Morfologi Lahan dan Klasifikasi Tanah

b. Morfologi Lahan dan Klasifikasi Tanah

1 Morfologi Lahan Dari hasil pengamatan di lapangan, secara umum wilayah Kecamatan Tlogowungu memiliki kemiringan datar hingga sangat curam. Topografi dataran sampai pegunungan. Kemas muka tanah umumnya licin tetapi terdapat juga retakan-retakan. Timbulan-timbulan mikro cenderung rata hingga antropogen. Batuan-batuan yang terdapat di permukaan tidak berbatu 0.01 sampai berbatuan 15-75 . Batuan singkapan mulai dari 0 tidak ada hingga 60-80 melimpah. Daerah lokasi penelitian umumnya bebas dari genangan sehingga cenderung bebas dari banjir. Bentuk-bentuk erosi di daerah lokasi penelitian umumnya erosi permukaan, alur, dan tebing dengan tingkat bahaya erosinya bebas, ringan, hingga berat. Bentuk lahan di kecamatan tersebut umumnya volkanik. Dari hasil pengamatan, terdapat torehan mulai dari tidak tertoreh sampai sangat tertoreh. Penggunaan lahan di Kecamatan Tlogowungu berupa tegalan, sawah, perkebunan dan hutan primer. 2 Klasifikasi Tanah a. Satuan Peta Tanah I 1 Tingkat Ordo - Mempunyai pH NaF 1 N lebih dari 9.4 - Mempunyai berat isi tanah kurang dari 0,9 gcc sampai kedalaman lebih dari 35 cm - Mempunyai horison kambik Andisols 2 Tingkat Sub Ordo - Andisols yang lain Udands 3 Tingkat Great Group - Udands yang lain Hapludands 4 Tingkat Sub Group - Hapludands lain yang mempunyai horison argilik atau kandik yang batas atasnya di dalam 125 cm diukur dari permukaan tanah mineral atau dari batas atas lapisan organik dengan sifat tanah andik, mana saja yang lebih dangkal Alfic hapludands 5 Tingkat Famili - Mempunyai kandungan liat 60 atau lebih - Lebih dari setengah berdasarkan berat tersusun dari kaolinit dan alofan, serta kandungan haloisit lebih banyak dibanding dengan mineral tunggal yang lain - Mempunyai aktivitas pertukaran kation 24 - Mempunyai pH kurang atau sama dengan 5 - Mempunyai rata-rata suhu tanah sebesar 22 o C atau lebih tinggi Alfic hapludands, haloisitik, sangat halus, sub aktif, sangat masam, isohiperthermik 6 Tingkat Seri - Pertama kali ditemukan di Desa Gunungsari GUNUNGSARI 7 Tingkat Fase - Batu pada permukaan tanah volume sebesar 0,01 - Mempunyai kelerengan 45-65 Gunungsari, tidak berbatu, sangat curam b. Satuan Peta Tanah II 1 Tingkat Ordo - Mempunyai horison kambik - Mempunyai KPK 16 me - Tidak mempunyai bahan sulfurik pada kedalaman 50 cm dari permukaan tanah Inceptisols 2 Tingkat Sub Ordo - Inceptisols lain yang mempunyai rejim kelembaban tanah udik Udepts 3 Tingkat Great Group - Udepts yang lain Dystrudepts 4 Tingkat Sub Group - Dystrudepts lain yang mempunyai satu atau kedua sifat berikut: i. Rekahan-rekahan di dalam 125 cm dari permukaan tanah mineral sekitar selebar 5 mm atau lebih, mencapai ketebalan 30 cm atau lebih, selama sebagian waktu dalam tahun-tahun normal, dan bidang kilir atau agregat berbentuk baji di dalam lapisan setebal 15 cm atau lebih yang batas atasnya di dalam 125 cm dari permukaan tanah mineral; atau ii. Pemuaian linier sebesar 6,0 cm