73 biaya transportasi dari
source
ke terminal bahan baku dan biaya transportasi dari terminal bahan baku ke sentra industri rotan.
1. Biaya transportasi dari
source
ke terminal bahan baku
Biaya transportasi dari
source
ke terminal bahan baku adalah sebagai berikut :
Tabel 4.12. Biaya Transportasi Sebenarnya Dari
Source
Ke Terminal Bahan Baku
No Jenis Biaya
Biaya Rp 1
Biaya transportasi sebenarnya 1 ton rotan dari Kalimantan Selatan 625.000
2 Biaya transportasi sebenarnya 1 ton rotan dari Kalimantan Tengah
750.000 3
Biaya transportasi sebenarnya 1 ton rotan dari Kalimantan Timur 1.062.500
4 Biaya transportasi sebenarnya 1 ton rotan dari Makassar
812.500 5
Biaya transportasi sebenarnya 1 ton rotan dari Gorontalo 1.462.500
Total 4.712.500
Source : GTZ RED, 2009
Tabel 4.13. Biaya Muat Dari
Source
Ke Terminal Bahan Baku
No Nama Daerah
Biaya Loading 1
Kalimantan Selatan Rp 50.000
2 Kalimantan Tengah
Rp 50.000 3
Kalimantan Timur Rp 50.000
4 Makassar
Rp 45.000 5
Gorontalo Rp 45.000
Source : Sentra Industri Rotan
Biaya bongkar di terminal bahan baku adalah sebesar Rp. 34.000,00
2. Biaya transportasi dari terminal bahan baku ke sentra industri rotan
Biaya transportasi dari terminal bahan baku ke sentra industri rotan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.14. Biaya Transportasi Dari Terminal Bahan Baku Ke Sentra Industri Rotan
No Jenis Biaya
Biaya Rp 1
Biaya untuk memuat 1 ton rotan 34.000
2 Biaya transportasi 1 ton rotan
25.000 3
Biaya bongkar 1 ton rotan 34.000
Source : Sentra Industri Rotan
4.1.5. Data Jarak
74 Jarak merupakan hal yang penting karena berhubungan dengan biaya
transportasi. Jarak yang dibutuhkan adalah jarak antara
source
dengan terminal bahan baku dan jarak antara terminal bahan baku dengan sentra industri rotan.
A. Jarak Antara
Source
Dengan Terminal Bahan Baku
Jarak antara
source
dengan terminal bahan baku adalah seberapa besar jarak yang dilalui untuk menuju terminal bahan baku. Berdasarkan penelitian
sebelumnya diketahui bahwa terminal bahan baku rotan terletak di Luwang, Gatak, Sukoharjo. Penelusuran jarak menggunakan Google Earth, sehingga
didapatkan data sebagai berikut :
Tabel 4.15. Biaya Transportasi Sebenarnya 1 Ton Rotan Dari
Source
s Ke Terminal Bahan Baku per Km
No Nama Daerah
Jarak km Biaya Rpkm
1 Kalimantan Selatan - Tanjung Perak - Luwang
776,3 805,10
2 Kalimantan Tengah -Tanjung Perak - Luwang
967,06 775,55
3 Kalimantan Timur - Tanjung Perak - Luwang
1327,4 800,44
4 Makassar - Tanjung Perak - Luwang
1101,96 737,32
5 Gorontalo - Tanjung Perak - Luwang
2040,88 716,60
Source : www.googleearth.com
B. Jarak Antara Terminal Bahan Baku Dengan Sentra Industri Rotan
Jarak antara terminal bahan baku dengan sentra industri rotan adalah seberapa besar jarak yang dilalui untuk menuju sentra industri rotan. Berdasarkan
survey
dan
interview
diperoleh data permintaan bahan baku di tiap wilayah sentra industri rotan.. Dengan penelusuran jarak menggunakan Google Earth didapatkan
data sebagai berikut :
Tabel 4.16. Jarak Antara Terminal Bahan Baku Dengan Sentra Industri Rotan
No Nama Sentra industri rotan
Jarak Km 1
Terminal Bahan Baku - Trangsan 6,2
2 Terminal Bahan Baku - Luwang
0,8 3
Terminal Bahan Baku - Tembungan 6
4 Terminal Bahan Baku - Baki
19,2 5
Terminal Bahan Baku - Grogol 17,9
6 Terminal Bahan Baku - Kartasura
5,2 Source :
www.googleearth.com
4.2. PENGOLAHAN DATA
75 Pada pengolahan data dilakukan penghitungan dan pengolahan data sesuai
dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan dalam metode penelitian.
