Pengembangan Koleksi Pada Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Bafadal,Ibrahim.1992. Fungsi Perpustakaan sekolah. Jakarta: Bumi Aksara Darmono. 2001. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta:

Gramedia.

Krech, Crutchfield, dan Ballachey dalam Yusuf.1995. Prilaku Pencarian Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi.

Meidi,Abdul. 2008. Pembinaan dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan.

Yogyakarta.

Perpustakaan Nasional RI. 2000. Perpustakaan sekolah. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI

Siregar,Belling. 1998. Pembinaan Koleksi Perpustakaan dan Pengetahuan Literatur. Medan: Perpustakaan Nasional Sumatera Utara Proyek Pembinaan Perpustakaan Sumatera Utara

---. 2009. Gedung dan Perlengkapan Perpustakaan. Medan: Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra USU

Soetimah. 1992. Perpustakaan, Kepustakawan dan Perpustakaan. Yogyakarta: Kanisisus

Sulistyo-Basuki. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

---.2003. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Sutarno,NS. 2006. Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Sagung Seto

Syahril, Pamuntjak Rusina. 2000. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta: Djambatan


(2)

BAB III

PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 BANGUN PURBA KEABUPATEN DELI SERDANG

3.1 Sejarah Singkat

Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang adalah salah satu jenis perpustakaan sekolah yang terdapat di desa Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang. Sesuai denagn jenisnya, perpustakaan tersebut melayani pengguna yang berasal dari lingkungan siswa dan guru. Secara umum Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang mempunyai tujuan yang sama dengan perpustakaan sekolah yang lain yaitu mendukung kegiatan belajar dan mengajar di tempat perpustakaan tersebut berada.Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang berdiri sejak tahun 1988.Perbedaan antara kelas dan ruangan kelas yang lainnya adalah tata ruangnya saja. Petugas perpustakaan tersebut adalah seorang guru bidang studi yang sekarang menjabat sebagai kepala perpustakaan.

Berikut daftar nama kepala Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang dari tahun 1988 - Sekarang:

1. Drs.Sariaman Saragih Tahun : 1988-1990

2. Dra.Tati Khairini Tahun : 1990-1992

3. Dra.Ester Taminta Br.Senbiring Tahun : 1992-1994 4. Drs.Sariaman Saragih Tahun : 1994-1995 5. Drs.Erius Simson Purba, Sarifuddin Naibaho Tahun : 1995-2005 6. Drs.Sariaman Saragih, Sarifuddin Naiba Tahun : 2005-2010 7. Kurniati S,Pd, Rostika Daniati S,Pd Tahun : 2010-Sekarang

3.2 Tata Ruang

Ruangannya terletak di tengah barisan ruangan kelas sekolah. Letak tersebut strategis sehingga mudah di kunjungi. Perpustakaan pun lebih mudah di lihat dari beberapa sudut pandang mata. Pihak sekolah berharap letak tersebut membuat siswa suka dan senang berkunjung ke perpustakaan.


(3)

Ruang Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang berbentuk persegi panjang dengan ukuran 15 x 8 m. Ukuran tersebut secara luasnya tidak dapat menampung kunjungan 10% dari jumlah siswa. Setiap kelas dihuni sekitar 40 0rang siswa. Jumlah kelas yang di gunakan Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang sebanyak 12 kelas.

Ruangan berdiameter 15 x 8 ini memiliki lantai keramik dan mendapat bahan dasar cat putih dan juga asbes akan menambah kenyamanan membaca. Apalagi ruangan tersebut di lengkapi du pasang lampu neon berwarna putih. Keadaan seperti ini membuat perpustakaan nyaman untuk melayani pengguna. Ruangan ini juga dilengkapi oleh fentilasi, saluran fentilasi udara dapat dilihat pada dinding bagian atas di dekat pintu masuk ruangan perpustakaan. Pada sebelah kanan dan kiri ruangan perpustakaan di kelilingi ruangan kelas yang aktif. Meskipun di kelilingi ruangan yang aktif, tetapi ruangan Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang sangat nyaman karena udara di dalam tergolong sejuk. Di karenakan lokasi Bangun Purba merupakan lokasi dataran tinggi dekat pegunungan. Dinding perpustakaan murni dari semen dengan lapisan yang halus. Lapisan dining berwarna putih yang dapat memberikan suasana terang. Pada bagian dalam perpustakaan terdaat 2 meja baca berbentuk persegi panjang yang terletak di tengah ruangan. Meja baca perpustakaan dikelilingi rak buku sehingga dapat digunakan untuk diskusi belajar. Meja baca tersebut dikelilingi 20 kursi.


(4)

Sumber : Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang Gambar 3 : Denah Ruangan Perpustakaan

3.3 Struktur Organisasi

Setiap perpustakaan kecil maupun besar, perlu di atur dan ditata dengan baik, sehingga pelakasnaan kegiatan kerjanya dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Dalam satu instansi atau lembaga perlu adanya struktur organisasi yang jelas. Dengan adanya struktur yang jelas, semua anggota mempunyai kedudukan dan tanggungjawab masing masing.

Buku baru/fiksi Rak Buku Rak Buku

Lemari Meja Petugas

Kursi baca

Refrensi

Registrasi Pintu masuk Meja Baca


(5)

Bagan Struktur organisasi Perpustakaan

Sumber : Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang Gambar 4 : Struktur Organisasi Perpustakaan

3.3.1 Hak Anggota

1. Dapat memanfaatkan fasilitas perpustakaan, seperti meminjam buku perpustakaan untuk dibawa pulang,kecuali buku-buku refrensi perpustakaan

2. Anggota dapat memperpanjang masa pinjam apabila masih memerlukan/membutuhkan buku tersebut

KEPALA SEKOLAH

KOMITE SEKOLAH

KORDINATOR PERPUSTAKAAN


(6)

3. Untuk buku-buku refrensi dan majalah hanya boleh dibaca di ruang perpustakaan

4. Bagi yang terlambat mengembalikan buku akan dikenakan denda Rp.500/hari.

3.3.2 Ketentuan Umum

1. Harus mengisi daftar hadir

2. Tidak diperkenankan membawa tas dan jaket kedalam ruang perpustakaan 3. Tidak diperkenankan membawa minuman dan makanan kedalam ruang

perpustakaan

4. Tidak diperkenenkan memindahkan tempat duduk dan alat alat perpustakaan

5. Harus menjaga kenyamanan dan ketertiban ruang perpustakaan 6. Dilarang membuat coretan/tulisan pada buku yang akan dipinjam

3.3.3 Ketentuan Khusus

1. Buku majalah dan kliping yang sudah dibaca supaya dikembalikan ketempat semula

2. Buku refrensi, majalah dan kliping hanya boleh di baca di ruang perpustakaan

3.3.4 Peraturan Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang

1. Pemijaman buku harus mempunyai kartu anggota perpustakaan

2. Tidak diperkenankan meminjam buku dengan kartu anggota orang lain 3. Peminjaman buku maksimal 2 eksemplar

4. Peminjam harus merawat buku yang di pinjam

5. Jika terjadi kehilangan, maka tanggung jawab penuh kepada anggota tersebut

6. Selain buku paket pelajaran batas waktu peminjaman selama 1 minggu 7. Perpanjangan pinjaman tidak boleh lebih dari batas waktu


(7)

3.3.5 Jam Buka

Perpustakaan buka selama 5 hari kerja, yaitu:

- Senin s/d Kamis : pukul 08.00 – 13.00 WIB - Jum’at : pukul 08.00 – 11.30 WIB

3.4 Pengguna Perpustakaan

Pengguna Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang adalah siswa, guru-guru dan pegawai yang terdaftar. Walaupun perpustakaan tersebut berukuran kecil dan jumlah koleksinya sedikit tetapi setiap harinya perpustakaan ini tidak pernah sepi pengunjung. Pengguna rata-rata perhari adalah ±15 orang siswa. Penggunaan perpustakaan akan ramai pengunjung di saat jam istirahat.Pengguna dipastikan lebih meningkat jika perpustakaan meningkatkan kualitas dan kuantitas buku dan koleksinya. Ditambah lagi dengan layanan yang menggunakan sistem automasi perpustakaan akan mempengaruhi dalam hal pelayanan kepada pengguna.

Tabel 2: Format Daftar Peminjaman Perpustakaan

Peminjaman Kembali

Nama No. Anggota

Hari Tanggal

Sumber : Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang

3.5 Anggaran Perpustakaan

Untuk memenuhi pelaksanan program perpustakaan perlu disediakan anggaran. Anggaran Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang diperoleh setiap bulan sebesar Rp.200.000 dan uang denda dari siwsa yang terlambat mengembalikan bukunya. Anggaran ini digunakan untuk


(8)

pembelian bahan pustaka dan perlengkapan serta peralatan lainnya. Kepala perpustakaan bertanggung jawab atas anggaran yang diperoleh untuk pengadaan bahan pustaka yang diperlukan dengan melihat kebutuhan pengguna dan kebutuhan perpustakaan lainya. Anggaran perpustakaan dalam pengadaan bahan pustaka merupakan salah satu unsur yang sangat penting, karena tanpa anggaran yang mencukupi perkembangan perpustakaan akan mengalami hambatan.

3.6 Koleksi Perpustakaan

Salah satu kewajiban perpustakaan adalah mengumpulkan dan menyediakan koleksi untuk kepentingan pengguna. Hal tersebut dianggap penting karena untuk memberikan kepuasan kepada pengguna tidak hanya bentuk fisik yang ramah, tetapi harus didukung koleksi yang dibutuhkan. Jumlah koleksi perpustakaan perpustakaan sangat mempengaruhi kepuasaan pengguna.

Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang mempunyai visi dan misi dalam mendukung kegiatan belajar dan mengajar. Visi dan misi tersebut mengharuskan perpustakaan untuk menyediakan koleksi yang sesuai dengan kurikulum. Hal tersebut akan membantu proses perluasan informasi umum dan khusus untuk kurikulum sekolah.

Koleksi Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang terdiri dari bebagai jenis. Jenis koleksi tersebut meliputi buku-buku agama, ilmu murni, ilmu sosial, refrensi dan surat kabar. Pada saat penulis melakukan observasi terdata bahwa koleksi perpustakaan berjumlah 120 judul, 1.225 eksemplar.


(9)

Tabel 3 : Koleksi Perpustakaan

No. Urut Uraian Judul Jumlah Eksempar

1 2 3

Buku Teks Buku Fiksi Refrensi Jumlah

80 25 15 120

965 220 40 1225

Sumber : Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang

Secara khusus koleksi Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang dapat dibagi sebagai berikut:

a. Koleksi non fiksi (buku teks), terdiri dari buku pelajaran, buku paket dan buku pengetahuan umum yang dianggap penting untuk pengguna.

b. Koleksi fiksi, terdiri dari novel, buku cerita rakyat, cerpen dan puisi.

c. Terbitan berkala, terdiri dari majalah dan surat kabar. Pengadaan koleksi ini sementara masih dihentikan karena koleksi tersebut sering rusak ketika selesai dibaca pengguna.

d. Koleksi refrensi, terdiri dari ensiklopedia dan kamus. e. Koleksi deposit, terdiri dari makalah dan kliping. f. Globe/bola dunia.

g. Peta .