atau lebih di antara permukaan tanah mineral dari kedalaman 100 cm, atau di antara permukaan tanah mineral dan kontak densik, litik, atau paralitik, mana saja yang lebih dangkal Vertic dystrudepts 5 Tingkat Famili - Rata-rata tertimbang kandungan liat di dalam fraksi tanah-halus, kurang dari 60 persen berdasarkan berat - Lebih dari setengah berdasarkan berat tersusun dari kaolinit dan alofan, serta kandungan haloisit lebih banyak dibanding sebarang mineral tunggal yang lain - Mempunyai aktivitas pertukaran kation kurang dari 24 - Mempunyai pH 5.0 atau lebih - Mempunyai rata-rata suhu tanah sebesar 22 o C atau lebih tinggi Vertic dystrudepts, halus, haloisitik, subaktif, tidak masam, isohiperthermik 6 Tingkat seri - Pertama kali ditemukan di Desa Gunungsari SERI TANDINGAN GUNUNGSARI 7 Tingkat Fase - Batu pada permukaan tanah volume sebesar 15-75 - Mempunyai kelerengan sebesar 25-35 Seri Tandingan Gunungsari, berbatuan, agak curam c. Satuan Peta Tanah III 1 Tingkat Ordo - Mempunyai horison kambik - Mempunyai KPK 16 me - Tidak mempunyai bahan sulfurik pada kedalaman 50 cm dari permukaan tanah Inceptisols 2 Tingkat Sub Ordo - Inceptisols lain yang mempunyai rejim kelembaban tanah udik Udepts 3 Tingkat Great Group - Udepts yang lain Dystrudepts 4 Tingkat Sub Group - Dystrudepts lain yang mempunyai satu atau kedua sifat berikut: i. Rekahan-rekahan di dalam 125 cm dari permukaan tanah mineral sekitar selebar 5 mm atau lebih, mencapai ketebalan 30 cm atau lebih, selama sebagian waktu dalam tahun-tahun normal, dan bidangkilir atau agregat berbentuk baji di dalam lapisan setebal 15 cm atau lebih yang batas atasnya di dalam 125 cm dari permukaan tanah mineral; atau ii. Pemuaian linier sebesar 6,0 cm atau lebih di antara permukaan tanah mineral dari kedalaman 100 cm, atau di antara permukaan tanah mineral dan kontak densik, litik, atau paralitik, mana saja yang lebih dangkal Vertic dystrudepts 5 Tingkat Famili - Mempunyai kandungan liat 60 atau lebih - Lebih dari setengah berdasarkan berat tersusun dari kaolinit ditambah haloisit, dickit, dan nacrit, serta mineral berkisi 1:1 yang lain, atau mineral berkisi 2:1 tidak mengembang, atau gibsit, dan kandungan smektit kurang dari 10 persen berdasarkan berat - Mempunyai aktivitas pertukaran kation kurang dari 24 - Mempunyai pH 5.0 atau lebih - Mempunyai rata-rata suhu tanah sebesar 22 o C atau lebih tinggi Vertic dystrudepts, sangat halus, kaolinitik, subaktif, tidak masam, isohiphertermik 6 Tingkat Seri - Pertama kali ditemukan di Desa Gunungsari SERI TANDINGAN GUNUNGSARI 7 Tingkat Fase - Batu di permukaan tanah volume sebesar 0,01 - Mempunyai kelerengan sebesar 35-45 Seri Tandingan Gunungsari, tidak berbatu, curam d. Satuan Peta Tanah IV 1 Tingkat Ordo - Mempunyai horison argilik - Mempunyai Kejenuhan Basa 35 Alfisols 2 Tingkat Sub Ordo - Alfisols yang lain Udalfs 3 Tingkat Great Group - Udalfs yang lain Hapludalfs 4 Tingkat Sub Group - Hapludalfs lain yang mempunyai kedua sifat berikut : i. Satu atau kedua sifat berikut : a. Rekahan-rekahan di dalam 125 cm dari permukaan tanah mineral selebar 5 mm atau lebih, mencapai ketebalan 30 cm atau lebih, selama sebagian waktu dalam tahun-tahun normal, dan bidangkilir atau agregat berbentuk baji di dalam lapisan setebal 15 cm atau lebih yang batas atasnya di dalam 125 cm dari permukaan tanah mineral; atau b. Pemuaian linier sebesar 6,0 cm atau lebih, diantara permukaan tanah mineral dan kedalaman 100 cm, atau di antara permukaan tanah mineral dan kontak densitik, litik atau paralitik, mana saja yang lebih dangkal; dan ii. Horison Ap atau bahan tanah di antara permukaan tanah mineral dan kedalam 18 cm, setelah dicampur, mempunyai satu atau lebih sifat tersebut : a. Value warna, lembab 4 atau lebih; atau b. Value warna, kering 6 atau lebih; atau c. Kroma 4 atau lebih Chromic vertic hapludalfs 5 Tingkat Famili - Mempunyai kandungan liat 60 atau lebih - Lebih dari setengah berdasarkan berat tersusun dari kaolinit ditambah haloisit, dickit, dan nacrit, serta mineral berkisi 1:1 yang lain, atau mineral berkisi 2:1 tidak mengembang, atau gibsit, dan kandungan smektit kurang dari 10 persen berdasarkan berat - Mempunyai aktivitas pertukaran kation lebih dari 24 - Mempunyai pH 5.0 atau lebih - Mempunyai rata-rata suhu tanah sebesar 22 o C atau lebih tinggi Chromic vertic hapludalfs, sangat halus, kaolinitik, semiaktif, tidak masam, isohiperthermik 6 Tingkat Seri - Pertama kali ditemukan di Desa Lahar LAHAR 7 Tingkat Fase - Batu pada permukaan tanah volume sebesar 15-75 - Mempunyai kelerengan sebesar 8-15 Lahar, berbatuan, miring e. Satuan Peta Tanah V 1 Tingkat Ordo - Mempunyai horison kambik - KPK 16 me - Tidak mempunyai bahan sulfurik pada kedalaman 50 cm dari permukaan tanah Inceptisols 2 Tingkat Sub Ordo - Inceptisols lain yang mempunyai rejim kelembaban tanah udik Udepts 3 Tingkat Great Group - Udepts yang lain Dystrudepts 4 Tingkat Sub Group - Dystrudepts yang lain Typic dystrudepts 5 Tingkat Famili - Mempunyai kandungan liat 60 atau lebih - Lebih dari setengah berdasarkan berat tersusun dari kaolinit dan alofan, serta kandungan haloisit lebih banyak dibanding sebarang mineral tunggal yang lain - Mempunyai aktivitas pertukaran kation kurang dari 24 - Mempunyai pH 5.0 atau lebih - Mempunyai rata-rata suhu tanah sebesar 22 o C atau lebih tinggi Typic dystrudepts, sangat halus, haloisitik, sub aktif, tidak masam, isohiperthermik 6 Tingkat Seri - Pertama kali ditemukan di Desa Tajungsari TAJUNGSARI 7 Tingkat Fase - Batu pada permukaan tanah volume sebesar 0,01 - Mempunyai kelerengan sebesar 8-15 Tajungsari, tidak berbatu, miring f. Satuan Peta Tanah VI 1 Tingkat Ordo - Mempunyai horison argilik - Mempunyai Kejenuhan Basa 35 Alfisols 2 Tingkat Sub Ordo - Alfisols yang lain Udalfs 3 Tingkat Great Group - Udalfs yang lain Hapludalfs 4 Tingkat Sub Group - Hapludalfs yang lain Typic hapludalfs 5 Tingkat Famili - Mempunyai kandungan liat 60 atau lebih - Lebih dari setengah berdasarkan berat tersusun dari kaolinit dan alofan, serta kandungan