BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pendahuluan
Pada bab ini akandibahas tentang hasil dari eksperimen impakjatuh bebas spesimen
pelindung dadapengendarasepedamotor.
Spesimen penelitian
mempunyai dimensi panjang 330 mm, lebar 330 mm dan tebal 10 mm. Sedangkan massa dari spesimen berkisar antara596 sd 778 gr.
Pembebanan pada pengujian impak jatuh bebas diberikan pada bagian depanspesimenpelindung dadapengendara sepeda motor. Ini dikarenakan bagian
tersebut merupakan bagian yang memiliki kemungkinan terbesar mengalami benturan.
Data hasil simulasi akan dibandingkan dengan hasil pengujian impak jatuh bebas. Pengujian impak jatuh bebas ini digolongkan pada pengujian impak
kecepatan rendah.Alat uji impak jatuh bebas menggunakan sensor cahaya yang diletakkan dengan ketinggian 3 m. Ketinggianspesimen pelindung dada
pengendara sepeda motor yang diuji impak jatuh bebas dihitung dengan menggunakan rumus
ℎ =
√v .�
. Dengan asumsi bahwa kecepatan maksimum ketika pengendara sepeda motor terjatuh mencapai tanah diperkirakan sekitar 7,672 ms,
maka tinggi maksimum uji impak jatuh bebas ialah 3 m. Alat yang digunakan untuk mengukur beban impak jatuh bebas
menggunakan load cell. Data yang diperoleh load cell berupa data analog kemudian diubah oleh DAQ menjadi data digital. Kemudian data digital
Universitas Sumatera Utara
ditampilkan dan direkam oleh komputer. Data yang ditampilkan adalah data pengukuran gaya impak dan waktu impak.
4.2 Data hasil pengujian impak jatuh bebas secara eksperimental
4.2.1 PengujianSpesimenPolyester Polymer
Pada pengujian ini digunakan spesimen polyester polymer dengan komposisi massa berupa resin 97,5 dan katalis 2,5 sebanyak 3 spesimen, yaitu
spesimen Resin 1, Resin 2 dan Resin 3. Pengujian impak jatuh bebas terhadap sisi depanspesimen pada ketinggian 3 mdiperoleh data-data sebagaimanaditunjukkan
pada Tabel 4.1 untuk hasil pengujian spesimen resin 1, Tabel 4.2 untuk hasil pengujian spesimen resin 2 dan Tabel 4.3 untuk hasil pengujian spesimen resin 3.
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Spesimen Resin 1 Resin 1
Time ms Force kgf
Force N 31
54.05 530.2305
47 54.95
539.0595 62
38.74 380.0394
94 27.03
265.1643
Pada Tabel 4.1 dapat dilihat hasil pengujian untuk spesimen resin 1 didapat data gaya yang terjadi selama 94 ms setelah tumbukan pada anvil terjadi.
Gaya maksimum yang terbaca oleh load cell ada pada waktu 47 ms setelah tumbukan terjadi dengan besar gaya 54,95 kgf. Data pengujian ditampilkan dalam
bentuk grafik agar bisa dianalisa lebih baik. Hasil data pengujian dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Grafik Uji Impak Jatuh Bebas Spesimen Resin 1
Pada Gambar 4.1 menunjukkan hasil gaya impak spesimen resin 1 terhadap waktu pada pengujian gaya impak dengan alat uji jatuh bebas.Selama 47
ms gaya impak maksimum sebesar 54,95 kgf naik kepuncak dan kemudian menurun seiring berjalannya waktu.
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Spesimen Resin 2 Resin 2
Time ms Force kgf
Force N 16
63.96 627.4476
31 55.86
547.9866 62
38.74 380.0394
78 22.52
220.9212
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat hasil pengujian untuk spesimen resin 2 didapat data gaya yang terjadi selama 78 ms setelah tumbukan pada anvil terjadi.
Gaya maksimum yang terbaca oleh load cell ada pada waktu 16 ms setelah tumbukan terjadi dengan besar gaya 63,96 kgf. Data pengujian ditampilkan dalam
Resin 1
10 20
30 40
50 60
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Time ms
Fo rc
e k
gf
Universitas Sumatera Utara
bentuk grafik agar bisa dianalisa lebih baik. Hasil data pengujian dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Grafik Uji Impak Jatuh Bebas Spesimen Resin 2
Pada Gambar 4.2 menunjukkan hasil gaya impak spesimen resin 2 terhadap waktu pada pengujian gaya impak dengan alat uji jatuh bebas.Selama 16
ms gaya impak maksimum sebesar 63,96 kgf naik kepuncak dan kemudian menurun seiring berjalannya waktu.
