Deskripsi Lokasi Penelitiaan Analisis Hasil Data

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitiaan

Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan yang berlokasi di Jalan Bunga Lau no. 17, kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan. RSUP H. Adam Malik mulai berfungsi sejak tanggal 17 Juni 1991 dengan pelayanan rawat jalan, dan untuk pelayanan rawat inap mulai berfungsi tepatnya pada tanggal 2 Mei 1992. Rumah sakit ini mulai beroperasi secara total pada tanggal 21 Juli 1993 yang diresmikan oleh mantan Presiden RI, H. Soeharto. RSUP H. Adam Malik merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No.355 Menkes SK VII 1990. Dengan predikat rumah sakit kelas A, RSUP H. Adam Malik Medan telah memiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi standar dan tenaga kesehatan yang kompeten. Selain itu, RSUP Haji Adam Malik juga merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau sehingga dapat dijumpai pasien dengan latar belakang yang sangat bervariasi. Pada tanggal 6 September 1991, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 502 Menkes IX 1991 RSUP H. Adam Malik Medan ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. RSUP H. Adam Malik Medan juga memiliki ruangan Rekam Medis yang digunakan untuk menyimpan data-data rekam medis semua pasien yang berobat di rumah sakit ini. Di ruangan Rekam Medis inilah lokasi pengambilan data pada penelitian ini dilakukan. Universitas Sumatera Utara

5.1.2 Distribusi Frekuensi Tabel 5.1

Nilai Rata-rata Berat Badan Bayi berdasarkan Status Anemia pada Ibu Hamil No Berat Badan Bayi g Anemia Tidak Anemia Frekuensi n BB Bayi x n Frekuensi n BB Bayi x n 1 1.900 2 3.800 2 2.000 2 4.000 3 2.050 1 2.050 4 2.100 5 10.500 5 2.170 1 2.170 6 2.200 2 4.400 7 2.270 1 2.270 8 2.300 5 11.500 9 2.400 6 14.400 10 2.450 1 2.450 11 2.520 1 2.520 12 2.550 1 2.550 13 2.600 2 5.200 14 2.700 1 2.700 1 2.700 15 2.800 1 2.800 16 2.850 1 2.850 17 2.900 2 5.900 3 8.700 18 3.000 1 3.000 3 9.000 19 3.100 1 3.100 2 6.200 20 3.200 5 16.000 21 3.300 1 3.300 22 3.400 1 3.400 23 3.500 2 7.000 24 3.600 2 7.200 25 3.700 1 3.700 Total 38 91.760 20 63.500 Nilai Rata-rata 2.414,7 3.175 Setelah dilakukan analisis menggunakan SPSS, dari 58 responden sebanyak 20 orang ibu hamil mempunyai kadar hemoglobin normal, dan 38 orang ibu hamil mengalami anemia. Sementara untuk berat badan bayi yang dilahirkan, ibu hamil yang menderita anemia melahirkan bayi dengan berat badan rata-rata 2.414,7 g, hal ini menunjukkan berat badan bayi yang dilahrkan rendah. Sedangkan ibu hamil yang tidak menderita anemia melahirkan bayi dengan berat badan rata-rata dalam rentang berat badan bayi lahir normal, yaitu 3.175 g. Universitas Sumatera Utara Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi masing-masing variabel bebas dan variabel terikat dilakukan analisa univariat dan dapat dilihat sebagai berikut :

A. Distribusi Anemia Defisiensi Besi pada Ibu Hamil

Untuk melihat distribusi anemia defisiensi besi pada ibu hamil yang melahirkan di RSUP H. Adam Malik pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi berdasarkan Status Anemia pada Ibu Hamil Karakteristik Frekuensi Persentase Anemia Def. Besi 30 51,7 Anemia Lain 8 13,8 Tidak Anemia 20 34,5 Total 58 100 Dari tabel 5.1. dapat dilihat bahwa ibu hamil yang melahirkan di RSUP Haji Adam Malik Medan, sebanyak 30 orang 51,7 menderita anemia defisiensi besi, dan yang menderita anemia lain sebanyak 8 orang 13,8. Adapun yang dimaksud dengan anemia lain adalah ibu hamil yang memiliki kadar hemoglobin 11 gdL dengan kadar MCHC yang normal 31 gdL. Sedangkan ibu hamil yang tidak mengalami anemia defisiensi besi sebanyak 20 orang 34,5. Ibu hamil yang menderita anemia defisiensi besi merupakan frekuensi terbanyak.

