2.3 Metode Analisis Ruang pada Masa Gigi Bercampur 2.3.1 Metode Radiografi
Metode radiografi digunakan oleh Nance 1947 dan Huckaba.
3
Metode ini menggunakan radiografi untuk memprediksi kaninus dan premolar permanen yang
belum erupsi. Metode radiografi dapat digunakan baik pada rahang atas maupun rahang bawah. Nance 1947 menggunakan radiografi dalam menganalisis perbedaan
ukuran mesiodistal gigi antara gigi kaninus, molar pertama, dan molar kedua desidui dan gigi penggantinya.
2,3,9,11
Namun dalam penggunaan radiografi ini, tidak selalu efektif dalam memprediksi ukuran gigi yang belum erupsi, karena hasil gambar
radiografi terjadi dalam bentuk dua dimensi. Selain itu adanya distorsi, elongasi maupun kesalahan teknik dalam pengambilan gambar yang akan sangat
mempengaruhi keakuratan hasil pengukuran.
1,3,15
Sekarang sudah ada metode radiografi yang lebih akurat, yaitu dengan menggunakan cone-beam computed tomography. Dimana pada teknik ini sudah
menggunakan gambaran tiga dimensi.
15
2.3.2 Metode Persamaan Regresi
Metode persamaan regresi digunakan oleh Ballard dan Wylie 1947, Barendonk 1965, Moyers 1973, Tanaka-Johnston 1974, dan Sitepu1983.
3,12,27
Metode ini memprediksi ukuran mesiodistal gigi kaninus dan premolar yang erupsi dengan menggunakan gigi yang telah erupsi. Ballard dan Wylie 1947 sangat
memperhatikan distorsi yang terjadi pada gambaran radiografi sehingga mereka mencari cara lain untuk memprediksi ukuran mesiodistal gigi kaninus dan premolar
yang belum erupsi dengan cara mengkombinasikan lebar mesiodistal keempat gigi insisivus
pada rahang
bawah.
9
Mereka menetapkan
persamaan regresi Y=9,41 + 0,527X, dimana Y adalah ukuran kaninus dan premolar rahang
bawah dan X adalah jumlah ukuran gigi insisivus rahang bawah.
9
Universitas Sumatera Utara
Metode Moyers juga menggunakan jumlah keempat gigi insisivus dalam memprediksi ukuran kaninus dan premolar yang belum erupsi. Dan kemudian
jumlahnya dibandingkan dengan tabel probabiliti. Metode ini paling sering digunakan oleh para klinisi dikarenakan penggunaannya yang sederhana, mudah, dan
akurat.
1,2,9,13
Metode Tanaka-Johnston juga merupakan metode yang menggunakan jumlah keempat gigi insisivus rahang bawah dalam memprediksi ukuran mesiodistal gigi
kaninus dan premolar permanen. Metode ini tidak menggunakan tabel probabiliti seperti metode Moyers. Metode ini sangat sederhana dan dianggap memiliki
keakuratan yang cukup baik dengan tingkat kesalahan yang kecil.
15
2.3.2.1 Metode Tanaka-Johnston
Metode Tanaka-Johnston diperkenalkan pada tahun 1974 yang dikembangkan dari 506 sampel yang berasal dari keturunan Eropa Utara. Metode ini merupakan
perkembangan dari metode Moyers untuk memprediksi lebar mesiodistal gigi kaninus permanen dan premolar yang akan erupsi.
18-20
Rumus analisis Tanaka-Johnston dapat dilihat pada rumus di bawah ini.
2,5,15-17
Rumus : Perkiraan Lebar Mesiodistal Kaninus dan Premolar Permanen Mandibula dalam
satu kuadran
+ 10,5 mm
Perkiraan Lebar Mesiodistal Kaninus dan Premolar Permanen Maksila dalam satu kuadran
+ 11,0 mm
Universitas Sumatera Utara
Metode Tanaka-Johnston memiliki koefisien korelasi sebesar 0,63 untuk rahang atas dan 0,65 untuk rahang bawah.
32
Kelebihan dari metode ini adalah tidak memerlukan foto radiografi maupun tabel probability sehingga mudah dihafal dan
praktis digunakan. Metode ini menggunakan lebar mesiodistal keempat gigi insisivus rahang bawah dalam perhitungannya.
1,2
2.3.3 Metode Kombinasi