Tahap Pertama Cluster sampling

97 kedua; proportional random sampling. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Tahap Pertama Cluster sampling

Teknik ini dilakukan dengan cara membagi wilayah kabupaten Bangka menjadi dua wilayah, yaitu: 1 Kecamatan Induk yang terdiri atas 5 kecamatan dan 2 Kecamatan Pemekaran yang terdiri atas 3 kecamatan. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut ini: Tabel: 3.1. Persebaran Jumlah SMP Negeri Di Kabupaten Bangka WILAYAH NAMA KECAMATAN NAMA SEKOLAH KETERANGAN Kecamatan Induk Kecamatan Sungailiat SMP Negeri 1 SMP Negeri 2 SMP Negeri 3 SMP Negeri 4 SMP Negeri 5 Terdapat 5 SMP Negeri Kecamatan Puding Besar SMP Negeri 1 SMP Negeri 2 Terdapat 2 SMP Negeri Kecamatan Merawang SMP Negeri 1 SMP Negeri 2 Terdapat 2 SMP Negeri Kecamatan Mendo Barat SMP Negeri 1 SMP Negeri 2 SMP Negeri 3 SMP Negeri 4 Terdapat 4 SMP Negeri Kecamatan Belinyu SMP Negeri 1 SMP Negeri 2 SMP Negeri 3 SMP Negeri 4 Terdapat 4 SMP Negeri Kecamatan Pemekaran Kecamatan Pemali SMP Negeri 1 SMP Negeri 2 SMP Negeri 3 Terdapat 3 SMP Negeri Kecamatan Riau Silip SMP Negeri 1 SMP Negeri 2 SMP Negeri 3 Terdapat 3 SMP Negeri Kecamatan Bakam SMP Negeri 1 Terdapat 3 SMP 98 SMP Negeri 2 SMP Negeri 3 Negeri JUMLAH 8 Kecamatan 26 SMP Negeri Sumber Data: Dinas Pendidikan Kab. Bangka Dari masing-masing wilayah tesebut ditetapkan 5 kecamatan yang dijadikan sampel, tiga kecamatan dari wilayah kecamatan induk, yaitu; Kecamatan Sungailiat, Kecamatan Merawang dan Kecamatan Mendo Barat. Dan 2 kecamatan dari wilayah kecamatan pemekaran, yaitu kecamatan Pemali dan Riau Silip. Dari 5 kecamatan yang terpilih, terdapat 17 SMP Negeri yang gurunya berlatar belakang S-1 PKn. Dari 17 SMP Negeri tersebut dipilih 9 sekolah untuk dijadikan lokasi penelitian dengan pertimbangan letak lokasi sekolah yaitu di ibu kota kecamatan dan di luar ibu kota kecamatan. Dari 9 sekolah tersebut, jumlah siswa sebanyak 1.119 orang, dan sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 265 orang. Keputusan penentuan jumlah sampel tersebut didasarkan atas tabel penentuan jumlah sampel yang dikembangkan dari Isaac dan Michael dalam Sugiyono 2009:128. Bahwa jika jumlah populasi sebanyak 1.100 dengan tingkat kesalahan 5 maka jumlah sampel adalah 265. Penentuan sampel sebanyak itu dilakukan secara acak random.

b. Tahap Kedua: Proportional Random Sampling