4.1.2.2 Kurva Hasil Percobaan
Dalam merubah besarnya arus eksitasi pada generator, maka akan berdampak pada perubahan tegangan keluaran generator seperti terlihat pada
kurva berikut:
Gambar 4.2 Kurva perbandingan IF VS V
out
pada beban R-C
4.2 Percobaan Memparalelkan Generator Sinkron
Dalam percobaan memparalelkan generator sinkron, untuk melakukan sinkronisasi harus memenuhi 3 syarat, yaitu:
a Urutan fasa antar generator dengan sistem busbar harus sama.
Tabel 4.3 Data urutan fasa generator dengan sistem busbar
Fasa Generator Fasa Sistem Busbar
U , V, W R, S, T
b Tegangan antar generator harus sama.
Tabel 4.4 Data pengukuran tegangan dengan mengatur arus eksitasi
Vnominal If Arus penguatan
220 0,2 Ampere
20 40
60 80
100 120
140
0.16 0.18
0.20 0.22
0.24 0.26
P er
ub ahan
T egangan
Perubahan Arus Eksitasi
IF VS Vout
IF : Vout
Keterangan: Hal ini didapat dengan cara mengatur masing-masing arus penguatannya.
c Frekuensi antar generator harus sama.
Tabel 4.5 Data pengukuran frekuensi dengan mengatur putaran generator
Nnominal Frekuensi
1500 Rpm 50 Hz
Keterangan: Hal ini didapat dengan cara mengatur putaran pada masing-masing generator.
4.3 Percobaan Pengaruh Arus Eksitasi Pada Generator Sinkron Yang
Bekerja Paralel Terhadap Perubahan Faktor Daya
Pada percobaan ini, akan dilihat pengaruh arus eksitasi pada generator sinkron yang bekerja paralel terhadap perubahan faktor daya pada masing-masing
generator dalam beberapa percobaan.
4.3.1 Percobaan Dengan Beban Resistif Induktif R-L
Dalam menggunakan beban R-L ini, memiliki beberapa nilai dari beban tersebut diantaranya:
o Beban R = 220 Ω 250 W
o Beban L = 0,4 H 1,2 A
4.3.1.1 Data Percobaan
Bila arus eksitasi pada masing-masing generator sama maka data yang diperoleh adalah:
Tabel 4.6 Data pada saat awal penyinkronan dengan menggunakan beban R-L
IF
1
IF
2
I
G1
I
G2
Cosθ
1
Cosθ
2
V
BUS
I
B
Cosθ
Beban
0,20 A 0,20 A
0,175 A 0,175 A
0,86 Lag 0,86 Lag
144 V 0,35 A
0,86 Lag