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Spesimen Resin 3 Resin 3
Time ms Force kgf
Force N 46
56.76 556.8156
62 52.25
512.5725 93
22.52 220.9212
109 20.72
203.2632
Resin 2
10 20
30 40
50 60
70
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Time ms Fo
rc e
k gf
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat hasil pengujian untuk spesimen resin 2 didapat data gaya yang terjadi selama 109 ms setelah tumbukan pada anvil terjadi.
Gaya maksimum yang terbaca oleh load cell ada pada waktu 46 ms setelah tumbukan terjadi dengan besar gaya 56,76 kgf. Data pengujian ditampilkan dalam
bentuk grafik agar bisa dianalisa lebih baik. Hasil data pengujian dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Grafik Uji Impak Jatuh Bebas Spesimen Resin 3
Pada Gambar 4.3 menunjukkan hasil gaya impak spesimen resin 3 terhadap waktu pada pengujian gaya impak dengan alat uji jatuh bebas.Selama 46
ms gaya impak maksimum sebesar 56,72 kgf naik kepuncak dan kemudian menurun seiring berjalannya waktu.
Setelah diperoleh data gaya impak yang terjadi akibat jatuh bebas pada ketinggian 3 m dilakukan perhitungan tegangan yang terjadi. Hasil perhitungan
tegangan yang terjadi pada spesimen resin 1, resin 2 dan resin 3 dapat terlihat pada tabel 4.4 berikut:
Resin 3
10 20
30 40
50 60
70
20 40
60 80
100 120
Time ms Fo
rc e
k gf
Universitas Sumatera Utara
Tabel: 4.4Perhitungan Tegangan yang terjadi pada SpesimenResin
Spesimen Luas Daerah
Impak A m2
Gaya Maksimum
FN Tegangan
σ Mpa
Resin 1 0,04906
539,05 0,011
Resin 2 0,04906
627,45 0,012
Resin 3 0,04906
556,81 0,011
Gambar 4.4 Bentuk Spesimen Setelah Uji Jatuh Bebas
Pada Gambar 4.4spesimen resin polymer yang telah diuji pecah menjadi beberapa kepingan. Ini membuktikan bahwa jenis material ini tidak kuat
menerima beban impak. Dan dapat dilihat pada sterofoam yang diletakkan diatas spesimen pada test rig ada pola tumbukan.
4.2.2 PengujianSpesimenPolyester Polymer Sandwich EVA foam
Pada pengujian ini digunakan spesimen polyester polymer sandwich EVA foam dengan komposisi massa berupa resin 90, busa EVA 8,8 dan katalis
2,2 sebanyak 3 spesimen, yaitu spesimen EVA Resin 1, EVA Resin 2 dan EVA Resin 3. Pengujian impak jatuh bebas terhadap sisi depanspesimenada ketinggian
3 m diperoleh data-data sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.5 untuk hasil
Universitas Sumatera Utara
pengujian spesimen EVA resin 1, Tabel 4.6 untuk hasil pengujian spesimen EVA resin 2 dan Tabel 4.7 untuk hasil pengujian spesimen EVA resin 3.
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Spesimen EVA Resin 1 EVA Resin 1
Time ms Force kgf
Force N 16
68.47 671.6907
31 56.76
556.8156 63
36.94 362.3814
78 35.14
344.7234
Pada Tabel 4.5 dapat dilihat hasil pengujian untuk spesimen EVA resin 1 didapat data gaya yang terjadi selama 78 ms setelah tumbukan pada anvil terjadi.
Gaya maksimum yang terbaca oleh load cell ada pada waktu 16 ms setelah tumbukan terjadi dengan besar gaya 68,47 kgf. Data pengujian ditampilkan dalam
bentuk grafik agar bisa dianalisa lebih baik. Hasil data pengujian dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Grafik Uji Impak Jatuh Bebas spesimen EVA Resin 1
EVA Resin 1
10 20
30 40
50 60
70 80
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Time ms
Fo rc
e k
gf
Universitas Sumatera Utara
Pada Gambar 4.5 menunjukkan hasil gaya impak spesimen EVA resin 1 terhadap waktu pada pengujian gaya impak dengan alat uji jatuh bebas.Selama 16
ms gaya impak maksimum sebesar 68,47 kgf naik kepuncak dan kemudian menurun seiring berjalannya waktu.
