2.6 Sifat dan Karakteristik Nilon Daur Ulang
Daur ulang pada nilon sisa dapat mempengaruhi karakteristik mekanis, fisis, termal, dan rheological nilon.
45
Nilon daur ulang akan mengalami degradasi pada struktur mekanis dan fisisnya karena tekanan mekanis dan termal ketika proses
pemotongan pada tahap daur ulang dan juga adanya komponen tidak murni pada nilon sisa.
16,17,41
Soja Jdkk 2013 meneliti mengenai efek yang ditimbulkan dari mechanical recycling
pada nilon
sisa. Hasil
padaFourier Transformed Infrared SpectroscopyFTIR menunjukkan ratiomethyl CH
3
meningkat,sementara methylene CH
2
menurun. Ini terjadi akibat adanya pemotongan pada ikatan C-C sehingga menghasilkan ikatan yang lebih pendek dengan kelompok methylene yang lebih
sedikit. Terjadinya pemotongan rantai C-C ini akan berdampak pada sifat mekanis dan fisis nilon.
17
Selain itu, adanya partikel kontaminan pada nilon daur ulang dapat menghasilkan efek merugikan pada matriksnilon.
45
2.6.1 Sifat Mekanis
Degradasi sifat mekanis pada nilon terjadi disebabkan karena pemotongan rantai kimia. Rantai kimia yang pendek akan menyebabkan susunan ikatan menjadi
tidak teratur sehingga mengurangi kekuatan dari nilon. Perbedaan sifat mekanis pada nilon daur ulang dengan nilon murni tidaklah signifikan, kecuali pada segi kekuatan
impaknya. Kekuatantensile nilon daur ulangberkurang sekitar 1,42 dan kekerasan berkurang sebesar 1,5, sementara kekuatan impak berkurang sebesar 36,5.Peydró
MAdkk 2011 meneliti sifat mekanis nilon daur ulang dan hasil penelitian menunjukkan kekuatan impak dari nilon daur ulangmenurun yaitu dari 45.09 Jm
2
menjadi 28.61 Jm
2
. Penurunan kekuatan impak ini dikaitkandengan pemotongan rantai pada stuktur kimianya
akibat proses daur ulang.
45
Taguchidkk 1999membandingkan sifat mekanis dari nilon murni dengannilondaur ulang dan
hasil penelitian menunjukkan nilon murni memiliki sifat mekanis yang lebih baik dibandingkan nilon daur ulang.
46
Universitas Sumatera Utara
2.6.2 Sifat Rheological
Hal penting ketika mendaur ulang polimer adalah mengetahui sifat rheologicalnya karena akan digunakan sebagai parameter suhu untuk proses injeksi
nilon nantinya.Menurun atau meningkatnya viskositas pada nilon dipengaruhi oleh kandungan air pada nilon.Viskositas akan menurun pada keadaan yang lembab,
sementara viskositas meningkat pada keadaan yang kering.
45
T Fattahi dkk 2011 membandingkan viskositas pada nilon murni dengan nilon daur ulang. Hasil penelitian menunjukkan viskositas pada nilon murni turun
sebesar 5,59 sementara viskositas pada nilon daur ulang turun lebih banyak yaitu sebesar 7,73.
16
Maspoch 2003 membandingkan viskositas pada nilon murni, nilon daur ulang dan nilon kombinasi dengan persentase 50 nilon murni dan 50 nilon
daur ulang. Hasil yang diperoleh melalui Viscometery menunjukkan viskositas nilon murni adalah sebesar 100
η , nilon daur ulang sebesar 63
η, dan nilon kombinasi
sebesar 77 η
.
47
Nilon daur ulang memilikiviskositas yang rendah karena terjadi penurunan berat molekulakibat pemotongan rantai kimia.
18,45
Viskositas yang menurun menunjukkan adanya kandungan air pada nilon dan hal ini akan
mempengaruhi struktur pada nilon tersebut.
45
2.6.3 Sifat Fisis