commit to user
52
sebagai  informan,  tetapi  peneliti  memilih  informan  yang  dipandang  tahu  dan  cukup memahami tentang Visi Misi FKIP dikaitkan dengan kepribadian mahasiswa dan bisa
diajak kerjasama, misalnya bersikap terbuka dalam menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik  pengumpulan  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi.
1. Wawancara in-depth Interview
Wawancara  adalah  pertemuan  dua  orang  untuk  bertukar  informasi  dan  ide melalui  tanya  jawab,  sehingga  dapat  dikonsruksikan  makna  dalam  suatu  topik
tertentu.  Menurut  Slamet,  Y  2006:  101,  “teknik  wawancara  adalah  cara  yang dipakai untuk memperoleh informasi melalui kegiatan interaksi sosial antara peneliti
dengan yang diteliti”. Sedangkan menurut Moleong 2000: 135, “wawancara adalah percakapan  yang  dilakukan  oleh  dua  pihak,  yaitu  pewawancara  interviewer  yang
mengajukan  pertanyaan  dan  yang  diwawancarai  interviewee  yang  memberikan jawaban  atas  pertanyaan  itu”.  Dari  pengertian  wawancara  di  atas,  maka  penulis
menyimpulkan  bahwa  wawancara  merupakan  teknik  tanya  jawab  antara  dua  orang dimana kedudukannya sebagai peneliti dan yang diteliti guna memperoleh informasi
atau data secara mendalam. Sutopo, H.B 2002: 58-59, mengungkapkan ada dua jenis teknik wawancara,
yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur yang disebut wawancara mendalam  in-depth  interviewing.  Wawancara  terstruktur  merupakan  jenis
wawancara  yang  sering  disebut  sebagai  wawancara  terfokus.  Dalam  wawancara terstruktur,  masalah  ditentukan  oleh  peneliti  sebelum  wawancara  dilakukan.
Sedangkan wawancara tidak terstruktur atau mendalam dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat “open ended” dan mengarah pada kedalaman informasi, serta dilakukan
dengan  cara  yang  tidak  secara  formal  terstruktur,  guna  menggali  pandangan  subyek
commit to user
53
yang  diteliti  tentang  banyak  hal  yang  sangat  bermanfaat  untuk  menjadi  dasar penggalian informasinya secara lebih jauh dan mendalam.
Dalam  penelitian  ini,  peneliti  menggunakan  teknik  wawancara  tidak terstruktur  atau  wawancara  mendalam.  Di  sini  peneliti  tidak  tahu  apa  yang  belum
diketahuinya.  Wawancara  dilakukan  dengan  bebas  dengan  suasana  informal  dan pertanyaan  tidak  terstruktur  namun  tetap  mengarah  pada  fokus  masalah  penelitian.
Pada mahasiswa pertanyaan mencakup tentang keaktifan dan minat dalam mengikuti perkuliahan,  capaian  IPK,  keaktifan  dalam  berorganisasi  dan  kegiatan  sosial,
kedisiplinan  dalam  mentaati  aturan  memakai  seragam  putih-hitam  setiap  hari  senin dan selasa, cara bersosialisasi dan berinteraksi dengan dosen dan teman sejawat, dll.
Pada  ketua  jurusan,  pembantu  dekan  dan  dekan  pertanyaan  mencakup  tentang  cara pelaksanaan  visi  misi,  kendala  yang  dihadapi,  usaha  yang  dilakukan    untuk
meminimalisir,  pengawasan,  dan  peran  FKIP  dalam  pembentukan  kepribadian. Sedangkan  pertanyaan  untuk  dosen  mencakup  cara  penanaman  kepribadian  yang
berkarakter  pada  mahasiswa  lewat  pemberian  mata  kuliah.  Informan  yang  dipilih adalah informan yang dianggap tahu tentang topik permasalahan yang bersangkutan.
Peneliti  menerapkan  teknik  face  to  face  artinya  peneliti  secara  langsung  melakukan wawancara  sehingga  peneliti  dapat  mengungkap  secara  mendalam  keterangan  dari
informan  tanpa  melalui  perantara.  Peneliti  mencatat  dan  merekam  informasi  yang diberikan  oleh  informan  dan  mendiskusikan  yang  belum  jelas  tanpa  memberikan
pengaruh terhadap informan mengenai jawaban yang diberikan.
2. Observasi Langsung