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Spesimen EVA Resin 2 EVA Resin 2
Time ms Force kgf
Force N 16
33.33 326.9673
47 64.86
636.2766 62
50.45 494.9145
78 27.93
273.9933
Pada Tabel 4.6 dapat dilihat hasil pengujian untuk spesimen EVA resin 2 didapat data gaya yang terjadi selama 78 ms setelah tumbukan pada anvil terjadi.
Gaya maksimum yang terbaca oleh load cell ada pada waktu 16 ms setelah tumbukan terjadi dengan besar gaya 64,86 kgf. Data pengujian ditampilkan dalam
bentuk grafik agar bisa dianalisa lebih baik. Hasil data pengujian dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Grafik Uji Impak Jatuh Bebas spesimen EVA Resin 2
EVA Resin 2
10 20
30 40
50 60
70
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Time ms
Fo rc
e k
gf
Universitas Sumatera Utara
Pada Gambar 4.6 menunjukkan hasil gaya impak spesimen EVA resin 2 terhadap waktu pada pengujian gaya impak dengan alat uji jatuh bebas.Selama 47
ms gaya impak maksimum sebesar 64,86 kgf naik kepuncak dan kemudian menurun seiring berjalannya waktu.
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Spesimen EVA Resin 3 EVA Resin 3
Time ms Force kgf
Force N 31
75.68 742.4208
47 72.97
715.8357 62
42.34 415.3554
94 33.33
326.9673
Pada Tabel 4.7 dapat dilihat hasil pengujian untuk spesimen EVA resin 3 didapat data gaya yang terjadi selama 94 ms setelah tumbukan pada anvil terjadi.
Gaya maksimum yang terbaca oleh load cell ada pada waktu 31 ms setelah tumbukan terjadi dengan besar gaya 64,86 kgf. Data pengujian ditampilkan dalam
bentuk grafik agar bisa dianalisa lebih baik. Hasil data pengujian dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7 Grafik Uji Impak Jatuh Bebas Spesimen EVA Resin 3
EVA Resin 3
10 20
30 40
50 60
70 80
90
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Time ms
Fo rc
e k
gf
Universitas Sumatera Utara
Pada Gambar 4.7 menunjukkan hasil gaya impak spesimen EVA resin 3 terhadap waktu pada pengujian gaya impak dengan alat uji jatuh bebas.Selama 31
ms gaya impak maksimum sebesar 64,86 kgf naik kepuncak dan kemudian menurun seiring berjalannya waktu.
Setelah diperoleh data gaya impak yang terjadi akibat jatuh bebas pada ketinggian 3 m dilakukan perhitungan tegangan yang terjadi. Hasil perhitungan
tegangan yang terjadi pada spesimen dapat terlihat pada tabel 4.8 berikut: Tabel: 4.8Perhitungan Tegangan yang terjadi pada spesimen EVA Resin
Spesimen Luas Daerah
Impak A m2
Gaya Maksimum
FN Tegangan
σ Mpa
Resin 1 0,04906
671,69 0,013
Resin 2 0,04906
636,27 0,013
Resin 3 0,04906
742,42 0,015
Gambar 4.8 Bentuk Spesimen Setelah Uji Jatuh Bebas
Pada Gambar 4.8 retakan terjadi pada spesimen setelah dijatuhkan dari ketinggian 3m bertabrakan dengan impak anvil berdiameter 25 cm.Dari hasil
pengujian ini diketahui bahwa walaupun lapisan resin polymer tidak kuat menahan beban impak yang terjadi tetapi ikatan pada busa EVA membantu
lapisan retak tersebut tetap menjadi satu kesatuan.
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 PengujianSpesimenGlass Fibre Reinforced Polymer Sandwich EVA Foam
Pada pengujian ini digunakan spesimen glass fibre reinforced polymer sandwich EVA foam dengan komposisi massa berupa resin 72,4, busa EVA
6,7, serat kaca 19 dan katalis 1,9 sebanyak 3 spesimen, yaitu spesimen EVA Fiber 1, EVA Fiber 2 dan EVA Fiber 3. Pengujian impak jatuh bebas terhadap
sisi spesimenpada ketinggian 3 m diperoleh data-data sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.9 untuk hasil pengujian spesimen EVA fiber 1, Tabel 4.10 untuk
hasil pengujian spesimen EVA fiber 2 dan Tabel 4.11 untuk hasil pengujian spesimen EVA fiber 3.
