Akuntabilitas Keuangan AKUNTABILITAS KINERJA

LKJ Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun Anggaran 2015 Nagari Puluik-puluik Kecamatan IV Nagari Bayang Utara sebanyak 4 kelompok yaitu Kelompok Tani Kemiri Gunungan Jantan seluas 30,9 Ha, Kelompok Batu Tagantuang seluas 13,46 Ha, Kelompok Durian Kundua 16,36 Ha dan Kelompok Tani Guak Tangah seluas 13,46 Ha. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 99,87 atau Rp.65.800.000,- dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp.65.886.440,- Sasaran 2. Meningkatkan upaya konservasi lahan dengan mengurangi lahan kritis I. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

1. Rehabilitasi Hutan dan Lahan DAK dan Pendamping 2015

Merupakan kegiatan yang bersumber dari DAK dan Pendamping. Pada tahun ini dilaksanakan dua jenis pekerjaan yaitu pembuatan hutan rakyat dengan total luas 400 Ha dan budidaya gaharu seluas 5 Ha. Adapun realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 98,64 atau Rp.978.697.500,- dari anggaran sebesar Rp.992.227.500,- 2. Penunjang DAK Bidang Kehutanan Tahun 2015 Merupakan kegiatan yang memfasilitasi operasional kegiatan DAK dan Pendamping Tahun 2015. Penunjang DAK Bidang KehutananTahun 2015 seharusnya dilaksanakan untuk 5 Kegiatan yaitu : - Rehabilitasi Hutan dan Lahan DAK dan Pendamping Tahun 2015 - Peningkatan Sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Hutan Berbasis Kelompok DAK dan Pendamping Tahun 2015. - Pengadaan Sarpras Pengamanan dan Penyuluhan Kehutanan DAK dan Pendamping Tahun 2015 - Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendukung KPHP Model Pesisir Selatan DAK dan Pendamping Tahun 2015 dan, - Renovasi Kantor KPHP Model Pesisir Selatan DAK dan Pendamping Tahun 2015 Dari 5 kegiatan di atas ada satu kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan pada tahun anggaran 2015 yaitu Renovasi Kantor KPHP Model Pesisir Selatan senilai Rp.396.891.000,-, kegiatan ini tidak bisa dilaksanakan karena masalah kepemilikan aset yaitu masih merupakan aset propinsi, sedangkan 4 kegiatan lainnya telah dilaksanakan sesuai dengan aturan dan petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kegiatan penunjang mencakup biaya perjalanan dinas, Penyediaan alat tulis kantor, biaya sewa, BBM dan lain-lain yang menunjang kegiatan DAK. Realisasi anggaran untuk kegiatan penunjang DAK tahun 2015 adalah sebesar Rp.127,793.300,- atau 93,91 dari total anggaran anggaran Rp.136.075.500,-

3. Luncuran DAK Bidang Kehutanan Tahun 2011,2012,2013,dan 2014

Luncuran DAK dan Pendamping merupakan akumulasi dari beberapa tahun terakhir yang tidak bisa dilaksanakan, mulai tahun 2011 sampai tahun 2014. Kegiatan ini dikerjakan pada tahun 2015 dengan rincian sebagai berikut : LKJ Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun Anggaran 2015 - Pembuatan hutan rakyat - Pengadaan peralatan untuk pengolahan hasil hutan bukan kayu pemecah kemiri Realisasi anggaran kegiatan luncuran DAK dan Pendamping tahun 2011, 2012, 2013,dan 2014 adalah Rp.1.105.800.000.- atau 97,97 dari anggaran sebesar Rp.1.128.716.100,- 4. Penunjang Luncuran DAK Bidang Kehutanan Tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014. Merupakan kegiatan yang memfasilitasi operasional kegiatan DAK dan Pendamping Tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014. Penunjang Luncuran DAK digunakan untuk kegiatan sebagai beriku : - Pembuatan Hutan Rakyat seluas 400 Ha di Kecamatan IV Nagari Bayang Utara, Kecamatan Sutera dan Kecamatan Linggo Sari Baganti. - Kegiatan Pengadaan Peralatan Pengolahan Hasil Hutan Bukan Kayu Pemecah Kemiri sebanyak 10 unit yang berlokasi di Kecamatan IV Nagari Bayang Utara. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 91,63 atau Rp.53.235.200,- dari anggaran sebesar Rp.58.099.900,-

