Prospek Pengolahan TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2.2 Struktur model asam fulvik Buffle, 1977 3. Humin Humin dianggap sebagai molekul paling besar dari senyawa humus karena rentang berat molekulnya mencapai 100.000 hingga 10.000.000 gmol. Sedangkan sifat kimia dan fisika humin belum banyak diketahui. Tan juga menyatakan bahwa karakteristik humin adalah berwarna coklat gelap Tan, 1982. Humin tidak dapat larut dalam air, alkohol asam maupun basa. Stevenson, 1994. Ketiga jenis fraksi asam humus ini memiliki struktur yang hampir sama satu sama lain, hanya berbeda berat molekul dan kandungan gugus fungsionalnya. Novita, E., 2008. Asam fulvik dengan berat molekul yang rendah memiliki kandungan oksigen yang lebih tinggi dan kandungan karbon yang rendah jika dibandingkan dengan asam humat dengan berat molekul yang tinggi. Warna juga akan semakin tinggi dengan semakin tingginya berat molekul. Bahan organik tanah dan tanamam berada dalam bentuk koloid. Dan berdasarkan kemudahan berikatan dengan air maka, bahan organik dapat dibedakan atas hidrofobik tidak suka air dan hidrofilik suka air. Koloid hidrofobik dapat diflokulasi, sedangan koloid hidrofilik biasanya tidak. Koloid tanaman kebanyakan bersifat hidrofilik sehingga sulit untuk dikoagulasi secara konvensional Tan, 1982.

2.2 Prospek Pengolahan

Karekteristik air gambut seperti yang telah disebutkan di atas menunjukkan bahwa air gambut kurang menguntungkan untuk dijadikan air bagi masyarakat di daerah berawa. Namun karena jumlah air gambut tersebut sangat banyak dan dominan berada di daerah tersebut maka harus Universitas Sumatera Utara bisa menjadi alternatif sumber air minum masyarakat. Kondisi yang kurang menguntungkan dari segi kesehatan adalah sebagai berikut : a. Kadar keasaman pH yang rendah dapat menyebabkan kerusakan gigi dan sakit perut. b. Kandungan Organik yang tinggi dapat menjadi sumber makanan bagi mikroorganisne dalam air, sehingga dapat menimbulkan bau apabila bahan organik tersebut terurai secara biologis. c. Apabila dalam pengolahan air gambut tersebut digunakan klor sebagai desinfektan, akan terbentuk Trihalometan THM seperti senyawa organoklor yang dapat bersifat karsinogenik. d. Ikatan yang kuat dengan logam besi dan mangan menyebabkan kandungan logam dalam air tinggi dan dapat menimbulkan kematian jika dikonsumsi secara terus- menerus. Wagner, 2001. Sebenarnya secara kuantitas air gambut berpotensial menjadi sumber air untuk dimanfaatkan manusia dalam kebutuhannya sehari-hari. Akan tetapi dari segi kualitas, estetika dan kesehatan air gambut tidak layak digunakan untuk aktivitas manusia karena tidak memenuhi standar air bersih sesuai PP 82 Tahun 2001. Hal ini mendorong timbulnya penelitian-penelitian yang baru dalam pengolahan air gambut, sehingga dapat dimanfaatkan sesuai standar yang berlaku. Air gambut dapat diolah dengan berbagai cara, baik fisik maupun kimia. Pengolahan yang paling umum dilakukan adalah koagulasi, flokulasi, sedimentasi dan filtrasi. Namun hasil yang diberikan dari proses pengolahan tersebut belumlah maksimal untuk permasalahan zat organik yang terlarut dalam air gambut. Metode koagulasi konvensional menggunakan koagulan kulit kerang dan batu karang yang telah dilakukan dalam mengolah air rawa daerah Geuredong Pase hanya mampu menyisihkan konsentrasi besi 5-58 dan tidak memberikan perubahan warna air yang signifikan sehingga air rawa gambut hasil olahan masih tampak berwarna kuning kecoklatan. N.I.Said., 2010. Metode UV-Peroksidasi hanya dapat menurunkan 77,64 konsentrasi senyawa organik didalam air gambut dalam waktu 240 menit. Elfiana dan Zulfikar, 2013 Metode Two Stage Coagulation mampu menurunkan senyawa organik air rawa gambut daerah Bangkinang di Riau sampai 88 menggunakan koagulan Alum pada dosis Universitas Sumatera Utara 280-300 mgL tetapi tidak signifikan baik terhadap penurunan konsentrasi besinya. Proses koagulasi yang telah dilakukan membutuhkan jumlah bahan kimia koagulan yang besar. Fitria, D., 2008. Proses elektrokoagulasi yang digunakan untuk mengurangi zat-zat organik dari limbah rumah potong hewan dengan menggunakan 4 buah elektroda yang dioperasikan pada arus 0,3 A selama 70 menit menunjukkan penurunan TSS sebesar 99,6391, TDS sebesar 99,7277 dan warna larutan yang semakin jernih nilai turbiditas rendah . Ardhani, 2007 .

2.3 Warna Air