Harapan Investasi Saham Capital Asset Pricing Model CAPM

7 5. Indeks Kompas100, menggunakan 100 saham pilihan harian Kompas. 6. Indeks Sektoral, menggunakan semua saham yang masuk dalam sektor yang sama. 7. Jakarta Islamic Index , menggunakan 30 saham terpilih yang termasuk dalam daftar kriteria syariah. 8. Indeks Bursa Syariah Indonesia, menggunakan semua saham yang termasuk dalam kriteria syariah. 9. Indeks Bisnis-27, menggunakan 27 saham terpilih bekerja sama dengan Harian Bisnis Indonesia. 10. Indeks Pefindo25, menggunakan 25 saham terpilih bekerja sama dengan Pefindo. 11. Indeks SRI-KEHATI, menggunakan 25 saham terpilih yang menerapkan prinsip tata kelola yang baik dan kepedulian terhadap lingkungan, bekerja sama dengan Yayasan KEHATI. 12. Indeks Sminfra18, menggunakan 18 saham terpilih yang bergerak dalam bidang infrastruktur dan penunjangnya, bekerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur Persero. 13. Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan, indeks yang didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI yaitu kelompok Papan Utama dan Papan Pengembangan.

2.3 Harapan Investasi Saham

Return atau tingkat pengembalian merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor untuk melakukan investasi dan juga hal yang merupakan imbal hasil atas keberanian investor mengambil risiko. Return adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, individu dan institusi yang dilakukannya. Tingkat keuntungan dapat berupa tingkat pengembalian saham individu, tingkat pengembalian bebas risiko, dan tingkat pengembalian pasar Nasuha, 2013. Di samping besarnya manfaat return yang didapat investor, terdapat kemungkinan risiko yang akan terjadi. Risiko merupakan besarnya penyimpangan Universitas Sumatera Utara 8 antara tingkat pengembalian yang diharapkan expected return dengan tingkat pengembalian yang dicapai secara nyata. Risiko terdiri dari beberapa jenis yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Risiko sistematis adalah risiko yang tidak dapat dihindari sedangkan risiko tidak sistematis adalah risiko yang dapat dihindari Nasuha, 2013. Dalam investasi saham, keuntungan berbanding lurus dengan risiko, semakin besar keuntungan yang didapat maka risiko yang harus ditanggung semakin besar pula.

2.4 Capital Asset Pricing Model CAPM

Capital Asset Pricing Model CAPM adalah sebuah model ekonomi untuk menilai saham, surat-surat berharga atau aset berdasarkan hubungan risiko dan hasil pengembalian yang diharapkan Andriani, 2008. Model CAPM didasari oleh teori portofolio yang dikemukakan oleh Markowitz. Berdasarkan teori Markowitz, masing-masing investor akan menilai dan memilih portofolio yang optimal terhadap tingkat pengembalian dan risiko. Bentuk dasar dari CAPM adalah hubungan linier antara pengembalian yang diharapkan dengan risiko pasar yang diharapkan. Rumus dari metode CAPM adalah: = + − 2.1 di mana: E R i = tingkat pengembalian yang diharapkan R f = tingkat pengembalian bebas risiko E R m = tingkat pengembalian pasar β = ukuran risiko β merupakan risiko keseluruhan dalam berinvestasi dan diperoleh dengan analisis regresi pengembalian harga saham gabungan dan saham individu harian pada periode yang sama. Jika β = 1, maka harga saham individu akan berubah sama dengan pasar. Jika β 1, maka harga saham tidak mudah mengalami perubahan dibandingkan dengan pasar, sedangkan jika β 1 maka harga saham Universitas Sumatera Utara 9 akan lebih mudah mengalami perubahan dibandingkan dengan pasar Fabozzi, 1999. Dalam penilaian pemilihan saham perlu melihat posisi saham pada keadaan overvalued atau undervalued. Jika tingkat return saham yang diharapkan lebih besar dari return realisasi, maka saham termasuk overvalued atau saham siap untuk dijual, sedangkan jika tingkat return saham yang diharapkan lebih kecil dari return realisasi, maka saham termasuk undervalued atau layak untuk dibeli Nasuha, 2013.

2.5 Regresi Linier