Grafik 4.3 Hubungan antara Kuat Impak dengan Komposisi Styrofoam
Pada grafik 4.3 terlihat bahwa kuat impak batako ringan adalah berkisar dari 811.75 – 2029.4
Jm
2
.Hasil yang ditunjukkan pada grafik terjadi siklus kenikan grafik yang tidak linier. Pada komposisi tidak ditambahkan styrofoam nilai kuat impak sebesar 1521.3 Jm
2
, terjadi lonjakan nilai ketika komposisi styrofoam 25 besar kuat impak batako yaitu 2029.4 Jm
2
. Pada komposisi serat 50 nilai kuat impak batako turun drastis yaitu menjadi 811.75 Jm
2
. Dari data yang ditampilkan, nilai
– nilai yang dihasilkan cenderung terjadi kenaikan. Dimulai dari komposisi 50 styrofoam nilai kuat impak nya yaitu 811.75 Jm
2
, pada komposisi 37.5 nilai kuat impak nya yaitu 1288.85 Jm
2
. Kenaikan maksimal ada pada komposisi 25 styrofoam yaitu 2029.4 Jm
2
. Kemudian pada komposisi 12.5 dan tanpa menggunakan styrofoam terjadi penurunan kembali yaitu 1521.3 Jm
2
. Ini disebabkan batako yang memiliki sedikit syrofoam akan menghasilkan banyak pori
– pori dan ikatan antara abu vulkanik dan semen sangat rendah. Apabila styrofoam yang digunakan sangat banyak maka
pori – pori yang dihasilkan semakin sedikit tetapi ikatan antara abu vulkanik dan semen
semakin kuat.
4.2.2 Kuat Patah
Pada pengujian kuat patah ini bagian atas sampel yang dibebani akan terjadi kompresi, sedangkan pada bagian bawah sampel akan terjadi tarikan. Pembebanan yang diberikan
terhadap sampel batako arahnya tegak lurus terhadap sampel, sehingga terjadi penekanan dari atas dan merupakan beban yang diberikan.
Data – data yang dihasilkan dari pengujian kuat patah dapat dilihat pada tabel berikut ini:
0.5 1
1.5 2
2.5 3
12.5 25
37.5 50
Ni la
i K
u a
t Im
p a
k J
m
2
Komposisi Styrofoam
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Hasil Kuat Patah Batako Ringan Menggunakan Abu Vulkanik dan Styrofoam
No Semen
Abu Vulkanik
Styrofoam Panjang
mm Lebar
mm Tebal
mm Kuat
Patah MPa
1 50
50 98
19 9
0.51 2
50 12.5
37.5 98
19 9
1.36 3
50 25
25 98
19 9
1.90 4
50 37.5
12.5 98
19 9
2.01 5
50 50
98 19
9 2.71
Grafik 4.3 Hubungan antara Kuat Patah dengan Komposisi Styrofoam Dari grafik dapat terlihat bahwa kuat patah batako memiliki nilai dari 0.51 Mpa
– 2.27 Mpa. Nilai yang dihasilkan cenderung meningkat seiring dengan penambahan abu vulkanik dan
styrofoam dikurangi. Hal ini terjadi karena styrofoam memiliki pengaruh yang membuat batako semakin rapuh, hal ini disebabkan karena pori
– pori batako pada penambahan styrofoam semakin banyak.Menurut literatur Tiurma, 2009 kuat patah dari batako ringan
yang dikeringkan secara alami adalah berkisar 0.59 Mpa.
0.5 1
1.5 2
2.5 3
12.5 25
37.5 50
Ni la
i K
u a
t P
a ta
h M
P a
Komposisi Styrofoam
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan penelitian yang saya lakukan, komposisi yang sesuai sebagai batako
ringan ditunjukkan pada sampel dengan No 3 yaitu dengan nilai hasil uji nya untuk densitas 1.86 grcm
3
, nilai daya serap air 30.08 , nilai kuat impak 2029 Jm
2
, nilai kuat patah nya yaitu 1.9 MPa berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Nasrul,
2016
2. Batako yang telah dibuat berbasis 0; 12.5; 25; 37.5; 50 abu vulkanik, dan 50; 37.5;
25; 12.5; 0 styrofoam nilai densitas nya yaitu : 1.39 – 2.24 grcm
3
. Dan untuk nilai daya serap air nya yaitu : 21.73
– 56.31 .
3. Batako yang telah dibuat berbasis 0; 12.5; 25; 37.5; 50 abu vulkanik, dan 50; 37.5;
25; 12.5; 0 styrofoam nilai kuat impak yaitu: 811.75 – 1521.3 Jm
2
, untuk nilai kuat patah nya yaitu : 0.51
– 2.71 MPa 5.2 Saran
1. Diharapkan peneliti menggunakan metode yang lebih bervariasi agar mendapatkan
hasil pengujian yang lebih baik lagi.
2. Diharapkan pada peneliti selanjutnya ditambahkan pengujian lain seperti uji
kebisingan, kedap suara, dan porositas agar hasil yang didapat lebih maksimal.
Universitas Sumatera Utara