haloisit lebih banyak dibanding sebarang mineral tunggal yang lain - Mempunyai aktivitas pertukaran kation lebih dari 24 - Mempunyai pH 5.0 atau lebih - Mempunyai rata-rata suhu tanah sebesar 22 o C atau lebih tinggi Typic hapludalfs, sangat halus, haloisitik, semiaktif, tidak masam, isohiperthermik 6 Tingkat Seri - Pertama kali ditemukan di Desa Tlogosari TLOGOSARI 7 Tingkat Fase - Batu pada permukaan tanah volume sebesar 0,01 - Mempunyai kelerengan sebesar 0-4 Tlogosari, tidak berbatu, datar g. Satuan Peta Tanah VII 1 Tingkat Ordo - Mempunyai horison kambik - Tidak mempunyai bahan sulfurik pada kedalaman 50 cm dari permukaan tanah Inceptisols 2 Tingkat Sub Ordo - Inceptisols lain yang mempunyai rejim kelembaban tanah udik Udepts 3 Tingkat Great Group - Udepts yang lain Dystrudepts 4 Tingkat Sub Group - Dystrudepts lain yang mempunyai satu atau kedua sifat berikut: i. Rekahan-rekahan di dalam 125 cm dari permukaan tanah mineral sekitar selebar 5 mm atau lebih, mencapai ketebalan 30 cm atau lebih, selama sebagian waktu dalam tahun-tahun normal, dan bidangkilir atau agregat berbentuk baji di dalam lapisan setebal 15 cm atau lebih yang batas atasnya di dalam 125 cm dari permukaan tanah mineral; atau ii. Pemuaian linier sebesar 6,0 cm atau lebih di antara permukaan tanah mineral dari kedalaman 100 cm, atau di antara permukaan tanah mineral dan kontak densik, litik, atau paralitik, mana saja yang lebih dangkal Vertic Dystrudepts 5 Tingkat Famili - Mempunyai kandungan liat 60 atau lebih - Lebih dari setengah berdasarkan berat tersusun dari kaolinit ditambah haloisit, dickit, dan nacrit, serta mineral berkisi 1:1 yang lain, atau mineral berkisi 2:1 tidak mengembang, atau gibsit, dan kandungan smektit kurang dari 10 persen berdasarkan berat - Mempunyai aktivitas pertukaran kation lebih dari 24 - Mempunyai pH 5.0 atau lebih - Mempunyai rata-rata suhu tanah sebesar 22 o C atau lebih tinggi Vertic dystrudepts, sangat halus, kaolinitik, subaktif, tidak masam, isohoperthermik 6 Tingkat Seri - Pertama kali ditemukan di Desa Sambirejo SAMBIREJO 7 Tingkat Fase - Batu pada permukaan tanah volume sebesar 0,01 - Mempunyai kelerengan 0-4 Sambirejo, tidak berbatu, datar Hasil Analisis Pengamatan di Laboratorium Tabel 4. Hasil Analisis Sifat Fisika Tanah di Laboratorium Tekstur SPT Pasir Debu Lempung Permeabilitas cmjam I 10.87 27.63 61.50 6.81 II 22.58 41.28 36.14 5.63 III 9.34 19.57 71.08 4.32 IV 8.06 20.64 71.33 4.49 V 9.13 39.71 51.30 3.91 VI 9.97 13.05 76.99 2.71 VII 9.66 22.63 67.70 4.31 Sumber : Hasil analisis laboratorium 2006. Tabel 5. Hasil Analisis Kimia Tanah di Laboratorium SPT KPK me KB Kadar C pH H 2 O I 19.85 34.16 0.53 4.12 II 19.72 35.34 1.08 5.58 III 24.21 25.73 0.20 5.37 IV 24.64 38.71 0.82 5.39 V 24.04 25.26 0.51 5.80 VI 31.58 22.04 1.04 5.44 VII 31.98 20.09 1.23 5.88 Sumber : Hasil analisis laboratorium 2006. Keterangan : = 1 me sama dengan 1 meq100 gr tanah sama dengan 1 cmolkg tanah dalam Kunci Taksonomi Tanah, 1999.

2. Kesesuaian Lahan Tanaman Kapuk Randu