B. Distribusi Berat Lahir

Untuk melihat distribusi berat badan bayi yang dilahirkan di RSUP H. Adam Malik pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi berdasarkan Berat Lahir Bayi Berat Lahir Bayi Frekuensi Persentase BBLR 26 44,8 BBLN 32 55,2 Total 58 100 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 5.2. dapat dilihat bahwa dari 58 bayi yang dilahirkan, frekuensi terbanyak terdapat pada bayi dengan berat lahir normal yakni sebanyak 32 bayi 55,2, sedangkan 26 bayi 44,8 lahir dengan berat badan lahir rendah.

C. Distribusi Bayi Berat Lahir Rendah BBLR

Untuk melihat distribusi bayi berat lahir rendah BBLR yang di lahirkan di RSUP H. Adam Malik pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi berdasarkan Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Anemia BBLR Frekuensi Persentase Anemia Def. Besi 22 84,6 Anemia Lain 4 15,4 Tidak Anemia Total 26 100 Dari tabel 5.3. dapat dilihat bahwa dari 26 bayi berat lahir rendah yang dilahirkan di RSUP H. Adam Malik, sebanyak 22 bayi 84,6 berat lahir rendah dilahirkan oleh ibu yang menderita anemia defisiensi besi, dan 4 15,4 bayi berat lahir rendah dilahirkan oleh ibu yang menderita anemia lain, sedangkan ibu hamil yang tidak menderita anemia tidak melahirkan bayi berat lahir rendah.

5.1.3 Analisis Hasil Data

Dari hasil yang didapatkan secara distribusi frekuensi, maka dilakukan analisis untuk mengetahui hubungan variabel independen dengan variabel dependen dalam penelitian ini. Variabel independen yang telah ditetapkan adalah anemia defisiensi besi dan variabel dependen adalah bayi berat lahir rendah. Untuk melihat hubungan masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dipergunakan analisis bivariat dengan uji statistik Chi-Square yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 5.5. Analisis Hubungan Status Anemia Defisiensi Besi dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Anemia Def. Besi Berat Lahir p Value BBLR 2500 g BBLN ≥2500 g Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Ya 22 73,3 8 26,7 0,001 Tidak 4 14,3 24 85,7 Total 26 100 32 100 2 = , , p = 0,001, df = 1 RP = a a + b : c c + d = 5,16 Dari tabel 5.4. dapat dilihat bahwa ibu hamil dengan anemia defisiensi besi merupakan frekuensi terbanyak melahirkan bayi berat lahir rendah yaitu sebanyak 22 bayi 73,3 dan melahirkan bayi dengan berat badan lahir normal sebanyak 8 bayi 26,7. Sedangkan ibu hamil yang tidak menderita anemia defisiensi besi melahirkan bayi dengan berat lahir rendah sebanyak 4 bayi 14,3 dan 24 bayi 85,7 dengan berat lahir normal. Nilai RP Rasio Prevalen pada penelitian ini adalah 5,16 dengan Confident Interval 95 . Berdasarkan hasil analisa data dengan uji statistik Chi-Square terdapat probabilitas dengan nilai p = 0.001 yang berarti H0 ditolak. Hal ini berarti terdapat hubungan antara anemia defisiensi besi pada ibu hamil dengan kejadian bayi berat lahir rendah di RSUP H. Adam Malik pada tahun 2014.

5.2 Pembahasan

5.2.1 Anemia Defisiensi Besi pada Ibu Hamil

Dari data yang diperoleh, jumlah ibu hamil yang menderita anemia merupakan frekuensi terbanyak yaitu dari 58 orang ibu hamil yang menjadi sampel terdapat 38 65,5 orang ibu yang menderita anemia dan 30 51,7 diantaranya menderita anemia defisiensi besi, serta 8 orang ibu hamil 13,8 menderita anemia lain yaitu anemia defisiensi asam folat dan vitamin B12 makrositik hipokromik, sedangkan 20 34,5 orang ibu hamil mempunyai Universitas Sumatera Utara