Transaksi Pihak-pihak Berelasi SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2016 DAN 30 SEPTEMBER 2015 – Lanjutan
PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
SEPTEMBER 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE NINE MONTHS PERIODS ENDED
SEPTEMBER 30, 2016 AND SEPTEMBER 30, 2015 – Continued
- 20 - iv.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang
lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an
associate of the third entity. v. Entitas tersebut adalah suatu
program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas
pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas
pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program
tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of
employees of either the reporting entity, or an entity related to the
reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring
employers are also related to the reporting entity.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang
yang diidentifikasi dalam huruf a. vi. The entity is controlled or jointly
controlled by a person identified in a.
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf
a i memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil
manajemen kunci entitas atau entitas induk dari entitas.
vii. A person identified in a i has significant influence over the entity
or is a member of the key management personnel of the entity
or a parent of the entity.
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan
kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada
laporan keuangan konsolidasian. All transactions with related parties, whether
or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are
disclosed in the consolidated financial statements.
h. Aset Keuangan h.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan
dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang
mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh
kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya
transaksi. All financial assets are recognized and
derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under
a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe
established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus
transaction costs.
Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Group’s financial assets are classified as loans and receivables.
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables
Bank, piutang usaha, piutang lain-lain, kas dibatasi penggunaannya dan uang jaminan
dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di
pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur
pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga
efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Cash in banks, trade accounts receivable, other accounts receivable, restricted cash
and security deposit that have fixed or determinable payments that are not quoted in
an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are
measured at amortized cost using the effective interest method less impairment.
Interest is recognized by applying the effective interest method, except for short-
term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial
PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2016 DAN 30 SEPTEMBER 2015 – Lanjutan
PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
SEPTEMBER 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE NINE MONTHS PERIODS ENDED
SEPTEMBER 30, 2016 AND SEPTEMBER 30, 2015 – Continued
- 21 - perolehan diamortisasi dari instrumen
keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau biaya selama periode
yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan
estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa depan mencakup seluruh komisi dan
bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan
premium dan diskonto lainnya selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau,
jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat
bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
instrument and of allocating interest income or expense over the relevant period. The
effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or
payments including all fees and points paid or received that form an integral part of the
effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts through the
expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net
carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif.
Income is recognized on an effective interest basis.
Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets
Pinjaman yang diberikan dan piutang dinilai terhadap indikator penurunan nilai pada
setiap tanggal pelaporan. Pinjaman yang diberikan dan piutang diturunkan nilainya bila
terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah
pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut
berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat
diestimasi secara andal. Loans and receivables are assessed for
indicators of impairment at each reporting date. Loans and receivables are considered
impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that
occurred after the initial recognition of the asset, the estimated future cash flows of the
investment have been impacted.
Bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
Objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;
atau significant financial difficulty of the issuer
or counterparty; or pelanggaran kontrak, seperti terjadinya
wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau
melakukan reorganisasi keuangan. it becoming probable that the borrower
will enter bankruptcy or financial re- organization.
Pinjaman yang diberikan dan piutang yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual
akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai
portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di
masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-
rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional
atau lokal yang berkorelasi dengan default Loans and receivables that are assessed not
to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective
basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the
Group’s past experience of collecting payments, an increase in the number of
delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable
changes in national or local economic conditions that correlate with default on