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Spesimen EVA Fiber1 EVA Fiber 1
Time ms Force kgf
Force N 31
68.47 671.6907
46 60.36
592.1316 78
36.04 353.5524
93 36.94
362.3814
Pada Tabel 4.9 dapat dilihat hasil pengujian untuk spesimen EVA fiber 1 didapat data gaya yang terjadi selama 93 ms setelah tumbukan pada anvil terjadi.
Gaya maksimum yang terbaca oleh load cell ada pada waktu 31 ms setelah tumbukan terjadi dengan besar gaya 68,47 kgf. Data pengujian ditampilkan dalam
bentuk grafik agar bisa dianalisa lebih baik. Hasil data pengujian dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 4.9.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.9 Grafik Uji Impak Jatuh Bebas Spesimen EVA Fiber 1
Pada Gambar 4.9 menunjukkan hasil gaya impak spesimen EVA Fiber 1 terhadap waktu pada pengujian gaya impak dengan alat uji jatuh bebas.Selama 31
ms gaya impak maksimum sebesar 68,47 kgf naik kepuncak dan kemudian menurun seiring berjalannya waktu.
Tabel 4.10 Hasil Pengujian Spesimen EVA Fiber 2 EVA Fiber 2
Time ms Force kgf
Force N 15
72.45 710.7345
31 60.36
592.1316 62
55.64 545.8284
78 40.83
400.5423
Pada Tabel 4.10 dapat dilihat hasil pengujian untuk spesimen EVA fiber 2 didapat data gaya yang terjadi selama 78 ms setelah tumbukan pada anvil terjadi.
Gaya maksimum yang terbaca oleh load cell ada pada waktu 15 ms setelah tumbukan terjadi dengan besar gaya 72,45 kgf. Data pengujian ditampilkan dalam
EVA Fiber 1
10 20
30 40
50 60
70 80
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Time ms Fo
rc e
k gf
Universitas Sumatera Utara
bentuk grafik agar bisa dianalisa lebih baik. Hasil data pengujian dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 4.10.
Gambar 4.10Grafik Uji Impak Jatuh Bebas Spesimen EVA Fiber 2
Pada Gambar 4.10 menunjukkan hasil gaya impak spesimen EVA Fiber 2 terhadap waktu pada pengujian gaya impak dengan alat uji jatuh bebas.Selama 15
ms gaya impak maksimum sebesar 72,45 kgf naik kepuncak dan kemudian menurun seiring berjalannya waktu.
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Spesimen EVA Fiber 3 EVA Fiber 3
Time ms Force kgf
Force N 15
73.87 724.6647
47 55.86
547.9866 62
41.44 406.5264
78 26.13
256.3353
EVA Fiber 2
10 20
30 40
50 60
70 80
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Time ms Fo
rc e
k gf
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.11 dapat dilihat hasil pengujian untuk spesimen EVA fiber 3 didapat data gaya yang terjadi selama 78 ms setelah tumbukan pada anvil terjadi.
Gaya maksimum yang terbaca oleh load cell ada pada waktu 15 ms setelah tumbukan terjadi dengan besar gaya 73,487 kgf. Data pengujian ditampilkan
dalam bentuk grafik agar bisa dianalisa lebih baik. Hasil data pengujian dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 4.11.
Gambar 4.11Grafik Uji Impak Jatuh Bebas Spesimen EVA Fiber3
Pada Gambar 4.11 menunjukkan hasil gaya impak spesimen EVA Fiber 3 terhadap waktu pada pengujian gaya impak dengan alat uji jatuh bebas.Selama 15
ms gaya impak maksimum sebesar 73,87 kgf naik kepuncak dan kemudian menurun seiring berjalannya waktu.
Setelah diperoleh data gaya impak yang terjadi akibat jatuh bebas pada ketinggian 3 m dilakukan perhitungan tegangan yang terjadi. Hasil perhitungan
tegangan yang terjadi pada spesimen dapat terlihat pada tabel 4.12 berikut:
EVA Fiber 3
10 20
30 40
50 60
70 80
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Time ms
Fo rc
e k
gf
Universitas Sumatera Utara
Tabel: 4.12 Perhitungan Tegangan yang terjadi pada Spesimen EVA Fiber
Spesimen Luas Daerah
Impak A m2
Gaya Maksimum
FN Tegangan
σ Mpa
Resin 1 0,04906
769,79 0,015
Resin 2 0,04906
710,73 0,014
Resin 3 0,04906
724,66 0,014
Gambar 4.12 Bentuk Spesimen Setelah Uji Jatuh Bebas
Pada Gambar 4.12 spesimen setelah uji jatuh bebas tidak dapat dilihat ada bekas terjadi tumbukan dan perubahan dari bentuk semula. Ini membuktikan
bahwa bahan jenis ini mampu menahan tegangan sebesar 0,015 MPa.