3.7 Kebijakan Pengembangan Koleksi

Kebijakan pengembangan koleksi merupakan program perencanaan ketepatan mengenai ruang lingkup pengadaan bahan pustaka sehingga terjadi pertimbangan dalam menentukan bahan pustaka yang perlu dikembangkan. Kebijakan pengembanagan koleksi sangat membantu menghindari pepustakaan dari pengadaan bahan pustaka yang tidak terseleksi, sehingga koleksi pada perpustakaan berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Kebijakan pengembangan koleksi dijadikan sebagai pedoman dan landasan yang kuat dalam


(10)

menentukan program pendukung pengembangan koleksi lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk mnejaga efektifitas dan efisiensi dalam bekerja.

Kebijakan pengemabangan koleksi pada Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang diputuskan oleh kepala sekolah dan pustakawan, namun dalam menentukan kebijakan perpustakaan berperan besar untuk menentukan kebijakan. Guru dan siswa juga sering memberi usul buku apa saja yang hendak disediakan dengan cara mengisi brosur yang telah disediakan di perpustakaan. Kebijakan pengembangan koleksi yang ditetapkan oleh Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang salah satunya adalah sumbangan bahan pustaka dari siswa yang akan menyelesaikan sekolahnya, dimana para siswa-siswi kelas tiga meenyelesaikan studinya wajib menyumbangkan dua judul buku ke perpustakaan. Ketersediaan koleksi di perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dapat mendukung proses belajar mengajar. Perpustakaan akan mampu menyediakan koleksi yang mendukung kurikulum belajar.

3.7.1 Seleksi Bahan Pustaka

Seleksi bahan pustaka artinya memilih buku untuk perpustakaan, seleksi buku berarti juga proses menolak atau menerima buku tertentu untuk menjadi koleksi suatu perpustakaan. Bahan pustaka yang dipilih bukan berdasarkan keinginan pustakawan melainkan harus disesuaikan dengan kebutuhan informasi yang berbeda-beda dari setiap pengguna perpustakaan. Agar bahan pustaka dapat dimanfaatkan oleh pengguna dengan baik, maka pustakawan harus dapat melakuakan seleksi bahan pustaka secara cermat dan teliti.

Pada Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang kegiatan seleksi bahan pustaka adalah salah satu dari kebijakan perpustakaan. Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang melakukan seleksi bahan pustaka bertujuan agar bahan pustaka yang ada di perpustakaan dapat dipergunakan sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan pengguna uang dapat meningkatkan proses belajar dan mengajar serta proses penelitian yang ada. Seleksi bahan pustaka memerlukan alat bantu untuk mengetahui informasi tentang bahan pustaka yang baru diterbitkan untuk menjadi koleksi di perpustakaan.


(11)

Untuk melaksanakan selesksi bahan pustaka Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang menggunakan beberapa alat bantu seleksi yaitu:

a. Katalog penerbit atau brosur b. Silabus mata pelajaran c. Daftar informasi lainnya

3.8 Kegiatan Pengembangan Koleksi

Prosedur yang sesuai dalam tahap pengembangan koleksi adalah membuat kebijakan pengembangan koleksi sebelum melakukan kegiatan. Kebijakan pengembangan koleksi dijadikan sebagai pedoman dan landasan yang kuat dalam menentuakan program pendukung pengembangan koleksi lainya. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga efektifitas dan efisiensi dalam bekerja. Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang sudah melakukan prosedur kerja yang benar dan sesuai dalam pengembangan koleksi. Sebelum melakukan pengembangan koleksi petugas perpustakaan menentukan kebijakan sebagai pedoman kerja. Pada proses pengadaan, pustakawan juga mendengar usul dari beberapa guru untuk menentukan kebijakan pengembangan koleksi.

Beberapa usul untuk pengembangan koleksi menjadi sarana sumbang saran yang baik untuk menghasilkan koleksi yang berkualitas. Pembahasan tersebut diproses dalam kegiatan seleksi bahan pustaka. Jika pada perpustakaan perguruan tinggi tim seleksi terdiri dari pustakawan dan subject specialist, pada Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang seleksi bahan pustaka hanya dilakukan pustakawan saja. Keputusan pengadaan bahan pustaka secara total ditentukan pustakawan sedangkan guru bidang studi dan perangkat sekolah lainnya hanya memberi usul. Hasil keputusan seleksi sebelumnya dilaporkan pada kepala sekolah agar disetujui dan dapat dilaksanakan.

Kegiatan pengembangan koleksi Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang tidak dianggap kegiatan istimewa. Hal ini dikarenakan pengembangan koleksi hanya menghasilkan 20 eksemplar buku setiap tahun. Sebagian besar buku yang dihasilkan adalah jenis fiksi. Pertumbuhan


(12)

koleksi yang minim tersebut menyebabkan perpustakaan tidak pernah melakukan kegiatan pendukung koleksi seperti stock opname dan weeding.

Pada salah satu kegiatan pengembangan koleksi adalah stock opname. Stock opname adalah pendataan ulang kembali koleksi perpustakaan atas koleksi perpustakaan dengan rentang waktu lama. Koleksi perpustakaan berjumlah besar sudah tentu akan membuat pendataan bahan pustaka menjadi sulit. Tidak hanya pendataan koleksi secara tertulis melalui buku induk, tetapi pendataan koleksi perpustakaan secara langsung di tempat berdiamnya koleksi.

Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang belum pernah melakukan stock opname selama beroprasi. Hal ini dikarenakan biaya yang lebih beasr akan digunakan dari pada biaya pengadaan. Sedangkan biaya pengadaan setiap tahunnya saja hanya dapat membeli 20 buku.

Weeding (penyiangan) juga tidak pernah dilakukan Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang. Alasannya sama dengan stock opname, selain biaya yang mahal koleksi perpustakaan pun masih sedikit. Jika penyiangan dilakukan maka koleksi perpustakaan semakin menurun kuantitasnya karena ada beberapa buku yang informasinya sudah usang.

3.9 Pengadaan Bahan Pustaka

Kegitan pengadaan bahan pustakan memerlukan pengetahuan tentang penerbit, toko buku, penjualan buku serta pemahaman kebijakan, prosedur pengadaan, praktek dan kebijakan mengenai hadiah dan pertukaran buku. Pengadaan bahan pustaka adalah kegiatan pokok Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang juga mengadakan bahan pustaka seperti yang biasa dilakukan oleh perpustakaan lainnya. Pengadaan bahan pustakan pada Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang menggunakan cara atau sistem pembelian dan sumbangan/hadiah.

3.9.1 Pembelian

Pengadaan koleksi yang paling baik dilakukan adalah dengan cara pembelian. Pada program pengadaan bahan pustaka dengan cara pembelian, Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang


(13)

menyediakan anggaran khusus. Anggaran untuk pembelian selalu diperbaharui setiap tahun. Anggaran inin tidak berpedoman pada jumlah uang yang disediakan, tetapi berpedoman pada jumlahbuku yang dibeli setiap tahunnya. Harga yang sudah biasa dan untuk jenis buku tertentu. Pembelian setiap tahunnya dibeli langsung di toko buku dari penerbit yang suadah dipercaya perpustakaan. Setiap tahunnya pembelian dilakukan untuk mendapatkan buku sebanyak 20 eksemplar.

Proses pembelian bahan pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang dilakukan dengan cara berikut:

1. Agen/penjaja buku dari penerbit datang keperpustakaan dan memberikan katalog penerbit kepada pustakawan.

2. Panitia seleksi bahan pustaka (pustakawan, siswa dan guru) menentukan bahan pustaka yang akan dibeli.

3. Setelah seleksi bahan pustaka, pustakawan mencatat bahan pustaka apa saja yang akan dibeli.

4. Kemudian pustakawan memberi surat pemberitahuan yang berisiskan daftar buku yang akan dibeli.

5. Agen/penjaja buku akan mencarikan buku yang diminta an menagntarnya ke Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang. 6. Pihak perpustakaan memeriksa bahan pustaka yang telah diterima, apakah

sudah sesuai dengan pemesanan.

7. Pihak perpustakaan membaya langsung kepada agen/penjaja buku sesuai dengan yang diajukan.

Bahan pustaka yang telah dibeli diolah oleh pustakawan menjadi koleksi yang siap digunakan oleh pengguna perpustakaan.

3.9.2 Hadiah/Sumbangan

Pengadaan bahan pustaka juga diperoleh dengan cara menerima hadiah. Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang sering menerima hadiah berupa buku paket pelajaran dari beberapa lemabaga pemerintah. Misalnya buku agama yang berasal dari Dapertemen Agama, buku pelajaran umum dengan berbagai subjek dari Dapertemen Pendidikan dan


(14)

Kebudayaan. Beberapa penerbit juga sering memberikan hadiah berupa buku pelajaran sebagai promosi penerbit. Disamping itu perpustakaan menerima hadiah dari siwa yang akan tamat sesuai dengan jurusannya. Setiap siswa yang akan menyelesaikan studinya diwajibkan memberikan buku sebagai hadiah perpisahan menurut jurusan IPA dan IPS.

3.10 Inventarisasi Bahan Pustaka

Inventarisasi adalah pekerjaan dimana setiap bahan pustaka yang baru diterima diberi cap/stempel tanda milik perpustakaan pada halaman tertentu dan setelah itu dibukukan ke dalam buku induk yang biasanya disebut buku inentarisasi. Kegiatan inventarisasi ini dilakukan sebelum bahan pustaka yang diterima oleh perpustakaan diolah lebih lanjut. Proses inventarisasi di Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang dilakukan secara manual, yaitu dengan menggunakan buku folio besar yang dibagi dalam beberapa kolom. Prosedur inventarisasi bahan pustka yang dilakukan Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang adalah sebagai berikut :

1. Memberi stempel pada bahan pustaka yang diterima.

Setiap bahan pustaka yang diterima di perpustakaan baik melalui pembelian maupun hadiah/sumbangan, setelah diperiksa bentuk fisiknya kemudian diberi cap/stempel sebagai tanda milik perpustakaan. Stempel perpustakaan dibubuhkan pada halaman beberapa hanya tergantung pada tebal tipisnya buku, sedangkan pada halaman judul ada dua stempel, yaitu stempel perpustakaan dan stempel inventarisasi.

2. Mendaftar bahan pustaka.

Bahan pustaka yang telah diberi stempel, kemudian dicatat dalam buku induk(buku besar).


(15)

Tabel 4 :Format buku inventarisasi Perpustakaan

No Tanggal

Terima

Pengarang Penerbit Judul No.

Klasifikasi

Jumlah Judul/ Eks

Sumber Ket.


(16)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan dari uraian-uraian sebelumnya, maka penulis dapat memutuskan kesimpulan sebagai berikut:

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa penulis mengsmbil dari uraian di atas adalah sebagai berikut:

1. Pengguna Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang dari berjumlah 480 siswa, rata-rata yang berkunjung ke perpustakaan adalah 11-15 siswa per hari.

