Penyertaan Saham KEBIJAKAN AKUNTANSI
PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2016 Dengan Angka Perbandingan Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Untuk Akun-Akun Pada Laporan Posisi Keuangan Dan Periode Yang Berakhir Pada
Tanggal 30 Juni 2015 Untuk Akun-Akun Pada Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
________________________________________________________________________________________
31 “Cadangan revaluasi aset” sebagai bagian dari laba komprehensif penurunan lainnya
dibebankan pada laporan laba rugi. Surplus revaluasi aset tetap dialihkan langsung ke saldo laba ketika aset tersebut dihentikan
pengakuannya. Sebelum 30 November 2015, aset tetap diakui sebesar harga perolehan setelah dikurangi
akumulasi penyusutan. Tanah tidak disusutkan.
Penyusutan aset tetap selain tanah dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan atau nilai setelah penilaian kembali mencapai nilai sisa
sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:
Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, dengan menggunakan nilai tertinggi
antara harga jual neto dan nilai pakai.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya dihapuskan dari laporan keuangan konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang
terjadi, diakui sebagai labarugi periode terjadinya.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dicatat sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset dikapitalisasi dan disusutkan.
Akumulasi biaya konstruk si aset tetap dikapitalisasi dan dicatat sebagai “aset dalam penyelesaian”.
Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap yang terkait pada saat proses konstruksi atau pemasangan telah selesai.
PSAK 48 revisi 2014 tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan bahwa nilai tercatat aset tetap
dikaji ulang untuk menilai apakah aset tetap tersebut nilai tercatatnya lebih tinggi dari jumlah yang dapat diperoleh kembali recoverable amount dari aset tetap tersebut apabila terdapat indikasi
adanya penurunan nilai. Jika nilai tercatat aset tetap melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap tersebut, nilai tercatat aset tetap harus diturunkan menjadi nilai yang dapat
diperoleh kembali dari aset tetap tersebut.