Pengaruh Kerjasama Tim dan Kreativitas Terhadap Kinerja Karyawan CV Collaborative Bandung

(1)

Data Pribadi

Nama : Sendy Nuary

Tempat, tanggal lahir : Belitung, 25 Januari 1994

Agama : Islam

Alamat Sekarang : Komplek Griya Bandung Indah blok c11 no23 bandung Jawa Barat.

No.telepon (hp) : 085721243216

Email : Sendynuary@gmail.com Riwayat Pendidikan

Pendidikan Formal :

2000 – 2006 : SDN Pasir Pogor Bandung 2006 – 2009 : SMPN 48 Bandung

2009 – 2012 : SMAN 21 Bandung

2012 – Sekarang : Jurusan Manajemen , Fakultas Ekonomi dan Bisnis ,UNIKOM Bandung. Pendidikan Non-Formal :

2006 – 2009 : Peserta O2SN cabang sepak takraw Kota Bandung tingkat Jawa Barat 2009 – 2012 : Seleksi PON Cabang Bola Basket Kota Bandung-Jawa Barat

Hormat saya,


(2)

vi Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur bagi Allah SWT, Tuhan yang menguasai segala kekuasaan dan pemiliki segala ilmu. Dengan sifat Maha Pengasih dan Penyayang-Nya memberikan keuasaan, ilmu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Atas Kehendak-Nya jualah Alhamdulillahirabbil‘alamin penulis dapat menyelesaikan Penelitian dengan judul “Pengaruh Kerjasama Tim dan Kreativitas terhadap Kinerja Karyawan CV.Collaborative Bandung” disusun guna memenuhi syarat mencapai Stata 1 pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Saya ingin mengucapkan syukur dan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. kepada Yth. Bapak Prof. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung

2. Kepada Prof. Hj. Umi Narimawati Dra. S.E, M.Si sebagai penguji 1 yang telah membantu penulis dalam


(3)

vii

membalas kebaikan baik ibu dan keluarga.

3. Kepada Ibu Isniar Budiarti S.E, M.Si selaku penguji 2 yang telah membantu penulis dalam menyempurnakan isi dari Tugas akhir ini, Semoga Allah SWT membalas kebaikan baik ibu dan kelurga.

4. Kepada Ibu Lita Wulantika S.E, M.Si yang telah membimbing dan membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini semoga balasan positif yang setimpal akan ibu dan keluarga terima dari yang Allah SWT.

5. Kepada seluruh anggota CV.Collaborative dan terkhusus Muhammad Iqbal sebagai founder dari CV.Collaborative Bandung yang sudah membantu dan menerima saya untuk melakukan penelitian dan mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan tugas akhir ini.

6. Terimakasih kepada kedua Orang tua yang selalu mendoakan dan memotivasi penulis untuk menuntaskan skripsi ini.

7. Terimakasih juga kepada OKP GBI dan sahabat-sahabat semua yang selalu mendukung dan memberikan semangat untuk pantang menyerah setiap harinya.

8. Untuk rekan-rekan seperjuangan di Unikom yang telah membantu dan berjuang bersama selama 4 tahun ini. Semoga Allah SWT mengabulkan doa dan impian kita semua.


(4)

viii

bagi diri penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin yaa robbal a’lamin.

Wassallamualaikum wr.wb

Penulis

SendyNuary


(5)

The Effect of Team Work and Creativity On Employees Performance CV.Collaborative Bandung

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Program Strata 1 Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Studi Manajemen

Disusun Oleh : Sendy Nuary

21212073

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2016


(6)

ix

Motto ………. iii

Abstrak ………. iv

Abstrack ………. v

Kata Pengantar ………. vi

Daftar Isi ………. ix

Daftar Tabel ………. xiii

Daftar Gambar ………. xix

Daftar Lampiran ………. xx

BAB I PENDAHULUAN ………. 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ………. 1

1.2 Identifikasi Dan Rumusan Masalah ………. 13

1.2.1 Identifikasi Masalah ………. 13

1.2.2 Rumusan Masalah ………. 14

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian ……...………. 15

1.3.1 Maksud Penelitian ………... 15

1.3.2 Tujuan Penelitian ……… 15

1.4 Kegunaan Penelitian ………. 16

1.4.1 Kegunaan Praktis ………. 16

1.4.2 Kegunaan Akademis ………. 16

1.5 Lokasi Waktu Penelitian ………... 17

1.5.1 Lokasi Penelitian ………. 17


(7)

x

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,

HIPOTESIS ………. 19

2.1 Kajian Pustaka ………... 19

2.1.1 Kerjasama Tim ……..………. 19

2.1.1.1 Pengertian ………... 19

2.1.1.2 Jenis-Jenis Kerjasama Tim ………. 23

2.1.1.3 Indikator Kerjasama Tim ……… 27

2.1.1.4 Karakteristik Tim ……… 28

2.1.2 Kreativitas ………... 30

2.1.2.1 Pengertian ………... 30

2.1.2.2 Indikator Kreativitas ……… 31

2.1.2.3 Faktor-Faktor Kreativitas ………. 31

2.1.3 Kinerja ………. 33

2.1.3.1 Pengertian ……… 33

2.1.3.2 Indikator Kinerja Karyawan ……… 35

2.1.3.3 Penilaian Kinerja ………... 36

2.1.4 Penelitian Terdahulu ……… 37

2.2 Kerangka Pemikiran ……….. 40

2.3 Hipotesis ………... 43

2.3.1 Hubungan Antar Variabel ……… 43

2.3.1.1 Pengaruh Kerjasama Tim Terhadap Kinerja …. 43 2.3.1.2 Pengaruh Kreativitas Terhadap Kinerja ... 44

2.3.1.3 Pengaruh Kreativitas Dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Karyawan ……… 45


(8)

xi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ………... 47

3.1 Objek Penelitian ………. 47

3.2 Metode Penelitian ……….. 48

3.2.1 Desain Penelitian ……… 49

3.2.2 Operasional Variabel ……….. 52

3.2.3 Sumber Dan Teknik Penentuan Data ………... 56

3.2.3.1 Sumber Data ………. 56

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data……….. 57

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ………... 58

3.2.4.1 Uji Validitas ………. 60

3.2.4.2 Uji Reabillitas ……… 64

3.2.4.3 Uji Msi ………. 67

3.2.5 Rancangan Analisis Dan Pengujian Hipotesis…………..……...…………... 68

3.2.5.1 Rancangan Analisis ……… 68

3.2.5.1.1 Analisis Deskriptif / Kualitatif………….. 68

3.2.5.1.2 Analisis Verifikatif ………….…………. 69

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ……… 75

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan………. 79

4.1 Gambaran Umum Perusahaan………... 79

4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan………. 79


(9)

xii

4.2 Karakteristik Responden………... ………... 81

4.2.1 Data Responden……….... ...82

4.3 Analisis Dekstriptif………...………..84

4.3.1 Analisis Deskriptif Variabel Kerjasama Tim…...85

4.3.2 Analisis Deskriptif Variabel Kreativitas……… 103

4.3.3 Analisis Deskriptif Variabel Kinerja………….. 114

4.4 Analisis Verifikatif………...………. 125

4.4.1 Analisis Keterkaitan Kerjasama Tim Dengan Kinerja Karyawan Cv.Collaborative……….... 144

4.4.2 Analisis Keterkaitan Kreativitas Dengan Kinerja Karyawan Cv.Collaborative………... 145

4.4.3 Analisis Keterkaitan Kerjasama Tim Dan Kreativitas Dengan Kinerja Karyawan Cv.Collaborative………... 147

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………... 148

5.1 Kesimpulan………... 148

5.2 Saran………... 150

Daftar Pustaka………... 153 Lampiran-Lampiran


(10)

153

A.Anwar Prabu Mangkunegara (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia, Remaja Rosdakarya, Bandung.

AGUS STYORO CAHYO WIBOWO,(2013),” Pengaruh pelatihan dan kreativitas terhadap kinerja karyawan bagian teknisi pada pt. Perusahaan listrik negara (persero)area bojonegoro” Jurnal Ilmu Manajemen, Surabaya. Akib, Haedar (2005); Kreativitas Dalam Organisasi; Disertasi Ilmu Administrasi

FISIP Universitas Indonesia, Jakarta.

Alma Harris (2009) Creative leadership Developing future leaders London Centre for Leadership and Learning, Institute of Education, University of London Management in Education Copyright © 2009 British Educational Leadership, Management &Administration Society (BELMAS), Vol 23(1): 9–11.

Basadur, M. (2004) ‘Leading others to think innovatively together: Creative Leadership’. Leadership Quarterly, 15(1), 103–21.

Basuki, Heru. (2006). “pengembangan kreativitas” melalui, http://www.heru.staff.gunadarma.ac.id

Buchholz, Steve, 2000. Creating the High Performance Team, John Wiley & Sons, Inc., Canada.

Carey, John and Carey Dimmitt, 2004, Leadership Counseling Leadership Academy Journal. University of Massachusetts.


(11)

Dharma, Agus, Manajemen Prestasi Kerja .Jakarta: PT. Rajawali, 1985.

http://indonesiana.tempo.co/read/13362/2014/04/12/Kreativitas--Kompetensi-Kepemimpinan-Terpenting; diakses tanggal 8 april 2016

John Buckeridge, ET.AL., 2007, Berpikir Kreatif dan Cerdas Dengan Puzzle dan Teka-Teki, Image Press, Cetakan I, Klaten-Jawa Tengah.

Lee, L. Y. dan Tan, E. 2012. The Influences of Antecedents on Employee Creativity and Employee Performance: A MetaAnalytic Review. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research In Business, (Online), 4 (2): 984-996.

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2003. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Cetakan Ketiga, Penerbit PT Refika Aditama, Bandung.

Marudut Marpaung,”pengaruh kepemimpinan dan team work terhadap kinerja karyawan di koperasi sekjen kemdikbud senayan jakarta”Jurnal Ilmiah WIDYA, ISSN, Volume 2 Nomor 1, Jakarta

Mulyadi dan J. Setyawan. 2001. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen: Sistem Pelipat ganda Kinerja Perusahaan. edisi 2. Jakarta : Salemba Empat.

Munandar,Utami. 2004. “Pengembangan Emosi dan Kreativitas”. Jakarta ; Rineka Cipta

M.M Sutopo, jetjep.2005.”Pengembangan Kreativitas Anak”.Bandung:Depdiknas

Nasution, Arman Hakim, Ir., M. Eng. 2006, Creative Thinking, Penerbit Andi, Yogyakarta.


(12)

Nawawi, Hadari, Evaluasi dan Manajemen Kinerja di Lingkungan Perusahaan dan Industri. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006.

Mangkuprawira, Sjafri. (2007) Kinerja : Apa itu ?

Mangkunegara, A. P. 2009.Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rivai, Veithzal dan Basri. 2005. Performance Appraisal: Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan Dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. . Jakarta. Rajagrafindo Persada

-Robbins, Stephen P. Essential of Organizational Behavior. Jakarta: Salemba Empat, 2008.

Robbins, Stephen P., dan Timothy A. Judge, 2008. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior), Edisi Keduabelas, Penerjemah Diana Angelica, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Santrock, John W. Educational Psychology. 2nd Edition. Terjemahan Tri Wibowo B.S. Jakarta: Prenada Media Group, 2008.

Simamora, Henry Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarya: STIE YKPN, 2004.

Simamora, Bilson.2003.Penilaian Kinerja dalam Manajemen Perusahaan. Jakarta : Gramedia Pustaka.


(13)

Soeprihanto, John. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta: BPFE, 1996.

Stoner, James A.F and R. Edward Freeman, Manajemen terjemahan Alexander Sindoro. Jakarta: PT. Prenhallindo, 1996.

Sopiah, Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Penerbit Andi. 2008

Sulistiyani, Ambar T. dan Rosidah.2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu: Yogyakarta

Sunaryo. 2002. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC. Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sutrisno, Edi, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Prenada Media, Jakarta.

Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Tracy, Brian, 2006. Pemimpin Sukses, Cetakan Keenam, Penerjemah: Suharsono dan Ana Budi Kuswandani, Penerbit Pustaka Delapatrasa,Jakarta.

West, Michael, 2002. Kerja Sama yang Efektif, Cetakan Kelima, Penerjemah: Srikandi Waluyo, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Wibowo, 2007. Manajemen Kinerja, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.


(14)

Zhang, Suting, Jerry Fjermestad, and Narilyn Tremaine. 2005. Leadership Styles in Virtual Team Context: Limitations, Solution and Proporsitions Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ


(15)

1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam suatu organisasi atau perusahaan untuk membantu dalam pencapaian tujuannya. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah pegawai, sehingga dalam pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan sangatalah tergantung kepada kemampuan, keahlian, maupun pengetahuan pegawai yang dimaksud. Hal tersebut sangatlah diperlukan agar keefektifan produktivitas perusahaan semakin meningkat. Dengan demikian Proses pengerjaan kegiatan perusahaan yang baik akan membantu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.

Dalam era globalisasi telah menuntut adanya perubahan yang sangat cepat dan menyebabkan adanya pergeseran pemikiran yang kompleks di segala bidang. Untuk itu perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage) agar dapat memenangkan persaingan, minimal untuk mempertahankan operasi perusahaan. Salah satu keunggulan kompetitif yang penting bagi perusahaan adalah karyawan perusahaan.

Upaya perusahaan untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas, maka perlu diadakannya suatu pengembangan sumber daya manusia. Dengan manajemen sumber daya manusia yang baik, organisasi akan memiliki kekuatan kompetitif sehingga sumber keberhasilan kompetitif tersebut menjadi


(16)

lebih berdaya guna. Karyawan perusahaan merupakan penggerak operasi perusahaan, sehingga jika kinerja karyawan perusahaan baik, maka kinerja perusahaan juga akan meningkat.

Ketatnya persaingan di era globalisasi saat ini membuat komponen-komponen yang ada di perusahaan pun dimaksimalkan untuk mencapai tujuan. Dan tidak terkecuali karyawan yang menjadi aset penting perusahaan. Perusahaan yang dinamis membutuhkan karyawan yang kompeten dalam bidangnya. Kinerja karyawan yang baik pun sangat dibutuhkan perusahaan dalam mendukung kinerja perusahaan.

Untuk mempertahankan persaingan pada era saat ini perusahaan sangat membutuhkan sumber daya manusia yang efektif dalam melakukan proses kegiatan kerja, perusahaan pun melakukan penilaian bagi tenaga kerjanya sesuai dengan prestasi dan kinerjanya pada perusahaan. Setiap perusahaan memiliki berbagai cara dalam mencapai tujuan perusahaan, seperti membentuk kelompok kerja agar lebih efektif dalam melakukan kegiatan kerja.

Pada penelitian ini penulis berupaya untuk mencari masalah mengenai bagaimana karyawan dalam sebuah perusahaan berkontribusi dengan cara yang telah diberikan oleh perusahaan untuk mendapatkan kinerja yang baik dari karyawan di dalam perusahaan yang dimaksud.

Masalah kinerja bagi perusahaan adalah masalah yang sangat penting. Tanpa adanya kinerja yang baik tidak mungkin perusahaan dapat menghasilkan produk yang kompetitif. Peningkatan kinerja mempunyai implikasi yang positif bagi perusahaan itu sendiri yang, artinya perusahaan dapat menghasilkan kuantitas


(17)

dan kualitas produk yang optimal dengan harga bersaing dan secara umum Evaluasi kinerja menjelaskan mengenai suatu proses umpan balik atas kinerja yang lalu dan mendorong adanya produktivitas di masa mendatang.

Pengertian kinerja karyawan menunjuk pada kemampuan karyawan dalam melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Menurut Rivai kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Kinerja para karyawan akan meningkat apabila mereka terlibat secara aktif dan ikut berpartisipasi dan menjadi bagian tim dalam proses kegiatan pada unit organisasi dimana mereka bekerja.

. Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan danbagaimana cara mengerjakannya. Kinerja Pegawai menunjuk pada kemampuan Pegawai dalam melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Kinerja para Pegawai akan meningkat apabila mereka terlibat secara aktif dan ikut berpartisipasi dan menjadi bagian tim dalam proses kegiatan pada unit organisasi dimana mereka bekerja. Kinerja karyawan akan meningkat bila didukung oleh penerapan sistem manajemen kinerja dan sistem pengembangan karir yang baik dan efektif serta penerapan kerjasama tim dan partisipasi karyawan.

Kinerja juga dapat di lakukan dengan berbentuk tim, pada saat ini perusahaan cenderung membuat tim-tim dan kelompok-kelompok kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan. Hal tersebut dikarenakan tekanan


(18)

persaingan semakin meningkat, dan para ahli menyatakan keberhasilan organisasi akan semakin bergantung pada individu-individu yang menonjol.

Kerjasama tim dapat meningkatkan kerja dan komunikasi didalam dan diantara bagian-bagian perusahaan. Dan biasanya tim beranggotakan orang-orang yang memiliki perbedaan keahlian sehingga dijadikan kekuatan dalam mencapai tujuan perusahaan. Kualitas keputusan dan tingkat kreatifitas yang dihasilkan oleh sebuah team, jauh lebih baik daripada kualitas dan kreatifitas yang dihasilkan oleh rata-rata individu yang bekerja sendirian. Keuntungan team adalah adanya kekuatan kerjasama.

Berbagai kelompok manusia bisa ditemukan di atas permukaan bumi ini. Dasar pandangan dalam membentuk kelompok itu sendiri bisa berdasarkan dari berbagai macam hal. Mulai dari kelompok orang yang mempunyai hobi yang sama, aktivitas yang sama, sampai kelompok orang yang berasal dari suatu daerah yang sama. Ciri-ciri Team yang hebat adalah yang menciptakan hasil dengan cepat. Kreatif, Bijaksana, positif, konsisten, san salah satu faktor terpenting yaitu keikutsertaan seluruh anggota team. Kerjasama tim (teamworks) akan menjadi bentuk organisasi, pekerjaan yang cocok untuk memperbaiki kinerja perusahaan (Mulyadi dan Setyawan,2001).

Kinerja Karyawan dapat dinilai dari bagaimana karyawan pada perusahaan tersebut memiliki kreativitas yang tinggi dalam bekerja. Kreativitas merupakan hal penting bagi organisasi karena kontribusi kreatif tidak hanya dapat membantu organisasi menjadi lebih efisien dan lebih responsif terhadap kinerja, tetapi juga


(19)

membantu organisasi beradaptasi dengan perubahan, tumbuh dan bersaing di pasar global, dikutip dari jurnal (Agus Styoro Cahyo Wibowo 2013).

Kreativitas yang dimiliki karyawan dapat dijadikan penilaian lebih oleh perusahaan. Perhatian utama terhadap kreativitas dan kesadaran akan pentingnya bagi dunia ilmu pengetahuan datang dari bidang ilmu di luar psikologi. Perusahaan-perusahaan besar sangat mengakui gagasan-gagasan baru yang kreatif dan dapat dipertangungjawabkan kualitasnya. Begitu juga dengan bidang lainnya seperti departemen pemerintahan yang terus mencari bibit-bibit muda yang penuh dengan gagasan-gagasan cemerlang.

Dengan Kreatifitas yang dimiliki oleh karyawan, berbagai masalah dalam perusahaan akan dapat terselesaikan dengan berbagai solusi yang unik seperti yang diungkapkan oleh Semiawan yang dikutip oleh “sunaryo (2002): Kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah”. Kemampuan, keahlian, dan pengetahuan pegawai seharusnya menjadi tolak ukur dalam penempatan posisi karena kemampuan individu lah yang menentukan optimal atau tidaknya suatu pekerjaan dalam bidang tertentu.