2. Jumlah koleksi Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang adalah 120 judul, 1225 eksemplar.

3. Dalam pengembangan koleksi perpustakaan dilakukan dengan cara pembelian, hadiah/sumbangan yang berasal dari siswa.

4. Pembinaan koleksi dilakukan dengan cara yang sederhana karena ukuran unit perpustakaan yang kecil dan jumlah koleksi yang sedikit.

5. Pembinaan koleksi pada Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang dilakukan dengan cara yang sesuai prosedur. 6. Pengembangan koleksi adalah kegiatan memperluas koleksi yang ada di

perpustakaan dengan cara memlih dan mengadakan bahan pustaka sesuai dengan kebutuhan pengguna.

7. Sumber dana Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang diperoleh dari sekolah setiap bulannya sebesar Rp.200.000 dan uang denda buku yang berasal dari setiap siswa tiap bulannya.

8. Sebagian besar koleksi Perpustakaan adalah terdiri dari koleksi fiksi karya sastra lama.

9. Perpustakaan terletak di tengah sekolah sehingga mudah dkunjungi. Dan ruangan perpustakaan sangat nyaman untuk dikunjungi karena suhu udara didalamnya sejuk.


(17)

4.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan, maka penulis mencoba untuk mengemukakan saran dan masukan diantaranya adalah :

1. Perpustakaan harus meningkatkan pengembangan koleksi karena jumlah siswa yang banyak dan untuk menarik minat pembaca.

2. Dalam pemberian nomor klasifikasi sebaiknya lebih diperhatikan lagi oleh petugas karena masih sangat rancu, agar dapat lebih mempermudah para pemakai memperoleh buku yang diinginkan.

3. Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang seharusnya dikelola oleh tenaga ahli dari bidang Ilmu Perpustakaan.

4. Pembinaan koleksi pada Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang seharusnya dilakukan secara berkelanjutan.

5. Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang diharapkan dapat memakai sistem automasi perpustakaan agar mempermudah proses sirkulasi dalam perpustakaan.


(18)

BAB II

KAJIAN TEORETIS

2.1 Perpustakaan Sekolah

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah

Sebagai salah satu sarana pendidikan penunjang kegiatan belajar siswa memegang peranan yang sangat penting dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah.Dalam buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (2000:4) perpustakan sekolah adalah,”perpustakaan yang berada pada lembaga pendidikan sekolah, yang merupakan bagian integral dari sekolah yang bersangkutan, dan merupakan sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan”. Menurut Darmono (2007:3) ,“perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan, dimana bersama-sama dengan komponen lainnya turut menentukan keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran”. Reitz dalam Hasugian (2009:78) juga menjelaskan perpustakaaan sekolah adalah “(school library), a library in a public or private elementary or secondary school that serves the information needs of its students and curriculum needs of its teachers and staff, usually managed by a school librarian or media specialist”.Definisi diatas menyatakan bahwa perpustakaan sekolah adalah suatu perpustakaan yang berada pada jenjang sekolah dasar sampai dengan sekolah lanjutan baik milik pemerintah (negeri) maupun swasta yang melayani kebutuhan informasi siswanya, kebutuhan kurikulum dari guru dan staf; biasanya dikelola oleh pustakawan sekolah ataupun spesialis media.

Berdasarkan pengertian diatas dijelaskan bahwa perpustakaan sekolah adalah bagian integral dari sekolah dan merupakan sumber belajar yang akan dikelola oleh pustakawan yang menyajikan berbagai jenis bahan pustaka serta melayani kebutuhan informasi siswa dan guru untuk menunjang proses pendidikan dan pengajaran yang layak serta mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan.


(19)

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Sekolah

Tujuan utama penyelenggaraan perpustakaan sekolah adalah meningkatkan mutu pendidikan bersama-sama dengan unsur-unsur sekolah lainnya. Sedangkan tujuan lainnya adalah menunjang, mendukung, dan melengkapi semua kegiatan baik kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra kurikuler, di samping dimaksudkan pula dapat membantu menumbuhkan minat dan mengembangkan bakat murid serta memantapkan strategi belajar mengajar.Dalam buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (2000:5) tujuan perpustakaan sekolah adalah,“sebagai sumber belajar dan bagian integral dari sekolah bersama-sama dengan sumber belajar lainnya bertujuan mendukung proses kegiatan belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan”. Sedangkan menurut Sutarno (2006:25),“ tujuan perpustakaan adalah agar tercipta masyarakat yang terdidik, terpelajar, terbiasa membaca dan berbudaya tinggi”. Namun secara operasional tujuan perpustakaan sekolah bila dikaitkan dengan pelaksanaan program di sekolah, diantaranya adalah :

1. Memupuk rasa cinta, kesadaran, dan kebiasaan membaca. 2. Membimbing dan mengarahkan teknik memahami isi bacaan. 3. Memperluas pengetahuan para siswa.

4. Membantu mengembangkan kecakapan berbahasa dan daya pikir para siswa dengan menyediakan bahan bacaan yang bermutu.

5. Membimbing para siswa agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka dengan baik.

6. Memberikan dasar-dasar ke arah studi mandiri.

7. Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk belajar bagaimana cara menggunakan perpustakaan dengan baik, efektif dan efisien, terutama dalam menggunakan bahan-bahan referensi.

8. Menyediakan bahan-bahan pustaka yang menunjang pelaksaanan program kurikulum di sekolah baik yang bersifat kurikuler, kokurikuler, maupun ekstra kurikuler.

Dari beberapa pendapat diatas, dijelaskan bahwa tujuan didirikannya suatu perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber belajar dengan menghimpun sumber ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kurikulum sekolah yang ada juga dapat menumbuhkan minat baca siswa, memperluas dan memperkaya pengalaman belajar siswa, sehingga dapat tercipta siswa yang terdidik, terpelajar danberbudaya tinggi serta mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang merata. 2.1.3 Fungsi Perpustakaan Sekolah


(20)

Menurut Sutarno (2006: 58) Fungsi perpustakaan adalah,“ suatu tugas atau jabatan yang harus dilakukan didalam perpustakaan tersebut. Pada prinsipnya sebuah perpustakaan mempunyai kegiatan utama yaitu: 1)Menghimpun, 2)Memelihara, 3)Memberdayakan semua koleksi bahan pustaka”.Sedangkan menurut Siregar (2002: 1) Secara umum perpustakaan berfungsi sebagai :

1. Pusat pengumpulan bahan informasi / bahan pustaka. 2. Pusat pelestarian bahan informasi / bahan pustaka 3. Pusat pengelolaan bahan informasi / bahan pustaka. 4. Pusat pemanfaatan bahan informasi / bahan pustaka. 5. Pusat penyebarluasan bahan informasi / bahan pustaka. 6. Pusat rekreasi.

Pada umumnya perpustakaan memiliki fungsi yaitu : 1. Fungsi penyimpanan

Bertugas menyimpan koleksi (informasi) karena tidak mungkin semua koleksi dapat dijangkau oleh perpustakaan.

2. Fungsi informasi

Perpustakaan berfungsi menyediakan berbagai informasi untuk masyarakat 3. Fungsi pendidikan

Perpustakaan menjadi tempat dan menyediakan sarana untuk belajar baik dilingkungan formal maupun non formal.

4. Fungsi rekreasi

Masyarakat dapat menikmati rekreasi kultural dengan membaca dan mengakses berbagai sumber informasi hiburan seperti : Novel, cerita rakyat, puisi, dan sebagainya.

5. Fungsi kultural

Perpustakaan berfungsi untuk mendidik dan mengembangkan apresiasi budaya masyarakat melalui berbagai aktifitas, seperti : pameran, pertunjukkan, bedah buku, mendongeng, seminar, dan sebagainya.

Dari uraian di atas maka jelaslah bahwa perpustakaan sekolah secara umum memiliki fungsi sebagai pusat informasi, edukatif, rekreasi, penelitian, yang bertujuan membantu siswa dan guru di dalam proses kegiatan belajar mengajar pada siswa.


(21)

Tujuan utama dari keberadaan perpustakaan sekolah adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan pengguna yaitu siswa, guru, dan pegawai sekolah yang bersangkutan. Bukan hanya mengumpulkan serta mengolah bahan pustaka saja, tetapi untuk membantu siswa menyelesaikan tugas-tugas sekolah dengan menyediakan koleksi yang sesuai dengan kurikulum sekolah yang ada.

Menurut Yusuf (2007: 8) tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut: 1. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para

siswa.

2. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan.

3. Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa. 4. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan

pelaksanan kurikulum

5. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca

dan semangat belajar bagi para siswa.

6. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan.

7. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan

membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain yang bersifat kreatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen, dan lainnya.

Dalam buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (2000:5) tujuan perpustakaan sekolah adalah,“sebagai sumber belajar dan bagian integral dari sekolah bersama-sama dengan sumber belajar lainnya bertujuan mendukung proses kegiatan belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan”. Sedangkan menurut Sutarno (2006:25),“ tujuan perpustakaan adalah agar tercipta masyarakat yang terdidik, terpelajar, terbiasa membaca dan berbudaya tinggi”.

Dari beberapa pendapat diatas, dijelaskan bahwa tujuan didirikannya suatu perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber belajar dengan menghimpun sumber ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kurikulum sekolah yang ada juga dapat menumbuhkan minat baca siswa, memperluas dan memperkaya pengalaman belajar siswa, sehingga dapat tercipta siswa yang terdidik, terpelajar dan


(22)

berbudaya tinggi serta mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang merata.

2.2 Pengembangan koleksi

Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan kriteria dan jenis sebuah perpustakaan. Oleh sebab itu, dari sumber informasi perpustakaan akan dimulai kebijakan pembentukannya. Secara khusus pembinaan koleksi dikaitkan dengan masing-masing jenis perpustakaan.Untuk perpustakaan sekolah, koleksi yang disediakan adalah berhubungan dengan mata pelajaran.

2.2.1 Kebijakan Pengembangan Koleksi

Kebijakan pengembangan koleksi merupakan alat perencanaan dan sarana untuk mengkomunikasikan tujuan dan pengembangan koleksi perpustakaan. Agar kebijakan pengembangan koleksi harus disusun secara tertulis. Menurut Akbar, dalam buku Meidi Pembinaan dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan kebijakan pengembangan koleksi tertulis berfungsi sebagai pedoman, sarana komunikasi, dan perencanaan, sebab kebijakan tersebut:

1. Menjelaskan cakupan koleksi yang telah ada dan rencana pengembangan selanjutnya, agar diketahui oleh staf perpustakaan, pemakai, administarator, dan dewan pembina perpustakaan.

2. Memberi deskripsi yang sistematis tentang strategi pengelolaan dan pengembangan koleksi yang diterapkan diperpustakaan

3. Menjadi pedoman bagi para pustakawan sehingga ketaatan dalam proses seleksi terjamin.

4. Menjadi standar atau tolak ukur untuk menilai sejauh mana sasaran pengmbangan koleksi telah tercapai.

5. Membantu mempertanggung jawabkan alokasi anggaran.

6. Menjadi sarana komunikasi baik dengan masyarakat yang harus dilayani maupun pihak luar lain yang memerlukan informasi mengenai tujuan dan rencana pengmbangan koleksi.