4.2.3 PengujianSpesimenGlass Fibre Reinforced Polymer
Pada pengujian ini digunakan spesimen glass fibre reinforced polymer dengan komposisi massa berupa resin 77,6, serat kaca 20,4 dan
katalis 2 sebanyak 3 spesimen, yaitu spesimen Fiber 1, Fiber 2 dan Fiber 3. Pengujian impak jatuh bebas terhadap sisi depanspesimenpada ketinggian 3 meter
diperoleh data-data sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.13 untuk hasil pengujian spesimen fiber 1, Tabel 4.14 untuk hasil pengujian spesimen fiber 2 dan
Tabel 4.15 untuk hasil pengujian spesimen fiber 3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Hasil Pengujian Fiber 1 Fiber 1
Time ms Force kgf
Force N 16
71.17 698.1777
47 67.57
662.8617 63
35.14 344.7234
78 24.32
238.5792
Pada Tabel 4.13 dapat dilihat hasil pengujian untuk spesimen fiber 1 didapat data gaya yang terjadi selama 78 ms setelah tumbukan pada anvil terjadi.
Gaya maksimum yang terbaca oleh load cell ada pada waktu 16 ms setelah tumbukan terjadi dengan besar gaya 71,17 kgf. Data pengujian ditampilkan dalam
bentuk grafik agar bisa dianalisa lebih baik. Hasil data pengujian dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 4.13.
Gambar 4.13 Grafik Uji Impak Jatuh Bebas Spesimen Fiber 1
Pada Gambar 4.13 menunjukkan hasil gaya impak spesimen Fiber 1 terhadap waktu pada pengujian gaya impak dengan alat uji jatuh bebas.Selama 16
Fiber 1
10 20
30 40
50 60
70 80
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Time ms
Fo rc
e k
gf
Universitas Sumatera Utara
ms gaya impak maksimum sebesar 71,17 kgf naik kepuncak dan kemudian menurun seiring berjalannya waktu.
Tabel 4.14Hasil Pengujian Fiber 2 Fiber 2
Time ms Force kgf
Force N 15
56.76 556.8156
31 50.45
494.9145 62
36.94 362.3814
78 21.62
212.0922
Pada Tabel 4.14 dapat dilihat hasil pengujian untuk spesimen fiber 2 didapat data gaya yang terjadi selama 78 ms setelah tumbukan pada anvil terjadi.
Gaya maksimum yang terbaca oleh load cell ada pada waktu 15 ms setelah tumbukan terjadi dengan besar gaya 56, 76 kgf. Data pengujian ditampilkan dalam
bentuk grafik agar bisa dianalisa lebih baik. Hasil data pengujian dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 4.14.
Gambar 4.14Grafik Uji Impak Jatuh Bebas Spesimen Fiber 2
Fiber 2
10 20
30 40
50 60
70
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Time ms Fo
rc e
k gf
Universitas Sumatera Utara
Pada Gambar 4.14 menunjukkan hasil gaya impak spesimen Fiber 2 terhadap waktu pada pengujian gaya impak dengan alat uji jatuh bebas.Selama 15
ms gaya impak maksimum sebesar 56,76 kgf naik kepuncak dan kemudian menurun seiring berjalannya waktu.
Tabel 4.15 Hasil Pengujian Fiber 3 Fiber 3
Time ms Force kgf
Force N 16
56.76 556.8156
47 46.85
459.5985 63
43.24 424.1844
Pada Tabel 4.15 dapat dilihat hasil pengujian untuk spesimen fiber 3 didapat data gaya yang terjadi selama 63 ms setelah tumbukan pada anvil terjadi.
Gaya maksimum yang terbaca oleh load cell ada pada waktu 16 ms setelah tumbukan terjadi dengan besar gaya 56, 76 kgf. Data pengujian ditampilkan dalam
bentuk grafik agar bisa dianalisa lebih baik. Hasil data pengujian dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 4.15.
