapat meminimalkan energi dasar. Spline kubik alami natural cubic spline mempunyai kontinuitas C 2 terdiri C 1 , C dan lebih halus dibandingkan dengan kurva Hermite ataupun Bezier.                                         3 1 3 1 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 x x x a a a t t t t t t n n n n n n          , 3 3 x t , 1 1 x t , x t 1 2 2 3 3 a t a t a t a t x     1 2 2 3 3 a t a t a t a t x     Universitas Sumatera Utara 26 Contoh kurva spline : xt = 2t + 7 , yt = 4t + 11 0 ≤ t ≤ 1 xt = t 2 + 7t+ 1, yt = t 2 + 5t + 9 1 ≤ t ≤ 2 Gambar 2.6 Koordinat Kurva Spline

2.2.3 Kontinuitas