Proses habituasi sebagai variabel X

101 dikembangkan menjadi beberapa indikator yaitu: Kesesuaian evaluasi dengan tujuan pembelajaran; Penggunaan waktu pelaksanaan evaluasi evaluasi proses dan hasil; Penggunaan bentuk dan jenis evaluasi yang bervariasi; Adanya tindak lanjut dari pelaksanaan evaluasi.

2. Proses habituasi sebagai variabel X

2 Menurut Budimansyah 2010:63 habituasi adalah proses menciptakan aneka situasi dan kondisi persisten-life situation yang berisi aneka ragam penguatan reinforcment yang memungkinkan peserta didik pada satuan pendidikannya, di rumah, di lingkungan masyarakatnya membasakan diri berprilaku sesuai nilai dan menjadikan perangkat nilai yang telah diinternalisasi dan dipersonalisasi melalui proses olah hati, olah pikir, olah raga dan olah rasa dan karasa itu sebagai karakter atau watak. Proses Habituasi yang dimaksud penulis dalam tesis ini adalah kembiasaan-kebiasaan baik yang dilakukan di lingkungan sekolah dalam upaya menanamkan nilai ketuhanan, nilai pribadi, nilai sosial dan nilai kebangsaan guna membangun karakter baik siswa. Kebiasaan- kebiasaan baik tersebut meliputi lima dimensi sebagai berikut: a nilai-nilai perilaku manusia terhadap Tuhan; b nilai-nilai perilaku manusia terhadap diri sendiri; c nilai-nilai perilaku manusia terhadap sesama; d nilai-nilai perilaku manusia terhadap lingkungan; dan e nilai-nilai kebangsaan. Selanjutnya dimensi tersebut dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator sebagai berikut: Dimensi nilai perilaku manusia dengan Tuhan, dikembangkan menjadi indikator: Kebiasaan melaksanakan ajaran agama; Kebiasaan melaksanakan ibadah secara bersama dan memperingati hari-hari besar agama. Dimensi nilai 102 perilaku manusia terhadap diri sendiri dikembangkan menjadi indikator: Kebiasaan berpenampilan dan berperilaku bersih, rapi, sehat, dan tertib; Kebiasaan mengembangkan potensi diri. Dimensi nilai perilaku manusia terhadap sesama manusia, dikembangkan menjadi indikator: Kebiasaan berperilaku baik terhadap teman; Kebiasaan berperilaku baik terhadap guruTU dan semua orang.Dimensi nilai perilaku manusia terhadap lingkungan, dikembangkan menjadi indikator: Kebiasaan memelihara kebersihan dan keindahan lingkungan; Kebiasaan menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan. Dimensi Nilai kebangsaan, dikembangkan menjadi indikator: Kebiasaan mengikuti dan melaksanakan upacara bendera serta peringatan hari-hari besar nasional.

3. Pembangunan Karakter sebagai variabel Y