Uji MOR Modulus of Rapture dan MOE Modulus of Elastisitas Uji Pengembangan Tebal

20 Berikut gambar spesimen dari uji kadar air: Gambar 2.5 Ukuran Dimensi Spesimen Uji Kadar Air JIS A 5908-2003

2.8.4 Uji MOR Modulus of Rapture dan MOE Modulus of Elastisitas

Material papan komposit mempunyai sifat tekan lebih baik dibanding tarik, pada perlakuan uji lentur spesimen, bagian atas spesimen terjadi proses tekan dan bagian bawah terjadi proses tarik sehingga kegagalan yang terjadi akibat uji bending yaitu mengalami patah bagian bawah karena tidak mampu menahan tegangan tarik [38]. Gambaran secara umum mengenai uji MOE dan MOR ditunjukkan pada Gambar 2.6 berikut. Gambar 2.6 Gambaran Umum Uji MOE [39] Contoh uji berukuran 100 mm × 100 mm × 15 mm pada kondisi kering udara dibentangkan dengan jarak sangga 8 cm . Pembebanan dilakukan di tengah-tengah jarak sangga dengan kecepatan pembebanan sebesar 10 mmmenit. Kemudian ukur besarnya Sampel Arah Tekanan Universitas Sumatera Utara 21 beban yang mampu ditahan oleh contoh uji tersebut sampai batas proporsi. Nilai MOE dihitung dengan rumus[37]: 2.3 Keterangan : MOE = Modulus of Elasticity kgcm 2 ΔP = perubahan beban yang digunakan kg L = jarak sangga cm Δy = perubahan defleksi setiap perubahan beban cm b = lebar contoh uji cm h = tebal contoh uji cm nilai MOE dikonversi ke Nmm 2 dengan faktor konversi 0,098 Sedangkan untuk uji MOR, pembebanan pada pengujian MOE dilanjutkan sampai contoh uji mengalami kerusakan patah. Nilai MOR dihitung dengan rumus [37]: 2.4 Keterangan : MOR = Modulus of Rupture kgcm 2 P = berat beban sampai patah kg L = jarak sangga cm b = lebar contoh uji cm h = tebal contoh uji cm Nilai MOR dikonversi ke Nmm 2 dengan faktor konversi 0,098 Berikut gambar spesimen dari MOE dan MOR: Universitas Sumatera Utara 22 Gambar 2.7 Ukuran Dimensi Spesimen MOE dan MOR JIS A 5908-2003

2.8.5 Uji Pengembangan Tebal

Contoh uji berukuran 50 mm × 50 mm × 15 mm s ebelum diberi air, terlebih dahulu diukur ketebalan bahan uji, kemudian direndam dalam air dingin selama 24 jam. Selanjutnyan bahan uji diukur kembali tebalnya. Perhitungan sampel uji melalui pengukuran tebal sebelum perendaman air t 1 dan tebal setelah perendaman selama 24 jamt 2 . Rumus untuk menghitung pengembangan tebal [40]: 2.5 Keterangan : Pt = Pengembangan tebal t 1 = Tebal bahan uji sebelum perendaman cm t 2 = Tebal bahan uji setelah perendaman cm Berikut gambar spesimen dari pengembangan tebal: Gambar 2.8 Ukuran Dimensi Spesimen Pengembangan Tebal JIS A 5908-2003

2.8.6 Uji Keteguhan Rekat Internal Internal Bond