ingin konsisten dengan komitmen tersebut. Jika hal terseut digambarkan ke dalam grafik, hasilnya adalah sebagai berikut:
Grafik 3. Gambaran Skor Prinsip-Prinsip Compliance Anggota Geng Motor RnR terhadap Ketua di Kota Medan berdasarkan Status Pendidikan
D. Pembahasan
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa gambaran compliance anggota geng motor SL terhadap ketua di kota Medan paling tinggi dipengaruhi oleh
prinsip authority, artinya anggota geng motor SL bersedia untuk mengikuti permintaan ketua karena menganggap ketua sebagai sosok yang paling disegani.
Hal tersebut menunjukkan sosok figur otoritas adalah sosok yang berpengaruh dalam geng motor SL, sesuai dengan pernyataan Hogg 2011 yang mengatakan
power adalah dasar dari compliance. Kenrick 2010 juga mengatakan bahwa power memiliki efek yang kuat pada compliance karena memberikan motivasi
yang kuat untuk individu mengikuti permintaan ketua. Ketua yang memiliki power membuat anggota geng motor cenderung
menggunakan sosok ketua yang dianggap authority sebagai jalan pintas dalam mengambil keputusan, yang artinya anggota menganggap permintaan ketua benar
untuk dilakukan Kenrick, 2010. Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat
1.44
1.42
6.8 0.93
1.42
2.95 1.35
1.42
8.03 1
0.96 2.21
2 4
6 8
10
Siswa SMA N= 47 Mahasiswa N= 28
Universitas Sumatera Utara
dilihat bahwa ketua geng motor SL menganut autocratic leadersip style, yaitu gaya kepemimpinan yang sangat menekankan dominasi pemimpin sehingga
produktifitas kelompok akan cenderung tinggi ketika ada pemimpin, yang mana dalam penelitian ini adalah ketua Hogg, 2011.
Selain itu, anggota yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berada dalam tahap perkembangan remaja. Papalia 2009 mengatakan bahwa pada tahap
perkembangan remaja, individu berada dalam masa pencarian identitas. Dalam mencari identitas remaja cenderung mencari role model untuk dijadikan acuan
dalam bertindak. Ketua yang dianggap sebagai sosok yang paling disegani oleh anggota dijadikan role model dalam bertindak.
Dalam geng motor SL ketua sangat menekankan otoritasnya sebagai sosok yang paling disegani. Hal tersebut dapat dilihat dari wawancara personal yang
dilakukan oleh peneleiti dengan salah seorang anggota geng motor SL: “Kalo disini ya gitu kak dari awal gabung udah langsung nampak kali
ketua itu ya ketua harus diikuti apa maunya. Kami anggota ya bener- bener kaya bawahan aja kak sedangkan ketua ya bosny
a.” AL, salah seorang anggota geng motor SL
Berdasarkan wawancara diatas dapat dilihat bahwa anggota melihat ketua sebagai atasan dan mereka sebagai bawahan yang harus mengikuti kemauan ketua. Hal itu
menmbuat prinsip authority memiliki nilai yang paling tinggi dalam mempengaruhi compliance anggota geng motor SL terhadap ketua.
Selanjutnya, hasil penelitian menunjukkan prinsip scarcity memiliki nilai paling rendah dalam geng motor SL, yang artinya materi yang didapatkan oleh
anggota tidak mendasari anggota untuk bersedia mengikuti permintaan ketua. Prinsip ini dinilai rendah karena sebagian besar anggota geng motor SL berasal
Universitas Sumatera Utara
dari keluarga dengan keadaan ekonomi yang baik. Sehingga materi yang diberikan oleh ketua dianggap tidak mendasari kemauan anggota geng motor SL
dalam mengikuti kemauan ketua. Selain itu, anggota geng motor hidup dalam budaya masyarakat kolektif yang cenderung mengutamakan kepentingan
kelompok, sedangkan materi yang diterima oleh anggota geng motor bersifat keuntungan pribadi.
Prinsip yang dinilai tinggi dalam mempengaruhi compliance anggota geng motor RnR adalah commitmentconsistency. Hal ini dikarenakan saat ketua
memberikan “ospek” kepada anggota geng motor, ketua menanyakan apakah anggota yang mau masuk dalam geng motor siap berjuang mati-matian
melindungi kelompok dan melaksanakan perintah ketua. Saat anggota geng motor setuju dengan hal tersebut, anggota geng motor telah membuat active
commitment. Burger dan Caldwell dalam Kenrick, 2010 menjelaskan bahwa active commitment adalah komitmen yang dibuat oleh individu itu sendiri, yang
memberikan individu informasi yang digunakan untuk membentuk self-image, yang kemudian membentuk perilaku di masa depan. Active commitment yang
telah dibuat membentuk self-image anggota dalam mengikuti permintaan ketua. Anggota geng motor RnR bukan hanya membuat active commitment
ketika bergabung dengan geng motor, namun juga membuat public commitment, yaitu komitmen atau pernyataan yang dibuat individu secara publik Kenrick,
2010. Komitmen tersebut dilakukan anggota dihadapan panglima, bendahara, dan anggota geng motor yang lain. Public commitment yang telah dibuat oleh anggota
meningkatkan kemungkinan anggota untuk mempertahankan tindakannya untuk
Universitas Sumatera Utara
mengikuti permintaan ketua. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Kenrick 2010 yang mengatakan bahwa public commitment sulit untuk berubah karena
individu cenderung tidak mau dilihat tidak konsisten dan ketika individu membuat pernyataan publik, individu cenderung semakin percaya dengan kebenaran dari
komitmen tersebut. Selain itu, anggota geng motor yang menjadi sampel dalam penelitian ini berada dalam tahap perkembangan remaja. Erikson dalam Papalia,
2009 mengatakan bahwa remaja berada di tahap psychosocial moratiroum, yaitu masa ketika remaja mencari komitmen.