Dalam buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (2000:9) pada umumnya pengembangan koleksi meliputi rangkaian sebagai berikut:

1. Kurikulum sekolah

2. Metode pembelajaran di sekolah

3. Memenuhi standar dan kriteria nasional dan lokal


(23)

5. Kebutuhan tenaga pendidikan bagi staf

2.2.2 Kegiatan Pengembangan Koleksi

Pengembangan koleksi meliputi kegiatan pemilihan bahan pustaka, pengadaan bahan pustaka, inventarisasi bahan pustaka, stock opname, dan wedding. Pada kegiatan pengembangan kegitan koleksi ini akan dijelaskan siapa yang berwenang, untuk memilih, pertimbangan yang dipakai dan siapa yang bertanggung jawab untuk memutuskan pengadaan bahan pustaka.

Dalam Buku Pedoman Umum Perpustakaan Sekolah(2004:44) pada umumnya pengembangan koleksi meliputi rangkaian sebagai berikut:

1. Menentukan kebijakan umum pengmbangan koleksi berdasarkan identifikasi kebutuhan pengguna.

2. Menentukan kewenangan, tugas dan tanggung jawab semua unsur yang terlibat dalam pengembangan koleksi.

3. Mengidentifikasi kebutuhan akan informasi dari semua sivitas akademika yang dilayani, antara lain :

a. Mempelajari kurikulum setiap program studi.

b. Memberi kesempatan sivitas akademika untuk memberikan usulan melalui berbagai media komunikasi.

c. Menydiakan formulir usulan pengadaan buku, baik secara tercetak maupun maya.

4. Memilih dan mengadakan bahan pustaka lewat pembelian, tukar menukar, hadiah/sumbangan,dan penerbitan sendiri.

5. Merawat bahan pustaka. 6. Menyiangi koleksi. 7. Mengevaluasi koleksi.

2.3 Pemilihan bahan pustaka

2.3.1 Prinsip pemilihan bahan pustaka

Mutu dari suatu perpustakaan sangat ditentukan oleh mutu koleksinya, dengan demikian cara pemilihan bahan pustaka yang cermat dan tepat merupakan hal yang penting sekali di dalam pengadaan koleksi. Departemen Agama(2003: 17 ) menyatakan,“prinsip dan dasar pemilihan adalah menunjang tujuan perpustakaan dan pendidikan” Ada dua pendapat dalam prinsip dasar seleksi:

1. Kualitas atau nilai koleksi.

Perpustakaan adalah suatu lembaga yang tujuannya mendidik pemakainya dan membawanya pada tingkat pengetahuan yang lebih baik. Untuk memilih bahan pustaka dengan ukuran kualitas buku yang tinggi, maka


(24)

pustakawan harus luas pengetahuannya, tidak hanya dari subyek yang dibahas tetapi juga literatur dari subyek tersebut.

2. Pada kebutuhan pemakai perpustakaan.

Dengan berpedornan pada tujuan perpustakaan itu sendiri, maka koleksi yang diadakan hendaknya sesuai dengan kebutuhan pemakainya.

Jadi berdasarkan dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa semua bahan pustaka harus dipilih secara cermat, disesuaikan dengan kebutuhan pemakai dan menumt skala prioritas yang telah ditetapkan. 2.3.2 Alat bantu pemilihan bahan pustaka

Untuk mengetahui apakah bahan pustaka tersebut sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakan, maka diperlukan alat bantu pemilihan bahan pustaka.

Menurut Yulia (1995 : 30),“alat bantu seleksi yaitu alat yang dapat membantu pustakawan untuk memutuskan bahan pustaka diseleksi, karena informasi yang diberikan dalam alat tersebut tidak terbatas pada data bibliografi, tetapi juga mencakup keterangan mengenai isi bahan pustaka tersebut dan keterangan lain yang dibutuhkan untuk mengambil kebutuhan. Informasi ini dapat diberikan dalam bentuk anotasi singkat saja, bisa berupa tinjauan dengan panjang yang bervariasi”.

Menurut Milburga (2000: 74) alat bantu seleksi bahan pustaka tersebut adalah:

1. Katalog penerbit dalam dan luar negri yang berisi a. Judul, anak judul, judul paralel

b. Edisi, negara, bahasa, bentuk c. Kota terbit, penerbit

d. Tahun terbit e. Harga langanan f. ISSN/ISBN

2. Bibliografi Nasional dan Internasional 3. Bibliografi khusus bidang ilmu

4. Daftar tambahan koleksi perpustakan lain 5. Tim, bagan buku, iklan dan lain-lain.

Sedangkan menurut Darmono (2001: 55) yang termasuk alat bantu seleksi adalah sebagai berikut :

1. Katalog penerbit dari berbagai penerbit

Katalog penerbit berisi informsi buku-buku terbaru dari penerbit dalam dan luar negeri. Informasi yang dikandung biasanya berisi judul, pengarang, tahun terbit, jumlah halaman, harga buku dan sering pula menyertakan anotasi atau deskripsi cakupan isi buku.


(25)

2. Tinjauan buku

Tinjauan buku biasanya dibuat pada majalah ilmiah, surat kabar, serta majalah popular. Ini merupakan salah satu alat untuk mengevaluasi dan seleksi tulisan bagi tulisan orang-orang ternama.

3. Bibliografi Nasional Indonesia

Berisi informasi tentang terbitan seluruh Indonesia yang mencakup buku, laporan penelitian, bacaan anak-anak, terbitan pemerintah, laporan konfrensi serta peta.

4. Daftar buku IKAPI

Daftar ini merupakan berbagai katalog penerbit Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Penerbitan Indonesia (IKAPI). Katalog ini di terbitkan IKAPI dan isi daftar ini membuat judul, pengarang, jumlah halaman, ISBN dan harga buku.

5. Resensi

Adalah uraian suatu pembicaraan maupun penilaian terhadap suatu karya yang menyangkut bentuk fisik maupun isinya. Resensi dapat disampaikan pada media tatap muka, diskusi buku, media cetak (buku, majalah dan surat kabar) media dengar ( radio), maupun media pandang dengar atau televisi.

Selain pendapat di atas, Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Sekolah (2004: 38) yang termasuk alat bantu pemilihan bahan pustaka adalah terdiri dari:

1. Silabus

2. Katalog penerbit 3. Bibliografi

4. Daftar perolehan buku dari perpustakaan 5. Tinjauan dari resensi buku

6. Iklan dan selebaran terbitan berseri 7. Book in print

8. Pangkalan data

2.3.3 Prosedur pemilihan bahan pustaka

Seleksi adalah tindakan, cara, atau proses memilih. Proses seleksi merupakan kegiatan untuk mengindentifikasi rekaman informasi yang akan ditambahkan pada koleksi yang sudah ada. Langkah-langkah yang diambil dalam pemilihan bahan pustaka dalam Buku Pedoman Pembinaan Koleksi Perpustakaan Sekolah (1999: 12) adalah:

1. Inisiatif pemilihan dimulai oleh pemakai, baik atas kemampuan sendiri atau atas permintaan pustakawan.

2. Pengusul menyusun daftar usulan dengan mengisi formulir dengan data bibliografi yang lengkap.


(26)

a. Data untuk buku terdiri dari pengarang, judul, edisi, tahun, penerbit, ISBN, jumlah yang dipesan, harga, dalam formulir di cantumkan pula keterangan untuk apa buku diusulkan.

b. Data untuk majalah terdiri dari judul, alamat penerbit, ISSN, harga bilaman mulai berlangganan dan disertai pula persetujuan atasan si pengusul.

3. Daftar usulan dapat diserahkan langsung kepada pimpinan perpustakaan atau atasan pengusul.

4. Petugas pengadaan mengadakan verifikasi dengan cara :

a. Memeriksa dan melengkapi data bibliografi dari setiap bahan yang diusulkan dengan memakai alat bantu pemilihan.

b. Mencocokkan daftar usulan dengan koleksi yang ada melalui katalog perpustakaan, katalog majalah dan sebagainya.

c. Diteliti pula apakah ada yang sedang dalam pemesanan.

d. Apabila oleh karena anggaran, sehingga tidak semua usul dapat diterima maka dibuatkan kartu desiderata yang akan dipertimbangkan, kemudian apabila tersedia dana, atau diusahakan dari sumber lain. e. Apabila ada bahan yang diusulkan yang sudah ada atau yang sedang

dalam pemesanan, perlu diputuskan apakah perlu ditambah atau tidak. Usul diterima bila yang dipesan merupakan edisi yang lebih baru dari yanbg dimiliki perpustakaan.

f. Keputusan yang diambil harus dikomunikasikan kepada yang mengusulkan, melalui pimpinan perpustakaan.

Selain menentukan langkah-langkah dalam pemilihan bahan pustaka, perpustakaan juga harus mempertimbangkan beberapa hal dalam pemilihan bahan pustaka, agar bahan pustaka yang diperoleh memiliki mutu yang baik sesuai dengan kebutuhan pengguna. Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Sekolah (2004: 25) ada beberapa azas yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan bahan pustaka, yaitu sebagai berikut:

1. Wibawa penulis buku dan pentingnya buku tersebut untuk bidang studi tertentu.

2. Isi bahan perpustakaan cukup bermakna bagi pengembangan bidang studi. 3. Bahasan bahan perpustakaan memuat pandangan yang seimbang,

khususnya buku yang memuat masalah controversial. 4. Kualitas isi bahan perpustakaan.

5. Kepantasan harga. 6. Bahasa.

7. Terbitan terbaru memperoleh prioritas diatas terbitan lama. Bahan perpustakaan lama dapat diadakan sejauh tersedianya dana. Dan dapat mengisi kekurangan koleksi bidang studi tertentu.

8. Bahan perpustakaan renik, misalnya mikrofis, jangan dirangkapi dengan bentuk buku kecuali ada alasan tertentu yang dapat diterima.

9. Setiap bahan perpustakaan rujukan, misalnya ensiklopedi, cukup diadakan satu perangkat kecuali jika ada alasan tertentu.


(27)

10.Buku ajar diadakan dalam jumlah eksemplar terbatas. Siswa hendaknya melengkapi diri dengan buku ajar yang diperlukan.

11.Media bahan perpustakaan dipilih sesuai dengan kebutuhan pengguna. Jika lembaga induk juga menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh (Distance Learning) maka jumlah bahan perpustakaan dalam media elektronik atau digital perlu diperhatikan.

