Hasil Analisis Statistik 1.Hubungan Arus Puncak Ekspirasi dengan Indeks Massa Tubuh
ada siswa-siswi yang underweight dan healthyweight tetapi terdapat 16 orang overweight, 51 orang obese.
5.1.3. Hasil Analisis Statistik 5.1.3.1.Hubungan Arus Puncak Ekspirasi dengan Indeks Massa Tubuh
Sebanyak 230 responden diperiksa apabila telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang telah dikumpulkan dianalisis melalui uji hipotesis Korelasi
Pearson yang dilanjutkan dengan Regresi Linier. Untuk mengetahui hubungan arus puncak ekspirasi dengan indeks massa
tubuh. Diawali dengan membuat suatu diagram tebar scatter plot. Dari diagram ini dapat diketahui pola hubungan antara kedua variable numerik tersebut. Data arus
puncak ekspirasi ditampilkan pada sumbu Y ordinat. Sementara data indeks massa tubuh disajikan pada sumbu X axis. Setiap pengamatan diwakili oleh satu titik. Dari
hasil diagram tebar scatter plot didapatkan pola hubungan yang linier. Dengan demikian data tersebut memungkinkan untuk dapat dianalisis lebih lanjut dengan
menggunakan uji Korelasi Pearson guna mengetahui kekuatan hubungan diantara kedua variabel tersebut. Hal ini dapat dilihat dari diagram 5.1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.1. Diagram tebar Scatter plot dari Hubungan Arus Puncak Ekspirasi
APE dengan Indeks Massa Tubuh IMT
Dari hasil uji hitung, p value yang didapat sebesar 0,0001. Karena nilai p yang diperoleh lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis nol dalam penelitian ini ditolak.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan arus puncak ekspirasi dengan indeks massa tubuh. Selanjutnya, dilakukan uji kekuatan hubungan antara
arus puncak ekspirasi dengan indeks massa tubuh dengan menggunakan uji korelasi pearson. Pengukuran ini dilakukan dengan interval kepercayaan 95 dan batas
kemaksaan P 0,05. Hasil uji korelasi pearson hubungan arus puncak ekspirasi dan indeks massa tubuh yaitu sebesar 0,537. Hal ini menyatakan derajat keeratan tingkat
rendah.
Setelah memperoleh nilai r, analisis dilanjutkan dengan uji Regresi Linier guna mendapatkan pola persamaan linier yang mencerminkan ketergantungan antara
Universitas Sumatera Utara
arus puncak ekspirasi dengan indeks massa tubuh. Untuk nilai r = 0,537 atau nilai r kuadrat r
2
= 0,288, maka didapati persamaan sebagai berikut:
y = 127,178 – 2,614x
dimana: y = Arus Puncak Ekspirasi APE
x = Indeks Masa Tubuh IMT sedemikian sehingga diperoleh persamaan:
Arus Puncak Ekspirasi = 127,178 - 2,614 × Indeks Masa Tubuh Dengan adanya persamaan ini, maka dapat dilakukan prediksi arus puncak
ekspirasi siswa-siswi SD berdasarkan indeks massa tubuh.