Gambar 4.15 Grafik Uji Impak Jatuh Bebas Spesimen Fiber 3
Fiber 3
10 20
30 40
50 60
70
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Time ms Fo
rc e
k gf
Universitas Sumatera Utara
Pada Gambar 4.15 menunjukkan hasil gaya impak spesimen Fiber 3 terhadap waktu pada pengujian gaya impak dengan alat uji jatuh bebas.Selama 16
ms gaya impak maksimum sebesar 56,76 kgf naik kepuncak dan kemudian menurun seiring berjalannya waktu.
Tabel 4.16Perhitungan Tegangan yang terjadi pada spesimen Fiber
Spesimen Luas Daerah
Impak A m2
Gaya Maksimum
FN Tegangan
σ Mpa
Resin 1 0,04906
698,17 0,014
Resin 2 0,04906
556,81 0,011
Resin 3 0,04906
556,81 0,011
Gambar 4.16 Bentuk Spesimen Setelah Uji Jatuh Bebas
Tidak terjadi retakan pada spesimen ini yang menandakan spesimen ini mampu menahan beban impak yang terjadi. Bahan ini dapat menahan tegangan
sebesar 0,014 MPa tanpa perubahan bentuk.
4.3 Data Simulasi Software
Pengujian eksperimental tidak cukup untuk mengetahui kejadian impak yang terjadi secara spesimen secara menyeluruh, untuk itu digunakan simulasi
software menganalisa secara lebih seksama. Setelah pengujian impak jatuh bebas telah diperoleh bahwa jenis komposit yang tidak ada perubahan fisik ketika
Universitas Sumatera Utara
menghantam anvil adalah spesimen yang bersatu dengan Glass Fibre Reinforced Polymer GFRP. Untuk itu simulasi yang dilakukan adalah pada material Glass
Fibre Reinforced Polymer Karena Busa EVA digunakan sebagai lapisan pengikat ketika material terjadi perubahan fisik serta penambahan daya tahan material
terhadap gaya gunting. Data dibawah ini merupakan hasil simulasi dari Analisis Komputasi Komposit pada Pelindung Dada Pengendara Sepeda Motor yang
dilakukan oleh Gunawan Hartono. Input Data Pada Software ANSYS 14.0:
Modulus Elastisitas : 12 GPa Densitas
: 1500 kgm
3
Poisson Ratio : 0.34
Gambar 4.17 Simulasi Impak pada spesimen GFRP pada waktu 16 ms
Pada Gambar 4.17 ditunjukkan tegangan yang terjadi pada spesimen berupa14952 Pa. Kejadian yang disimulasikan pada gambar 4.17 merupakan
Universitas Sumatera Utara
ketika waktu 16 ms karena waktu terjadi Gaya puncak yang terdeteksi ketika pengujian adalah pada waktu 16 ms.
Data simulasi tersebut di bandingkan dengan data eksperimen untuk sebagai validasi data yang akan digunakan sebagai basis penentuan data.
82 ,
4 100
14952 14231
14952
Galat Setelah dilakukan perhitungan diperoleh galat antara pengujian
eksperimental dengan simulasi computer berupa 4,82. Untuk itu data ini akan digunakan sebagai acuan atas gaya yang terjadi pada spesimen.
Gambar 4.18 Tegangan maksimum yang terjadi pada spesimen
Pada Gambar 4.18 ditunjukkan bahwa tegangan maksimum yang terjadi pada waktu 1 ms dengan nilai 595550 Pa. Dari tegangan tersebut dapat diperoleh
bahwa Gaya Impak maksimum yang diterima spesimen adalah 29,18 kN. Dari nilai tersebut kita akan mendapat tegangan rata-rata pada spesimen
adalah 305251 Pa yang berarti menyimpan gaya sebesar 14,95 kN. Kemudian
Universitas Sumatera Utara
hasil tersebut dibandingkan dengan produk pelindung dada yang dijual di pasaran yaitu LEATT 5.50 yang terbuat dari bahan High Density Poly Ethylenedengan
modulus elastisitas 0,8 Gpa dan densitas 970 kgm
3
. Perbandingan data antara spesimen dan pelindung dada LEATT dapat dilihat pada Tabel 4.22 berikut:
Tabel 4.17Pembandingan Transmisi Gaya Transmisi Gaya
Impak Standar
EN 1621-3 LEATT 5.50
PRO LITE Spesimen
Rata-RatakN 20
12.1 14.95
Maksimum kN 35
22.7 29.18
4.4 Desain Pelindung Dada