3. NCB KMK Neonatus cukup bulan – kecil untuk masa kehamilan
adalah bayi yang lahir cukup bulan dengan berat badan lahir kurang dari normal.
Selain itu terdapat klasifikasi BBLR menurut berat badan lahir 1. Bayi dengan berat badan lahir sangat rendah BBLR atau very low
birth weight VLBW. Yaitu bayi dengan berat badan lahir antara
1000-1500 gram 2. Bayi dengan berat lahir amat sangat rendah BBLASR atau extremely
low birth weight ELBW yaitu bayi yang lahir dengan berat badan
lahir kurang dari 100 gram.
2.4.1 Faktor yang Mempengaruhi Bayi Berat Lahir Rendah
Penyebab BBLR yang lahir kurang bulan NKB-KMK dapat disebabkan oleh berat badan ibu yang reandah, ibu hamil yang maih remaja, kehamilan
kembar, ibu pernah melahirkan bayi prematur atu berat badan lahir rendah sebelumnya, ibu dengn inkompeten serviks, ibu hamil yang sedang sakit, serta
beberapa faktor tidak diketahui penyebabnya Maryunani dan Nurhayati, 2009. Masalah kurang energi kronik KEK pada ibu-ibu merupakan indikator masalah
gizi dan kesehatan di kalangan ibu-ibu yang memiliki risiko BBLR dan gangguan tumbuh kembang pada anak sesudah lahir Jahari, 2005.
Sedangkan bayi yang lahir cukup bulan dengan berat badan kurang atau dibawah normal disebabkan karena ibu hamil dengan gizi buruk atau kekurangan
nutrisi, ibu hamil dengan penyakit hipertensi, preeclampsia, anemia, ibu hamil yang menderita penyakit kronis penyakit jantung, sianosis infeksi infeksi
saluran kemih, malaria kronik dan ibu hamil merokok dan penyalahgunaan obat Maryunani et al., 2009.
Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan metabolisme tubuh
sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangn janin dalam Rahim. Akibat anemia dapat terjadi abortus, kematian intrauterin, persalinan prematuritas tinggi,
berat badan lahir rendah, kelahiran dengan anemia, cacat bawaan pada janin, bayi
Universitas Sumatera Utara
mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal, serta inteligensia yang rendah Manuaba et al., 2010.
Ada dua variabel bebas yang diketahui mempengaruhi pertumbuhan janin, yaitu berat ibu sebelum hamil dan pertambahan berat ibu selama hamil. Ibu
dengan berat badan kurang seringkali melahirkan bayi yang berukuran lebih kecil daripada yang dilahirkan ibu dengan berat normal atau berlebihan. Selama
embryogenesis status nutrisi ibu memiliki efek kecil terhadap pertumbuhan janin, karena kebanyakan wanita memiliki cukup simpanan nutrisi untuk embrio yang
tumbuh lambat. Meskipun demikian, pada trimester ketiga kehamilan saat hipertrofi seluler janin dimulai, kebutuhan nutrisi janin dapat melebihi persedian
ibu jika masukan nutrisi ibu rendah. Selain malnutrisi gangguan pertumbuhan intrauterin dapat pula disebabkan oleh gangguan pada plasenta, infeksi dan faktor
genetik Damanik, 2010.
2.5 Hubungan Anemia pada Ibu Hamil dengan Bayi Berat Lahir Rendah