2.4 Pengadaan bahan pustaka 2.4.1 Pembelian

Cara ini adalah salah satu upaya perpustakaan untuk meningkatkan jumlah koleksi namun ini semua tergantung dari anggaran dana yang ada, dana sangat mendukung maka mudah bagi tim seleksi untuk melakukan proses seleksi dan pembelian buku-buku yang dirasa perlu. Menurut Departemen Agama (2003:17) menyatakan,“bahwa bila perpustakaan menginginkan koleksi tetap segar maka perlu kiranya ada penambahan jumlah jilid setiap tahun tidak bolek kurang dari 5% dari jumlah jilid seluruh koleksi perpustakaan.”Menurut Bafadal (2001: 37) untuk membeli bahan pustaka dapat ditempuh dengan berbagai cara yaitu:

1. Membeli ke penerbit

Yang dimaksud disini adalah untuk memperoleh bahan pustaka, pustakawan membeli ke penerbit. Pembelian kepenerbit ini relatif lebih murah bila dibandingkan dengan membeli ke toko buku. Hal ini disebabkan pemilik toko mencari keuntungan walaupun sedikit.

2. Membeli di toko buku

Tidak semua perpustakaan dekat dengan penerbit sehingga apabila membeli langsung kepada penerbit akan memakan biaya banyak untuk ongkos perjalananya. Apabila hal yang demikian terjadi sebaiknya pustakawan membeli buku yang dekat dengan perpustakaannya.

3. Memesan

Sering kali terjadi seorang pustakawan ingin membeli bahan pustaka ke penerbit, tetapi bahan pustaka yang akan dibeli sudah habis. Apabila hal yang demikian ini terjadi maka pustakawan bisa memesan bahan pustaka tersebut. Pemesanan ini bisa ke toko buku atau penyalur. Atau juga bisa langsung kepada penerbit.

Pembelian dan pemesanan bahan pustaka sangat diperlukan dalam pengadaan bahan pustaka, karena petugas dapat memilih bahan pustaka yang dibutuhkan bagi para penggunanya sesuai dengan anggaran yang tersedia.


(28)

2.4.2 Hadiah

Menurut Forum Kajian Budaya dan Agama(2001:35) Ada dua perolehan hadiah yaitu:

Hadiah atas usulan dan hadiah tanpa diminta, hadiah yang diminta sudah melalui proses seleksi sehingga diharapkan sesuai dengan kebutuhan , sedangkan hadiah tanpa diminta sering tidak cocok dengan tujuan perpustakaan penerima sehingga perlu diseleksi lebih jauh untuk dijadikan koleksi perpustakaan.

Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Sekolah (2004: 55) bahan pustaka melalui hadiah dapat dilakukan dengan cara yaitu sebagai berikut:

1. Hadiah secara langsung

prosedur perolehan hadiah secara langsung yaitu:

a. Meneliti kiriman bahan perpustakaan hadiah dan mencocokkannya dengan surat pengantarnya.

b. Memilih bahan perpustakaan hadiah yang dibutuhkan. c. Menyisihkan bahan perpustakaan hadiah yang diperlukan. 2. Hadiah atas permintaan

Prosedur perolehan hadiah atas permintaan yaitu:

a. Menyusun daftar bahan perpustakaan yang diperlukan.

b. Mengirimkan surat permohonan bahan perpustakaan hadiah dan setelah bahan perpustakaan diterima.

c. Memeriksa dan mencocokkan daftar kiriman perpustakaan hadiah dan surat pengantarnya

d. Mengirimkan kembali surat pengantarnya.

e. Mengolah bahan pustaka hadiah yang diterima seperti pengolahan bahan perpustakaan biasa.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa pengembangan koleksi dengan hadiah/sumbangan dapat dilakukan dengan: hadiah atas permintaan dan hadiah tidak atas permintaan yaitu hadiah secara langsung. Hadiah yang sesuai dapat dijadikan koleksi perpustakaan, sedangkan yang tidak sesuai dapat ditukarkan ke perpustakaan lain.

2.4.3 Tukar Menukar

Kegiatan tukar menukar bahan pustaka diharapkan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan keinginan, sehingga dapat mewujudkan tujuan dari pertukaran bahan pustaka tersebut. Menurut Sulistyo-Basuki (2001: 39) kegiatan tukar menukar bahan pustaka antar perpustakaan mempunyai beberapa tujuan yaitu:

1. Untuk memperoleh buku-buku tertentu yang tidak dapat dibeli di toko buku atau tidak tersedia karna alasan lain. Sebagai contoh terutama


(29)

buku-buku terbitan pemerintah, majalah-majalah dan lain-lainnya yang akan dikirim ke perpustakaan melalui pertukaran.

2. Sistem pertukaran memberi jalan bagi perpustakaan untuk membuang buku-buku duplikat dan hadiah yang tidak sesuai.

3. Pertukaran mengembangkan kerjasama yang baik antar perpustakaan khususnya pada tingkat internasional. Kecuali untuk pertukaran bahan pustaka antar perpustakaan antar informal, banyak program-program pertukaran terbatas pada perpustakaan nasional, perpustakaan khusus dan perpustakaan research (penelitian) yang besar.

2.4.4 Titipan.

Titipan adalah bahan pustaka yang diperoleh dari individu atau lembaga yang menitipkannya. Dalam melaksanakan pengadaan bahan pustaka yang dilakukan melalui titipan terdapat kesepakatan antara perpustakaan dengan pihak yang menitipkan bahan pustaka. Biasanya jangka waktu penitipan bahan pustaka juga perlu diperhatikan karena dapat merugikan dari segi ekonomi, misalnya jangka waktu penitipan bahan pustaka adalah 5 tahun. dan biasanya bahan pustaka titipan memerlukan tempat pelayanan khusus. Oleh sebab itu pihak perpustakaan harus berhati-hati dalam menerimanya terutama persyaratan yang diajukan oleh penitip.

Langkah-langkah penerimaan bahan pustaka dengan cara titipan menurut Soeatminah (1992: 74) adalah sebagai berikut:

1. Pustaka beserta daftarnya diterima, kemudian dicocokkan dan apabila sudah cocok, pustaka dapat langsung diinventaris dan diproses sampai dapat dipinjamkan.

2. Perpustakaan dan penitip menandatangani surat serah terima yang dilengkapi dengan keterangan, seperti:

a. Pustaka sesuai dengan daftar terlampir dititipkan pada perpustakaan selama jangka waktu…x… tahun.

b. Pustaka boleh dipinjamkan kepada masyarakat pemakai, maka boleh diperlakukan sama dengan koleksi yang lain.

c. Perpustakaan akan memelihara dan merawat pustaka sebaik-baiknya seperti koleksi yang sama.

d. Apabila ada pustaka yang rusak, perpustakaan akan memperbaiki, tetapi apabila hilang, perpustakaan tidak menggantinya.

e. Setelah ketentuan itu di sepakati bersama, maka kedua belah pihak menandatanganinya dan masing-masing menyimpan satu dokumen serah terima.


(30)

2.5 Relevansi Koleksi

Koleksi yang relevan dengan kurikulum sekolah dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang ada. Kurikulum yang berlaku di sekolah mengharuskan siswa dan guru memakai beberapa buku pelajaran sebagai panduan tidak hanya buku teks pelajaran tapi juga buku penunjang buku teks agar tercapai tujuan. Menurut Siregar (2002:8),“salah satu prinsip pemilihan buku adalah relevansi atau kesesuaian. Yaitu perpustakaan hendaknya mengusahakan agar koleksi perpustakaan relevan dengan fungsi dan tujuan perpustakaan serta tujuan lembaga induknya”. Menurut Andriani (2003:11) menyatakan bahwa,”relevansi merupakan suatu yang difahami oleh pengguna pada saat memilih dokumen”. Sedangkan menurut Purnomo (2006:9),“dokumen yang relevan artinya dokumen-dokumen yang didapatkan dapat memenuhi kebutuhan informasi yang sedang dibutuhkan”. Berdasarkan pernyataan diatas, dapat dijelaskan bahwa relevansi merupakan kesesuaian dokumen yang diperoleh dari sumber informasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna yang didapatkan.

2.5.1 Ukuran Relevansi

Keinginan dari pencari informasi adalah untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan kebutuhan penguna. Pencari informasi akan sering berkunjung dan datang kembali ke perpustakaan apabila informasi relevan dengan kebutuhan pengguna.

2.5.2 Kurikulum Sekolah

Kurikulum sangat diperlukan didalam proses belajar mengajar karena merupakan pedoman dalam mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami pelajaran. Notoatmodjo (1991:46) menjelaskan bahwa,“kurikulum berasal dari bahasa romawi, kurikulum yang berarti lapangan atau perlombaan”. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006:24),“kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Kurikulum sekolah merupakan pedoman yang dipergunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar


(31)

oleh siswa, yang pengembangannya mengacu pada standar nasional pendidikan dan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional yang baik. Model kurikulum yang saat ini diterapkan di semua sekolah adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mencapai tujuan. Dalam Badan Standar Nasional Pendidikan (2006:24), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah,“kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan”.

2.6 Kebutuhan Pengguna

2.6.1 Pengertian kebutuhan informasi.

Setiap orang membutuhkan informasi sebagai bagian dari tuntutan kehidupannya pada sekarang ini, penunjang kegiatannya, dan pemenuhan kebutuhannya. Rasa ingin tahu seseorang timbul karena ia ingin selalu berusaha menambah pengetahuannya. Kebutuhan informasi seseorang selalu berubah dan berkembang setiap saat, sehingga sulit untuk menentukannya secara tepat. Salah satu tempat yang menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh seseorang adalah perpustakaan yang mampu mengolah. Perpustakaan memiliki masyarakat pengguna yang kebutuhannya terus menerus berubah setiap saat. Memahami kebutuhan informasi pengguna memerlukan kerjasama antara pengolah informasi dan pengguna informasi yang baik.

Krech, Crutchfield, dan Ballachey dalam Yusup (1995:8) lebih jauh menjelaskan: Karena adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah-masalah sosial, seseorang termotivasi untuk mencari pengetahuan, bagaimana caranya agar dapat memecahkan masalah yang ada. Salah satu cara adalah mencari tambahan pengetahuan melalui membaca berbagai media bahan bacaan yang sebagian besar tersedia di perpustakaan-perpustakaan.

Kebutuhan informasi terjadi ketika seseorang menyadari adanya kekurangan dalam tingkat pengetahuannya tentang situasi atau topik tertentu dan berkeinginan mengatasi kekurangan bahan pustaka tersebut dengan cara mencari dan mengumpulkan sumber informasi yang tersedia di perpustakaan yang ada dalam memenuhi kebutuhan pengguna.


(32)

2.6.2 Pengguna perpustakaan

Pada perpustakaan, pengguna merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya suatu perpustakaan yang baik. Karena perpustakaan yang banyak dikunjungi dan dimanfaatkan seluruh fasilitas dan layanannya oleh pengguna dapat dikatakan perpustakaan yang berhasil apabila penguna sering keperpustakaan. Reitz dalam Hasugian (2004:527) menjelaskan bahwa pengguna adalah,“User is only who the resource and services of library”, yang artinya pengguna perpustakaan adalah setiap orang yang menggunakan fasilitas dan layanan yang ada di perpustakaan. Sedangkan Menurut Proboyekti (2008:3),”pengguna perpustakaan terdiri dari 2 jenis yaitu pengguna yang sudah menggunakan perpustakaan dan pengguna yang berpotensial menggunakan perpustakaan”. Berdasarkan pendapat diatas dapat dijelaskan bahwa pengguna perpustakaan sekolah adalah setiap orang yang menggunakan bisa mengunakan fasilitas dan layanan diperpustakaan yakni para siswa, guru, dan pegawai.