5. Perencanaan dan Perancangan Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Merupakan perencanaan dan perancangan untuk melaksanakan kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan pada tahun 2016. Kegiatan ini menghasilkan 4 buah rancangan dengan 4 lokasi yaitu Nagari Gurun Panjang Utara Kecamatan Bayang, Nagari Koto nan Duo IV Koto Hilie Kecamatan Batang Kapas, Nagari Ampang Tulak Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan dan Nagari Sungai Gambir Sako Tapan Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan dengan luas masing-masing 50 Ha. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 55,61 atau Rp.37.200.000,- dari anggaran sebesar Rp.66.900.000,-. Sasaran 3. Menurunkan intensitas kegiatan kegiatan Illegal Loging

I. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan

1. Pengamanan Hutan Berbasis Nagari

Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah untuk meningkat peran serta masyarakat dan partisipasi dalam upaya pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan di Kabupaten Pesisir Selatan. Kegiatan Pengamanan Hutan Berbasis Nagari PHBN untuk tahun 2015 dilaksanakan di 15 nagari yaitu Nagari Taratak Sungai Lundang, Duku,Koto Ranah, Lumpo, Painan Timur, Teratak Tempatih, Gantiang Mudik Utara Surantih, Gantiang Mudik Selatan Surantih, Amping Parak Timur, Kambang Timur, Lakitan Tengah, Pelangai Gadang, Pelangai Kaciak, Rantau Simalenang dan Lubuk Betung. Adapun realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 93,08 atau Rp.64.832.100,- dari anggaran sebesar Rp.69.650.000,-. LKJ Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun Anggaran 2015

2. Operasionalisasi Polisi Kehutanan

Merupakan kegiatan untuk menyediakan berbagai sarana prasarana polisi kehutanan untuk memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengamanan hutan serta pengawasan peredaran hasil hutan di Kabupaten Pesisir Selatan. Personil Polisi Kehutanan berjumlah 12 orang terdiri dari 2 orang berkedudukan di kantor Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral DanSatgas dan Wakil DanSatgas dan 10 orang berkedudukan di 4 wilayah koordinator dengan wilayah koordinasi terdiri dari 3 kecamatan . Dana yang disediakan untuk kegiatan ini adalah Rp.98.030.700,- dengan realisasi sebesar Rp.78.166.500,- atau 79,74.

3. Pengelolaan Ekosistim Esensial Buaya Muara

Pengelolaan ekosistem esensial buaya muara bertujuan untuk mewujudkan fungsi konservasi ekosistem esensial, yaitu perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman hayati, dan ekosistemnya serta pemanfaatan yang lestari serta meningkatkan pemahaman Ekosistim Esensial Buaya Muara kepada berbagai pihak. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 88,68 atau Rp.60.393.600,- dari anggaran sebesar Rp. 68.102.200,-. Sasaran 4. Meningkatnya pembinaan, pengawasan, penertiban dan pelayanan produksi hasil hutan I. Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan

1. Pengawasan Penertiban Pelaksanaan Peraturan mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengawasi dan mengendalikan peredaran hasil hutan yang meliputi kegiatan pengambilan hasil hutan serta peredarannya baik di tempat pengolahan sawmill maupun tempat penampungan kayu gudang. Adapun realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 99,24 atau Rp.78.230.900,- dari total anggaran sebesar Rp.78.830.000,-.

2. Monitoring Pembinaan Produksi Hasil Hutan

Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah agar terlaksananya pembinaan dan monitoring terhadap IUIPHHK dan kegiatan produksi hasil hutan yang lokasinya tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan, diantaranya adalah IUIPHHK Sawmill, IUPHHK-HTI, IPPKH, Izin Kayu Rakyat Pemanfaatan Kayu yang Tumbuh Alami dan Kayu yang Berasal dari Hasil Budi Daya, IUPHHBK, IPHHBK dan Izin Penampungan Kayu. Anggaran kegiatan ini sebesar Rp.135.845.000,- dapat direalisasikan sebesar Rp.131.203.300,- atau sebesar Rp.96.58. LKJ Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun Anggaran 2015 Sasaran 5. Terlaksananya perencanaan kawasan hutan I. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan

1. Monitoring dan Survey Batas Kawasan Hutan

Monitoring dan Survei Batas Kawasan Hutan dilaksanakan pada kawasan hutan Kabupaten Pesisir Selatan yang tersebar dalam 15 kecamatan. Banyaknya kunjungan ke masing-masing kecamatan disesuaikan dengan tingkat permasalahan tenurial kawasan hutan dan pelayananpermintaan terhadap masyarakat yang meminta penjelasan batas kawasan hutan dengan lahan milik. Adapun realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 94,85 atau Rp.79.718.350,- dari total anggaran sebesar Rp.84.045.500,-.