Pada saat ini sangat jarang sekali perusahaan yang tidak mementingkan dan merangsang daya kreatifitas karyawannya dan permasalahan cenderung hanya di selesaikan dengan solusi dari pimpinan saja bukan dari masukan kreativitas karyawan, padahal sudah jelas dengan apa yang dijelaskan oleh Carl Rogers, Ia menjelaskan ada 3 kondisi dari pribadi yang kreatif, adalah keterbukaan terhadap pengalaman, kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan Patokan pribadi


(20)

seseorang, kemampuan untuk bereksperiman atau untuk ‘bermain’ dengan konsep-konsep.

Berdasarkan permasalahan pada penelitian yang penulis ambil, penulis mengambil data mengenai variable kerjasama tim dengan melakukan wawancara dan penyebaran kuesioner kepada 27 karyawan CV.Collaborative.

Tabel 1.1 Kuesioner Kerjasama Tim

NO. Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah saudara memiliki keinginan untuk memimpin rekan anda dalam pengerjaan tugas tim.

45% 55%

2 Apakah saudara merasa memiliki tanggung jawab dalam pekerjaan dan posisi jabatan yang diberikan perusahaan.

70% 30%

3 Apakah saudara dan rekan kerja di tim anda mempunyai tujuan atau persepsi yang berbeda dalam pengerjaan tugas dari perusahaan.

45% 55%

4 Apakah saudara memiliki hubungan

dan berkomunikasi dengan baik dengan semua rekan kerja anda di perusahaan baik diluar maupun didalam lingkungan kerja.

75% 25%

5 Apakah saudara mempunyai

keinginan untuk tumbuh dan mempunyai posisi yang berpengaruh terhadap tim


(21)

NO. Pertanyaan Ya Tidak 6 Apakah saudara terkadang

mengambil pekerjaan diluar perusahaan, meskipun perusahaan sudah memberikan pekerjaan dan tugas terhadap anda.

65% 35%

7 Apakah saudara merasa skill dan bakat anda semakin meningkat dan terarahkan oleh pekerjaan dengan sendirinya.

55% 45%

8 Apakah Anda mempunyai inisiatif

dalam melakukan identifikasi pada pekerjaan anda dan rekan kerja anda dan memberikan langsung resolusi pada hasil pekerjaan

60% 40%

Dari pernyataan pada kuesioner yang diberikan penulis, Masalah yang terjadi pada Kerjasama Tim yg penulis ambil pada CV.Collaborative yaitu masih adanya sifat individual yang masih kuat yang dimiliki oleh anggota karyawan sehingga kurangnya inisiatif dan membuka pandangan untuk terlihat menonjol dan bekerja dengan lebih kompak dan tertuju sesuai dengan satu tujuan yaitu tujuan bersama demi keberhasilan pencapaian tujuan bersama di perusahaan.

Hal tersebut berbanding terbalik dengan apa yang diungkapkan oleh Allen (2004:21) pekerja tim atau tim kerja adalah orang yang sportif, sensitive, dan senang bergaul, serta mampu mengenali aliran emosi yang terpendam dalam tim dengan sangat jelas. Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi.

Usaha-usaha individual menghasilkan satu tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan individual. Karena pada umumnya tujuan digunakannya kerjasama tim dalam proses kegiatan kerja dalam perusahaan


(22)

adalah untuk melengkapi pengalaman, dan melengkapi keahlian atau keterampilan sehingga masalah ataupun konflik yang ada dalam tim dengan cepat teratasi begitu juga tujuan pencapaian target perusahaan bisa tercapai secara efektif dan efisien karena banyaknya masukan dari pemikiran-pemikiran yang berbeda dan tetap satu tujuan berasama.

Penyataan tersebut didukung oleh definisi kerjasama tim Menurut Tenner dan Detoro (1992:183), Bahwa kerjasama tim adalah sekelompok orang-orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama dan tujuan tersebut akan lebih mudah diperoleh dengan melakukan kerjasama tim daripada dilakukan sendiri.

Pada variabel kreativitas penulis juga melakukan pengumpulan data dengan memberikan kuesioner kepada karyawan CV.Collaborative untuk menemukan masalah yang terjadi.

Tabel 1.2 Kuesioner Kreativitas Karyawan

No. Pertanyaan Ya Tidak

Berfikir Kreatif

1 Apakah perusahaan memberikan

wewenang kepada anda untuk memberikan ide kreatif pada program kerja yang sedang dilaksanakan.

65% 35%

2 Apakah saudara memiliki

keinginnan untuk menawarkan Ide dari inovasi anda sendiri kepada perusahaan tapi tidak berani untuk memberikan ide


(23)

tersebut secara langsung.

No. Pertanyaan Ya Tidak

3 Apakah saudara merasa memiliki kemampuan untuk menciptakan program kerja baru untuk perusahaan karena

45% 55%

Motivasi

4 Apakah anda merasa selalu termotivasi dalam bekerja dan tidak terbebani oleh pekerjaan yang ada disamping kegiatan yang lain.

75% 25%

5

Apakah anda selalu dinilai dan diberikan penghargaan oleh rekan dan atasan bahwa anda adalah orang yang kreatif dan

berpengetahuan di perusahaan anda ketika sedang berhasil melaksanakan tugas dengan baik

30% 70%

Keterampilan

6 Apakah anda mempunyai bakat

yang lain selain bakat yang sesuai dengan pekerjaan anda

75% 25%

7 Apakah anda mempunyai cara

tersendiri dalam melakukan pekerjaan anda.

60% 40%

8 Apakah anda merasa terlalu memaksakan keterampilan anda karena tidak sesuai dengan pekerjaan yang diberikan.

60% 40%

Masalah yang terjadi pada Kreativitas karyawan CV.Collaborative Bandung yang sebagian besar karyawan nya memiliki kemampuan untuk berinovasi dan mempunyai keinginan untuk aktif dalam perusahaan akan tetapi tidak adanya inisiatif untuk berani mengungkapkan pendapat dan kurangnya motivasi atau dorongan dari dalam internal perusahaan ataupun dari atasan dan rekan sebagai pendorong mereka untuk berkontribusi dengan baik di perusahaan.


(24)

Hal tersebut berbeda dengan yang diungkap kan oleh Supriyadi dalam Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati (2005 : 15) mengutarakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada. Selanjutnya ia menambahkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya eskalasi dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi, diskontinuitas, diverensiasi, dan integrasi antara setiap tahap perkembangan imajinasi dan fantasi, dan menekankan kreativitas serta inovasi.

Begitu juga dengan variabel Kinerja karyawan, penulis memberikan kuesioner yang menjadi bukti data pencarian masalah yang terjadi pada kinerja karyawan CV.Collaborative :

Tabel 1.3 Kuesioner Kinerja Karyawan

NO. Pertanyaan Ya Tidak

Kualitas

1. Apakah pekerjaan anda selalu dilakukan dengan baik dan benar

55% 45%

2. Apakah pekerjaan diluar yang

diberikan perusahaan tidak pernah kerjakan (menjadi Freelance)

60% 40%

3. Apakah pekerjaan yang

dikerjakan dengan hasil yang tidak baik tidak ada

pengaruhnya dengan anda karena itu adalah masalah perusahaan.


(25)

No. Pertanyaan Ya Tidak

Kuantitas

4. Apakah ketepatan waktu dalam

melakukan pekerjaan dan kehadiran sudah diatur oleh perusahaan.

60% 40%

5. Apakah waktu pengumpulan

data pekerjaan selalu anda lakukan dengan tepat waktu

40% 60%

6. Apakah anda seorang pekerja

yang tepat waktu mengenai kehadiran dan pekerjaan.

45% 55%

Pelaksanaan Tugas

7. Apakah anda tidak pernah

melakukan kesalahan pada pekerjaan yang diberikan oleh atasan

45% 55%

8. Apakah menurut anda

menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tujuan perusahaan adalah hal utama yang harus anda lakukan

80% 20%

9. Apakah anda tidak pernah

mendapatkan teguran dari atasan atas proses pengerjaan tugas kantor yang kurang baik.

65% 35%

Tanggung jawab

10 Apakah anda merasa sadar akan

kewajiban anda akan tugas yang diberikan oleh atasan.

75% 25%

11 Apakah anda menerima

pekerjaan lain dengan pendapatan yang lebih besar (freelance diluar kantor) dan mengesampingkan pekerjaan dari perusahaan.

30% 70%

12. Apakah anda akan menerima

kritikan dan punishment apapun dari atasan jika anda lalai dalam penyelesaian tugas yang

diberikan.

65% 35%

Pada Kinerja karyawan CV.Collaborative penulis mendapatkan fenomena bahwa tanggung jawab karyawan masih belum dimiliki dan di terapkan dengan baik di perusahaan dikarenakan perusahaan masih kurang memiliki ketegasan


(26)

terhadap proses dan hasil dalam pekerjaan para karyawannya sehingga karyawan seharusnya memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap kontribusi yang ia berikan terhadap perusahaan.

Hasil kuesioner diatas berbeda dengan yang diungkapkan Sinambela (2012:5) yang mendefiniskan bahwa kinerja pegawai sebagai kemampuan pegawai dalam melakukan sesuatu keahlian tertentu. Kinerja pegawai sangatlah perlu, sebab dengan kinerja ini akan diketahui seberapa jauh kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.

Penelitian ini penulis lakukan dengan mencari informasi bagaimana keadaan tim dan bagaimana kreatifitas karyawan dan juga apakah berhubungan baik dengan kinerja para pegawainya. Berdasarkan uraian yang ditulis diatas maka dengan ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kerjasama Tim dan Kreatifitas terhadap Kinerja Karyawan CV.Collaborative Bandung”

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

1. Masih kurangnya keberanian yang dimiliki karyawan CV.Collaborative bandung dalam memimpin dan berpartisipasi dalam memberikan arahan ketika karyawan tersebut terlihat menonjol dan menguasai materi pekerjaan dibanding karyawan yang lain.