2.7Koleksi Perpustakaan

2.7.1 Pengertian dan Fungsi Koleksi Perpustakaan

Koleksi yang disediakan di perpustakaan sekolah ditentukan oleh banyaknya jumlah mata pelajaran, banyaknya jumlah siswa dan guru, dan harus sesuai dengan kurikulum sekolah. Menurut Hasugian (2009:79),“koleksi suatu perpustakaan sekolah biasanya berupa buku, terbitan berkala, dan media pendidikan yang sesuai dengan jenjang pendidikan yang dilayaninya”.

Sedangkan yusuf (2007:9) menjelaskan bahwa koleksi perpustakaan adalah,”sejumlah bahan atau sumber-sumber informasi, baik berupa buku ataupun bahan bukan buku, yang dikelola untuk kepentingan proses belajar dan mengajar di sekolah yang bersangkutan”. Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat dijelaskan bahwa koleksi perpustakaan adalah sumber informasi berupa buku, terbitan berkala, dan media pendidikan yang sesuai, serta bahan bukan buku yang dikelola untuk kepentingan belajar mengajar yang sesuai dengan jenjang pendidikan yang ada.


(33)

2.7.2 Jenis Koleksi Perpustakaan

Salah satu unsur utama dalam mendirikan suatu perpustakaan adalah tersedianya koleksi perpustakaan yang ada. Koleksi perpustakan terdiri dari bahan tercetak dan terekam. Menurut Sutarno (2006:54) secara umum koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan ada dua bagian utama yaitu:

1. Bahan pustaka yang tercetak, yang termasuk dalam kelompok ini buku teks, surat kabar, majalah, buletin, pamphlet, kamus, ensiklopedia, direktori, almanak, indeks, bibliografi, buku tahunan,buku pedoman, dll. 2. Bahan pustaka yang terekam yang dalam kelompok ini adalah slide, kaset

audio,kaset video, film, strip, CD, VCD, dll.

Sedangkan Dalam buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (2000:14) Jenis koleksi perpustakaan meliputi segala jenis buku dan yang tidak termasuk kategori buku,rincian uraiannya adalah sebagai berikut:

1. Buku pelajaran pokok

Buku pelajaran pokok adalah buku yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang memuat bahan pelajaran yang dipilih dan disusun secara teratur dari suatu pelajaran yang minimal harus dikuasai oleh siswa pada tingkat dan jenis pendidikan tertentu. Buku pelajaran pokok diterbitkan/diadakan oleh pemerintah, dan isinya sesuai kurikulum yang berlaku.

2. Buku pelajaran pelengkap

Buku pelajaran pelengkap adalah buku sifatnya membantu atau merupakan buku tambahan buku pelajaran pokok yang dipakai oleh siswa dan guru, yang sebagian besar atau seluruh isinya sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

3. Buku bacaan

Buku bacaan adalah buku yang digunakan sebagai bacaan, yang menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi bacaan nonfiksi, fiksi ilmiah, dan fiksi.

a. Buku bacaan nonfiksi adalah buku bacaan yang ditulis berdasarkan kenyataan yang bersifat umum. Buku bacaan nonfiksi dapat menunjang atau memperjelas salah satu mata pelajaran atau pokok bahasan dan dapat pula bersifat umum.

b. Buku bacaan fiksi ilmiah adalah buku yang ditulis berdasarkan khayalan dan rekaan pengarang dalam bentuk cerita yang dapat mempengaruhi pengembangan daya pikir ilmiah.

c. Buku bacaan fiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan khayalan pengarang dalam bentuk cerita. Buku bacaan fiksi yang baik dapat memberikan pendidikan dan hiburan sehat.

4. Buku sumber/referensi/rujukan

Buku sumber/referensi/rujukan adalah buku yang digunakan sebagai sumber informasi oleh siswa dan atau guru untuk memperoleh pengetahuan tambahan tentang suatu bidang ilmu atau keterampilan. Buku


(34)

referensi terdiri atas: kamus, ensiklopedia, almanak, direktori, atlas, buku indeks, dan abstrak. Buku sumber lain yang sangat penting sebagai acuan guru mengajar adalah buku kurikulum, buku ilmu pendidikan, dan lail-lain.

5. Terbitan berkala adalah jenis terbitan secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Jenis terbitan berkala ini antara lain adalah surat kabar, majalah dan buletin.

6. Pamflet atau brosur membuat keterangan tentang keadaan atau kegiatan lembaga/orang yang menerbitkannya. Terbitan itu biasanya dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik.

7. Media pendidikan, antara lain slide, film, kaset, dan piringan hitam. 8. Alat peraga, antara lain slide, film, kaset, piringan hitam.

9. Kliping adalah guntingan artikel atau berita dari surat kabar, majalah, dan lain- lain yang dianggap penting untuk disimpan atau dinokumentasiakan. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa koleksi perpustakaan sekolah adalah semua bahan pustaka baik tercetak maupun yang terekam yang dimiliki perpustakaan yang diolah secara sistematis agar dapat dicari dan ditemukan setiap saat yang diinginkan oleh pengguna.

2.8 Inventarisasi

2.8.1 Pengertian Inventarisasi

Inventarisasi koleksi adalah kegiatan pencatatan setiap bahan pustaka ke dalam buku inventarisasi (buku induk) sebagai tanda bukti pembendaharaan perpustakaan. Inventarisasi ini merupakan kegiatan yang mencatat koleksi bahan pustaka sebagai bukti bahwa koleksi tersebut milik perpustakaan yang bersangkutan. Dalam melakukan pencatatan ini harus ditetapkan macam dan ukuran kolom-kolom dalam buku inventaris dan petunjuk untuk mengisinya.

Tata laksana kerja inventarisasi bahan pustaka menurut Milburga (2000: 75) inventarisasi dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mencatat buku/bahan pustaka satu persatu mulai dari penerimaan yang paling awal sampai dengan penerimaan yang paling akhir.

2. Mencatat mulai dari kolom nomor urut dengan angka nomor yang terkecil, dilanjutkan dengan nomor urut seterusnya setiap kali menerima buku atau bahan pustaka baru.

3. Kolom tanggal diisi dengan tanggal saat pencatatan penerimaan bahan pustaka tersebut.

4. Kolom asal buku diisi dengan keterangan:

a. Nama toko buku atau penerbit, bila buku-buku tersebutberasal dari pembelian.


(35)

b. Nama Perseorangan/badan atau instansi/lembaga, bila buku-buku itu berasal dari hadiah.

c. Nama perpustakaan, apabila buku-buku itu berasal dari pertukaran koleksi dari perpustakaan lain.

5. Kolom pengarang diisi dengan nama pengarang dengan buku yang dicatat. 6. Kolom judul diisi dengan judul buku yang sedang diinventarisasi.

7. Kolom jumlah eksemplar diisi keterangan jumlah eksemplar.

8. Kolom harga satuan diisi dengan harga setiap eksemplar buku, apabila buku itu berasal dari pembelian.

9. Kolom jumlah harga diisi jumlah harga dari keseluruhan jumlah eksemplar buku yang bersangkutan.

10.Kolom jenis buku diisi dengan jumlah eksemplar masing-masing jenis buku yang sedang diinventarisasi.

11.Kolom bahasa diisi dengan jumlah eksemplar yang setiap bahan dari buku yang sedang diinventarisasi.

12.Kolom nomor inventarisasi diisi dengan nomor inventarisasi yang sudah ditentukan untuk setiap eksemplar buku.

13.Kolom nomor pustaka diisi dengan nomor pustaka berdasarkan isi buku menurut Dewey.

14.Kolom keterangan diisi dengan keterangan-keterangan mengenai keadaan buku yang diinventarisasi

15.Setelah kolom inventarisasi hampir habis, sebelum ganti halaman dicatat rekapitulasi buku-buku yang telah dicatat dengan perincian tentang jumlah eksemplar, judul, harga seluruh buku yang dibeli, seperti tercatat pada halaman tersebut, jenis buku serta macam bahasanyadan lain-lain. Kemudian hasil rekapitulasi tersebut dipindahkan ke halaman berikutnya pada baris paling atas.

Menurut Bafadal (2001:46) kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangkaian kegiatan inventarisasi bahan pustaka meliputi:

1. Memberi stempel pada buku.

Setiap bahan pustaka yang datang harus diperiksa. Dalam pemeriksaannya hendaknya diteliti nama pengarang, judul karangan, edisi, serta bentuk fisiknya. Setelah selesai diperiksa dan ternyata benar maka setiap bahan pustaka tersebut distempel dengan stempel inventaris perpustakaan.

2. Setiap bahan pustaka yang distempel dengan stempel perpustakaan sebagai tanda pengenal. Yang perlu distempel adalah halaman-halaman tertentu, seperti halaman judul, daftar isi bab per bab. Hal ini tergantung kepada kebijakan pustakawannya masing-masing.

3. Buku-buku yang telah distempel perpustakaan, perlu juga distempel dengan stempel inventaris yang memuat kolom isian inventaris dan tanggal menginventaris. Biasanya stempel inventaris ini distempelkan dibalik halaman judul.

4. Mendaftar bahan pustaka

Bahan-bahan yang telah distempel segera diinventariskan ke dalam buku inventaris. Dalam penginventarisasiannya diusahakan dibagi menurut cara pengadaannya. Bahan pustaka yang diperoleh dari bantuan pemerintah


(36)

hendaknya diinventariskan dalam buku inventaris bantuan pemerintah. Bahan pustaka yang diperoleh dari hadiah dan sebagainya.

5. Kegiatan inventarisasi dilakukan setelah pengadaan koleksi selesai dikerjakan

yaitu pada waktu koleksi diterima. Kegiatan ini merupakan bagian pekerjaan yang penting untuk proses pengolahan bahan pustaka karena dengan menginventarisasi koleksi dapat diketahui berapa jumlah pertambahan koleksi setiap tahunnya dan jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan.

2.8.2Inventarisasi Buku Induk untuk Buku

Menurut Milburga (2000: 76) keterangan yang dicatat dalam buku inventarisasi/induk adalah:

1. Nomor urut

2. Taggal masuk buku 3. Asal buku

4. Nama pengarang 5. Judul buku

6. Nama penerbit dan tahun terbit 7. Jumlah eksemplar

8. Harga satuan dan jumlah harga

9. Jenis buku: teks/informasi/fiksi/referensi

10.Bahasa yang dipakai: Indonesia/Inggris dan lain-lain 11.Keterangan mengenai keadaan buku

Tabel 1: Inventarisasi Perpustakaan Sekolah

Sumbe


(37)

Majalah adalah terbitan yang direncanakan diterbitkan secara periodik selama kurun waktu yang cukup lama untuk subyek tertentu. Majalah biasanya diterbitkan lebih dari satu kali dalam setahun, dengan dibubuhi volume dan nomor yang berurutan untuk setiap terbitan. “Pencatatan majalah dalam buku induk berguna untuk memastikan nomor-nomor yang benar-benar datang; melihat riwayat majalah; dan untuk mengetahui nomor-nomor majalah sebelumnya yang kosong” (Yulia, 1993:155).

