Tentukan peristiwa atau kejadian

Gapai Cita-Cita 123 tidak seberapa, demi untuk mempertahankan hidup yang semakin sulit dan mahal terpaksa istri harus turun tangan untuk menjaga agar dapur tetap ngebul. Pada setiap pabrik tempat mereka bekerja selalu tertulis pekerja perempuan berhak mengajukan cuti haid, cuti hamil, serta cuti melahirkan. Bagi mereka hak cuti itu hanya tempelan di papan kayu saja. Pernah suatu ketika Yu Tun karena memang kebiasaan haidnya pada hari pertama merasakan sakit yang teramat sangat di perutnya, ia mengajukan cuti haid, tetapi oleh madornya tidak diperbolehkan. Cuti hanya diberikan atau memang atas permintaan seorang pekerja perempuan yang akan melahirkan, itu pun setelah diperkirakan bahwa masa persalinannya kurang dua minggu lagi. Sungguh ironis memang, pekerja perempuan hanya dijadikan sebagai kelompok bawah saja, walaupun mereka telah mengabdi pada perusahaan tadi belasan tahun, tetapi tidak ada penghargaan yang mereka terima. Secara umum Desa Kauman tergolong sebagai desa yang berpenghasilan menengah, karena memang penduduknya merupakan pekerja giat, juga karena alamnya begitu subur dan menghasilkan. Arus kemajuan zaman sudah mulai tampak di Kauman dengan adanya listrik masuk desa. Ketika itu aku kelas dua Sekolah Dasar, aku perhatikan di kampungku banyak warga yang mencuri arus listrik dengan cara menyambungkan kabel listrik yang ada di jalan supaya bisa masuk ke rumahnya, dan hal ini disebabkan karena mereka tidak mampu membayar pemasangan listrik yang mahal. Selagi tidak diketahui petugas PLN mereka aman, tetapi pernah suatu ketika Kang Muh tetangga depan rumahku didatangi oleh petugas PLN karena ketahuan mencuri listrik, akhirnya kabel listrik diputus dan Kang Mus disuruh membayar uang sebagai ongkos ganti penggunaan listrik. Dari dahulu hingga sekarang yang sangat menonjol dari Desa Kauman adalah suasana keagamaannya. Kauman itu sendiri berarti tempat kaum yang beriman. Sebagai simbol Desa Kauman, tegaklah Masjid Agung yang megah di pusat desa. Kegiatan keberagamaan sangat semarak, apalagi jika bulan puasa tiba. Ada sekitar sepuluh pondok pesantren di Kauman, ada pondok yang hanya mengaji dan mengkaji kitab kuning saja, ada pondok thariqat, dan tidak ketinggalan pula pondok yang mengajarkan ilmu-ilmu kanuragan yang semuanya bernuansa salaf atau kuno. Masyarakat Kauman sangat berpegang teguh pada agama dan mereka sangat patuh dengan segala sesuatu yang difatwakan oleh kyai. Bagi mereka kyai adalah pewaris pada nabi dan nabi merupakan utusan Tuhan untuk memperbaiki perilaku manusia di bumi. Tuhan menciptakan segala sesuatu di dunia ini untuk dikelola dan dimanfaatkan serta dilestarikan oleh manusia. Kyai merupakan suatu gelar atau simbol yang diberikan oleh masyarakat kepada seseorang, karena dinilai dari segi ilmunya, sikap dan perbuatannya serta zuhud dan wara-nya. Secara rutin kyai tersebut mengajar setiap hari setelah mengimami shalat subuh, dan isya. Selain itu, kyai juga banyak dikunjungi oleh masyarakat yang ingin memperoleh barakah, entah itu berkaitan dengan pekerjaan, kesehatan, dan juga jodoh. Seolah-olah kyai tersebut mampu mengatasi itu semua. Mungkin jiwa kyai 124 Terampil Berbahasa Indonesia Kelas VIII SMPMTs Tugas 7.4 Latihan 7.4 yang selalu bersih, maka doanya selalu dikabulkan oleh Tuhan. Pada dasarnya kyai tinggal mengamini keinginan para tamu yang datang. Sebagai contoh, pernah seorang bertamu ke rumah kyai, ingin menanyakan kira-kira hari apa yang tepat untuk selamatan karena mau mengkhitankan anaknya. Maka terjadilah dialog antara tamu dan kyai. ”Pak kyai, yang pertama, saya ke sini niat silaturrahim kepada Pak Kyai sekeluarga, yang kedua, saya mau minta tolong kira-kira hari apa yang baik untuk mengkhitankan anak saya? ”Terima kasih silaturrahimnya, kalau Bapak minta hari yang baik untuk mengkhitankan anaknya, insya Allah Jumat adalah hari yang baik,” jawab Kyai. Dengan tercengang si tamu menyahut, ”Maaf Pak, tetapi kalau menunggu Jumat terlalu lama. Bagaimana kalau hari Senin saja Pak, soalnya pohon pisang di belakang rumah sudah saya potong untuk selamatan, takutnya kalau menunggu Jumat keburu busuk Pak.” ”Senin juga hari yang baik Pak,” Pak Kyai tersenyum. Demi menyenangkan hati tamu tadi akhirnya Pak Kyai mengiyakan apa yang diinginkan tamu. Cerita ini kuperoleh dari Somad anak Kyai Rasyid yang jadi teman sekelasku. Sumber: Sundus, karya Istiah Marzuki Bacalah dalam hati novel tersebut, lalu kerjakan soal-soal berikut 1. Apakah nama bukit dalam novel tersebut 2. Apa mata pencaharian sebagian besar penduduk Kauman? 3. Aktivitas para perempuan di sana nyaris 24 jam. Apa saja yang mereka lakukan? 4. Siapakah tokoh dalam novel ini dan bagaimana watak-wataknya? 5. Amanat apa yang bisa kamu petik setelah membaca novel tersebut? 1. Secara bergiliran, bacalah secara nyaring kutipan novel Sundus tersebut 2. Dengarkan pembacaan novel tersebut dengan saksama dan konsentrasi tinggi 3. Saat mendengarkan pembacaan novel itu, rumuskan tema dan latar kutipan novel tersebut 4. Agar kegiatan mendengarkan ini berjalan sportif, jangan membuka buku dan membaca novel ini lagi. Kamu hanya mengandalkan kecermatan mendengarkan. 5. Presentasikan rumusan tema dan latar novel dari kegiatan mendengarkan tersebut di depan anggota kelas 6. Mintalah tanggapan teman-teman dan bapakibu guru