IV 24.64
38.71 0.82
5.39 V
24.04 25.26
0.51 5.80
VI 31.58
22.04 1.04
5.44 VII
31.98 20.09
1.23 5.88
Sumber : Hasil analisis laboratorium 2006. Keterangan :
= 1 me sama dengan 1 meq100 gr tanah sama dengan 1 cmolkg tanah dalam Kunci Taksonomi Tanah, 1999.
2. Kesesuaian Lahan Tanaman Kapuk Randu
a. Temperatur tc
Untuk mengetahui kisaran suhu rata-rata di daerah penelitian digunakan rumus K. J. Mochk. Menurut K. J. Mochk
cit
Koesmaryono
et al
1999, suhu udara tiap-tiap daerah dapat dihitung menggunakan suatu perbandingan ketinggian tempat daerah penelitian
dengan stasiun pengamatan yang dihubungkan dengan persamaan : Tx = Ty +
∆t ∆t = 0,006 X
1
– X
2
C dimana :
Tx : suhu di daerah penelitian Ty : suhu di stasiun pengamatan
∆t : beda suhu berdasarkan beda tinggi tempat X
1
: tinggi di stasiun pengamatan X
2 :
tinggi di daerah penelitian
Tabel 8. Data Temperatur Udara Tiap Satuan Peta Tanah
SPT Ketinggian
m dpl Temperatur udara
º C I
780 23.320
II 680
23.920 III
538 24.772
IV 167
26.998 V
268 26.392
VI 94
27.436 VII
54 27.676
Sumber : Hasil analisis dengan rumus K. J. Mochk.
Dari data tersebut, menurut Koesmaryono
et al
1999, nilai temperatur pada Satuan Peta Tanah I, II dan III termasuk dalam kelas
cukup sesuai S2 dan untuk Satuan Peta Tanah : IV, V, VI dan VII termasuk dalam kelas sangat sesuai S1. Sehingga temperatur pada
daerah penelitian termasuk kelas cukup sesuai S2 pada SPT I, II dan III dan pada SPT IV, V, VI dan VII termasuk kelas sangat sesuai S1
untuk budidaya tanaman kapuk randu. b.
Ketersediaan air wa
1 Curah hujan
Dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Pati diperoleh data curah hujan rata-rata bulanan dan tahunan selama 11 tahun
terakhir sebagai berikut :
Tabel 8. Curah hujan rerata bulanan sela 11 tahun.
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pati. Tabel 8. Curah hujan rerata bulanan selama 11 tahun lanjutan.
Dari data tersebut, lokasi penelitian memiliki rerata curah hujan 1329,4091 mmtahun. Menurut Djaenudin
et al
2003, rerata curah hujan dengan jumlah 1329,4091 mmtahun dalam kelas
kesesuaian lahan untuk kapuk randu termasuk dalam kelas sangat sesuai S1. Dengan demikian, dari segi curah hujan daerah lokasi
penelitian sangat sesuai untuk pengembangan kapuk randu.
c. Ketersediaan oksigen oa
1 Drainase
Tabel 10. Kelas Permeabilitas Tanah dan Drainase Tanah Pada Setiap SPT di Kecamatan Tlogowungu.
SPT Permeabilitas Drainase
Kesesuaian
Tanah Lahan
I Cukup Cepat
Baik Sangat sesuai
II Cukup
Agak BaikSedang Cukup sesuai III
Cukup Agak BaikSedang Cukup sesuai
IV Cukup
Agak BaikSedang Cukup sesuai V
Cukup Agak BaikSedang Cukup sesuai
VI Cukup
Agak BaikSedang Cukup sesuai VII Cukup
Agak BaikSedang Cukup sesuai Sumber : Hasil analisis laboratorium 2006.
Keterangan : Menurut Poerwowidodo 1992. Menurut Djaenudin
et al
2003.
Dalam Djaenudin
et al
2003 diketahui bahwa parameter untuk menentukan kelas drainase tanah adalah dengan mengetahui
konduktivitas hidroliknya.
Padahal, dalam
Foth 1988
konduktifitas hidrolik merupakan permeabilitas tanah untuk air. Jadi, untuk mengetahui kelas drainase tanah dapat diketahui dari
hasil analisis permeabilitas tanah. Dari hasil analisis diketahui bahwa tanah yang memiliki
permeabilitas cukup termasuk dalam kelas drainase tanah agak baik atau sedang yang terdapat pada SPT II, III, IV, V, VI dan VII.
Sedangkan tanah yang permeabilitasnya cukup cepat termasuk kelas drainase baik yang terdapat pada SPT I.
Menurut Djaenudin
et al
2003, drainase tanah yang baik hingga agak baik atau sedang ternyata menjadi syarat yang sangat
sesuai S1 untuk pertumbuhan kapuk randu. Jadi bila dilihat dari drainase tanahnya, pada semua SPT termasuk kelas sangat sesuai
S1 untuk budidaya tanaman kapuk randu.
d. Media perakaran rc