Sumbe

Gambar 1: Bentuk / lajur Kartu Majalah

Untuk koleksi perpustakaan yang berupa majalah periodikal dengan judul yg sama, dapat dilakukan penjilidan atau dibundel untuk memudahkan penyimpanan dan temu kembali (dalam jilidan dengan urutan yang baik) seiring dengan pertambahan jumlahnya. Setelah majalah dijilid perlu dibuatkan “Kartu Penjilidan Majalah”, tujuannya adalah untuk memudahkan mengetahui rentang volume majalah dalam satu jilidan.


(38)

Berikut adalah contoh bentuk / lajur “Kartu Penjilidan Majalah” :

Sumbe

Gambar 2 : Bentuk/Lajur Kartu Majalah

2.9 Stock Opname

Dalam kegiatan pengembangan koleksi suatu perpustakaan

didasarkan pada profil seleksi dan kebutuhan pengguna akan bahan pustaka

tersebut. Dimana kegitan untuk mengetahui bagaimana profil koleksi suatu

perpustakaan yang merupakan kegiatan pengumpulan data yang jumlah

koleksinya menurut subjek yang sesuai dengan subjek yang mencakup

disebut stock opname. Menurut Yulia (1993:1998) tujuan dilakukan

kegiatan stock opname adalah:

1.

Mengetahui keadaan koleksi bahan pustaka yang ada di

perpustakaan.

2.

Mengetahui jumlah buku ( judul/eksemplar) koleksi bahan pustaka

menurut

golongan klasifikasi dengan tepat.

3.

Menyediakan jajaran katalog yang tersusun rapi yang menandakan

kondisi koleksi bahan pustaka.

4.

Untuk mengetahui dengan tepat bahan pustaka yang tidak ada

katalognya.

5.

Untuk mengetahui pustaka yang dinyatakan hilang.

6.

Untuk mengetahui dengan tepat kondisi bahan pustaka, apakah

dalam keadaan rusak atau tidak lengkap.


(39)

Menurut Sulistyo-Basuki (1991)

Stock opname memiliki beberapa

prosedur dan metode antara lain

:

1. Daftar Pengadaan

Daftar pengadaan dicocokkan langsung dengan dokumen dalam rak,dalam metode ini membutuhkan 2 orang petugas, dimana seorang diantaranya memeriksa buku satu per satu dan menyebutkan nomor induknya, sedangkan seorang petugas lain memeriksa dan memberi tanda pada daftar pengadaan.

2. Daftar / Registrasi yang berisi nomor induk

Daftar yang berisi nomor induk disiapkan dan dicocokkan dengan dokumen di rak.Seorang petugas menyebutkan nomor induk yang ada di buku, sedang petugas lain memeriksa dan memberi tanda pada nomor induk yang sesuai dalam register. Sebelumnya, register diberi tanda lebih dahulu untuk dokumen yang sedang dipinjam, diperbaiki, dan yang tidak diketahui.

3. Lembar Lepas Berisi Nomor Induk

Berisi nomor induk yang dibatasi sampai 100 nomor,kemudian lembar lepas ini digandakan sesuai dengan jumlah petugas,nomor induk yang tidak bertanda adalah nomor induk yang dokumennya tidak dapat dilacak, (karena nomor induk yang bukunya ada sudah diberi tanda sebelumnya). 4. Kartu Uji

Menggunkan kartu katalog berukuran 7,5 x 12,5 cm,setiap rak yang berisi buku diberi nomor atau simbol,setiap buku dibuatkan kartu uji yang berisi nomor induk dan simbol lokasi,kartu uji juga dibuatkan untuk dokumen yang sedang dipinjam, dijilid, atau diperbaiki. Kartu uji ini, kemudian disusun menurut nomor induk,nomor induk yang hilang dicatat dalam sebuah daftar, dan nomor induk yang ganda dapat diketahui.

5. Menghitung Koleksi

Koleksi di dalam rak dihitung langsung jumlahnya, ditambah koleksi yang dipinjam, sedang dijilid, dan koleksi yang masih diperbaiki ( jumlah ini dibandingkan dengan jumlah koleksi, yang didasarkan pada buku induk. Selisih dari kedua angka ini merupakan dokumen yang tidak diketahui / hilang).

6. Berdasarkan Sampel/ Contoh

Dipilih beberapa rak sebagai contoh ( Dengan menggunkan contoh / sampel ini, akan didapatkan laju kehilangan buku pertahun berdasarkan perhitungan rata – rata.

7. Bantuan Komputer

maka akan diketahui adanya buku – buku yang hilang,membandingkan nomor induk buku – buku yang ada di dalam jajaran rak, dengan nomor induk buku – buku yang terdaftar dalam buku induk. ( pembandingan nomor induk itu dilakukan dengan bantuan komputer, yaitu dengan lebih dulu memasukkan data – data nomor induk yang terdapat dalam rak, serta nomor induk buku – buku yang ada dalam buku induk


(40)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dengan mengingat semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dalam era modrenisasi, diharapkan perpustakaan dapat membantu para siswa dan guru dengan memberikan informasi yang dibutuhkan pengguna melalui koleksi yang dimiliki perpustakaan. Guna meningkatkan ilmu pengetahuan siswa dan guru dalam menjalankan proses belajar mengajar di sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan wadah yang sangat penting untuk menimba ilmu pengetahuan. Mengingat begitu besarnya peranan perpustakaan sekolah di dalam proses belajar mengajar. Maka seharusnya perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan pengguna . Oleh karena itu perpustakaan dituntut untuk mengembangkan koleksinya, baik itu berbentuk tercetak maupun tidak tercetak, yang mengacu kepada suatu standar kualitas yang diinginkan sekolah yang bersangkutan.

Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang belum di kelola oleh seorang tenaga ahli Pustakawan, dalam pengemabangan koleksinya di lakukan dengan berbagai cara seperti, mendiskusikan buku pelajaran yang termasuk dalam sistem belajar mengajar yang akan dijadikan bahan pustaka dan setiap siswa yang sudah tamat wajib memberikan sumbangan buku pelajaran minimal 2 (dua) judul. Jenis koleksi di Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang adalah: buku pelajaran, kamus, kliping, makalah tugas sekolah, koran. Jumlah seluruh koleksi Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang adalah120 judul dan 1.225 eksemplar.

Dengan adanya pengembangan koleksi baik dalam bentuk tercetak atau yang tidak tercetak, maka tercapailah pelayanan perpustakaan yang maksimal. Pengembangan koleksi di lakukan agar dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna yang sesuai standar kegiatan belajar mengajar pada sekolah tersebut. Dengan diadakannya pengembangan koleksi yang baik, maka akan menunjang proses belajar mengajar yang lebih baik.


(41)

Pengembangan koleksi perpustakaan tidak terlepas dari pembinaan koleksi. Pembinaan koleksi merupakan salah satu kegiatan pengembangan bahan pustaka. Kegiatan ini bertujuan agar perpustakaan sekolah dapat meningkatkan kualitas pelayanan informasi kepada pengguna perpustakaan. Oleh karena itu pengembangan koleksi di perpustakaan sekolah di arahkan kepada kebutuhan belajar mengajar, dan mengacu pada kurikulum sekolah. Oleh karena itu koleksi perpustakaan sekolah haruslah sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan sehinga dapat terwujud visi, misi sekolah. Pengembangan bahan pustaka harus dilakukan secara maksimal agar setiap bahan koleksinya dapat berguna/bermanfaat bagi pemakainya, karena mutu dari setiap perpustakaan bukan lah dilihat dari banyaknya koleksi perpustakaan saja, melainkan tingkat kegunaan bahan pustaka dan relevansi koleksi dengan kebutuhan pengguna. Perpustakaan sekolah bukan lagi sebagai pelengkap bagi sekolah melainkan seabagai sarana untuk menunjang proses pengajaran bagi siswa dan juga guru.

Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang adalah termasuk ke dalam jenis perpustakaan sekolah yang diharapkan dalam pengembangan koleksiperpustakaanya senantiasa berpedoman kepada kegiatan belajar mengajar. Untuk mengetahui lebih jauh tentang pengembanagan koleksi Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang, maka penulis memilih judul kertas karya ini adalah “Pengembangan Koleksi Pada Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang”

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan utama penulisan kertas karya ini adalah :

1. Untuk mengetahui proses kerja pengembangan koleksi di Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang.

2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam pengembangan koleksi Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang. 3. Untuk mengetahui relevansi koleksi dengan kebutuhan pengguna.

4. Untuk mengetahui kendala yang di hadapi perpustakaan dalam pengembangan koleksi.


(42)

1.3 Ruang Lingkup

Berdasarkan judul kertas karya ini, maka penulis membahas hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan koleksi di Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang yang meliputi :

1. Pemilihan Bahan Pustaka 2. Pengadaan Bahan Pustaka 3. Inventarisasi Bahan Pustaka

1.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang di lakukan penulis adalah : 1. Studi Kepustakaan

Penulis memperoleh data melalui sumber bacaan yang sesuai dengan topik yang di bahas dalam kertas karya ini

2. Studi Lapangan

Penulis mengadakan observasi langsung ke objek yang di teliti yaitu Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang

3. Wawancara

Penulis melakukan wawancara langsung dengan pustakawan bidang pengembangan koleksi Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang


(43)

PENGEMBANGAN KOLEKSI PADA PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 BANGUN PURBA

KABUPATEN DELI SERDANG

KERTAS KARYA

OLEH

RYANDO QUARES PURBA TAMBAK 102201025

PROGRAM STUDI D-III PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(44)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan segala karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini yang berjudul “Pengembangan Koleksi Pada Perpustakaan SMA Negeri 1 Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang”, sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan kelulusan Program Studi D-III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan untaian rangkaian kata terindah penulis ucapkan kepada Ayahanda tercinta Drs.Erius Simson P Tamabak dan ibunda tersayang Anna Br.Girsang, yang telah memberikan segenap jiwa dan raga untuk ku agar aku mampu menyelesaikan kertas karya ini, terima kasih untuk segala curahan perhatian yang tiada pernah habis untuk menjadikan ku kuat dan tabah dalam menyelesaikan kertas karya, terima kasih untuk semua pengorbanan yang diberikan ayah dan bunda untuk ku. Terima kasih telah menjadi orang tua terbaik seumur hidupku. Terima kasih untuk setiap hari ku.

Penulis menyadari bahwa kertas karya ini belum sempurna seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis akan menerima kritik dan saran demi kesempurnaan kertas karya ini. Dalam penulisan kertas karya ini, penulis juga telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr.Drs Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Program Studi D - III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si, selaku dosen pembimbing yang

telah banyak meluangkan waktu dan tenaga untuk memberi arahan dan bimbingan sampai kertas karya ini selesai.

