Radiografi Intra Oral Klasifikasi Radiografi Kedokteran Gigi

periapikal dapat dipelajari keadaan jaringan periodontal dan derajat kerusakan tulang alveolar. g. Radiografi untuk kegiatan riset kedokteran gigi digunakan untuk mempelajari perubahan tumbuh kembang rahang manusia dari waktu ke waktu.

2.2 Klasifikasi Radiografi Kedokteran Gigi

Dalam bidang kedokteran gigi teknik radiografi yang digunakan terdiri dari dua jenis yaitu radiografi intra oral dan ekstra oral. 4,5,6

2.2.1 Radiografi Intra Oral

Radiografi intra oral adalah pemeriksaan gigi dan jaringan sekitarnya dengan radiografi yang filmnya diletakkan di dalam mulut pasien. Pemeriksaan intra oral merupakan pokok dari radiografi kedokteran gigi. 4,5,6 Radiografi intra oral terdiri atas beberapa tipe, yaitu: a. Radiografi periapikal Radiografi periapikal adalah radiografi yang berguna untuk melihat gigi geligi secara individual mulai dari keseluruhan mahkota, akar gigi dan jaringan pendukungnya. 4,5 Indikasi penggunaan radiografi antara lain untuk melihat infeksi pada apikal, status periodontal, lesi-lesi pada periapikal. Radiografi periapikal dibagi menjadi dua teknik yaitu paralel dan bisektris. 4,6 Pada teknik paralel film diletakkan pada film holder pegangan film dan diposisikan sejajar dengan sumbu gigi, tubehead di arahkan pada sebelah kanan gigi dan film secara sejajar. Pada teknik bisektris tidak menggunakan film holder tetapi menggunakan jari tangan pasien untuk memposisikan film dalam rongga mulut dan sudut antara sumbu gigi. 4,6 Teknik radiografi periapikal paralel dan bisektris memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu teknik bisektris dianggap lebih mudah dan praktis dalam pelaksanaannya dibandingkan dengan teknik paralel kesejajaran. 4 Keuntungan teknik bisektris yaitu teknik ini dapat digunakan tanpa film holder. Kerugian teknik bisektris Universitas Sumatera Utara yaitu distorsi mudah terjadi dan masalah angulasi banyak angulasi yang harus diperhatikan. 7,8 Keuntungan teknik paralel yaitu tidak ada distorsi, gambar yang dihasilkan sangat representative dengan gigi sesungguhnya, mudah dipelajari dan digunakan serta mempunyai validitas yang tinggi. Kerugian teknik paralel yaitu pemakaian film holder mengenai jaringan sekitar sehingga mengurangi kenyamanan serta kesulitan meletakkan film holder didalam rongga mulut terutama pada anak-anak dan pasien yang mempunyai mulut yang kecil. 6 b. Radiografi Bitewing Radiografi bitewing adalah radiografi yang digunakan untuk melihat permuaan gigi yang meliputi mahkota gigi, interproksimal dan puncak alveolar di maksila dan mandibula daerah anterior maupun posterior dalam satu film khusus. 4,5 Radiografi ini juga dapat digunakan untuk mengetahui status jaringan periodontal dan efektif untuk melihat kalkulus pada interproksimal. Pada teknik radiografi bitewing tidak menggunakan film holder melainkan dengan cara pasien menggigit sayap wing film untuk stabilisasi film di dalam rongga mulut. 4,6 Pada radiografi bitewing lebih akurat menunjukkan tingkat kerusakan tulang dari pada radiografi periapikal. 6 Radiografi bitewing memiliki kelemahan yaitu periapikal dan ujung akar tidak terlihat serta pasien sulit mengoklusikan maksila dan mandibula sehingga mulut tetap terbuka. Selain itu radiografi bitewing juga memiliki kelebihan yaitu dapat mendeteksi karies dini, puncak tulang alveolar terlihat jelas dan memudahkan pasien yang memiliki reflek muntah yang tinggi. 5 c. Radiografi Oklusal Radiografi oklusal adalah radiografi yang digunakan untuk melihat anatomi tulang maksila maupun mandibula dengan area yang luas dalam satu film. 5,6 Radiografi oklusal juga dapat mendeteksi adanya fraktur, celah di langit - langit, sialolith pada ductus stenson dan kelainan yang terjadi pada area luas. Film yang digunakan adalah film oklusal. Teknik yang digunakan untuk pengambilan radiografi yaitu instuksikan pasien untuk mengoklusikan atau menggigit bagian film. 6 Universitas Sumatera Utara

2.2.2 Radiografi Ekstra Oral

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Mahasiswa Non-Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Barat Tentang Prosedur Pemanfaatan Radiografi Kedokteran Gigi

0 63 61

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

3 25 47

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

0 0 1

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

0 0 1

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

0 1 2

Pengetahuan Mahasiwa Kepaniteraan Klinik tentang Prosedur Pemanfaatan Radiografi Kedokteran Gigi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Barat

0 0 12

Pengetahuan Mahasiwa Kepaniteraan Klinik tentang Prosedur Pemanfaatan Radiografi Kedokteran Gigi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Barat

0 0 1

Pengetahuan Mahasiwa Kepaniteraan Klinik tentang Prosedur Pemanfaatan Radiografi Kedokteran Gigi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Barat

0 0 3

Pengetahuan Mahasiwa Kepaniteraan Klinik tentang Prosedur Pemanfaatan Radiografi Kedokteran Gigi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Barat

0 1 11

Pengetahuan Mahasiwa Kepaniteraan Klinik tentang Prosedur Pemanfaatan Radiografi Kedokteran Gigi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Barat

0 0 1