(27)

2. Tujuan pengerjaan tugas dengan persepsi yang berbeda dari para karyawan CV.Collaborative membuat atasan harus memilah-milah pekerjaan yang sesuai dengan prosedur pengerjaan dan tujuan yang sama dari perusahaan. 3. Motivasi untuk berkembang dan menonjol dalam mencari jabatan atau

posisi yang lebih tinggi sangat minim, dan Kontribusi yang diberikan hanya sesuai dengan apa yang diminta oleh atasan (tidak lebih).

4. Pekerjaan yang dilakukan karyawan CV.Collaborative kurang terfokuskan karena masih ada karyawan yang mengambil pekerjaan diluar perusahaan. 5. Kerjasama Tim yang dilakukan karyawan CV.Collaborative masih

memiliki banyak kendala dan konflik, teutama pada sikap individual yang tidak menghambat keberhasilan kerjasama tim untuk mencapai tujuan bersama.

6. Ide dan inovasi dari para karyawan dalam hal pekerjaan masih jarang tersampaikan langsung kepada atasan dan rekan kerja lainnya ketika sedang rapat.

7. Motivasi dan dorongan pada karyawan masih kurang untuk mereka berkontribusi secara lebih lagi terhadap pekerjaaan.

8. Keterampilan yang dimiliki karyawan terkadang tidak sesuai dengan bidang pekerjaan yang mereka tempati sehingga kontribusi dalam hal pekerjaan masih kurang optimal atau tertuju.

9. Karyawan CV.Collaborative masih belum terangsang daya kreatifitasnya dan masih kurang memiliki inovasi dan inisiatif untuk menyampaikan ide ide kepada perusahaan.


(28)

10.Kualitas Pekerjaan yang dilakukan karyawan masih kurang terpenuhi karena karyawan CV.Collaborative masih kurang mempunya tanggung jawab kepada pekerjaan yang harus dimaksimalkan kontribusinya dalam bekerja.

11.Karyawan CV.Collaborative belum mengedepankan kedisiplinan waktu dalam pekerjaan.

12.Kinerja karyawan CV.Collaborative dinilai belum optimal dikarenakan masalah pada pribadi karyawan yang masih belum mempunyai tanggung jawab secara keseluruhan dalam proses pencapaian tujuan bersama perusahaan.

1.2.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini berdasarkan data dan latar belakang yang penulis tulis adalah :

1. Bagaimana Kerjasama Tim di CV. Collaborative Bandung. 2. Bagaimana Kreatifitas karyawan di CV.Collaborative Bandung. 3. Bagaimana Kinerja karyawan di CV. Collaborative Bandung.

4. Bagaimana Pengaruh Kerjasama Tim terhadap kinerja Karyawan CV.Collaborative Bandung

5. Bagaimana Pengaruh Kreativitas Karyawan terhadap Kinerja karyawan CV.Collaborative Bandung

6. Bagaimana Pengaruh Kerjasama Tim dan Kreativitas karyawan terhadap Kinerja karyawan CV.Collaborative Bandung


(29)

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data-data dan bahan penelitian yang digunakan sesuai dengan apa yang menjadi masalah mengenai Pengaruh Kerjasama Tim dan Kreativitas Karyawan terhadap Kinerja Karyawan CV.Collaborative Bandung.

.1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian pada penelitian yang penulis dapatkan adalah :

1. Untuk mengetahui Kerjasama Tim karyawan CV.Collaborative Bandung. 2. Untuk mengetahui Kreativitas yang dimiliki karyawan CV.Collaborative

Bandung.

3. Untuk mengetahui Kinerja Pegawai CV.Collaborative Bandung.

4. Untuk mengetahui pengaruh Kerjasama Tim terhadap Kinerja Karyawan CV.Collaborative Bandung.

5. Untuk mengetahui pengaruh Kreatifitas terhadap Kinerja Karyawan CV.Colaborative Bandung.

6. Untuk mengetahui pengaruh Kerjasama Tim dan Kreativitas karyawan terhadap Kinerja karyawan CV.Collaborative Bandung.


(30)

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

Menjadi media informasi mengenai Pengaruh KerjasamaTim dan Kreatifitas terhadap Kinerja Karyawan. Juga menjadi referensi bagi penulis yang melakukan penelitian yang berhubungan dengan judul diatas.

1.4.2 Kegunaan Akademis 1. Bagi Penulis

Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan ilmu wawasan dan pengetahuan mengenai judul yang bersangkutan yaitu Pengaruh Kerjasama Tim dan Kreatifitas terhadap Kinerja Karyawan.

2. Bagi Peneliti lain

Dapat dijadikan bahan pertimbangan dan pemikiran untuk penelitian yang lebih lanjutnya nanti dengan bidang yang sama.

3. Bagi Instansi

Semoga penelitian yang saya tulis ini menjadi pertimbangan kepada perusahaan agar menjadi lebih baik kembali dalam menjalankan kegiatan kerja di perusahaan dan sistem organisasi yang menjadi lebih baik.


(31)

1.5.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian dilakukan di CV.Collaborative yang berlokasi di Jl.Vijayakusuma II E-05 RT 07/07 Cijambe Indah, Ujung Berung, Bandung 40619

1.5.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai bulan Maret 2016 sampai dengan bulan Agustus 2016. Adapun jadwal penelitian penulis sebagai berikut :

Tabel 1.4

Waktu Pelaksanaan Penelitian

No Uraian

Waktu Kegiatan

Maret April Mei Juni Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Survey Lokasi

penelitian

2 Melakukan

Penelitian 3 Pencarian Data

4 Pembuatan

Proposal

5 Seminar

6 Revisi 7 Penelitian


(32)

8 Bimbingan

9 Sidang


(33)

19

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Kerjasama Tim

2.1.1.1 Pengertian

Team work bisa diartikan sebagai kerja tim atau kerjasama, team work atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi serta berkomitmen untuk mencapai misi yang sudah disepakati sebelumnya untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien. Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama.Sebuah tim itu sangat memebutuhkan kemauan untuk saling bergandengan-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama serta saling melengkapi antar sesama.

Kerja tim sebagai proses kerja dinyatakan Buchholz (2000), Teamwork is theprocess of working in a group by participative leadership, shared responsibility,aligned on purpose, intensive communication, future focused, focused on task,creative talents and rapid response to get the aims of the organizatio. Dijelaskan bahwa Kerja tim adalah proses kerja dalam kelompok dengan adanya kepemimpinan yang partisipatif, tanggung jawab yang terbagi,


(34)

penyamaan tujuan, komunikasi yang intensif, fokus pada masa depan, fokus pada tugas, bakat kreatif dan tanggapan yang cepat untuk mencapai tujuan organisasi.

Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun sering terjadi perbedaan pemahaman serta perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu, bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Oleh karena itu sangatlah penting untuk menjunjung tinggi kesadaran akan kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya. (Bass (1990) dalam Zhang (2005)) bahwa Kepemimpinan partisipatif didefinisikan sebagai persamaan kekuatan dan sharing dalam pemecahan masalah dengan bawahan dengan melakukan konsultasi dengan bawahan sebelum membuat keputusan.

Sementara untuk membentuk dan membangun team work yang solid, tentu tidak semudah kita membalikan telapak tangan, team work yang solid akan menciptakan hasil yang maksimal dalam suatu tim tersebut. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi pada ekonomi (Armstrong dan Baron, 1998 :15)

Kerjasama Tim adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen, Timothy2008:406). Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik daripada kinerja per individu disuatu organsasi.


(35)

Menurut Tenner dan Detoro (1992:183) Team works is a group of individuals working together to reach a common goal. Definisi kerjasama tim tersebut menjelaskan bahwa kerjasama timadalah sekelompok orang-orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama dan tujuan tersebut akan lebih mudah diperoleh dengan melakukan kerjasama tim daripada dilakukan sendiri.

Allen (2004:21) pekerja tim atau tim kerja adalah orang yang sportif, sensitive, dan senang bergaul, serta mampu mengenali aliran emosi yang terpendam dalam tim dengan sangat jelas. Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi.Usaha-usaha individual mereka menghasilkan satu tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan individual. Penggunaan tim secara ekstensif menghasilkan potensi bagi sebuah organisasi untuk membuahkan banyak hasil yang lebih besar tanpa peningkatan masukan. Kinerja tim akan lebih unggul daripada kinerja individu jika tugas yang harus dilakukan menuntut keterampilan ganda.

Sebuah tim (team) adalah sebuah unit yang terdiri dari 2 orang atau lebih yang berinteraksi dan mengkoordinasikan pekerjaan mereka untuk menyelesaikan sebuah tugas yang spesifik (Daft, 2003:171). Dan Kerja organisasi tidak akan terlaksana jika para anggota organisasi tidak bekerja sama secara selaras, karena itu sangat dibutuhkan kerjasama dalam organisasi (Anthony et.al, 1984: 40-41).

Katzenbach dan Smith, mendefinisikan team sebagai sekelompok kecil orang dengan keterampilan yang saling melengkapi yang berkomitmen untuk maksud bersama.Sedangkan menurut Hunsaker (2001) Tim ialah kelompok


(36)

dengan keterampilan yang saling melengkapi dan berkomitmen untuk mecapai tujuan bersama secara efektif dan efisien.

Tim adalah sebuah kelompok kerja lengkap atau satu tujuan kerja yang para anggotanya paling sedikit memiliki satu tujuan kerjasama dari seluruh anggotanya (Wayne, 2001).