4.2.1. Persentase Tiap Material P
sm
Persentase tiap material P
sm
merupakan jumlah tiap-tiap material m yang dibutuhkan terminal bahan baku dari
source
s. Persentase material dari semua source dianggap sama. Adapun penghitungan persentase tersebut adalah sebagai
berikut : a. Persentase untuk material 1 Rotan batang poles
- Kebutuhan rotan batang poles di Solo Raya = 900 ton - Total kebutuhan rotan di Solo Raya = 1620 ton
- Persentase untuk rotan batang poles P
sm
=
100 ton
1620 ton
900 ´
= 55,56 b. Persentase untuk material 2 Rotan batang asalan
- Kebutuhan rotan batang asalan di Solo Raya = 240 ton - Total kebutuhan rotan di Solo Raya = 1620 ton
- Persentase untuk rotan batang asalan P
sm
=
100 ton
1620 ton
240 ´
= 14,81 c. Persentase untuk material 3 Rotan fitrit
- Kebutuhan rotan fitrit di Solo Raya = 360 ton - Total kebutuhan rotan di Solo Raya = 1620 ton
- Persentase untuk rotan fitrit P
sm
=
100 ton
1620 ton
360 ´
= 22,22 d. Persentase untuk material 4 Rotan core
- Kebutuhan rotan core di Solo Raya = 120 ton - Total kebutuhan rotan di Solo Raya = 1620 ton
- Persentase untuk rotan core P
sm
=
100 ton
1620 ton
120 ´
= 7,41 Untuk lebih jelasnya persentasedari tiap material dapat dilihat pada tabel
berikut :
76
Tabel 4.17. Persentase Tiap Material
4.2.2. Pengembangan Model Alokasi Bahan Baku Rotan di Solo Raya
Pengolahan model ini berdasarkan model akhir
linear programming
pada persamaan 3.1 sampai 3.18 adalah sebagai berikut:
Penyusunan fungsi tujuan
objective function Minimize :
Z =
å
= 5
1 s
CB
s
+
å
= 5
1 s
CT
s
+
å
= 5
1 s
CS
s
+
å
= 6
1 c
å
= 4
1 m
CT
cm
Subject to :
Q
s
≥ 0 , untuk s = 1,…, 5
Q
cm
≥ 0 , untuk c = 1,…, 6 m = 1,…., 4
Q
s
≤ A
s
, untuk s = 1,…, 5
å
= 4
1 m
P
sm
×
Q
s
=
å
= 4
1 m
Q
cm
, untuk m = 1,…., 4
r s
s
C Q
£
å
= 5
1
, untuk s = 1,..., 5
r c
cm m
C Q
£
åå
= =
6 1
4 1
, untuk c = 1,...., 6 dan m = 1,...., 4
cm cm
D Q
£
untuk c = 1,…., 6 dan m = 1,…., 4
å å
= =
£
5 1
6 1
s s
c cm
Q D
× P
sm
, untuk m = 1,…, 4 Keterangan :
s : source s = 1,..., 5
r : terminal bahan baku rotan r = 1
m : material m = 1,…, 4
c : sentra industri rotan c = 1,..., 6
CB
s
: total biaya pembelian
c m
Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah Kalimantan Timur
Makassar Gorontalo
Rotan batang poles 55,56
55,56 55,56
55,56 55,56
Rotan batang asalan 14,81
14,81 14,81
14,81 14,81
Rotan fitrit 22,22
22,22 22,22
22,22 22,22
Rotan core 7,41
7,41 7,41
7,41 7,41
Total 1
1 1
1 1
Psm
77 CT
s
: total biaya transportasi dari
source
s ke terminal bahan baku CS
s
: total biaya simpan bahan baku rotan di terminal bahan baku CT
cm
: total biaya transportasi dari terminal bahan baku ke sentra industri rotan
C
r
: jumlah rotan yang dibutuhkan di terminal bahan baku r dalam ton per bulan
Q
s
: jumlah rotan yang dikirim dari
source
s ke terminal bahan baku r dalam ton per bulan
Q
cm
: jumlah material m yang dikirimkan oleh terminal bahan baku r ke sentra industri rotan c dalam ton per bulan
P
sm
: persentase material m yang diperoleh dari
source
s A
s
: jumlah rotan yang dihasilkan di
source
s dalam ton per bulan
D
cm
: jumlah rotan yang dibutuhkan tiap wilayah sentra industri rotan c.
