Dosis Radiasi pada Kedokteran Gigi Kerangka Konsep

3. operator harus melakukan penerapan program perlindungan radiasi tahunan dan seumur hidup, batas paparan radiasi pengion, memakai dosimeter pribadi dan penggunaan perisai penghalang. C. Proteksi Radiasi Lingkungan: 9,11 1. Pastikan perangkat sinar-x digunakan dengan teknik yang baik dan parameter secara fisika terhadap berkas radiasi ditetapkan dengan benar. 2. Hindari kemungkinan kebocoran dengan menggunakan kepala tabung harus radiopak. 3. Filtrasi dari berkas sinar-x dengan mengatur ketebalan filter. Ketebalan filter bergantung pada tegangan operasi dari peralatan sinar-x. Tegangan mencapai 70 kVp ketebalan filter setara dengan ketebalan alumunium 2,5 mm untuk kekuatan tabung sinar x antara 70-100kVp.

2.4 Dosis Radiasi pada Kedokteran Gigi

Keputusan Kepala Bapeten No. 01Ka-BAPETENV-99, yaitu mengenai ”Penerimaan dosis yang tidak boleh dilampaui oleh seorang pekerja radiasi dan anggota masyarakat selama jangka waktu 1 tahun, tidak bergantung pada laju dosis tetapi tidak termasuk penerimaan dosis dari penyinaran medis dan penyinaran alam ”. 12 Nilai batas dosis bukan batas tertinggi yang apabila dilampaui seseorang akan mengalami akibat merugikan yang nyata. Meskipun demikian setiap penyinaran yang tidak perlu harus dihindari dan penerimaan dosis harus diusahakan serendah- rendahnya ALARA. 3,8,12 Nilai batas dosis tersebut ditetapkan sebagai berikut : 12 1. Nilai batas dosis bagi pekerja radiasi untuk seluruh tubuh 50 mSv per tahun. 2. Nilai batas dosis untuk anggota masyarakat umum untuk seluruh tubuh 5 mSv per tahun. Dalam penyinaran lokal pada bagian-bagian khusus dari tubuh, dosis rata- rata dalam tiap organ atau jaringan yang terkena harus tidak lebih dari 50 mSv dan seumur hidup maksimum yang diijinkan adalah 10 mSv dikalikan dengan usia seseorang dalam tahun. Universitas Sumatera Utara Table 1. Batasan dosis yang berdasarkan ionizing radiations regulation IRR 1999 Batas dosis lama Batas dosis baru IRR 99 Kelompok kerja 50 mSv 20 mSv Bukan pekerja 15 mSv 6 mSv Masyarakat umum 5 mSv 1 mSv Universitas Sumatera Utara

2.5 Kerangka Konsep

Radiografi kedokteran gigi Prosedur pemanfaatan radiografi Manfaat radiografi Pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Klasifikasi radiografi Permintaan tertulis untuk melakukan radiografi Proteksi radiasi Dosis radiasi Intra Oral Ekstra Oral Menegakkan Diagnosa Rencana Perawatan Evaluasi Hasil Perawatan Pemeriksaan klinis Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Radiografi sangat berperan penting dalam kedokteran gigi sebagai alat penunjang penegakan diagnosis yang sesuai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan saat ini. 1,2 Pengetahuan tentang prosedur pemanfaatan radiografi kedokteran gigi menjadi penunjang yang penting bagi mahasiswa kepaniteraan klinik agar tidak melakukan kesalahan radiografi kedokteran gigi. Dalam menentukan keputusan perlu atau tidaknya radiografi kedokteran gigi itu dilakukan oleh seorang dokter gigi. 3 Setiap tindakan radiografi yang akan dilakukan terhadap pasien, mahasiswa kepaniteraan klinik kedokteran gigi harus dengan adanya persetujuan dokter jaga agar mendapat surat rujukan ke radiografi kedokteran gigi. Radiografi kedokteran gigi biasanya sering digunakan untuk melihat keadaan rongga mulut dan jaringan sekitarnya yang tidak tampak pada pemeriksaan klinis serta akan menjadi penentu diagnosis dan perencanaan perawatan. 1,2 Radiografi sangat membantu dokter gigi maupun mahasiswa kepaniteran klinik dalam mengambil tindakan yang tepat untuk perawatan yang akan dilakukan pada pasien. Pada kasus tertentu radiografi kedokteran gigi sangat penting untuk dilakukan namun sebelum melakukan radiografi kedokteran gigi mahasiswa kepaniteraan klinik harus mengetahui jenis radiografi yang sesuai untuk dilakukan pada suatu kasus. Apabila mahasiswa kepaniteraan klinik tidak tahu jenis radiografi kedokteran gigi yang sesuai untuk suatu kasus maka pasien akan berulang kali dilakukan pengambilan radiografi dan akan merugikan pasien tersebut karena mendapat paparan radiasi yang tidak diperlukan. Semua penyinaran harus diusahakan serendah-rendahnya as low as reasonably achieveable - ALARA, setiap penggunaan radiografi harus berlandaskan azas manfaat dan dosis yang diterima tidak boleh melampaui Nilai Batas Dosis. 1 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Mahasiswa Non-Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Barat Tentang Prosedur Pemanfaatan Radiografi Kedokteran Gigi

0 63 61

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

3 25 47

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

0 0 1

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

0 0 1

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

0 1 2

Pengetahuan Mahasiwa Kepaniteraan Klinik tentang Prosedur Pemanfaatan Radiografi Kedokteran Gigi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Barat

0 0 12

Pengetahuan Mahasiwa Kepaniteraan Klinik tentang Prosedur Pemanfaatan Radiografi Kedokteran Gigi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Barat

0 0 1

Pengetahuan Mahasiwa Kepaniteraan Klinik tentang Prosedur Pemanfaatan Radiografi Kedokteran Gigi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Barat

0 0 3

Pengetahuan Mahasiwa Kepaniteraan Klinik tentang Prosedur Pemanfaatan Radiografi Kedokteran Gigi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Barat

0 1 11

Pengetahuan Mahasiwa Kepaniteraan Klinik tentang Prosedur Pemanfaatan Radiografi Kedokteran Gigi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Barat

0 0 1