Latar Belakang Permasalahan PENDAHULUAN

I-1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Pemanfaatan teknologi dalam berbagai sektor usaha semakin gencar dilakukan seperti halnya penggunaan teknologi yang canggih. Pemanfaatan teknologi dalam peningkatan produktivitas mampu memberikan dampak yang besar Sukaria, 2014. Kemajuan teknologi akhirnya menyebabkan bergesernya tenaga manusia untuk kemudian digantikan dengan mesin ataupun peralatan produksi lainnya. Manusia yang bekerja dalam kondisi yang nyaman maka produktivitasnya akan meningkat. Faktor penting dalam suatu sistem kerja selain manusia adalah peralatan dan fasilitas kerja. Sutalaksana,2006 Peralatan dan fasilitas kerja berhubungan langsung dengan manusia dimana rancangan peralatan dan fasilitas kerja yang baik sangat diperlukan sesuai dengan kemampuan penggunanya dan alat yang digunakannya. Manusia yang tidak nyaman terhadap peralatan dan fasilitas kerjanya maka dapat mengakibatkan keluhan rasa sakit yang diterima oleh operator. Keluhan rasa sakit diatasi dengan memperhatikan sistem kerjanya, seperti metode kerja, proses kerja, fasilitas kerja dan lingkungan kerja. Sutalaksana,2006 UKM Cahaya Bakery merupakan suatu unit usaha yang bergerak di bidang pembuatan roti. UKM Cahaya Bakery dalam melaksanakan proses produksi adalah berdasarkan pesanan dari pihak konsumen atau pelanggan Assemble to Order . Proses produksi UKM Cahaya Bakery masih dilakukan secara manual. Universitas Sumatera Utara Proses pengolahan terdiri dari pencetakan roti, pemanggangan, pengorengan dan pengepakan. Proses pencetakan dimulai dari pembuatan adonan, pemotongan dan pencetakan, dan pemindahan bahan ke bagian pemanggangan. Pembuatan adonan dimulai dengan cara memasukkan bahan-bahan yang telah ditimbang yaitu, tepung, mentega, telur, susu, garam, dan air ke dalam mesin pengadon untuk dicampur sehingga membentuk adonan. Proses selanjutnya adalah pemotongan dan pencetakan yaitu dengan membagi-bagi adonan menjadi ukuran yang lebih kecil, tiap adonan yang telah dibagi nantinya akan menjadi satu buah roti dan diletakkan dalam sebuah loyang, dimana dalam satu loyang dapat memuat 8-15 adonan. Adonan yang telah dicetak akan diletakkan di sebuah loyang dengan dimensi panjang 85 cm, lebar 41 cm dan tinggi 6 cm. Loyang dapat memuat 8-15 buah adonan roti dengan berat loyang yang digunakan lebih kurang 2 kg. Kegiatan pencetakan roti dilakukan secara manual dimana adonan yang telah dibagi sesuai dengan pesanan konsumen kemudian dibentuk dengan tangan. Adonan yang telah dicetak kemudian diletakkan ke dalam loyang, setelah loyang penuh operator meletakkanya dibagian samping meja. Operator selanjutnya akan melakukan kegiatan pencetakan sampai loyang yang ke 15. Proses selanjutnya adalah pemindahan bahan ke bagian pemanggangan dimana adonan dalam loyang kemudian dipindahkan ke bagian pemanggangan oleh operator pencetakan roti yang bertugas untuk memindahkan loyang tersebut. Adonan dalam loyang kemudian dibawa menuju proses pemanggangan dengan cara mengangkat loyang yang berisi adonan secara manual tanpa menggunakan material handling. Proses Universitas Sumatera Utara pemindahan yang dilakukan secara manual tanpa adanya alat bantu material handling dimana postur kerja membungkuk dan beban yang berat tanpa disadari kurang memperhatikan faktor kenyamanan dan kesehatan operator. Hasil identifikasi dari kuesioner SNQ menunjukkan bahwa keluhan yang paling banyak dirasakan operator bagian pencetakan roti yakni sakit pada pinggang, tangan kiri, tangan kanan, paha kiri, dan paha kanan. Kondisi tersebut menyebabkan kerja operator terganggu karena sering mengalami kesemutan, pegal-pegal. Hermawan 2015 melakukan penelitian di PT. XYZ di Cilegon dengan memproduksi truss and roof. Masalah yang ada terdapat banyak postur pekerja yang cenderung tidak ergonomi, oleh sebab itu dilakukan penelitian pada proses produsi truss and roof. Hasil dari metode RULA menunjukkan skor RULA adalah 7, dimana termasuk kategori berbahaya dan di perlukan perbaikan sekarang juga. Hasil perhitungan biomekanika kegiatan kerja ini berpotensi untuk terjadinya keluhan cidera musculoskeletal dan back injury. Perbaikan dilakukan dengan membuat rancangan alat bantu rak. 1 Hanafie 2015 melakukan penelitian pada mesin perontok padi di Banjarmasin. Permasalah penelitian tentang pengembangan mesin perontok padi combine harverter yang ergonomi untuk meningkatkan produksi. Tujuan penelitian adalah menganalisis waktu produksi pengembangan rancangan mesin perontok padi combine harverter yang ergonomis. Hasil penelitian waktu standar yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan dibutuhkan sebesar 1,72 menit, dengan kapasitas 20 kg. Pengembangan yang telah dilakukan dengan perubahan 1 Hermawan, Erdi. 2015. Perbaikan Metode Kerja Pada Stasiun Truss And Roof Dengan Pendekatan Biomekanika Di PT.XYZ Universitas Sumatera Utara pada bagian kontrol bak besar dan bak kecil, serta perbaikan pada bagian perontok. 2 Diusulkan perancangan fasilitas kerja yang ergonomis berupa troli berpegas. Fasilitas kerja tersebut dirancang berdasarkan pengukuran dan prinsip- prinsip antropometri operator. Perancangan fasilitas tersebut diharapkan mampu menyelesaikan masalah atau mengurangi keluhan yang dialami operator saat bekerja.

1.2 Perumusan Masalah