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendukung KPHP Model Pesisir Selatan DAK dan Pendamping

Merupakan kegiatan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus DAK bidang Kehutanan tahun 2015, pada kegiatan ini telah terselenggaranya Pengadaan pembelian Sarana dan Prasarana Pendukung KPHP yaitu 1 unit Plotter HP Designjet T795 ePrinter. Realisasi keuangan kegiatan ini sebesar Rp.69.750.000,- atau 99,64 dari anggaran sebesar Rp.70.000.000,-

3. Pengadaan Sarpras Pengamanan dan Penyuluh Kehutanan DAK dan Pendamping

Merupakan kegiatan yang juga bersumber dari DAK dan Pendamping dengan anggaran sebesar Rp.459.450.000,-. Kegiatan ini terdiri dari Pengadaan Pakaian Dinas Harian PDH Polisi Kehutanan, Pengadaan kendraan roda dua Trail, Pengadaan Papan Informasi serta Pengadaan Alat Ukur dan Pemadam Kebakaran. Dari empat jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan pada Kegiatan Pengadaan Sarpras Pengamanan dan Penyuluhan, hanya tiga jenis pekerjaan yang dapat dilaksanakan yaitu pengadaan PDH Polisi Kehutanan, Pengadaan kendaraan roda dua dan Pengadaan papan informasi, sedangkan pekerjaan pengadaan alat ukur dan alat pemadam kebakaran tidak bisa dilaksanakan karena beberapa alasan teknis pelaksanaan diantaranya terbatasnya waktu pelaksanaan pekerjaan. Pengadaan papan informasi pada tahun 2015 berjumlah 10 unit yang tersebar di beberapa daerah di Kabupaten Pesisir Selatan yang antara lain : Puncak Panorama Kawasan Mandeh 1 unit, Batas Siguntur Tua 1 unit, Sungai Lundang 1 unit, Muara Aie 1 unit, Teluk Betung Batang Kapas 1 unit, Ampiang Parak 2 unit, Balai Selasa 2 Unit dan Air Pura 1 unit. Secara keseluruhan realisasi keuangan kegiatan ini sebesar 56,85 atau Rp.261.197.075,- dari anggaran sebesar Rp.459.450.000,- Sasaran 6. Meningkatnya jumlah rumah tangga yang teraliri listrik I. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan 1. Monitoring Evaluasi dan Koordinasi Energi Alternatif PLTMH dan PLTS LKJ Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun Anggaran 2015 Merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memonitoring dan mengevaluasi penggunaan PLTMH dan PLTS serta izin prinsip PLTM pada daerah berpotensi pembangkit listrik. Sasaran monitoring adalah 14 unit PLTMH, 1 unit PLTS terpusat dan 605 PLTS tersebar serta 14 izin prinzip rencana pembangunan PLTMH yang tersebar dibeberapa wilayah Kabupaten Pesisir Selatan antara lain Kec. Koto XI Tarusan, Kec. IV Nagari Bayang Utara, Kec. Sutera, Kec. Pancung Soal, Kec. Ranah IV Hulu Tapan, Kec. Linggo Sari Baganti dan Kec. Ranah Pesisir. Adapun realisasi kegiatan ini mencapai 89,35 atau Rp.80.281.600,- dari anggaran sebesar Rp.89.850.000,-

2. Pembangunan Penerangan Jalan Umum PJU

Merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan penerangan Jalan Umum pada lokasi belum mendapatkan PJU. Untuk tahun 2015 dilaksanakan di Kecamatan IV Jurai sebanyak 43 titik lampu LED, di Kecamatan Bayang sebanyak 20 titik lampu LED dan di Tapan sebanyak 4 titik lampu LED. Dengan adanya pembangunan PJU ini diharapkan masyarakat dapat menikmati manfaatnya dan diharapkan juga dapat menekan angka kriminalitas, sehinngga masyarakat merasakan kondisi aman dan nyaman. Adapun realisasi akeuangan mencapai 99,55 atau Rp.592.913.100,- dari anggaran yang disediakan sebesar Rp.595.619.200,-