4.2.3. Penentuan Total Biaya Alokasi Dari
Source
Sampai Ke Sentra Industri Rotan
Penentuan total biaya alokasi dari
source
sampai ke sentra industri rotan dilakukan dengan menentukan total biaya
inbound
. Total biaya
inbound
dihitung dengan menjalankan model
linear programming
yang telah dirancang pada
software Premium Solver Platform
V9.0
dalam
Microsoft Excel.
Setelah model
linear programming
di jalankan di
Premium Solver Platform
V9.0
dalam
Microsoft Excel
maka akan diperoleh nilai yang minimal untuk fungsi tujuan meminimasi total biaya
inbound
yaitu total biaya pembelian, total biaya transportasi dari
source
ke terminal bahan baku, total biaya simpan di terminal bahan baku dan total biaya transportasi dari terminal bahan baku ke sentra industri
rotan. Adapun nilai dari minimasi total biaya
inbound
tersebut adalah sebagai berikut:
Minimized Cost
= Rp. 8.537.124.480,66
4.2.3.1. Penentuan Variabel Keputusan
Variabel keputusan merupakan keputusan untuk mengetahui berapa besarnya jumlah bahan baku rotan yang dikirim dari
source
s ke terminal bahan
78 baku r dan berapa besarnya jumlah bahan baku rotan yang dikirim dari terminal
bahan baku r ke sentra industri rotan c. Model yang digunakan dalam penentuan alokasi adalah model
linear programming
yang di jalankan pada
software Premium Solver
Platform V9.0
dalam
Microsoft Excel
. Adapun variabel keputusannya adalah sebagai berikut :
1. Variabel keputusan Q
s
Variabel keputusan Q
s
adalah variabel keputusan yang menunjukkan berapa jumlah rotan yang dikirim dari
source
s ke terminal bahan baku r dalam ton per bulan. Hasil dari variabel keputusan Q
s
setelah model
linear programming
dijalankan pada
software Premium Solver
Platform V9.0
dalam
Microsoft Excel
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.18. Jumlah Rotan Yang Dikirim Dari
Source
s Ke Terminal Bahan Baku
r dalam ton per bulan
2. Variabel keputusan Q
cm
Variabel keputusan Q
cm
adalah variabel keputusan yang menunjukkan berapa jumlah material m yang dikirimkan oleh terminal bahan baku r ke
sentra industri rotan c dalam ton per bulan. Hasil dari variabel keputusan Q
cm
setelah model
linear programming
dijalankan pada
software Premium
Solver Platform
V9.0
dalam
Microsoft Excel
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.19. Jumlah Rotan Yang Dikirimkan Terminal Bahan Baku r Ke Sentra Industri Rotan c dalam ton per bulan
4.2.4. Total Biaya Pembelian
Biaya pembelian adalah biaya untuk membeli rotan di
source
s. Perhitungan biaya pembelian yang diperoleh dengan persamaan 3.2. Untuk lebih
s r
1 253
375 28
656 Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Gorontalo
Total Makassar
c m
Rotan batang poles 258,91
64,45 15,56
13,89 3,89
7,78 364,47