Kerjasama dilakukan oleh sebuah tim lebih efektif daripada kerja secara individual. Menurut West (2002) “Telah banyak riset membuktikan bahwa kerja sama secara berkelompok mengarah pada efisiensi dan efektivitas yang lebih baik. Hal ini sangat berbeda dengan kerja yang dilaksanakan oleh per-orangan”.

2.1 Tabel

Perbedaan Tim dan Kelompok :

Kelompok Tim

Memiliki pemimpin yang ditunjuk Berbagi & Menggilir peran kepemimpinan

Akuntabilitas individual Akuntabilitas Mutual & Individu (tanggung

jawab terhadap satu sama lain) Tujuan Kelompok & Organisasi yang sama Visi atau tujuan khusus oleh tim

Hasil Kerja Individual Hasil Kerja Kolektif

Mengadakan pertemuan-pertemuan yang efisien

Pertemuan-pertemuam yang mendorong diskusi terbuka & pemecahan masalah Efektivitas secara tidak langsung diukur

oleh pengaruh bisnis (seperti kinerja keuangan)

Efektivitas secara langsung diukur dengan menilai kinerja kolektif

Mendiskusikan, memutuskan,

mendelegasikan pekerjaan untuk para Individu

Mendiskusikan, memutuskan, berbagi pekerjaan


(37)

2.1.1.2 Jenis-Jenis Tim

Menurut Daft (2000) jenis teamwork terdiri dari 6 (enam) jenis, yaitu: a. Tim Formal

Tim formal diciptakan oleh organisasi sebagai bagian dari struktur formal organisasi. Dua jenis tim formal yang paling umum adalah tim vertikal dan tim horizontal.

b. Tim Vertikal

Tim vertikal terdiri dari seorang manajer dan para bawahannya dalam rantai komando formal. Terkadang tim ini disebut tim fungsional atau tim komando. Setiap tim diciptakan oleh organisasi untuk mencapai tujuan – tujuan tertentu lewat aktifitas dan interaksi bersama para anggota.

c. Tim Horizontal

Tim horizontal terdiri atas karyawan – karyawan dari tingkat hierarkis yang hamper sama, tetapi dari bidang keahlian yang berbeda. Dua jenis tim horizontal yang paling umum adalah angkatan tugas dan komite.

1. Angkatan tugas adalah kelompok karyawan dari departemen – departemen berbeda yang dibentuk untuk menangani aktifitas tertentu dan hanya bertahan sampai tugas itu selesai.

2. Komite biasanya berumur panjang dan mungkin merupakan bagian permanen dari struktur organisasi. Komite memberikan keuntugan yaitu: memungkinkan para anggota organisasi untuk bertukar informasi, menghasilkan saran – saran untuk mengoordinasi unit – unit organisasional yang diwakilkan,


(38)

mengembangkan berbagai ide dan solusi baru untuk masalah – masalah organisasional yang ada, dan membantu perkembangan berbagai praktik dan kebijaksanaan organisasional yang baru.

d. Tim dengan Tujuan Khusus

Tim dengan tujuan khusus adalah tim yang diciptakan diluar organisasi formal untuk mengerjakan proyek kepentingan atau kreatifitas khusus. Tim dengan tujuan khusus masih merupakan bagian dari organisasi formal dan memiliki struktur laporannya sendiri.

e. Tim dengan Kepemimpinan Mandiri

Tim yang dibentuk dalam satu departemen yang sama dan anggotanya adalah karyawan untuk mendiskusikan cara-cara peningkatan kualitas, efisiensi dll.

(Tim pemecahan masalah) biasanya terdiri atas 5 sampai 12 karyawan per jam dari departemen yang sama yang dengan sukarela bertemu untuk mendiskusikan cara – cara peningkatan kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja. Tim pemecahan masalah biasanya merupakan langkah pertama dalam langkah perusahaan menuju partisipasi karyawan yang lebih besar. Seiring dengan bertambah dewasanya perusahaan, tim pemecahan masalah berangsur – angsur berkembang menjadi tim dengan kepemimpinan mandiri.

(Kepemimpinan mandiri) biasanya terdiri dari 5 sampai 20 pekerja dengan lebih dari satu keterampilan yang menggilir pekerjaan untuk menghasilkan produk


(39)

atau layanan yang menyeluruh atau setidaknya satu aspek menyeluruh atau bagian dari sebuah produk atau layanan. Ide pokoknya adalah bahwa tim – tim itu sendiri, dan bukan para manajer atau supervisor, bertanggung jawab atas pekerjaan mereka, membuat keputusan, mengawasi kinerja mereka sendiri, dan mengubah perilaku kerja mereka seperti yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, mencapai tujuan, dan menyusuaikan diri terhadap kondisi – kondisi yang berubah.

Tim dengan kepemimpinan mandiri merupakan tim permanen yang secara khusus meliputi elemen – elemen berikut ini :

• Tim mencakup para karyawan yang memiliki beberapa keterampilan dan fungsi, dan keterampilan – keterampilan yang dikombinasikan sudah cukup untuk mengerjakan tugas organisasional yang besar.

• Tim diberi akses menuju sumber – sumber daya seperti informasi, peralatan, mesin dan persediaan yang dibutuhkan untuk mengerjakan seluruh tugas.

• Tim diberi kekuasaan dengan otoritas pembuatan keputusan yang berarti bahwa para anggota memiliki kebebasan untuk memilih anggota baru, memecahkan masalah, menghabiskan uang, mengawasi hasil, dan merencanakan masa depan.


(40)

f. Tim di Lingkungan Kerja yang Baru

Dua jenis tim yang semakin sering digunakan adalah tim virtual/maya dan tim global

1. Tim virtual terdiri atas anggota – anggota yang tersebar secara geografis dan organisasional yang terikat terutama oleh kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi. Tim virtual sering meliputi para pekerja lepas, anggota organisasi rekanan, pelanggan, pemasok, konsultan, atau pihak – pihak luar lainnya. Salah satu keuntungan utama tim virtual adalah kemampuan untuk dengan cepat mengumpulkan kelompok orang yang paling tepat untuk menyelesaikan proyek yang kompleks, memecahkan masalah tertentu, atau mengekploitasi peluang strategis tertentu.

2. Tim global adalah tim kerja lintas batas yang terbentuk dari anggota – anggota dengan kebangsaan yang berbeda yang aktifitasnya menjangkau banyak Negara. Tim global dapat dibagi dalam dua kategori yaitu tim interkultiral yang para anggotanya berasl dari berbagai negara atau budaya yang berbeda dan bertemu dengan berhadapan secara langsung, dan tim global virtual yang para anggotanya tinggal di lokasi yang terpisah di seluruh penjuru dunia dan melaksanakan pekerjaan mereka dengan bantuan teknologi elektronik.


(41)

2.1.1.3 Indikator Kerjasama Tim

Apabila Berdasarkan definisi kerja tim yang dinyatakan Buchholz (2000) maka indikator-indikatornya sebagai berikut:

1. Kepemimpinan partisipatif (participative leadership), yaitu terciptanya kebebasan dengan mendorong, memberikan kebebasan memimpin dan melayani orang lain.

2. Tanggung jawab yang dibagikan (shared responsibility), yaitu terciptanya lingkungan yang menjadikan anggota tim merasa bertanggung jawab seperti tanggung jawab seorang manajer dalam pelaksanaan unit kerja.

3. Penyamaan tujuan (aligned on purpose), yaitu memiliki rasa tujuan yang sama sebagaimana dalam tujuan awal dan fungsi pembentukan tim.

4. Komunikasi yang intensif (intensive communication) yaitu terciptanya iklim kepercayaan dan komunikasi yang terbuka serta jujur.

5. Fokus pada masa yang akan datang (future focused), yaitu adanya perubahan sebagai sebuah kesempatan untuk berkembang (tumbuh).

6. Fokus pada tugas (focused on task), yaitu terciptanya fokus perhatian anggota tim pada tugas-tugas yang dilaksanakan.

7. Pengerahan bakat (talents), yaitu adanya perubahan rintangan-rintangan secara kreatif menjadi daya cipta dan penerapan bakat serta kemampuan individu.

8. Tanggapan yang cepat (rapid response), yaitu adanya pengidentifikasian dan pelaksanaan setiap respon secara cepat.


(42)

Mangkuprawira (2009) menyatakan bahwa Kerjasama Tim terdiri dari sekumpulan karyawan yang dikoordinasi oleh ketua tim dan atau seorang manajer. Pada umumnya kerja tim dibentuk sebagai suatu kebutuhan organisasi agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Dengan kerjasama tim diharapkan fungsi kontrol akan berjalan lebih efektif dan efisien.

Mekanisme hubungan sesama mitra kerja pun dapat berjalan intensif. Ketangguhan sebuah tim kerja dicirikan oleh orang-orang terpilih yang menduduki posisi tertentu dan mampu menjalankan tugas sesuai dengan kompetensinya. Keberhasilan tim merupakan akumulasi dari proses dan prestasi kerja setiap karyawan. Hal ini merupakan tugas dan hasil kolektif dalam suatu sistem kerja yang sinergis. Semakin tinggi kekuatan sinergitas diantara karyawan dan manajer semakin tinggi kekuatan sebuah tim. Tingkat kesalahan dalam pekerjaan pun dapat ditekan sekecil mungkin.

Sopiah (2008) menyatakan bahwa, ìAda 6 (enam) karakteristik tim yang sukses yaitu:

1) mempunyai komitmen terhadap tujuan bersama, 2) menegakkan tujuan spesifik,

3) kepemimpinan dan struktur,

4) menghindari kemalasan sosial dan tanggung jawab, 5) evaluasi kinerja dan sistem ganjaran yang benar, dan 6) mengembangkan kepercayaan timbal balik.


(43)

Selain karakteristik di atas, Mangkuprawira (2009) menyatakan bahwa, ìCiriciri yang mencerminkan terdapatnya keberhasilan sebuah kerja tim yang meliputi:

1) Kesamaan visi dan misi kerja, yaitu para karyawan dan manajer memiliki sudut pandang yang relatif sama dalam mengerjakan tugas perusahaan. Orientasi dan fokusnya pada proses dan hasil. Walau debat di antara karyawan tidak bisa dihindarkan namun selalu diarahkan pada bagaimana target hasil bisa dicapai. Perbedaan pendapat dianggap sebagai sesuatu yang wajar.

2) Prioritas perhatian dan tindakan pada sesuatu yang terbaik buat organisasi yaitu tim memandang baik buruknya kinerja perusahaan merupakan akumulasi dari kinerja tim. Sementara kalau perusahaan memiliki kinerja (profitability) yang baik maka akan berpengaruh terhadap kompensasi yang diberikan kepada karyawan. Semakin besar kompensasi semakin puas karyawan dalam bekerja. Pada gilirannya kinerja karyawan juga akan meningkat. Untuk itu tim yang baik adalah tim yang mampu mempertahankan bahkan mencapai tujuan organisasi yang lebih besar secara taat asas (konsisten).

3) Karyawan berkomitmen tinggi pada pekerjaan, yaitu pada umumnya tim yang kuat dicerminkan pula oleh kekuatan kepentingan para karyawannya. Tanggung jawab dan hak dibuat sedemikian rupa secara seimbang. Mereka tidak saja bekerja untuk kepentingan memperoleh taraf kehidupan keluarga yang semakin baik tetapi juga buat kesehatan organisasi.

4) Tim yang kuat sebagai magnit talenta, yaitu dalam bekerja, setiap anggota tidak lepas dari suasana kompetisi sesama mitra kerja. Idealnya setiap


(44)

orang ingin siap untuk demikian, namun dalam kenyataannya ada saja yang tidak bisa dan tidak biasa bekerja keras.

2.1.2 Kreativitas 2.1.2.1 Pengertian

Walaupun ada pengakuan ilmiah terhadap pentingnya kreativitas, namun hingga kini hanya sedikit sekali penelitian yang telah dilakukan. Hal itu disebabkan adanya kesulitan metodologi dan karena adanya keyakinan bahwa kreativitas adalah suatu faktor bawaan individual sehingga hanya sedikit yang dapat dilakukan untuk mengendalikannya.

Menurut Rachmawati (2010:14), kreativitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses, metode ataupun produk baru yang efektif yang bersifat imajinatif, estetis, fleksibel, integrasi, suksesi, diskontinuitas, dan diferensiasi yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah.

James J. Gallagher (1985) dalam Rachmawati (2010:13), mengatakan bahwa kreativitas merupakan suatu proses mental yang dilakukan oleh individu berupa gagasan ataupun produk baru, atau mengombinasikan antara keduanya sehingga yang pada akhirnya akanmelekat pada dirinya.

Dari berbagai pengertian yang dikemukakan oleh para ahli untuk menjelaskan makna dari kreativitas penulis mengambil kesimpulan bahwa kreativitas adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru, proses konstuksi


(45)

ide yang dapat diterapkan dalam menyelesaikan masalah, serta suatu kegiatan yang bermanfaat.

Dharma dan Akib (2004) mengemukakan bahwa setiap orang diharapkan agar lebih kreatif dalam berpikir dan melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda. Kreativitas berasal dari individu yang mempunyai keahlian dan keterampilan berpikir kreatif berdasarkan pendidikan formal dan pengalaman masa lalu. Dengan adanya pelatihan serta kreativitas yang dimiliki oleh karyawan, maka seorang karyawan diharapkan mampu menghadapi tugas-tugas yang sangat kompleks serta dapat mencapai kinerja yang tinggi.

Orang-orang kreatif ditandai adanya kemampuan mereka yang luar biasa untuk menyesuaikan diri terhadap hampir setiap situasi dan untuk melakukan apa yang perlu untuk mencapai tujuannya.

2.1.2.2 Indikator Kreativitas

Pengukuran kreativitas menuru Lee dan Tan (2012), yaitu : 1. Keahlian berfikir kreatif

2. Keterampilan 3. Motivasi.

2.1.2.3 Faktor -faktor Kreativitas

Menurut Rogers (dalam Munandar, 2009), faktor-faktor yang dapat mendorong terwujudnya kreativitas individu diantaranya:


(46)

Menurut Roger (dalam Munandar, 2009) setiap individu memiliki kecenderungan atau dorongan dari dalam dirinya untuk berkreativitas, mewujudkan potensi, mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas yang dimilikinya. Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya menjadi dirinya sepenuhnya (Rogers dalam Munandar, 2009). Hal ini juga didukung oleh pendapat Munandar (2009) yang menyatakan individu harus memiliki motivasi intrinsik untuk melakukan sesuatu atas keinginan dari dirinya sendiri, selain didukung oleh perhatian, dorongan, dan pelatihan dari lingkungan.

Menurut Rogers (dalam Zulkarnain, 2002), kondisi internal (interal press) yang dapat mendorong seseorang untuk berkreasi diantaranya:

1) Keterbukaan terhadap pengalaman

Keterbukaan terhadap pengalaman adalah kemampuan menerima segala sumber informasi dari pengalaman hidupnya sendiri dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha defense, tanpa kekakuan terhadap pengalaman-pengalaman tersebut dan keterbukaan terhadap konsep secara utuh, kepercayaan, persepsi dan hipotesis. Dengan demikian individu kreatif adalah individu yang mampu menerima perbedaan.

2) Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation)

Pada dasarnya penilaian terhadap produk ciptaan seseorang terutama ditentukan oleh diri sendiri, bukan karena kritik dan pujian dari orang lain. Walaupun demikian individu tidak tertutup dari kemungkinan masukan dan kritikan dari orang lain.

3) Kemampuan untuk bereksperimen atau “bermain” dengan konsep-konsep. Merupakan kemampuan untuk membentuk kombinasi dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya.

b. Dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik)

Munandar (2009) mengemukakan bahwa lingkungan yang dapat mempengaruhi kreativitas individu dapat berupa lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lingkungan keluarga merupakan kekuatan yang penting dan


(47)

merupakan sumber pertama dan utama dalam pengembangan kreativitas individu. Pada lingkungan sekolah, pendidikan di setiap jenjangnya mulai dari pra sekolah hingga ke perguruan tinggi dapat berperan dalam menumbuhkan dan meningkatkan kreativitas individu. Pada lingkungan masyarakat, kebudayaan-kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat juga turut mempengaruhi kreativitas individu.

Rogers (dalam Munandar, 2009) menyatakan kondisi lingkungan yang dapat mengembangkan kreativitas ditandai dengan adanya:

1) Keamanan psikologis

Keamanan psikologis dapat terbentuk melalui 3 proses yang saling berhubungan, yaitu:

a) Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelebihan dan keterbatasannya.

b) Mengusahakan suasana yang didalamnya tidak terdapat evaluasi eksternal (atau sekurang-kurangnya tidak bersifat atau mempunyai efek mengancam.

c) Memberikan pengertian secara empatis, ikut menghayati perasaan, pemikiran, tindakan individu, dan mampu melihat dari sudut pandang mereka dan menerimanya.

2) Kebebasan psikologis

Lingkungan yang bebas secara psikologis, memberikan kesempatan kepada individu untuk bebas mengekspresikan secara simbolis pikiran-pikiran atau perasaan-perasaannya.

2.1.3 Kinerja Karyawan 2.1.3.1 Pengertian

Suatu organisasi perusahaan didirikan karena mempunyai tujuan tertentu yang ingin dan harus dicapai. Dalam mencapai tujuannya setiap organisasi di pengaruhi perilaku organisasi. Salah satu kegiatan yang paling lazim di lakukan


(48)

dalam organisasi adalah kinerja karyawan, yaitu bagaimana ia melakukan segala sesuatu yang berhubungan dengan sesuatu pekerjaan atau peranan dalam organisasi.

Pengertian kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan visi dan misi organisasi yang di tuangkan melalui perencanaan strategi suatu organisasi.

Menurut Mangkunegara (2001:67), kinerja karyawan (prestasi kerja) merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian suatu pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tuijuan, visi dan misi organisasi yang di tuangkangan melalui perencanaan suatu strategi organisasi.

Yuwalliatin (dalam mangkunegara. 2006: 67) mengatakan bahwa kinerja diukur dengan instrumen yang dikembangkan dalam studi yang tergabung dalam ukuran kinerja secara umum kemudian diterjemahkan kedalam penilaian perilaku secara mendasar, meliputi:

1. Kuantitas kerja 2. Kualitas kerja

3. Pengetahuan tentang pekerjaan 4. Perencanaan kegiatan


(49)

Edy Sutrisno (2010: 172) menyimpulkan kinerja sebagai hasil kerja karyawan dilihat dari aspek kualitas, kuantitas, waktu kerja, dan kerja sama untuk mencapai tujuan yang sudah di tetapkan oleh organisasi.

Dari berbagai uraian diatas dapat di tegaskan bahwa kinerja karyawan adalah, kinerja merupakan perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dengan standar yang telah ditentukan. Kinerja juga berarti hasil yang dicapai oleh seseorang, baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya

2.1.3.2 Indikator Kinerja Karyawan

Anwar Prabu Mangkunegara (2009 : 75) mengemukakan bahwa indikator kinerja, yaitu :

1. Kualitas

Kualitas kerja adalah seberapa baik seorang karyawan mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan.

2. Kuantitas

Kuantitas kerja adalah seberapa lama seorang pegawai bekerja dalam satu harinya. Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap pegawai itu masing-masing.

3. Pelaksanaan tugas

Pelaksanaan Tugas adalah seberapa jauh karyawan mampu melakukan pekerjaannya dengan akurat atau tidak ada kesalahan.


(50)

4. Tanggung Jawab

Tanggung jawab terhadap pekerjaan adalah kesadaran akan kewajiban karyawan untuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan perusahaan.

.2.1.3.3 Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja merupakan faktor kunci dalam mengembangkan potensi pegawai secara efektif dan efisien karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumberdaya manusia yang ada di dalam suatu organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi pertumbuhan organisasi secara keseluruhan. Putri (2012), yaitu Kemampuan individual, Usaha yang dicurahkan, Dukungan organisasional. Peneliti mengadopsi indikator kinerja karyawan dari penelitian Putri (2012),


(51)

2.1.4 Penelitian Terdahulu

2.1.4 Tabel Penelitian terdahulu

No Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1 Pengaruh Kreativitas dan Kerjasama Tim terhadap kinerja Manajer pada PT.Jesslyn k Cakes Indonesia Cabang Surabaya Oleh Eddy Poernomo (2006) Kreativitas dan kerjasama tim berpengaruh terhadap kinerja manajer terbukti kebenarannya, Ketiga variabel sama dan menggunakan teknik analisis Regresi Liner Berganda Penelitian ini diperuntukan untuk meneliti kinerja manager berbeda dengan penulis yang meneliti kinerja karyawan

2 Pengaruh Teamwork,

Kepuasan Kerja, dan Loyalitas terhadap produktivitas pada perusahaan jasa

Oleh

Sriyono dan Farida Lestari (2013)

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa teamwork, kepuasan kerja dan loyalitas berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas, baik secara parsial maupun simultan Satu variabel sama yaitu kerjasama tim dan tujuan penelitian samasama untuk mengetahui kualitas kinerja Tidak adanya variabel kreativitas pada penelitian tersebut

3 Pengaruh gaya kepemimpinan, kerjasama tim, dan gaya komunikasi terhadap kepuasan kerja

serta dampaknya terhadap kinerja pegawai

pada sekretariat daerah kota sabang

Oleh

Husnaina Mailisa Safitri, Amri, M.Shabri (2012)

kerjasama tim dan gaya komunikasi berstruktur secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan kerja maupun terhadap kinerja pegawai. Variabel gaya kepemimpinan demokrasi dan kerjasama tim secara parsial berpengaruh terhadap variabel Kinerja. Samasama memakai variabel kerjasama tim terhadap kinerja Penelitian ini menggunakan kepuasan kerja sebagai penilaian kerjasama tim terhadap kinerja karyawan


(52)

No. Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 4 Personality sebagai

Prediktor Kreativitas dalam Meningkatkan Kinerja Anggota Dewan Oleh Widhiastuti (2014) Big Five Personality berpengaruh positif dan signifikan terhadap kreativitas dan berimplikasi pada kinerja anggota Dewan Kota ‘S’

Terdapat variabel kreativitas untuk mendapatkan penilaian kinerja karyawan Menambahkan tidak adanya variabel kerjasama tim melainkan personalitas di tiap anggota karyawannya

5 Pengaruh pelatihan dan kreativitas terhadap

kinerja karyawan bagian teknisi pada pt. Perusahaan listrik negara (persero) area bojonegoro Oleh

Agus Styro Cahyo Wibowo (2013)

Pengaruh pelatihan dan kreativitas terhadap

kinerja karyawan bagian teknisi pada pt. Perusahaan listrik negara (persero) area bojonegoro Samasama menggunaan analisis regresi liner berganda dan memakai variabel kreativitas untuk mengetahui kinerja karyawan Berbeda variabel x1 nya karena pada penelitian ini menggunakan variabel pelatihan dan bukan kerjasama tim

6 Pengaruh

kepemimpinan dan team work

terhadap kinerja karyawan

di koperasi sekjen kemdikbud senayan Jakarta Oleh: Marudut Marpaung (2014) Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh

kepemimpinan yang kuat dan signifikan terhadap kinerja pegawai koperasi. (2) Jumlah populasi 30 orang dan 20 sampling terdapat Pengaruh kerja kelompok

(teamwork) yang signifikan terhadap kinerja pegawai koperasi. (3) terdapat pengaruh kepemimpinan dan teamwork

secara bersama – sama terhadap kinerja karyawan koperasi menggunakan variabel yang sama yaitu pada x1 dan y

Berbeda


(53)

No. Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 7 Pengaruh komunikasi,

kerjasama kelompok, dan kreativitas terhadap kinerja karyawan pada hotel aryaduta manado Oleh: Amanda Carolina Lakoy 1.Komunikasi, kerjasama kelompok, dan kreativitas, secara serentak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan di Hotel Aryaduta Manado. 2. Komunikasi secara parsial atau tunggal berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di Hotel

Aryaduta Manado. Komunikasi merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan khususnya karyawan hotel seperti hotel Aryaduta Manado. 3. Kerjasama kelompok secara parsial atau tunggal berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di Hotel Aryaduta Manado. Kerjasama kelompok

merupakan variabel kedua yang paling mempengaruhi kinerja karyawan khususnya karyawan hotel seperti hotel Aryaduta Manado. 4. Kreativitas secara parsial atau tunggal tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan 1. Adanya variabel kerjasama tim, kreativitas dan Kinerja 2.Variabel kinerja dijadikan sebagai variabel Y Pada penelitian ini pengaruh kreativitas terhadap kinerja

karyawan tidak signifikan


(54)

2.2 Kerangka Pemikiran

Setiap Perusahaan sangat bertujuan dalam pencapaian tujuan organisasi yang lancar, Hal ini dipengaruhi oleh bagaimana Sumber Daya Manusia di perusahaan tersebut berkontribusi secara baik untuk perusahaan. Proses untuk bagaimana perusahaan mencapai tujuan bersama pun sangatlah penting karena hal tersebut dapat menjadi jembatan bagi para karyawan dalam membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Untuk perusahaan dalam menilai kontribusi dan hasil pekerjaan yang dilakukan karyawannya dapat dilihat dari bagaimana karyawan didalam perusahaan tersebut bekerja. Seperti halnya Kerjasama Tim yang dapat menjadi jembatan bagi pegawai untuk membantu pencapaian tujuan perusahaan dengan lebih efektif dan fleksibel karena didalam tim akan ada berbagai macam karakter pegawai yang diharuskan pada tim tersebut bekerja secara baik, memiliki hubungan yang baik diantara mitra kerja tim dan masing-masing karyawan memiliki tanggung jawab atas apa yang sudah mereka kerjakan.

Hal tersebut merupakan tantangan bagi perusahaan apabila mereka memberikan jenis pengerjaan untuk karyawan dengan cara kerjasama tim. Karena tidak akan mudah bagi perusahaan untuk menyatukan berbagai sifat dan karakter individu yang pasti berbeda didalam suatu tim

Kontribusi juga tidak hanya dilihat dari kerjasama tim, Kontribusi juga dapat dilihat dari bagaimana para karyawan dalam perusahaan tersebut memiliki kreativitas dalam berkontribusi dengan memberikan ide-ide, gagasan, pendapat dan masukan yang baik bagi pencapaian tujuan perusahaan.


(55)

Akan tetapi tidak mudah bagi perusahaan untuk mengeluarkan pemikiran-pemikiran kreatif para karyawannya, hal tersebut dikarenakan masih banyak sumber daya manusia yang sulit bahkan sungkan untuk berpendapat dalam memberikan ide-ide kreatifnya yang terpendam dan dapat juga disebut bahwa sifat individunya masih sangat tinggi, dan mungkin juga kurangnya motivasi yang di berikan kepada karyawan tersebut. Karena karyawan akan mengeluarkan ide-ide kreatifnya kepada perusahaan apabila mereka sudah nyaman dan berani didalam suatu tim ataupun divisi ataupun di perusahaan tersebut secara individu.


(56)

Mulyadi dan Setyawan(2001)

Anwar Prabu (2002

Sinambela(2012)

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian Kerjasama Tim

1.Kepemimpinan Partisipasif

2. Tanggung Jawab 3. Penyamaan Tujuan 4. Komunikasi yang Intensif 5. Fokus pada masa yang akan datang

6. Fokus pada Tugas 7. Pengerahan Bakat 8. Tanggapan yang cepat

Buchholz (2000) Kreativitas -Berfikir Kreatif -Kemampuan -Motivasi

Lee & Tan (2012)

Kinerja -Kualitas

-Kuantitas

-Pelaksanaan Tugas -Tanggung Jawab

Anwar Prabu Mangkunegara (2009 :


(57)

2.3 Hipotesis

Menurut Umi Narimawati (2007:73) “Hipotesis dapat dikatakan sebagai pendugaan sementara mengenai hubungan antara variabel yang akan diuji kebenarannya. Karena sifatnya dugaan, maka hipotesis hendaknya mengandung implikasi yang lebih jelas terjadap pengujian hubungan yang dinyatakan”.

Berdasarkan kerangka penelitian diaatas maka penulis mencoba merumuskan hipotesis sebagai berikut :

H1: Kerjasama Tim diduga karyawan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerjakaryawan CV.Collaboration Bandung

H2: Kreativitas Karyawan diduga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap KinerjaKaryawan CV.Collaboration Bandung

H3: Kreativitas Karyawan dan Kerjasama Tim mempunyai pengaruh yg signifikan secara simultan terhadap Kinerja Karyawan CV.Collaboration Bandung.

Berdasarkan kerangka pemikiran dan model hipotesis diatas dimana ada hubungan positif antara variable X1 dengan variabel Y karyawan, Variabel X2 dengan Y karyawan, dan juga Variabel X1 dan X2 terhadap Y karyawan baik secara parsial dan simultan. Maka penulis berasumsi mengambil keputusan sementara (hipotesis) bahwa terdapat Kerjasama Tim dan Kreativitas karyawan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan pada CV.Collaborative Bandung.


(58)

2.3.1 Hubungan antar variabel

2.3.1.1 Pengaruh Kerjasama Tim terhadap Kinerja

Kerjasama Tim merupadakan suatu kebiasaan yang dilakukan manusia untuk memenuhi pencapaian tujuan bersama, demikian juga hal ini terjadi pada perusahaan yang membagi-bagi kelompok untuk mencapai tujuan perusahaan dengan efektif. Performa seseorang akan lebih terlihat apabila dibandingkan langsung dengan pegawai lainnya di dalam timPenilaian kerja ditunjukan untuk menilai kualitas dan kuantitas kerja para karyawan dengan membandingkan kemampuan pegawai pada rekan rekannya yang lain. Sesuai dengan yang dikemukakan Kerjasama tim (teamworks) akan menjadi bentuk organisasi, pekerjaan yang cocok untuk memperbaiki kinerja perusahaan (Mulyadi dan Setyawan,2001).

Dengan ini jelas apabila Kerja sama tim dapat mempengaruhi baik atau tidaknya kinerja karyawan dalam memenuhi pencapaian tujuan perusahaan.

2.3.1.2 Pengaruh Kreativitas terhadap Kinerja

Sinambela (2012:5) yang mendefiniskan bahwa kinerja pegawai sebagai kemampuan pegawai dalam melakukan sesuatu keahlian tertentu. Kinerja pegawai sangatlah perlu, sebab dengan kinerja ini akan diketahui seberapa jauh kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.


(59)

Kreativitas membuat karyawan menjadi lebih aktif dan terlibat dalam organisasi atau perusahaan sehingga Kinerja karyawan tersebut dapat disebut baik karena keaktifannya baik di dalam organisasi.

Dengan itu, Kreativitas mempengaruhi kinerja karyawan yang tentunya dengan kreativitas, Kinerja karyawan akan semakin baik tergantung dari bagaimana atasan dalam perusahaan mampu mengeluarkan dan melatih kreativitas yang dimiliki oleh masing masing individu. Dan yang terpenting bagaimana kemampuan Karyawan pada perusahan dalam menggagaskan ide dan inovasi dalam pekerjaan dengan sekreatif mungkin, agar pencapaian tujuan perusahaan dengan cepat terpenuhi.

2.3.1.3 Pengaruh Kreativitas dan Kerjasama Tim terhadap Kinerja Karyawan

Menurut Anwar Prabu (2000: 67- 68), faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah :

a. Faktor Kemampuan Secara psikologis, kemampuan pegawai terdiri dari kemampuan potensial (IQ) dalam kemampuan reality (knowledge skill). Artinya pegawai yang memiliki IQ diatas rata-rata dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dengan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan.


(60)

b. Faktor Motivasi Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi.

Hal ini berhubungan dengan Kreativitas dan Kerjasama Tim yang masing masing variable tersebut berhubungan dengan kedua faktor pencapaian kinerja yang diungkapkan oleh Anwar Prabu (2000:67-68).

Kreativitas adalah sama halnya dengan kemampuan potensial dalam kemampuan reality (knowledge skill). Yang berarti karyawan yang memiliki kreativitas mampu memadai untuk bekerja dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan yang diberikan perusahaan.

Begitu juga dengan Kerjasama Tim yang didalamnya membuat pegawai harus sanggup dalam beradaptasi terhadap lingkungan dan Situasi kerja. Apabila hal tersebut terpenuhi karyawan akan terus merasa nyaman dan termotivasi untuk bekerja lebih baik lagi. Dan membuat pekerjaan lebih terarah dengan adanya kerjasama tim dalam pencapaian tujuan perusahaan


(1)

Akan tetapi tidak mudah bagi perusahaan untuk mengeluarkan pemikiran-pemikiran kreatif para karyawannya, hal tersebut dikarenakan masih banyak sumber daya manusia yang sulit bahkan sungkan untuk berpendapat dalam memberikan ide-ide kreatifnya yang terpendam dan dapat juga disebut bahwa sifat individunya masih sangat tinggi, dan mungkin juga kurangnya motivasi yang di berikan kepada karyawan tersebut. Karena karyawan akan mengeluarkan ide-ide kreatifnya kepada perusahaan apabila mereka sudah nyaman dan berani didalam suatu tim ataupun divisi ataupun di perusahaan tersebut secara individu.


(2)

Mulyadi dan Setyawan(2001)

Anwar Prabu (2002

Sinambela(2012) Gambar 2.1 Paradigma Penelitian Kerjasama Tim 1.Kepemimpinan Partisipasif

2. Tanggung Jawab 3. Penyamaan Tujuan 4. Komunikasi yang Intensif 5. Fokus pada masa yang akan datang

6. Fokus pada Tugas 7. Pengerahan Bakat 8. Tanggapan yang cepat

Buchholz (2000) Kreativitas -Berfikir Kreatif -Kemampuan -Motivasi

Lee & Tan (2012)

Kinerja -Kualitas -Kuantitas -Pelaksanaan Tugas -Tanggung Jawab Anwar Prabu Mangkunegara (2009 :


(3)

2.3 Hipotesis

Menurut Umi Narimawati (2007:73) “Hipotesis dapat dikatakan sebagai pendugaan sementara mengenai hubungan antara variabel yang akan diuji kebenarannya. Karena sifatnya dugaan, maka hipotesis hendaknya mengandung implikasi yang lebih jelas terjadap pengujian hubungan yang dinyatakan”.

Berdasarkan kerangka penelitian diaatas maka penulis mencoba merumuskan hipotesis sebagai berikut :

H1: Kerjasama Tim diduga karyawan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerjakaryawan CV.Collaboration Bandung

H2: Kreativitas Karyawan diduga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap KinerjaKaryawan CV.Collaboration Bandung

H3: Kreativitas Karyawan dan Kerjasama Tim mempunyai pengaruh yg signifikan secara simultan terhadap Kinerja Karyawan CV.Collaboration Bandung.

Berdasarkan kerangka pemikiran dan model hipotesis diatas dimana ada hubungan positif antara variable X1 dengan variabel Y karyawan, Variabel X2 dengan Y karyawan, dan juga Variabel X1 dan X2 terhadap Y karyawan baik secara parsial dan simultan. Maka penulis berasumsi mengambil keputusan sementara (hipotesis) bahwa terdapat Kerjasama Tim dan Kreativitas karyawan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan pada CV.Collaborative Bandung.


(4)

2.3.1 Hubungan antar variabel

2.3.1.1 Pengaruh Kerjasama Tim terhadap Kinerja

Kerjasama Tim merupadakan suatu kebiasaan yang dilakukan manusia untuk memenuhi pencapaian tujuan bersama, demikian juga hal ini terjadi pada perusahaan yang membagi-bagi kelompok untuk mencapai tujuan perusahaan dengan efektif. Performa seseorang akan lebih terlihat apabila dibandingkan langsung dengan pegawai lainnya di dalam timPenilaian kerja ditunjukan untuk menilai kualitas dan kuantitas kerja para karyawan dengan membandingkan kemampuan pegawai pada rekan rekannya yang lain. Sesuai dengan yang dikemukakan Kerjasama tim (teamworks) akan menjadi bentuk organisasi, pekerjaan yang cocok untuk memperbaiki kinerja perusahaan (Mulyadi dan Setyawan,2001).

Dengan ini jelas apabila Kerja sama tim dapat mempengaruhi baik atau tidaknya kinerja karyawan dalam memenuhi pencapaian tujuan perusahaan.

2.3.1.2 Pengaruh Kreativitas terhadap Kinerja

Sinambela (2012:5) yang mendefiniskan bahwa kinerja pegawai sebagai kemampuan pegawai dalam melakukan sesuatu keahlian tertentu. Kinerja pegawai sangatlah perlu, sebab dengan kinerja ini akan diketahui seberapa jauh kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.


(5)

Kreativitas membuat karyawan menjadi lebih aktif dan terlibat dalam organisasi atau perusahaan sehingga Kinerja karyawan tersebut dapat disebut baik karena keaktifannya baik di dalam organisasi.

Dengan itu, Kreativitas mempengaruhi kinerja karyawan yang tentunya dengan kreativitas, Kinerja karyawan akan semakin baik tergantung dari bagaimana atasan dalam perusahaan mampu mengeluarkan dan melatih kreativitas yang dimiliki oleh masing masing individu. Dan yang terpenting bagaimana kemampuan Karyawan pada perusahan dalam menggagaskan ide dan inovasi dalam pekerjaan dengan sekreatif mungkin, agar pencapaian tujuan perusahaan dengan cepat terpenuhi.

2.3.1.3 Pengaruh Kreativitas dan Kerjasama Tim terhadap Kinerja Karyawan

Menurut Anwar Prabu (2000: 67- 68), faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah :

a. Faktor Kemampuan Secara psikologis, kemampuan pegawai terdiri dari kemampuan potensial (IQ) dalam kemampuan reality (knowledge skill). Artinya pegawai yang memiliki IQ diatas rata-rata dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dengan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan.


(6)

b. Faktor Motivasi Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi.

Hal ini berhubungan dengan Kreativitas dan Kerjasama Tim yang masing masing variable tersebut berhubungan dengan kedua faktor pencapaian kinerja yang diungkapkan oleh Anwar Prabu (2000:67-68).

Kreativitas adalah sama halnya dengan kemampuan potensial dalam kemampuan reality (knowledge skill). Yang berarti karyawan yang memiliki kreativitas mampu memadai untuk bekerja dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan yang diberikan perusahaan.

Begitu juga dengan Kerjasama Tim yang didalamnya membuat pegawai harus sanggup dalam beradaptasi terhadap lingkungan dan Situasi kerja. Apabila hal tersebut terpenuhi karyawan akan terus merasa nyaman dan termotivasi untuk bekerja lebih baik lagi. Dan membuat pekerjaan lebih terarah dengan adanya kerjasama tim dalam pencapaian tujuan perusahaan