PENGARUH VARIASI KOMPOSISI BAHAN PENGERAS GYPSUM TERHADAP KERAPATAN PAPAN PARTIKEL

38 Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa, terjadi penurunan puncak serapan bilangan gelombang pada 3600 cm -1 yang merupakan regang alkohol OH yang menunjukkan bahwa penambahan bahan pengeras gypsum memodifikasimengikat pengisi kulit kerang dan matriks resin polyester. Terputusnya gugus karbon dari alkana pada bilangan gelombang 2962,66 cm -1 yang menunjukkan gugus alkana pada poliester telah berikatan dengan gypsum dan pengisi kulit kerang sehingga kekuatan interfasa meningkat dan meningkatkan kekerasan produk papan partikel. Munculnya bilangan gelombang pada 2410,16 cm-1 dan 802,39 cm-1 yang merupakan gugus karboksilat dan Si-OH dimana pada gugus karboksilat terjadi ikatan antar gugus O dari CaO gypsum dan pengisi kulit kerang dengan gugus H dari matriks poliester yang membuktikan bahwa telah terjadinya interaksi gypsum dengan pengisi dan matriks resin polyester. Pada puncak serapan bilangan gelombang 1265,30 yang merupakan gugus sulfat S=O yang merupakan gugus khas dari bahan pengeras gypsum.

4.2 PENGARUH VARIASI KOMPOSISI BAHAN PENGERAS GYPSUM TERHADAP KERAPATAN PAPAN PARTIKEL

Pengujian kerapatan bertujuan untuk mengetahui sifat fisis suatu papan partikel yang nantinya akan berpengaruh pada sifat mekanik papan partikel. Selain itu pengujian kerapatan juga dapat melihat apakah berat produk berbanding lurus terhadap volume bahan yang digunakan. Gambar 4.2 Pengaruh Variasi Komposisi Bahan Pengeras Gypsum Terhadap Kerapatan Papan Partikel 1,490 1,543 1,580 1,819 1,872 1,905 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 70:30 2,5 5 7,5 10 12,5 Ker ap at an gr m l Komposisi Bahan Pengeras Gypsum wt Universitas Sumatera Utara 39 Gambar diatas menunjukkan hubungan penambahan bahan pengeras gypsum terhadap kerapatan papan partikel dimana nilai kerapatan papan partikel tertinggi yaitu pada penambahan 12,5 gypsum yaitu sebesar 1,905 gramml, sedangkan nilai kerapatan terendah adalah pada perbandingan tanpa penambahan gypsum yaitu sebesar 1,490 gramml. Hal tersebut menjelaskan bahwa adanya pengaruh penambahan bahan pengeras gypsum terhadap kerapatan papan partikel. Dengan semakin bertambahnya jumlah bahan pengeras gypsum dapat menyebabkan nilai kerapatan papan partikel semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan pengujian FTIR yang menyatakan adanya gugus CaO dari gypsum maupun pengisi terikat satu sama lain dengan gugus –OH dari matriks resin poliester sehingga dapat meningkatkan sifat-sifat papan partikel. Kerapatan struktur papan partikel ini dapat meningkatkan densitas dari papan partikel. Berdasarkan penelitian Fan et al [46] mengemukakan bahwa ketika pengisi terikat dengan molekul bahan pengeras maka densitas akan semakin tinggi karena pengisi yang telah ditambahkan pengeras akan terdispersi ke dalam matriks. JIS A 5908-2003 papan partikel, mensyaratkan nilai kerapatan papan partikel sebesar 0,5 grml – 0,9 grml. Jadi semua papan partikel yang dihasilkan termasuk kategori kerapatan tinggi karena massa jenis dari papan 0,9 gr ml. Kategori ini disesuaikan dengan penggolongan menurut Tsoumis 1991 yang membagi papan partikel menjadi papan partikel dengan kerapatan rendah 0,25 grcm 3 – 0,40 grcm 3 , kerapatan sedang 0,40 grcm 3 – 0,80 grcm 3 dan kerapatan tinggi 0,80 grcm 3 – 1,20 grcm 3 [47]. Serta menurut Rajadunsyah, 2013, papan partikel di bagi menjadi tiga bagian, yaitu kerapatan rendah 0,4 grcm 3 , kerapatan sedang 0,4 – 0,8 grcm 3 , dan kerapatan tinggi 0,8 grcm 3 [48]. Universitas Sumatera Utara 40

4.3 PENGARUH VARIASI KOMPOSISI BAHAN PENGERAS GYPSUM TERHADAP KADAR AIR PAPAN PARTIKEL