Rotan batang asalan 69,01
17,18 4,15
3,70 1,04
2,07 97,15
Rotan fitrit 103,55
25,78 6,22
5,56 1,56
3,11 145,76
Rotan core 34,53
8,60 2,07
1,85 0,52
1,04 48,61
Total 466
116 28
25 7
14 656
Trangsan Luwang
Tembungan Baki
Grogol Kartasura
Total
79 jelasnya harga material m tiap
source
s dan biaya pembelian dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Makassar dan Gorontalo untuk
rotan batang poles, rotan batang asalan, rotan fitrit dan rotan core dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.20. Harga Material m Tiap Source s
Tabel 4.21. Total Biaya Pembelian Dari
Source
s
Contoh penghitungan total biaya pembelian adalah sebagai berikut : a. Total biaya pembelian dari Kalimantan Selatan untuk rotan batang poles
- Harga beli dari Kalimantan Selatan untuk rotan batang poles cb
11
= Rp. 9.500.000,00
- Jumlah rotan yang dikirim dari Kalimantan Selatan ke terminal bahan baku r Q
1
= 253 ton per bulan - Persentase rotan batang poles yang diperoleh dari Kalimantan Selatan P
11
= 55,56
- Total biaya pembelian CB
1
=
Q
1
× cb
11
× P
11
= 253 × Rp. 9.500.000,00 × 55,56 = Rp 1.337.037.037,04
b. Total biaya pembelian dari Kalimantan Selatan untuk rotan batang asalan - Harga beli dari Kalimantan Selatan untuk rotan batang asalan cb
12
= Rp. 5.300.000,00
- Jumlah rotan yang dikirim dari Kalimantan Selatan ke terminal bahan baku r Q
1
= 253 ton per bulan
c m
Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah Kalimantan Timur
Makassar Gorontalo
Rotan batang poles 9.500.000
Rp 9.600.000
Rp 9.700.000
Rp 9.800.000
Rp 9.700.000
Rp Rotan batang asalan
5.300.000 Rp
5.350.000 Rp
5.450.000 Rp
5.450.000 Rp
5.400.000 Rp
Rotan fitrit 13.000.000
Rp 13.100.000
Rp 13.400.000
Rp 13.350.000
Rp 13.300.000
Rp Rotan core
14.000.000 Rp
14.100.000 Rp
14.400.000 Rp
14.400.000 Rp
14.300.000 Rp
Total 41.800.000
Rp 42.150.000
Rp 42.950.000
Rp 43.000.000
Rp 42.700.000
Rp 212.600.000
Rp cb sm
Total
c m
Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur Makassar
Gorontalo Rotan batang poles
1.337.037.037,04 Rp
2.000.000.000,00 Rp
150.629.629,63 Rp
Rotan batang asalan 198.913.580,25
Rp 297.222.222,22
Rp 22.338.271,60
Rp Rotan fitrit
731.851.851,85 Rp
1.091.666.666,67 Rp
82.077.777,78 Rp
Rotan core 262.716.049,38
Rp 391.666.666,67
Rp 29.511.111,11
Rp Total
2.530.518.518,52 Rp
3.780.555.555,56 Rp
284.556.790,12 Rp
6.595.630.864,20 Rp
CB s
Total Keseluruhan
80 - Persentase rotan batang asalan yang diperoleh dari Kalimantan Selatan P
12
= 14,81 - Total biaya pembelian CB
1
=
Q
1
× cb
12
× P
12
= 253 × Rp. 350.000,00 × 14,81 = Rp. 198.913.580,25
4.2.5. Biaya Simpan
Biaya simpan merupakan besarnya biaya yang disebabkan karena adanya aktivitas penyimpanan produk. Biaya simpan tersebut terdiri dari biaya bulanan