Kegiatan Pengembangan Koleksi PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1

Untuk melaksanakan selesksi bahan pustaka Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang menggunakan beberapa alat bantu seleksi yaitu: a. Katalog penerbit atau brosur b. Silabus mata pelajaran c. Daftar informasi lainnya

3.8 Kegiatan Pengembangan Koleksi

Prosedur yang sesuai dalam tahap pengembangan koleksi adalah membuat kebijakan pengembangan koleksi sebelum melakukan kegiatan. Kebijakan pengembangan koleksi dijadikan sebagai pedoman dan landasan yang kuat dalam menentuakan program pendukung pengembangan koleksi lainya. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga efektifitas dan efisiensi dalam bekerja. Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang sudah melakukan prosedur kerja yang benar dan sesuai dalam pengembangan koleksi. Sebelum melakukan pengembangan koleksi petugas perpustakaan menentukan kebijakan sebagai pedoman kerja. Pada proses pengadaan, pustakawan juga mendengar usul dari beberapa guru untuk menentukan kebijakan pengembangan koleksi. Beberapa usul untuk pengembangan koleksi menjadi sarana sumbang saran yang baik untuk menghasilkan koleksi yang berkualitas. Pembahasan tersebut diproses dalam kegiatan seleksi bahan pustaka. Jika pada perpustakaan perguruan tinggi tim seleksi terdiri dari pustakawan dan subject specialist, pada Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang seleksi bahan pustaka hanya dilakukan pustakawan saja. Keputusan pengadaan bahan pustaka secara total ditentukan pustakawan sedangkan guru bidang studi dan perangkat sekolah lainnya hanya memberi usul. Hasil keputusan seleksi sebelumnya dilaporkan pada kepala sekolah agar disetujui dan dapat dilaksanakan. Kegiatan pengembangan koleksi Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang tidak dianggap kegiatan istimewa. Hal ini dikarenakan pengembangan koleksi hanya menghasilkan 20 eksemplar buku setiap tahun. Sebagian besar buku yang dihasilkan adalah jenis fiksi. Pertumbuhan Universitas Sumatera Utara koleksi yang minim tersebut menyebabkan perpustakaan tidak pernah melakukan kegiatan pendukung koleksi seperti stock opname dan weeding. Pada salah satu kegiatan pengembangan koleksi adalah stock opname. Stock opname adalah pendataan ulang kembali koleksi perpustakaan atas koleksi perpustakaan dengan rentang waktu lama. Koleksi perpustakaan berjumlah besar sudah tentu akan membuat pendataan bahan pustaka menjadi sulit. Tidak hanya pendataan koleksi secara tertulis melalui buku induk, tetapi pendataan koleksi perpustakaan secara langsung di tempat berdiamnya koleksi. Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang belum pernah melakukan stock opname selama beroprasi. Hal ini dikarenakan biaya yang lebih beasr akan digunakan dari pada biaya pengadaan. Sedangkan biaya pengadaan setiap tahunnya saja hanya dapat membeli 20 buku. Weeding penyiangan juga tidak pernah dilakukan Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang. Alasannya sama dengan stock opname, selain biaya yang mahal koleksi perpustakaan pun masih sedikit. Jika penyiangan dilakukan maka koleksi perpustakaan semakin menurun kuantitasnya karena ada beberapa buku yang informasinya sudah usang.

3.9 Pengadaan Bahan Pustaka