42
2.2.6. Perencanaan Teknis
Perencanaan teknis berhubungan dengan pemilihan lokasi usaha atau pabrik dan alokasi dari output pabrik tersebut, penentuan kapasitas pabrik,
perancangan kerja, pengukuran kerja, penentuan biaya produksi, dan struktur organisasi. Nasution, 2005
Penetapan lokasi usaha atau pabrik merupakan fase yang sangat penting dalam proses perancangan pabrik karena fasilitas produksi membutuhkan
sejumlah besar modal yang akan diinvestasikan dalam jangka panjang serta kondisi yang penuh resiko. Fasilitas produksi memberi batasan dan kerangka kerja
dari sistem produksi pada saat beroperasi yang sangat sulit dan mahal bilamana harus diubah atau dipindahkan bilamana lokasi yang ditetapkan dianggap tidak
cocok. Lokasi pabrik memiliki unsur strategi guna memperkuat posisi untuk bersaing, terutama di dalam rangka penguasaan wilayah pemasaran. Sedangkan
alokasi memegang peran penting dalam menentukan pola distribusi yang terbaik dari lokasi pabrik ke wilayah pemasaran lokasi
supply material
sehingga diperoleh biaya distribusi minimal. Nasution, 2005
Penentuan kebutuhan kapasitas yang produktif merupakan persoalan utama yang tidak hanya timbul pada saat perancangan disain suatu sistem baru
ataupun saat perluasan sistem yang sudah ada, tetapi juga timbul pada saat periode operasi yang lebih pendek dimana kapasitas pabrik tidak dapat diubah dengan
segera. Penentuan kapasitas didisain untuk kebutuhan jangka panjang, yaitu antara 5 sampai 10 tahun. Oleh karena itu penentuan kapasitas ini merupakan keputusan
yang cukup penting. Nasution, 2005
2.2.7. Faktor-faktor Yang Signifikan Dalam Studi Lokasi
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi adalah input produksi, teknologi proses, dan lingkungan. Nasution, 2005
2.2.7.1. Input Produksi
Perangsang untuk memindahkan lokasi mungkin berasal dari kebutuhan atas tersedianya input yang lebih banyak atau yang mempunyai kualitas yang
lebih baik, seperti buruh, bahan baku, energi, atau lainnya. Pemikiran ini berhubungan erat dengan pasar dari input tersebut. Nasution, 2005
43 1.
Bahan Baku Untuk kebanyakan pabrik, terutama pabrik pembuatan, faktor yang dominan
dalam penetuan lokasi adalah kebutuhan untuk dekat dengan bahan baku terutama jika proses produksinya akan menyebabkan berat menjadi berkurang
dan jika bahan baku mudah rusak. Pada umumnya, industri yang memakai proses analitik dimana bahan baku
dibagi-bagi untuk memproduksi produk yang berbeda, lokasi pabrik cenderung dekat dengan lokasi bahan baku Lihat Gambar 2.6a.
Sebaliknya, untuk proses sintesis yang menggabungkan bermacam-macam material dan komponen dalam berbagai tahap hingga membentuk produk
akhir maka ada kecenderungan untuk menempatkan pabrik di dekat pasar Lihat Gambar 2.6b.
Jasa pelayanan untuk sektor swasta cenderung mempunyai lokasi di dekat pasar yang mempunyai konsumen potensial. Misalnya, restoran, bank,
bioskop, dan lain-lain. Untuk sektor publik, lokasi jasa pelayanan tersebut dipengaruhi oleh distribusi geografi dari orang yang membutuhkan pelayanan
sekolah, pos polisi. Nasution, 2005
2. Sumber Daya Manusia
Jika memerlukan sumber daya manusia dengan karakteristik tertentu, atau membutuhkan sumber daya manusia dalam jumlah yang sangat besar maka
pabrik perlu dibangun di dekat tempat tersedianya sumber daya tersebut. Pentingnya tenaga kerja dapat dikurangi jika dilakukan otomatisasi atau
mekanisasi dalam proses produksi. Mungkin saja pengurangan ongkos tenaga kerja dapat dilakukan dengan memindahkan pabrik ke lokasi dimana
mempunyai tenaga kerja dengan upah yang lebih rendah. Namu demikian upah yang rendah saja belum tentu berarti murah secara keseluruhan. Oleh
karena itu produktivitas dari tenaga kerja yang murah tersebut juga perlu diperhatikan. Nasution, 2005
44
Gambar 2.6 a Struktur Analitis dan b Proses Sintesis
Sumber : Nasution 2005
2.2.7.2. Teknologi Proses