mekanisme kepartaian namun ada juga yang tidak melalui partai yang disebut sebagai orang independen.
130
Pilihan atas sistem pemilihan umum baik yang bersifat proporsional the simple majority system with second ballot and proportional representation
maupun distrik the simple majority single ballot system akan memberikan konsekuensi pada perbedaan hakekat masing-masing kamar. Misalnya, pilihan
terhadap sistem distrik secara terus menerus akan mengakibatkan berlakunya sistem dua partai sedangkan apabila digunakan sistem pemilihan umum
proporsionil akan mengakibatkan berlakunya sistem banyak partai.
131
Suatu negara yang menganut sistem parlementer yang diikuti dengan sistem dua
partai akan mengakibatkan kestabilan pemerintah serta kehidupan politik, sedangkan apabila diikuti dengan sistem banyak partai akan mengakibatkan
keadaan yang sebaliknya.
132
Pembedaan keanggotaan berdasarkan pemilihan atau tidak, diperlukan untuk melihat seberapa jauh kekuasaan masing-masing lembaga. Apabila
keanggotaan dipilih secara demokratis maka kekuasaan majelis adalah besar. Sedangkan apabila tidak dipilih maka kekuasaanya adalah kecil.
133
4. Fungsi Parlemen
Parlemen dalam melaksanakan kedaulatan rakyat memiliki beberapa fungsi penting. Menurut Miriam Budihardjo fungsi badan legislatif yang paling penting
ialah
134
: 1.
Menentukan Policy kebijaksanaan dan membuat undang-undang. Untuk itru lembaga perwakilan rakyat diberi hak inisiatif, hak untuk mengadakan
amandemen terahdap rancangan undang-undang yang disusun oleh pemerintah dan hak budget.
2. Mengontrol badan eksekutif dalam arti menjaga supaya semua tidakan
badan eksekutif sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan. Untuk itu Parlemen diberi hak kontrol khusus.
130
Miriam Budihardjo, op. cit, h. 174
131
Sri Soemantri, Pengantar...op.cit, h. 72
132
Ibid
133
Ibid. h. 73
134
Miriam Budihardjo, op. cit. h. 182
3. Fungsi lainnya, meliputi fungsi ratifikasi ratify yaitu mensahkan
perjanjian Internasional yang dibuat oleh eksekutif. Di Amerika, lembaga legislatif bahkan memiliki wewenang untuk meng-“impeach” dan
menuntut pejabat tinggi termasuk presiden. Selain pembagian fungsi diatas, umumnya lembaga parlemen biasa
dibedakan dalam 3 tiga fungsi : fungsi legislasi legislatif, pengawasan control dan fungsi perwakilan representasi.
135
Fungsi legislasi dianggap yang paling penting dibandingkan dengan fungsi lainnya.
Bahkan menurut konstitusi tidak tertulis Inggris, parlemen memiliki hak untuk membuat atau membatalkan hukum apapun, dan lebih jauh lagi bahwa
tidak ada orang atau lembaga yang diakui hukum Inggris yang berhak membatalkan atau mengesampingkan produk legislasi parlemen.
136
Terdapat beberapa hal penting yang dimiliki oleh parlemen dalam pelaksanaan fungsi legislasi yaitu :
1. Inisiatif pembentukan praturan perundang-undangan
2. Pertimbangan dalam pembentukan peraturan perundang-undangan
3. Pengaruh di dalam pembentukan peraturan perundang-undangan
4. Adu argumentasi dan voting.
137
Jimly Asshdidiqie lebih lanjut mengurai fungsi parlemen tersebut ke dalam beberapa bentuk, yaitu :
1. Fungsi pengaturan regelende functie
Fungsi pengaturan sangat berkenaan dengan kewenangan untuk menentukan peraturan yang mengikat warga negara dengan norma
hukum yang yang mengikat dan membatasi. Pengaturan tersebut meliputi : i pengaturan yang dapat mengurangi hak dan kebebasan
warga negara,ii pengaturan yang dapat membebani harta kekayaan warga negara,iii pengaturan mengenai pengeluaran-pengeluaran.
135
Jimly Asshidiqie, Pokok-pokok...op. cit, h. 160
136
A.V. Diecy, op. cit, h. 132
137
Faried Ali, 1997,Hukum Tata Pemerintahan dan Proses Legislatif Indonesia, Rajawali, Jakarta, h.140
Pengaturan mengenai pengeluaran dan pemasukan keuangan negara termasuk sebagai pelaksanaan fungsi keuangan budgeter
2. Fungsi pengawasan control
Pelaksanaan dari pengaturan yang telah dibuat tersebut oleh eksekutif perlu diawasi sendiri oleh rakyat. Untuk itu fungsi pengawasan menjadi
melekat pada lembaga parlemen. Kontrol tersebut meliputi : i. kontrol atas pemerintahan control of executive, ii. kontrol atas pengeluaran
control of expenditure, iii. kontrol atas pemungutan pajak control of taxation.
138
3. Fungsi Perwakilan representasi
Jimly Asshidiqie mengkategorikan fungsi ini yang merupakan fungsi pokok dari lembaga perwakilan rakyat. Keterwakilan tersebut
diwujudkan melalui representation in presence keterwakilan melalui kehadiran dan representation in ideas keterwakilan secara ideaspirasi.
Keterwakilan ide tersebut diwujdkan dalam bentuk keterwakilan secara politik, teritorial maupun fungsional.
139
Di Indonesia, fungsi lembaga perwakilan rakyat atau parlemen biasanya dibedakan dalam 3 tiga fungsi yaitu : i fungsi legislasi, ii fungsi
pengawasan dan iii fungsi anggaran.
140
Pelaksanaan fungsi anggaran akan selalu terkait dengan pelaksanaan fungsi pengawasan oleh
parlemen dan pengaturannya merupakan wujud dari pelaksanaan fungsi legislasi.
4. Fungsi rekruitmen politik
Fungsi rekruitmen politik merupakan salah satu fungsi yang tidak kalah pentingnya. Setiap negara demokrasi berusaha untuk mengurangi
kemungkinan ‘pembengkakan’ kekuasaan seorang presiden sebagai kepala negara maupun kepala pemerintahan. Karenanya, ada beberapa
fungsi rekruitmen politik yang diberikan kepada rakyat melalui lembaga perwakilannya. Kondisi ideal dari hal ini adalah adanya peran rakyat
138
Ismail Sunny, 1986, Pergeseran Kekuasaan Eksekutif, Aksara Baru, Jakarta, h. 153
139
Jimly Asshidiqie, Pokok...op. cit. h. 165
140
Ibid
dalam menentukan sosok yang dapat memegang beberapa jabatan penting. Karenanya, presiden sebagai kepala negara ‘berbagi’ kekuasaan
dengan perwakilan rakyat dalam menentukan orang-orang tersebut.
141
Fungsi ini merupakan bagian dari fungsi pengawasan oleh parlemen yang berkaitan dengan pengangkatan dan pemberhentian pejabat-
pejabat publik tertentu yang memerlukan sentuhan pertimbangan yang bersifat politik. Semua pejabat yang dipilih secara tidak langsung oleh
rakyat, maka pemilihannya dilakukan oleh lembaga perwakilan rakyat. Demikian pula pejabat publik lainnya yang perlu diangkat dengan
pertimbangan politik tertentu, maka pengangkatannya ditentukan harus dengan pertimbangan atau bahkan dengan persetujuan lembaga
perwakilan rakyat. Keterlibatan lembaga perwakilan rakyat dengan adanya hak untuk
memberikan atau tidak memberikan persetujuan ataupun pertimbangan ini dapat disebut juga sebagai hak untuk konfirmasi right to confirm
lembaga legislatif. Hak untuk konfirmasi right to confirm ini khusus diberikan dalam rangka pengangkatan pejabat publik melalui
pengangkatan politis political appointment. Dengan adanya hak ini, lembaga perwakilan rakyat dapat ikut mengendalikan atau mengawasi
kinerja para pejabat publik dimaksud dalam menjalankan tugas dan wewenangannya masing-masing agar sesuai dengan ketentuan
konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
142
Fungsi ini misalnya dalam hal pengisan jabatan hakim Agung, Pimpinan Komisi
Pemberantasan Korupsi, Komisioner Komisi Yudisial, Komisioner Komisi Pemilihan Umum, Anggota Komnas HAM, dan lain-lain.
141
Ibid
142
Ibid. h. 164
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Struktur dan Kelembagaan DPRD serta problem hukumnya