i. Wakil sebagai wakil; dalam tipe ini, wakil bertindak bebas menurut
pertimbangannya sendiri tanpa perlu berkonsultasi dengan pihak yang diwakilinya.
ii. Wakil sebagai utusan; dalam tipe ini wakil bertindak sebagai utusan dari
pihak yang diwakili sesuai dengan mandat yang diberikannya. iii.
Wakil sebagai politico ; dalam tipe ini wakil kadang-kadang bertindak sebagai wali dan adakalanya bertindak sebagai utusan. Tindakan wakil
akan mengikuti keperluan atau masalah yang dihadapi. iv.
Wakil sebagai partisan; dalam tipe ini wakil bertindak sesuai dengan program partai atau organisasinya. Wakil akan lepas hubungannya
dengan pemilih pihak yang diwakili begitu proses pemilihan selesai. Wakil hanya terikat kepada partai atau oganisasi yang mencalonkannya.
Masing-masing tipe hubungan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Penerapannyapun sangat tergantung pada dinamika yang ada baik
di dalam maupun di luar parlemen.
2. Peristilahan dan Pengertian
Dalam negara yang menganut prinsip-prinsip kedaulatan rakyat adanya lembaga perwakilan rakyat merupakan keharusan. Lembaga perwakilan
rakyat ada yang disebut dengan parlemen atau legislatif.
116
Parlemen parliament adalah sebuah dewan perwakilan rakyat dengan anggota yang
dipilih untuk satu periode.
117
Sedangkan Legislatif adalah badan deliberatif pemerintah
118
dengan kuasa membuat hukum. Istilah parlemen dan legislatif memiliki makna yang berbeda tergantung
pada sistem yang digunakan. Dalam sistem presidensil seperti di Amerika, Kongres parlemen dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
pemerintahan. Lembaga legislatif dimaknai sebagai kekuasaan pemerintah
116
Dahlan Thaib, op. cit, h. 1
117
httpww.wikipedia.org, diunduh tanggal 5 Maret 2009
118
Badan Deliberatif Assembly Deliberatif adalah sebuah organisasi yang secara bersama membuat keputusan setelah debat dan diskusi. Contoh dari badan deliberatif termasuk legislatif, papan
direktur, badan administratif dan rapat anggota dari sebuah serikat, klub atau organisasi lainnya. Biasanya keputusan oleh badan ini dibuat atas dasar pemungutan suara, debat dan amandemen,
dilakukan sesuai dengan kebiasaan atau mengambil prosedur parlemen
yang mengurusi pembuatan hukum, sejauh hukum tersebut memerlukan kekuatan undang-undang statutory force
119
. Sedangkan dalam tradisi sistem parlementer terdapat pembedaan antara lembaga pemerintah dan
parlemen. Pemerintah dalam arti sempit memiliki fungsi eksekutif dan pengertiannya tidak mencakup fungsi lembaga legislatif yang disebut
parlemen.
120
Parlemen atau Legislatif dikenal dengan beberapa nama, yaitu parlemen, congres amerika, national Assembly perancis,
121
House of Commons, Diet Jepang, Knesset Israel, cortes Spanyol, Riksdag Swedia, Storting
norwegia, Oireachtas Irlandia, Seym Polandia Bundestag, Federal Assembly Swiss, Grand Assembly Rumania, Konres Rakyat China RRC,
Supreme Soviet Uni Soviet ketika di bawah USSR, Dewan Negara dan Dewan Rakyat Malaysia
122
dan Dewan Perwakilan Rakyat.
123
3. Tata Cara Pengisian