Latar Belakang Hubungan Arus Puncak Ekspirasi dengan Indeks Massa Tubuh pada Siswa-Siswi Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Arus puncak ekspirasi adalah metode sederhana, noninvasif, dan ekonomis untuk mengetahui kecepatan dan kekuatan dari ekspirasi, dengan satuan liter permenit, dengan ekspirasi paksa dari kapasitas total paru. Ini biasa digunakan untuk mendeteksi fungsi paru yang berhubungan dengan penyempitan saluran nafas. Pengukuran ini khususnya diperlukan bagi pasien yang tidak mampu mendeteksi obstruksi saluran pernafasan. Zapletal,2003. Pengukuran arus puncak ekspirasi tergantung pada otot thoracoabdominal dan tingkat stres dari subjek dievaluasi, dan karena memerlukan ekspirasi maksimal. Barcala,2008 Hasil data peak flow yang dapat menggambarkan tanda-tanda peringatan dini untuk suatu penyakit yang dalam beberapa kasus mungkin menunjukkan penurunan fungsi paru-paru 1-3 hari sebelum gejala pernapasan lain menjadi jelas. Tinggi badan, jenis kelamin dan usia merupakan hal yang dapat menunjukkan hasil perkiraan dari nilai peak flow. Ada tiga zona yang dibagi berdasarkan konsep warna : zona hijau 80-100 yang dapat menggambarkan fungsi paru yang baik, zona kuning 50- 80 yang memberikan indikasi penyempitan saluran nafas besar, dan juga zona merah ≤50 yang menunjukkan telah terjadinya penyempitan saluran nafas besar yang berat. Febrina et.al, 2009 Jenis kelamin, umur, tinggi badan, berat badan, dan body surface area, merupakan Faktor-faktor yang mempengaruhi Arus Puncak Ekspirasi APE, pada detik pertama mempengaruhi force expiratory volume dan force vital capacity. Meenakshi et.al, 2012 Universitas Sumatera Utara Hubungan antara IMT yang lebih tinggi dengan arus puncak ekspirasi yang rendah mungkin menunjukkan bahwa obesitas merupakan faktor risiko penting untuk mengurangi aliran udara atau fungsi paru-paru pada anak-anak. hasil ini menekankan pentingnya pencegahan obesitas pada anak dan remaja untuk menghindari kemungkinan masalah pernapasan. Gundogdu et.al,2011 Indeks Massa Tubuh IMT dapat didefinisikan untuk mengukur lemak dan komposisi tubuh dikalangan orang dewasa dan anak-anak. Ada konsensus umum bahwa IMT berkaitan dengan usia yang harus digunakan, karena IMT secara signifikan berhubungan dengan kegemukan tubuh pada anak-anak dan remaja. Dan didefenisikan sebagai berat dalam kilogram dibagi dengan kuadrat dari pengukuran tinggi badan dalam meter kgm 2 , dan umumnya digunakan sebagai cara praktis untuk menilai kegemukan tubuh. Frontini,2001 Untuk anak-anak dan remaja dalam pengaturan klinis, persentil IMT yang direkomendasikan oleh pusat pengendalian dan pencegahan penyakit, dengan IMT sama dengan atau diatas persentil ke-95 menunjukkan obesitas. Banyak penelitian juga menunjukkan hubungan antara kelebihan berat badan atau berat badan dan disfungsi paru. De Lorenzo A,2001 Menurut penelitian dari Zuhal pada tahun 2010 di Turki didapatkan bahwa arus puncak ekspirasi pada anak obesitas rendah, dimana hal itu menunjukkan adanya peningkatan tahanan pernafasan karena obesitas. Hal tersebut membuat saya lebih ingin mengetahui bagaimana pengaruh arus puncak ekspirasi dengan indeks massa tubuh pada anak SD Shafiyyatul Amaliyyah medan. Universitas Sumatera Utara

1.2. Rumusan Masalah