Mangan Ferri Sulfat TINJAUAN PUSTAKA

ion logam yang akan menyebabkan peningkatan kadar ion logam dalam air. Di sisi lain, senyawa humus dalam air gambut menghalangi proses oksidasi ion Fe 2+ yang lebih bersifat toksik menjadi ion Fe 3+ . Suzuki et al., 1992. Kandungan besi dalam air yang diperbolehkan 0,3 ppm apabila melebihi 0,3 ppm, mengakibatkan warna air menjadi kemerah merahan, memberi rasa tidak enak pada minuman dan pembentukan endapan pada pipa logam. Kelebihan zat besi Fe pada tubuh manusia bisa menyebabkan keracunan, dimana terjadi muntah, diare dan kerusakan usus serta gangguan pada ginjal. Selain itu, kelebihan zat besi ini, bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Zat ini dapat mendorong pembentukan plaque semacam kerak di dinding pembuluh arteri, sehingga terjadi aterosklerosis, yaitu dinding pembuluh arteri jadi tebal dan mengeras. Agmalini, S., 2013. Penentuan kandungan Fe menggunakan metode pengujian yang mengacu pada SNI 06-6989.4-2004. Prinsip utama dari metode pemeriksaan ini adalah dengan penambahan asam nitrat yang bertujuan untuk melarutkan analit logam dan ,menghilangkan zat zat pengganggu yang terdapat dalam sampel dengan bantuan pemanas listrik, kemudian diukur dengan SSA menggunakan gas asetilen, C 2 H 2 pada λ spesifik = 248,3 nm. BSN, SNI 06- 6989.4-2004.

2.6 Mangan

Logam mangan adalah unsur kimia dalam tabek periodik yang memiliki lambang Mn dan nomor atom 25, berwarna silver metalik, keras dan sangat rapuh. Mangan terdapat dalam jumlah yang melimpah dengan urutan keduabelas pada batuan dan tanah, namun karena logam mangan reaktif terhadap oksigen maka unsur ini tidak ditemui dalam keadaan bebas di alam, yakni dalam bentuk mangan oksida dan hidroksida. Cotton, F. Albert. 2007. Mangan melebur pada suhu kira – kira 1250 C. ia bereaksi dengan air hangat membentuk mangan II hidroksida dan hydrogen . Mn + 2H 2 O MnOH 2 + H 2 Asam mineral encer dan juga asam asetat melarutkannya dengan menghasilkan garam manganII dan hydrogen. Mn + 2H + Mn 2+ + H 2 Bila ia terserang oleh asam sulfat pekat dan panas, belerang oksida akan dilepaskan . Universitas Sumatera Utara Mn + 2H 2 SO 4 Mn2+ SO 2 − 4 + SO 2 + 2H 2 O Shevla, G.,1979. Mangan terdapat dalam semua jaringan tubuh, dan level tertinggi ditemukan pada hati, ginjal dan pankreas. Konsentrasi mangan dalam tubuh dikontrol oleh regulasi eksresinya dari hati menuju empedu. Batas aksimum kadar mangan di perairan untuk peruntukan air minum adalah 0,1 mgL. Mangan dalam dosis tinggi bersifat toksik. Gejala toksisitas Mn berupa gangguan kejiwaan, hiperiritabilitas, perlakuan kasar, kerusakan syaraf, halusinasi, kelupaan, gejala kelainan otak serta tingkah laku abnormal. Montgomery, J.M., 1985. Pengujian kandungan Mn menggunakan metode pengujian yang mengacu pada SNI 06-6989.4-2004 dengan penambahan asam nitrat yang bertujuan untuk melarutkan analit logam Mn dan menghilangkan zat – zat pengganggu yang terdapat dalam contoh uji air dan air limbah dengan bantuan pemanas listrik, kemudian diukur serapannya dengan SSA menggunakan gas asetilen, C 2 H 2 pada λ spesifik = 279,5 nm. BSN, SNI 06-6989.4-2004.

2.7 Zeolit

Zeolit pertama kali ditemukan oleh seorang ahli mineral berkebangsaan Swedia, Baron Axel Frederick Cronsted pada tafun 1756 pada rongga-rongga batuan basalt di pertambangan Lappmark. Nama zeolit berasal dari bahasa Yunani, “zein” yang berarti membuih dan “litos” berarti batu. Nama ini sesuai dengan sifat zeolit yang akan membuih bila dipanaskan pada suhu 100 C hingga 350

C. Harjanto, S., 1983.

Zeolit dapat didefenisikan sebagai mineral hidrat alumino silikat, dimana mineral ini terhidrasi dari logam-logam alkali dan alkali tanah dengan struktur tiga dimensi yang mempunyai rongga dan saluran yang dibentuk atas penggabungan dan pengulangan unit-unit tetrahedral AlO 4 dan SiO 4 yang dihubungkan oleh atom oksigen. Rumus umum zeolit ditulis : M xn AlO 2 x SiO 2 y m.H 2 O dimana : M : Logam alkali atau alkali tanah n : Valensi dari kation logam m : Banyaknya molekul air per unit sel zeolit x,y : Bilangan total tetrahedral per unit sel dan perbandingan yx berkisar 1-5 Keller, G.E. dan Anderson, R.A., 1987. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil penelitian laboratorium Departemen Pertambangan dan Energi Sumatera Utara, zeolit alam ada terdapat di Sarulla Tapanuli Utara yang merupakan salah satu lokasi yang memiliki potensi zeolit alam yang besar. Jenis zeolit yang terdapat di Sarulla tersebut pada umumnya adalah zeolit klinoptilolit, Na 6 Al 6 Si 30 O 72 . 24 H 2 O. Tabel 2.1 Komposisi Kimia yang Terkandung dalam Zeolit Alam Sarulla No. Senyawa Kandungan 1. SiO 2 65,2 2. Al 2 O 3 14,91 3. Fe 2 O 3 1,80 4. CaO 4,46 5. MgO 1,84 6. K 2 O 1,49 7. Na 2 O 1,29 8. TiO 2 0,75 Sumber : Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi dan Mineral dan Batubara Sifat-sifat yang dimiliki zeolit alam Sarulla adalah sebagai berikut : Warna : Putih kekuningan Kekerasan : 1-2 Sifat dalam : Rapuh Sifat lain : Ringan dan padat

2.8 Ferri Sulfat

Ferri sulfat tersedia dalam bentuk granula atau bubuk yang berwarna merah kecoklatan. Rumus kimianya adalah Fe 2 SO 4 3 .9H 2 O. Koagulan ini sedikit bersifat higroskopik tetapi sulit untuk larut. Ferri sulfat adalah koagulan dengan ion besi trivalent Fe 3+ yang efektif dan sangat baik untuk pengolahan air minum, air limbah dan penghilangan posfor. Koagulan ini juga efisien untuk menangani korosi dengan cara mengontrol pembentukan hidrogen sulfida. Risdianto, 2007. Ferri sulfat bekerja pada range pH yang besar yaitu sekitar 5-8, sehingga pH bukan merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam penggunaannya. Ferri sulfat memiliki sifat Universitas Sumatera Utara korosif yang lebih rendah terhadap berbagai logam jika dibadingkan dengan ferri klorida. Ferri sulfat dapat bekerja dengan baik pada air limbah yang memiliki pH rendah seperti air limbah yang memiliki kandungan lemak dan minyak yang tinggi serta warna yang pekat. Duan Jinming, G.J.,2003.

2.9 Proses Elektrokoagulasi