Tegangan pada Pegas Spring rate

3.11 Tegangan pada Pegas

Tegangan pada kawat lurus adalah tegangan geser torsi, sedangkan pada penampang kawat sudah dibentuk helix akan terjadi tegangan geser akibat beban torsi dan tegangan geser akibat gaya geser. Tegangan torsi maksimum pada penampang pegas adalah � t,max = Tc J = P d Dimana: T = torsi c = radius terluar kawat J momen inersia polar d 4 32 Tegangan geser akibat gaya geser dapat dihitung dengan persamaan, � v,max = P = 4P d Tegangan maksimum yang terjadi pada penampang kawat adalah merupakan kombinasi antara tegangan geser torsional dan tegangan geser transversal. Sehingga tegangan total maksimum adalah � max = P d 4P d � v,max = P d dimana Ks = C + 0,5C adalah faktor geser transversal Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara δ = dimana : lf = Panjang bebas pegas ls = panjang solid δ = defleksi solid P = Gaya C = Spring index = Dd Na = jumlah lilitan aktif G = modulus kekakuan d = diameter pegas

3.13 Spring rate

Spring rate yang didefinisikan sebagai slope dari kurva gaya-defleksi sekarang dapat dihitung. Untuk kurva gaya defleksi yang linier maka spring rate untuk pegas helix tekan adalah k t = Bahan baja yang digunakan untuk merancang pegas adalah baja dengan persentase zat arang ringan, semakin tinggi kadar zat arang yang terkandung Universitas Sumatera Utara didalamnya, maka semakin tinggi nilai tegangan lelehnya. Sifat-sifat bahan struktur yang paling penting dari baja adalah sebagai berikut : a. Modulus Elastisitas Berdasarkan Peraturan Perencanaan Bangunan Indonesia PPBI, nilai modulus elastisitas baja adalah 2,1 x 10 6 kgcm 2 atau 2,1 x 10 5 MPa b. Modulus Elastisitas Geser G Berdasarkan Peraturan Perencanaan Bangunan Indonesia PPBI, nilai Modulus Elastisitas Geser baja adalah 0,81 x 10 11 kgcm 2 atau 0,81 x 10 11 MPa Universitas Sumatera Utara IV-1

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di UKM Cahaya Bakery yang beralamat di Jalan Rakyat Pelita VI Medan, Sumatera Utara. Waktu penelitian dilakukan mulai bulan April 2016 sampai sekarang.

4.2. Jenis Penelitian

1 Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian untuk mendeskripsikan secara sistematik, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat suatu objek tertentu. Penelitian deskriptif ini berbentuk action reasearch yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan suatu solusi yang akan diaplikasikan pada perusahaan sebagai bentuk perbaikan dari sistem semula.

4.3. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diamati adalah pekerja yang bekerja pada stasiun pencetakan roti di UKM Cahaya Bakery dengan kegiatan pemindahan bahan dari ke area pemanggangan. 1 Sinulingga, Sukaria. 2011. Metodologi Penelitian. USU Press. Medan. Hal. 28 Universitas Sumatera Utara