Pada geng motor RnR prinsip yang memiliki nilai paling rendah adalah friendshipliking, yang artinya anggota geng motor bersedia mengikuti kemuan
ketua bukan karena menyukai atau menganggap ketua sebagai teman. Kenrick 2010 yang mengatakan bahwa jika suatu kelompok memiliki struktur yang jelas,
akan menghasilkan injunctive norms, yaitu ekspektasi bagaimana anggota suatu kelompok harus bersikap. Dalam penelitian ini, anggota geng motor RnR dituntut
untuk menganggap ketua sebagai sosok ketua bukan sebagai teman. Selain itu, injunctive norms yang ada dalam geng motor mengakibatkan adanya status hirarki
dalam geng motor, yaitu urutan anggota berdasarkan power dan pengaruh Kenrick, 2010. Hal tersebut membuat ketua sebagai sosok otoritas, bukan
sebagai teman. Prinsip yang juga dinilai rendah dalam mempengaruhi compliance anggota
geng motor adalah reciprocity. Dalam penelitian ini reciprocity adalah rasa perlu membalas budi kepada ketua. Pada geng motor SL dan RnR, ketua memberikan
sesuatu kepada anggota setelah anggota melaksanakan perintah ketua dengan
Universitas Sumatera Utara
baik, sehingga anggota geng motor tidak perlu membalas budi kepada ketua. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Kenrick 2010 yang mengatakan bahwa
prinsip reciprocity dapat dilakukan jika individu yang memberikan permintaan telah memberikan sesuatu terlebih dahulu sebelum memberikan permintaan, yang
artinya ketua tidak memberikan apapun kepada anggota sebelum melakukan permintaan ketua sehingga membuat anggota tidak merasa perlu membalas budi
kepada ketua. Selain hasil penelitian utama yang telah dibahas pada penjelasan diatas,
penelitian ini juga mendapatkan temuan menarik berdasarkan status pendidikan. Status pendidikan pada penelitian ini terdiri dari siswa SMA dan mahasiswa. Pada
geng motor SL, anggota dengan status pendidikan siswa SMA memiliki nilai paling tinggi pada prinsip authority. Sedangkan pada, anggota dengan status
pendidikan mahasiswa
memiliki nilai
paling tinggi
pada prinsip
commitmentconsistency. Hal tersebut dikarenakan ketua memberikan perlakuan yang berbeda terhadap anggotanya, sehingga ada “senioritas” pada anggota geng
motor, seperti terlihat dari kutipan wawancara personal penulis dengan salah seorang anggota geng motor SL:
“Kalo yang kuliah ngerasa lebih senior, ngerasa lebih tua, dan cenderung lebih ngatur kak ke anggota yang masih SMA.”
AL, salah seorang anggota geng motor SL
Berdasarkan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa anggota geng motor SL berstatus pendidikan siswa SMA merasakan adanya kesenjangan dengan anggota
yang berstatus pendidikan mahasiswa. Hal tersebut menyebabkan siswa SMA lebih tinggi pada prinsip authority.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan, anggota geng motor SL yang berstatus pendidikan mahasiwa tidak merasakan adanya
“senioritas” dalam geng motor sehingga prinsip yang dinilai tinggi dalam mempengaruhi compliance terhadap ketua adalah
commitmentconsistency. Kemudian pada geng motor RnR, anggota dengan status pendidikan siswa
SMA maupun mahasiswa sama-sama memiliki nilai paling tinggi pada prinsip commitmentconsistency. Hal ini dikarenakan tidak adanya perbedaan perlakuan
yang diberikan oleh ketua. Angggota dengan status pendidikan siswa SMA maupun mahasiswa memiliki peran yang sama dalam melaksanakan tugasnya
sebagai anggota. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan wawancara personal yang dilakukan oleh penulis dengan salah seorang anggota geng motor RnR:
“Kalo disini SMA atau mahasiwa ga ada perlakuan yang beda dek, sama semua. Mau lagi perangpun ya sama aja dek, semua tetap
anggota namanya walaupun ada yang masih SMA sama mahasiswa. ”
R, salah seorang anggota geng motor RnR Berdasarkan kutipan wawancara diatas terlihat bahwa tidak ada perbedaan
perlakuan yang dilakukan oleh ketua terhadap anggota.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN