Satuan kemampuan lahan SKL terhadap erosi

. 55 G a m b a r 2 .1 9 C o n to h p e ta S K L t e rh a d a p e ro s i 55 56 Terhadap Erosi ini adalah kebalikan dari SKL Untuk Drainase, dan tidak berarti pula pada waktu di- superimpose-kan akan saling menghilangkan, karena kedua SKL ini berbeda bobotnya dalam suatu wilayah danatau kawasan.

2.3.8 Satuan kemampuan lahan SKL pembuangan limbah

Lingkup pekerjaan Melakukan analisis untuk mengetahui daerah-daerah yang mampu untuk ditempati sebagai lokasi penampungan akhir dan pengolahan limbah, baik limbah padat maupun limbah cair. Sasaran 1 Mengetahui daerah-daerah yang mampu untuk ditempati sebagai lokasi penampungan akhir dan pengolahan limbah padat atau sampah. 2 Mengetahui daerah yang mampu untuk ditempati lokasi penampungan akhir dan pengolahan limbah cair. 3 Mempersiapkan daerah-daerah tersebut dan pengamanannya sebagai lokasi pembuangan akhir limbah. . superimpose 57 Masukan 1 Peta Morfologi, Kemiringan Lereng dan Topografi, 2 Peta Geologi dan Geologi Permukaan, 3 Data Hidrologi dan Klimatologi, 4 Penggunaan Lahan yang ada saat ini . Keluaran 1 Peta SKL Pembuangan Limbah, contoh Peta SKL Pembuangan Limbah dapat dilihat pada Gambar 2.20. 2 Perkiraan prioritas lokasi pembuangan sampah dan daya tampung lokasi. Langkah-langkah 1 Menentukan daerah yang mampu sebagai tempat pembuangan akhir sampah berdasarkan morfologi, kemiringan lereng, dan topografinya. 2 Mempertajam batasan daerah yang relatif kedap air berdasarkan kondisi geologi dan geologi permukaan. 3 Memperhatikan kondisi hidrologi dan klimatologi, yakni: curah hujan, pola aliran air baik permukaan maupun air tanah, dan kedalaman muka air tanah dangkal. 4 Memperhalus analisis kemampuan pembuangan limbah ini dengan mempertimbangkan kondisi penggunaan lahan yang ada saat ini, yakni jarak pencapaian, jenis penggunaan lahan di sekitar daerah yang diusulkan, dan kemungkinan jenis limbah yang akan dihasilkan. Hal-hal yang perlu diperhatikan 1 Peresapan dan pengaliran air yang melalui penampungan tersebut hendaknya benar-benar diperhitungkan dalam analisis, dikaitkan dengan pemanfaatan air tersebut pada daerah hilirnya. Hal ini tentunya memerlukan ketajaman analisis menurut kondisi hidrologi dan geologinya. 2 Jenis limbah yang akan ditempatkan juga harus diperhitungkan untuk menghindari bahan berbahaya dan beracun B3, karena jenis limbah ini memerlukan lokasi pembuangan khusus. 3 Penggunaan lahan yang ada saat ini, terutama permukiman dan prasarana kota lainnya hendaknya jauh dari daerah yang diusulkan, mengingat berbagai kesulitan yang mungkin timbul akibat penampungan tersebut. 58 G a m b a r 2 .2 C o n to h p e ta S K L p e m b u a n g a n l im b a h 58 G a m b a r 2 .2 C o n to h p e ta S K L p e m b u a n g a n l im b a h