3. Pemeliharaan Rutin Berkala Penerangan Jalan Umum PJU

Pemeliharaan penerangan jalan umum dilakukan secara rutin dan berkala agar instalasi penerangan jalan umum yang ada tetap terawat dan masih bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Pemeliharaan PJU dilakukan di beberapa lokasi yang tersebar diantaranya Batang Kapas, Lengayang, Tapan dan Lunang. Anggaran yang disediakan sebesar Rp.2.846.926.896,- dan teralisasi sebesar Rp.2.821.314.260,- atau 99,10

4. Perencanaan Pembangunan Penerangan Jalan Umum PJU

Perencanaan pembangunan PJU tahun 2015 dilaksanakan di lokasi wisata batu kalang Kecamatan Koto XI Tarusan karena pada lokasi tersebut belum tersedia jaringan listrik PLN, sementara pengunjung pada lokasi wisata batu kalang saat ini semakin meningkat, untuk menekan angka kriminalitas dan penyakit masyarakat lainnya, maka untuk tahun 2016 pada daerah tersebut akan dilaksanakan pembangunan penerangan jalan umum PJU. Adapun realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 88,62 atau Rp.66.467.500,- dari anggaran yang disediakan sebesar Rp.75.000.000,-. Sasaran 7. Meningkatnya penggunaan dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan I. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan 1. Pengembangan Energi Perdesaan DAK dan Pendamping 2015 Kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi seluruh kegiatan pengembangan energi pedesaan . Kegiatan ini terdiri dari beberapa pekerjaan antara lain : - Pengadaan Biogas di Kecamatan Lengayang, Lunang dan Silaut - Pengadaan PLTS tersebar dan, - Pengadaan Biogas tersebar LKJ Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun Anggaran 2015 Revitalisasi PLTMH di Langgai direncanakan sebanyak1 unit, untuk tahun 2015 kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan karena gagal lelang. Untuk pengadaan biogas dikecamatan lengayang dilaksanakan sebanyak 14 unit dengan realisasi anggaran sebesar Rp.353.450.000.-, Kecamatan Lunang sebanyak 12 unit dengan realisasi anggaran Rp.297.660.000,- dan Kecamatan Silaut sebanyak 21 unit dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 535.920.000,- . Selain itu ada juga pengadaan PLTS dan Biogas yang tersebar dibeberapa titik di Kabupaten Pesisir Selatan. PLTS tersebar sebanyak 130 unit dan Biogas tersebar sebanyak 25 unit yang masing-masing anggarannya terealisasi sebesar Rp.1.681.625.000,- dan Rp.597.300.000,-. Secara keseluruhan realisasi kegiatan pengembangan energi pedesaan yang bersumber dari DAK dan Pendamping 2015 adalah Rp.3.465.935.000,- atau 87.47 dari anggaran Rp.3.962.420.000,-

2. Penunjang Pengembangan Energi Pedesaan DAK 2015

Kegiatan ini bertujuan sebagai penunjang kegiatan pengembangan Energi Pedesaan DAK dan Pendamping 2015, Adapun realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 96,09 atau Rp.190.208.600,- dari anggaran sebesar Rp197.957.200,-.

3. Luncuran DAK Bidang Energi dan Pendamping Tahun 2014

Kegiatan ini merupakan kegiatan DAK dan Pendamping yang tidak bisa dilaksanakan pada tahun 2014 dan jenis pekerjaannya hampir sama dengan DAK dan pendamping 2015 yang dititik beratkan terhadap pengembangan energi pedesaan. Pekerjaan kegiatan luncuran tahun 2014 terdiri dari : - Pembangunan PLTMH Taratak - Perbaikan PLTMH Limau-limau - Revitalisasi PLTMH Jengki Ayam - Pengadaan Biogas Kecamatan Koto XI Tarusan - Pengadaan Biogas Kecamatan Bayang - Pengadaan biogas tesebar Untuk pengadaan biogas di Kecamatan Koto XI Tarusan dilaksanakan sebanyak 7 unit dengan realisasi anggaran sebesar Rp.176.330.000,- dan di Kecamatan Bayang sebanyak 14 unit dengan realisasi anggaran sebesar Rp.354.970.000,- dan secara keseluruhan realisasi anggaran kegiatan luncuran DAK bidang energi dan pendamping tahun 2014 adalah sebesar Rp.531.300.000,- atau 17.33 dari total anggaran sebesar Rp.3.065.227.000,-

4. Penunjang Luncuran DAK Bidang Energi Tahu 2014

Kegiatan penunjang ini bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan luncuran DAK dan Pendamping Bidang Energi Tahun 2014. Penggunaan biaya penunjang diantaranya untuk menyediakan operasional ke lapangan baik perjalanan dinas ke lapangan, sewa maupun BBM untuk pembangunan PLTMH Taratak, Perbaikan PLTMH Limau- limau, Revitalisasi PLTMH Jengki Ayam, Pengadan biogas di Kecamatan Bayang dan Koto XI Tarusan. Selain itu dana penunjang juga menyediakan biaya pendukung lainnya seperti honorarim tim pengadaan barang dan jasa, pengawas dan panitia penerima hasil pekerjaan serta penyediaan jasa konsultasi untuk perbaikan RAB dan LKJ Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun Anggaran 2015 DED Revitalisasi Limau-limau Kecamatan IV Nagari Bayang Utara. Adapun realisasi anggaran kegiatan ini mencapai 60,86 atau Rp.90.494.600,- dari anggaran sebesar Rp.148.688.800,-

5. Perencanaan Pembangunan Revitalisasi, Perbaikan PLTMH dan PLTS di Kabupaten Pesisir.

Merupakan kegiatan yang bertujuan untuk membuat suatu perencanaan dalam rangka pembangunan dan revitalisasi PLTMH dan PLTS. Pada tahun 2015 pelaksanaan perencanaan hanya terfokus pada PLTMH yang berada di dua lokasi yaitu di Panadah Kecamatan Ranah IV Hulu Tapan dan Nagari Limau Puruik Kecamatan IV Nagari Bayang Utara yang rusak akibat banjir. PLTMH Panadah dengan kapasitas 18 kVA yang akan disebar ke 75 rumah tangga dengan daya masing-masing sebesar 170 watt, sedangkan PLTMH di Limau Puruik dengan kapasitas 60 kVa akan disebar ke 34 rumah tangga dengan daya masing-masing 1037 watt. Dengan tersedianya perencanaan yang matang diharapkan PLTMH yang berada di kedua lokasi tersebut dapat beroperasi kembali secara normal. Adapun realisasi untuk tahun 2015 adalah Rp.91.025.700,- 60,68 dari anggaran Rp.150.000.000,- II. Program Pegembangan Energi Baru dan Terbarukan 1. Monitoring, Pengawasan, Pembinaan bahan bakar minyak dan gas Merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memonitoring, pengawasan, pembinaan pada minyak bersubsidi di SPBU serta BBMGas pada pangkalan-pangkalan di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan terhadap harga jual. Sasaran monitoring dilakukan terhadap 9 SPBU, 2 buah SPDN dan 96 buah pangkalan minyak tanahgas bersubsidi. Dari hasil pelaksanaan monitoring ditemui bahwa SPBU dan SPDN sudah memberlakukan harga sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh pemerintah tetapi ketersediaan BBM di SPBU dan SPDN tersebut sering kosong. Untuk pangkalan minyak tanah aktifitasnya sudah mulai berkurang disebabkan karena telah dicabutnya subsidi minyak tanah di seluruh wilayah Kabupaten Pesisir Selatan. Jumlah pangkalan yang masih aktif sd 2015 sebanyak 93 buah pangkalan. Realisasi keuangan kegiatan ini mencapai 89,36 atau Rp.60.057.600,- dari anggaran sebesar Rp.67.206.700,-. Sasaran 8 dan 9. Meningkatnya jumlah perusahaan pemegang IUPSPBU di Kabupaten Pesisir Selatan serta tersedianya sumber daya yang berkualitas.

I. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan

1. Pembinaan, Koordinasi, Monitoring Pertambangan Tujuan kegiatan pembinaan koordinasi dan monitoring pertambangan adalah untuk mewujudkan usaha pertambangan yang berwawasan lingkungan dalam rangka pengembangan ekonomi wilayah Kabupaten Pesisir Selatan. Pada tahun 2015 LKJ Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun Anggaran 2015 kegiatan ini ditujukan terhadap pemegang Izin Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara yaitu 16 IU Batu Bara dan 8 IUP Galian C. Realisasi anggaran untuk kegiatan ini pada tahun 2015mencapai 97.17 atau Rp.174.893.099 dari anggaran sebesar Rp.179.978.700,-. 2. Pendataan Tambang Tanpa Izin Pendataan tambang tanpa izin dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi mengenai potensi bahan galian dan mineral ikutan yang mungkin masih bisa dimanfaatkan. Pemantauan dan pendataan juga ditujukan untuk menginventarisasi dan memahami permasalahan konservasi yang ada diwilayah tambang serta memberikan alternatif pengelolaan bahan galian kepada pemerintah daerah dan pelaku usaha pertambangan. Realisasi anggaran kegiatan ini sebesar mencapai 99,36 atau Rp.68.043.000,- dari anggaran sebesar Rp. 68.480.000,- Tabel hasil pengukuranevaluasi capaian keuangan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 4.

C. Strategi Pemecahan Masalah

1. Kegiatan Pengadaan Sarpras Pengamanan dan Penyuluhan Permasalahan : - Tidak terlaksananya pekerjaan pengadaan alat ukur lainnya dan alat pemadam kebakaran dan SAR yang masing-masing senilai Rp.164.075.000,- dan Rp.24.375.000,-. Pekerjaan ini tidak terlaksana karena terbatasnya waktu pelaksanaan pekerjaan. Solusi : - Kegiatan ini akan dilaksanakan kembali pada tahun anggaran 2016 2. Kegiatan Renovasi Kantor KPHP Model Pesisir Selatan DAK dan Pendamping Tahun 2015 Permasalahan: - Kegiatan renovasi kantor KPHP Model Pesisir Selatan tidak bias dilaksanakan pada tahun 2015 karena status kepemilikan asset masih berada di pemerintahan propinsi. Solusi: - Disarankan adanya upaya pengalihan aset dari Pemerintah Propinsi ke Pemerintahan Daerah oleh Bagian Aset DPPKAD KAbupaten Pesisir Selatan 3. Kegiatan Pengembangan Energi Pedesaan DAK 2015 dan Luncuran 2014 Permasalahan: - Ada beberapa pekerjaan yang tidak bisa dilaksanakan karena gagal dan batal lelang. Gagal lelang disebabkan karena tidak adanya minat dari para rekanan atau pihak ketiga, sedangkan batal lelang disebabkan karena pemenang tidak memenuhi persyaratan dalam pelaksanaan pekerjaan dimaksud, sehingga lelang tersebut harus dibatalkan. LKJ Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun Anggaran 2015 Solusi : - Kegiatan ini akan dilaksanakan kembali pada tahun anggaran 2016.

BAB IV PENUTUP

Laporan Kinerja SKPD Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan yang disusun berdasarkan 8 delapan sasaran strategis sebagaimana yang tertuang dalam Renstra tahun 2011-2015. Dari laporan ini memperlihatkan hasil pencapaian target yang disesuaikan dengan target RPJMD Bupati Pesisir Selatan. Hasil –hasil yang dicapai maupun hambatan-hambatan yang dihadapi akan menjadi masukan bagi kami dalam pelaksanaan program dan kegiatan dimasa yang akan datang. Pengukuran evaluasi dan analisis pencapaian sasaran strategis selama tahun 2015 dilakukan terhadap 18 indikator kinerja dari 8 sasaran yang telah ditetapkan. Dari 18 indikator umumnya sudah tercapai, tetapi ada beberapa indikator kinerja yang belum tercapai secara kwantitas, dan ada juga yang melebihi dari target yang telah ditetapkan. Untuk capaian keuangan Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan melaksanakan dua urusan yaitu : Urusan kehutanan tahun 2015 di anggarkan sebesar Rp. 3.990.973.400,- terealisasi sebesar Rp. 3.263.882.305,- atau 81,78. Sedangkan urusan Energi dan Sumber Daya Mineral Sumber Daya Mineral dengan Anggaran sebesar Rp. 11.447.354.496 terealisasi sebesar Rp. 8.232.934.059,- atau 71,92. Untuk meningkatkan kinerja Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral dimasa mendatang disarankan untuk melakukan koordinasi dan konsultasi keberbagai pihak terkait secara melakukan upaya peningkatan kinerja secara lebih intensif sehingga akan diperoleh hasil pencapaian target kinerja yang lebih optimal yang diiringi dengan pengalokasian anggaran yang tepat di tahun yang akan datang.