4. Ibu Himma Dewiyana, ST, M. Hum selaku dosen pembaca pada kertas karya ini.


(45)

5. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd, selaku dosen wali yang telah memberikan banyak arahan dan bimbingan selama ini penulis mengikuti kegiatan akademik.

6. Seluruh staf pengajar program studi D-III perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu dan mendidik penulis selama perkuliahan.

7. Untuk admin D-III Perpustakaan Abangda Suryawan S.Sos terima kasih untuk waktu dan tenaga selama ini dan yang selalu memberikan masukan dan arahan kepada penulis dari masa perkuliahan hingga tahap akhir penyelesaian kertas karya ini.

8. Untuk seluruh keluarga ku terutama kakak ku tersayang Dyanne Gisela P. Tambak,S.P yang telah memberikan penulis motivasi agar mampu menyelesaikan kertas karya ini.

9. Kepada Keluarga G14 Komplek Pamen yang setia membantu penulis dan memberikan semangat yang tiada haisnya dalam penyelesaian kertas karya ini.

10.Untuk sahabat-sahabat terbaik dan terhebat ku : Meutia Ulfa (Omehgod) Fauziah Haqiqi (Kipo), Tri Suci Wulandari (Chebond), Irfan Hendhika (Bebeb), Hermansyah Tanjung (Idung), Jati Wirawan (Benjo), Heru Gunawan (Impal), Rachmad Iqbal (Bokir), Suci ramadhani (Bodat) terima kasih untuk hari-hari indah bersama kalian, canda tawa, kegembiraan, kesedihan. Dan juga yang selalu hadir memberikan semangat dan dukungan tiada habisnya untuk penulis dan tak akan pernah terlupakan, semoga persahabatan kita abadi selamanya.

11.Seluruh teman-teman stambuk 2010 yang tidak bisa disebut satu persatu namanya, terima kasih atas kebersamaan dan hari-hari yang indah bersama kalian selama perkuliahan.

12.Untuk sahabat-sahabat ku: Basana Simatupang , Hopnagel Sinaga, Tohap , Badia, uwa Roy, Jojo, yang selalu memberikan dan meminjamkan Laptopnya untuk penulis.


(46)

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan kertas karya ini. Penulis berharap semoga kertas karya ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2013

Penulis

Ryando Quares P. Tambak

Nim 102201025


(47)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... . i

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... . vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penulisan ... 2

1.3 Ruang Lingkup ... 3

1.4 Metode Pengumpulan Data ... 3

BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Perpustakaan Sekolah ... 4

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah ... 4

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Sekolah ... 5

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Sekolah ... 6

2.2 Pengembagan Koleksi ... 7

2.2.1 Kebijakan Pengembangan Koleksi ... 7

2.2.2 Kegiatan Pengembangan Koleksi ... 8

2.3 Pemilihan Bahan Pustaka ... 8

2.3.1 Prinsip Pemilihan Bahan Pustaka ... 8

2.3.2 Alat Bantu Pemilihan Bahan Pustaka ... 9

2.3.3 Prosedur Pemiliha Bahan Pustaka ... 10

2.4 Pengadaan Bahan Pustaka ... 12

2.4.1 Pembelian... . 12

2.4.2 Hadiah ... 13

2.4.3 Tukar Menukar ... 13

2.4.4 Titipan ... 14

2.5 Relevansi Koleksi... ... 15

2.5.1 Ukuran Relevansi ... 15

2.5.2 Kurikulum Sekolah ... 15

2.6 Kebutuhan Pengguna ... 16

2.6.1 Pengertian Kebutuhan Penggua ... 16

2.6.2 Pengguna Perpustakaan... 17

2.7 Koleksi Perpustakaan ... . 17

2.7.1 Pengertian dan Fungsi Koleksi Perpustakaan ... 17

2.7.2 Jenis Koleksi Perpustakaan ... 18

2.8 Inventarisasi ... 19

2.8.1 Pengertian Inventarisasi ... 19

2.8.2 Inventarisasi Buku Induk utuk Buku ... 21

2.8.3 Inventarisasi Buku Induk utuk Majalah ... 22


(48)

BAB III PENGEMBANGAN KOLEKSI PADA PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 BANGUN PURBA KABUPATEN DELI SERDANG

3.1 Sejarah Singkat ... 25

3.2 Tata Ruang... ... 25

3.3 Struktur Organisasi ... 27

3.3.1 Hak Anggota ... 28

3.3.2 Ketentuan Umum ... 29

3.3.3 Ketentuan Khusus ... 29

3.3.4 Peraturan Perpustakaan ... 29

3.3.5 Jam Buka ... 30

3.4 Pengguna Perpustakaan ... 30

3.5 Anggaran Perpustakaan... ... 30

3.6 Koleksi Perpustakaan ... 31

3.7 Kebijakan Pengembangan Koleksi ... 32

3.7.1 Seleksi Bahan Pustaka ... 33

3.8 Kegiatan Pengembangan Kleksi ... 34

3.9 Pengadaan Bahan Pustaka ... 35

3.9.1 Pembelian ... 35

3.9.2 Hadiah/Sumbangan ... 36

3.10 Inventarisasi Bahan Pustaka ... 37

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 39

4.2 Saran ... 40


(49)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Inventarisasi Perpustakaaan Sekolah... . 21

Tabel 2 Format Daftar Peminjaman Perpustakaan... 30

Tabel 3 Koleksi Perpustakaan ... 32


(50)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bentuk/Lajur Kartu Majalah ... 22

Gambar 2 Bentuk/Lajur Kartu Penjilidan Majalah... ... 23

Gambar 3 Denah Ruangan Perpustakaan... ... 27


(1)

5.

Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd, selaku dosen wali yang telah

memberikan banyak arahan dan bimbingan selama ini penulis mengikuti

kegiatan akademik.

6.

Seluruh staf pengajar program studi D-III perpustakaan Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu dan

mendidik penulis selama perkuliahan.

7.

Untuk admin D-III Perpustakaan Abangda Suryawan S.Sos terima kasih

untuk waktu dan tenaga selama ini dan yang selalu memberikan masukan

dan arahan kepada penulis dari masa perkuliahan hingga tahap akhir

penyelesaian kertas karya ini.

8.

Untuk seluruh keluarga ku terutama kakak ku tersayang Dyanne Gisela P.

Tambak,S.P yang telah memberikan penulis motivasi agar mampu

menyelesaikan kertas karya ini.

9.

Kepada Keluarga G14 Komplek Pamen yang setia membantu penulis dan

memberikan semangat yang tiada haisnya dalam penyelesaian kertas karya

ini.

10.

Untuk sahabat-sahabat terbaik dan terhebat ku : Meutia Ulfa (Omehgod)

Fauziah Haqiqi (Kipo), Tri Suci Wulandari (Chebond), Irfan Hendhika

(Bebeb), Hermansyah Tanjung (Idung), Jati Wirawan (Benjo), Heru

Gunawan (Impal), Rachmad Iqbal (Bokir), Suci ramadhani (Bodat) terima

kasih untuk hari-hari indah bersama kalian, canda tawa, kegembiraan,

kesedihan. Dan juga yang selalu hadir memberikan semangat dan

dukungan tiada habisnya untuk penulis dan tak akan pernah terlupakan,

semoga persahabatan kita abadi selamanya.

11.

Seluruh teman-teman stambuk 2010 yang tidak bisa disebut satu persatu

namanya, terima kasih atas kebersamaan dan hari-hari yang indah bersama

kalian selama perkuliahan.

12.

Untuk sahabat-sahabat ku: Basana Simatupang , Hopnagel Sinaga, Tohap ,

Badia, uwa Roy, Jojo, yang selalu memberikan dan meminjamkan

Laptopnya untuk penulis.


(2)

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu menyelesaikan kertas karya ini. Penulis berharap semoga kertas

karya ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2013

Penulis

Ryando Quares P. Tambak

Nim 102201025


(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... . i

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... . vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penulisan ... 2

1.3 Ruang Lingkup ... 3

1.4 Metode Pengumpulan Data ... 3

BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Perpustakaan Sekolah ... 4

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah ... 4

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Sekolah ... 5

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Sekolah ... 6

2.2 Pengembagan Koleksi ... 7

2.2.1 Kebijakan Pengembangan Koleksi ... 7

2.2.2 Kegiatan Pengembangan Koleksi ... 8

2.3 Pemilihan Bahan Pustaka ... 8

2.3.1 Prinsip Pemilihan Bahan Pustaka ... 8

2.3.2 Alat Bantu Pemilihan Bahan Pustaka ... 9

2.3.3 Prosedur Pemiliha Bahan Pustaka ... 10

2.4 Pengadaan Bahan Pustaka ... 12

2.4.1 Pembelian... . 12

2.4.2 Hadiah ... 13

2.4.3 Tukar Menukar ... 13

2.4.4 Titipan ... 14

2.5 Relevansi Koleksi... ... 15

2.5.1 Ukuran Relevansi ... 15

2.5.2 Kurikulum Sekolah ... 15

2.6 Kebutuhan Pengguna ... 16

2.6.1 Pengertian Kebutuhan Penggua ... 16

2.6.2 Pengguna Perpustakaan... 17

2.7 Koleksi Perpustakaan ... . 17

2.7.1 Pengertian dan Fungsi Koleksi Perpustakaan ... 17

2.7.2 Jenis Koleksi Perpustakaan ... 18

2.8 Inventarisasi ... 19

2.8.1 Pengertian Inventarisasi ... 19

2.8.2 Inventarisasi Buku Induk utuk Buku ... 21

2.8.3 Inventarisasi Buku Induk utuk Majalah ... 22


(4)

BAB III PENGEMBANGAN KOLEKSI PADA PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 BANGUN PURBA KABUPATEN DELI SERDANG

3.1 Sejarah Singkat ... 25

3.2 Tata Ruang... ... 25

3.3 Struktur Organisasi ... 27

3.3.1 Hak Anggota ... 28

3.3.2 Ketentuan Umum ... 29

3.3.3 Ketentuan Khusus ... 29

3.3.4 Peraturan Perpustakaan ... 29

3.3.5 Jam Buka ... 30

3.4 Pengguna Perpustakaan ... 30

3.5 Anggaran Perpustakaan... ... 30

3.6 Koleksi Perpustakaan ... 31

3.7 Kebijakan Pengembangan Koleksi ... 32

3.7.1 Seleksi Bahan Pustaka ... 33

3.8 Kegiatan Pengembangan Kleksi ... 34

3.9 Pengadaan Bahan Pustaka ... 35

3.9.1 Pembelian ... 35

3.9.2 Hadiah/Sumbangan ... 36

3.10 Inventarisasi Bahan Pustaka ... 37

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 39

4.2 Saran ... 40


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Inventarisasi Perpustakaaan Sekolah... . 21

Tabel 2 Format Daftar Peminjaman Perpustakaan... 30

Tabel 3 Koleksi Perpustakaan ...

32


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bentuk/Lajur Kartu Majalah ...

22

Gambar 2 Bentuk/Lajur Kartu Penjilidan Majalah... ...

23

Gambar 3 Denah Ruangan Perpustakaan... ...

27